Anda di halaman 1dari 18

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis instumen adalah cabang dari analisis kimia yang
membahas mengenai analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan
menggunakan perangkat instrumen yang memadai.
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks
adalah spektrofotometer UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk
penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap
radiasi pada daerah ultraviolet (200 400 nm) atau daerah sinar
tampak (400 800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan
penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Kalibrasi merupakan suatu proses untuk menyesuaikan keluaran
atau idikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Kalibrasi alat sudah merupakan suatu ketentuan bahwa setiap
alat ukur proteksi radiasi harus di kalibrasi secara periodik oleh
instansi yang berwenang. Hal ini dilakukan untuk menguji ketepatan
nilai yang ditampilkan alat terhadap nilai sebenarnya. Perbedaan nilai
antara yang ditampilkan dan yang sebenarnya harus dikoreksi dengan
suatu parameter yang disebut sebagai faktor kalibrasi ( F k ). Dalam
melakukan pengukuran, nilai yang ditampilkan alat harus dikalikan
dengan faktor kalibrasinya. Secara ideal, faktor kalibrasi ini bernilai
satu, akan tetapi pada kenyataannya tidak banyak alat ukur yang
mempunyai faktor kalibrasi sama dengan satu
Biasanya, kalibrasi dilakukan dengan membandingkan suatu
standar

yang

terhubung

dengan

standar

nasional

internasional dan bahan bahan acuan yang tersertifikasi.


Pengamatan ini didukung oleh kecermatan,

maupun
ketelitian,

keterulangan, sensitivitas, kelurusan, kepemilahan, kemantapan atau


ketahanan dan kestabilan dari suatu metode analisis yang dipakai.
Meskipun pengukuran menggunakan instrumen analisis yang serba
modern, namun hasil analisis tidak akan lepas dari galat/kesalahan
yang sistimatik dan tidak-sistimatik.
1

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


Oleh karena itu, perlunya diadakan atau dilakukannya
kalibrasi suatu alat untuk menentukan nilai kebenaran pengukuran
secara konvensional dengan cara membandingkan dengan standar
yang

telah

ditentukan

untuk

meminimalisir

kesalahan

yang

kemungkinan terjadi.
1.2 Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memahami dan
mengetahui cara melakukan kalibrasi pada spektrofotometer.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
kelayakan suatu alat dengan metode kalibrasi alat spektrofotometer
dengan cara menentukan nilai skala absorbansi, penentuan resolusi
(daya pisah) spektrofotometer, dan penentuan adanya sesatan sinar
pada spektrofotometer Uv-Vis.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
2

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


Kalibrasi biasanya dilakukan dengan membandingkan suatu
standar

yang

terhubung

dengan

standar

nasional

maupun

internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Pengukuran


merupakan suatu kegiatan membandingkan antara objek ukur dengan
alat ukur ,sehingga dapat besaran yang didapatkan

dari suatu

pengukuran dapat diwakili dalam bentuk angka-angka yang dapat


memudahkan pemgamatan dan pengolahan lebih lanjut (Morris,
2001).
Prinsip dari kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan
mengukur bobot suatu volume air destilasi yang dikeluarkan oleh alat
ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air
pada suhu pengukuran volume tersebut diakukan sehingga dapat
ditentukan nilai ketepatannya (Pyzdek, 2003).
Analisi farmasi melibatkan penggunaan sejumlah tekhnik dan
metode analisis (posedur analisis) untuk memperoleh aspek kualitatif,
kuantitatif dan informasi struktur molekul dari suatu senyawa obat
pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Prosedur analisis
harus memenuhi syarat ketetapan, ketelitian dan selektifitas sesuai
dengan metode resmi dalam Farmakope Indonesia. Juga termasuk
penggunaan alat dan bahan untuk analisis harus dilakukan kalibrasi
(standarisai) agar memenuhi

syarat

ketetapan, ketelitian

dan

selektifitas. Pendekatan dalam analisis farmasi meliputi : instrumen


analisis, alat- alat ukur, wadah. Bahan- bahan yang digunakan terdiri
dari bahan baku (senyawa murni) pereaksi dan sampel (Baitz, 2012).
Semua alat ukur dan alat uji yang diidentifikasi sebagai bagian
dari sistem mutu harus dikalibrasi dan dipelihara secara tepat. Hal ini
mencakup semua instrumen selama proses yang diidentifikasi
sebagai instrumen mutu yang penting dan juga alat uji yang
digunakan dalam laboratorium. Program pengawasan harus meliputi
3

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


standarisasi atau kalibrasi pereaksi, instrumen peralatan, alat ukur,
dan alat pencatat pada interval waktu yang sesuai, berdasarkan
program tertulis yang telah ditetapkan yang mengandung petunjuk,
jadwal, batas ketelitian dan ketepatan yang spesifik, serta ketentuan
mengenai tindakan perbaikan bila batas ketelitian da ketepatan yang
spesifik, serta ketentuan mengenai tindakan perbaikan bila batas
ketelitian dan atau/ ketepatan tidak terpenuhi. Pereaksi instrumen,
peralatan, alat ukur dan alat pencatat yang tidak memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan tidak boleh digunakan untuk membuktikan
bahwa produk memenuhi spesifikasi (Saidah, 2007).
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu
alat ukur dengan kalibrasi berikut

berikutnya . Periode kalibrasi

tergantung pada beberapa faktor antara lain pada kualitas metrologis


alat

ukur

tersebut,

penyimpanan

dan

frekuensi
tingkat

pemakaian,

pemeliharaan

ketelitianya.Periode

kalibrasi

atau
dapat

ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu kalender atau


gabungan dari keduanya (Fauzi, 2008).
Dalam analisis spektrofotometri suatu sumber

radiasi yang

menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini,


dipilih panjang panjang gelombnag tertentu dengan lebar pita kurang
dari 1 nm (Rohman, 2007)
Cahaya putih meliputi seluruh spektrumnampak 400 760 nm.
Jangka panjang gelombang kasar, yaitu (Suwandri. Dkk, 2006) :
Ultraviolet < 400 nm , k 570 590 nm
Violet 400 450 nm , jingga 590 620 nm
Biru 450 500 nm, merah 620 760 nm
Hijau 500 570 nm , inframerah > 760 nm.
Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopik
menggunakan sumber REM ultraviolet dekat (190 380 nm) dan
4

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


sinar tampak, visible (380 780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer.Spetrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik
yang

cukup

besar

pada

molekul

yang

dianalisis,

penggunaannya lebih banyak untuk analisis kuantitatif

sehingga
(Suwandri.

Dkk, 2006).
Kalibrasi dilakukan setiap kali akan melakukan analisis sampel,
setelah perawatan perbaikan dan menurut jadwal yang telah
ditetapkan. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran
pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkanlditelusur sampai ke
standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan atau
internasional) melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus
(Galuh, 2013).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama Lain

: Air suling

RM/BM

: H2O/18,02.

Pemerian

: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;


tidak mempunyai rasa

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

2. Kalium Bikromat (Ditjen POM,1995)

Nama Resmi

: KALIUM BIKROMAT

Nama Lain

: Kalium Bikromat

RM/BM

: K2Cr2O7/294,18

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan

: Sebagai pereaksi

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


3. Kalium Klorida (Ditjen POM,1995)
Nama Resmi

: KALII CHLORIDUM

Nama Lain

: Kalium Klorida

RM/BM

: KCl/74,55

Pemerian

: Hablur bentuk memanjang, prisma atau


kubus, tidak berbau atau serbuk granul
putih, tidak berbau, rasa garam, stabil di
udara, larutan bereaksi netral terhadap
lakmus

Kelarutan

: Mudah larut dalam air, lebih mudah larut


dalam air mendidih, tidak larut dalam
etanol

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

4. Toluen (ditjen POM, 1979)


Nama Resmi

: TOLUEN

Nama Lain

: Toluen

RM/BM

: C6H5CH3

Pemerian

: Cairan

jernih,

mudah

terbakar,

tidak

berwarna
Kelarutan

: Praktis

tidak

larut

dalam

air,

bercampur dengan etanol mutlak P


Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

dapat

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


5. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi

: ACIDUM SULFURICUM

Nama Lain

: Asam sulfat

RM/BM

: H2SO4/98,07

Pemerian

: Cairan

jernih,

seperti

minyak,

tidak

berwarna, bau sangat tajam dan korosif


Kelarutan

: Bercampur dengan air dan etanol dengan


menimmbulkan panas

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

6. Heksana (Ditjen POM, 1995)


Nama Resmi

: HEKSANA

Nama Lain

: Heksana

RM/BM

: C6H14/86,18

Pemerian

: Cairan jernih, mudah menguap, berbau


seperti eter lemah atau bau seperti
petroleum

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam


etanol mutlak, dapat bercampur dengan
eter, dengan klorofom, dengan benzena
dan dengan sebagian besar minyak lemak
dan minyak atsiri

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

2.3 Prosedur kerja (Anonim,2016)


1. Kalibrasi skala absorbansi : Dibuat larutan kalium bikromat
0,0065% dalam H2SO4 0,005 M, kemudian dilakukan penentuan
absorbansi larutan pada (nm) 235,257,313,dan 350. Hitunglah
1

nilai

1 cm

masing-masing

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

tersebut,

sehingga

diperoleh

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


hubungan antara (nm) kalium bikromat dengan kisaran nilai
1

1 cm

, seperti pada tabel berikut :

(nm)

Nilai
235
257
313
350

1 cm

112,9-126,2
142,4-145,7
47,0-50,3
104,9-108,2

2. Penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer : Dilakukan


pengujian

dengan

larutan

toluen

0,02%

b/v

dalam

heksan,kemudian dilakukan pengukuran absorbsi pada 269 nm


dan 266 nm. Farmakope inggeris mensyaratkan bahwa rasio antara
absorbansi larutan ini pada 269 nm terhadap absorbansi pada
266 nm harus 1,5.
3. Penentuan adanya sesatan sinar (stray radiation) : Dilakukan
pengukuran nilai absorbansi larutan KCl 1,2% b/v dalam air
terhadap blanko air pada panjang gelombang 200 nm. Jika
absorbansi larutan ini kurang dari 2,00 maka terjadi sesatan sinar,
sehingga spektrofotometer ini tidak bisa digunakan atau perlu
dilakukan perbaikan.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah batang
pengaduk, Erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, gelas arloji, kertas
timbang, labu takar, spektrofotometer UV-Vis dan timbangan analitik.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu larutan kalium bikromat
0,065% dalam H2SO4 0,005 M, larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan,
dan larutan KCl 1,2% b/v.
3.3 Cara Kerja
Kalibrasi spektrofotometer
1. Kalibrasi skala absorbansi
a) Dibuat larutan kalium bikromat 0,065% dalam H 2SO4
0,005 M.
b) Dipipet larutan kalium bikromat 0,065% dan larutan
blanko H2SO4 kedalam kuvet.
c) Dilakukan penentuan absorbansi larutan pada panjang
gelombang 235,257,313 dan 350 nm.
d) Dihitung nilai masing-masing pada panjang gelombang
tersebut
e) Dihubungkan

nilai

yang

diperoleh,

yaitu

panjang

gelombang kalium bikromat dan nilai jumlah kisaran


pada setiap panjang gelombang.
2. Penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Dipipet larutan toluen 0,02% dan larutan blanko heksana
kedalam kuvet
c) Diukur absorbansi larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan
pada panjang gelombang 269 nm dan 266 nm.
d) Dibandingkan rasio absorbansi antara panjang gelombang
268 nm terhadap panjang gelombang 266 nm.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


3. Penentuan adanya sesatan sinar
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Dipipet larutan KCl 1,2% b/v dan larutan
aquadest kedalam kuvet
c) Diukur absorbansi larutan
terhadap

blanko

aquadest

KCl

1,2%

pada

b/v

panjang

gelombang 200 nm.


d) Dicatat nilai absorban yang muncul pada
spektro,

kemudian

dilihat

apakah

sesatan sinar atau tidak

10

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

terjadi

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1. Kalibrasi skala absorbansi
(nm)

Absorbansi (A)

Range Nilai
Nilai

1 cm

1 cm

235
4,070
257
3,904
313
3,296
350
3,547
Perhitungan :
1
b Ax C
1 cm

122,9 126,2
142,4 145,7
47,0 50,3
104,9 108,2

62,615
60,061
50,707
54,569

Keterangan:
A = Absorbansi
B = tebal kuvet (1cm)
C = Konsentrasi
K2Cr2O7 0,065% 235 nm :
1
4,070
B Ax C = 1 x 0,065 =62,615
1 cm
K2Cr2O7 0,065% 257 nm :
1
3,904
B Ax C = 1 x 0,0065 =60,061
1 cm
K2Cr2O7 0,065% 313 nm :
1
3,296
B Ax C = 1 x 0,0065 =50,707
1 cm
K2Cr2O7 0,065% 350 nm :
1
3,547
B Ax C = 1 x 0,0065 =54,569
1 cm

11

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


2. Penetapan resolusi (daya pisah) spektrofotometer

(nm)
269
266

Absorban
0,206
0,063

Perhitungan :
nilai absorbansi 266 0,206
=
=3,269
nilai absorbansi 266 0,063

> 1,5

Persyaratan : rasio antara absorbansi larutan pada 269

nm

terhadap absorbansi 266 nm harus 1,5


Kesimpulan : rasio yang diperoleh adalah 3,269, dimana 3,269
1,5, artinya alat bekerja dengan baik dan normal.
3. Penentuan sesatan sinar (stray radiation)
(nm)
200

Absorban
2,065

Persyaratan : ; a < 2,00 pada panjang gelombang ( ) 200 nm.


Kesimpulan : Nilai ansorbansi > 2,00, maka pada alat yang
digunakan tidak terjadi sesatan sinar, artinya alat bekerja dengan
normal.
4.2 Pembahasan
Teknik analisis merupakan suatu fenomena ilmiah dasar yang
berguna untuk memberikan informasi mengenai susunan zat dari
suatu sanyawa yang akan dianalisis. Metode analisis adalah
penetapan yang spesifik dari suatu teknik analisis untuk memecahkan
persoalan analitik.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar
nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

12

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


Pada percobaan ini, akan dilakukan kalibrasi alat dan bahan.
Prinsip dari kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur
bobot suatu volume air destilasi yang dikeluarkan oleh alat ukur
volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada
suhu

pengukuran

volume

tersebut

diakukan

sehingga

dapat

ditentukan nilai ketepatannya


Hasil analisis kimia harus terjamin kebenarannya. Berarti data
yang disajikan harus memenuhi persyaratan tingkat ketelitian,
ketepatan, dan kesesuaian antara hasil analisis dengan kenyataan
yang sebenarnya.
Oleh karena itu, perlunya diadakan atau dilakukannya kalibrasi
suatu alat untuk menentukan

nilai kebenaran pengukuran secara

konvensional dengan cara membandingkan dengan standar yang


telah ditentukan untuk meminimalisir kesalahan yang kemungkinan
terjadi.
Pada percobaan ini dilakukan pengujian kadar Absorban dari
Kalium bikromat dalam dengan metode spektrofotometer UV-VIS.
beberapa cara, salah satunya adalah dengan kalibrasi dengan skala
absorbansi. Caranya yaitu dengan dibuat larutan kalium bikromat
0,0065 % dalam H2SO4 0,005 M. Setelah itu ditentukan absorbansi
dari larutan pada panjang gelombang 235, 257, 313 dan 350,
kemudian dihitung nilai masing-masing pada panjang gelombang
tersebut dan selanjutnya dihubungkan nilai yang diperoleh tersebut,
yaitu panjang gelombang kalium bikromat dan nilai jumlah kisaran
pada setiap panjang gelombang tersebut. Menurut literature nilai
absorban dari kalium bikromat yang tertera pada tabel. Dimana hasil
kaliberasi dari bahan kalium bikromat yang didapatkan pada panjang
gelombang yang berbeda berada di atas range. Ini artinya alat dan
bahan yang digunakan dalam kondisi tidak baik.

13

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


1

Adapun hasil kalibrasi skala absorbansi nilai

1 cm

pada

panjang gelombang 235 nm yaitu 62,615, pada 257 nm nilainya


60,061, pada 313 nm nilainya yaitu 50,707 dan pada 350 nm nilainya
54,569. Hasil tersebut tidak masuk dalam range, ada 2 kemungkinan
yang

terjadi

yaitu

kesalahan

dalam

membuat

sampel

atau

spektrofotometri yang digunakan sudah rusak.


Kemudian setelah itu di lakukan pengujian skala resolusi dari
larutan tolune 0,02 % dalam n-heksan. Dilakukan pengukuran nilai
absorbansi larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan pada panjang
gelombang 269 nm dan 266 nm. Setelah itu dibandingkan rasio
absorbansi antara panjang gelombang 269 nm terhadap panjang
gelombang 266 nm. Adapun hasil yang diperoleh nilai absorbansi
pada 266 nm adalah 0,063 dan pada 269 nm adalah 3,269 .
Rasio antara keduanya adalah 3,269 dan lebih besar dari 1,5
sehingga masuk dalam persyaratan bahwa alat spektrofotometer
bekerja dengan baik.
Dan terakhir dilakukan pengujian sesatan sinar dari larutan KCL 1,2%
dalam air dan diigunakan air sebagai blanko. Adapun hasil yang
diperoleh absorbansi larutan KCl adalah

2,067 pada panjang

gelombang 200 nm dan nilai tersebut 2,00 untu itu dapat dikatakan
bahwa spektrofotometer Uv-Vis bekerja dengan baik.

14

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum kalibrasi alat dan bahan
dapat disimpulkan bahwa, Pada percobaan kalibrasi skala absorbansi,
didapatkan hasil berupa data yang tidak masuk dalam range. Pada
percobaan

penentuan

resolusi

(daya

pisah)

spektrofotometer,

diporeleh hasil rasio antara absorbansi larutan pada panjang


gelombang 269 nm dan 266 nm 1,5 sehingga memenuhi
persyaratan. Pada penentuan sesatan sinar (stray radiation) diperoleh
absorbansi larutan lebih dari 2,00 yang menunjukkan tidak terjadinya
sesatan sinar.
5.2 Saran
Alat yang digunakan seharusnya di rawat dan di jaga dengan baik
setiap

harinya,

untuk

itu

praktikan

harus

berhati

hati

dalammenggunnakan alat dan asisten harus mendampingi praktikan


saat menggunakan alat..

15

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Penuntun Praktikum Analisis Instrumen, Makassar : FF
UMI.
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Galuh, B.S, Lilis dan Pranjono, 2013, Kalibrasi Alat Carbon Analyzer Leco
Type Ir 212. Pro Siding Seminar Penelitian Dan Pengelolaan
Perangkat Nuklir.
Fauzi, Ahmad, 2008, Fisika, Gravindo Media Pratama : Jakarta.
Keenan, Charles W, 1992, Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid II, Jakarta :
Erlangga.
Pyzdekt, 2003, Quality Engineering handbook, ISBN.
Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saidah, Rina, 2007, Pemastian Mutu Obat, Jakarta: EGC.
Suwandri & H. Diastuti, 2006, Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Kimia
Serta Uji Aktivitas Anticandidaisis Serbuk Daun Sirih Duduk
(Piper sarmentosum Roxb.Ex Hunter). Jurnal Kimia Vol.1 No.1:
22.Sudjadi. 2010. Kimia Analisis Farmasi. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.

16

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN


LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Kalibrasi skala absorbansi
Dibuat larutan kalium bikromat
0,065% dalam H2SO4 0,005
Ditentukan absorbansi larutan pada
(nm) 235, 257, 313, 350

Dihitung nilai

1 cm

masing -

diperoleh hubungan antara ( nm) kalium


1

bikromat dengan kisaran nilai 1 cm


2. Penentuan Resolusi (daya pisah) spektrofotometer
Dilakukan pengujian dengan larutan
toluene 0,02% b/v dalam heksan

Diukur absorbansi larutan pada


269 nm dan 266 nm
Farmakope inggris mensyaratkan bahwa rasio
antara absorbansi larutan ini pada terhadap
absorbansi harus >1,5
3. Penentuan adanya sesatan sinar

Dilakukan pengujian nilai larutan KCl 1,2%


b/v dalam air terhadap blanko air
17

WIRI RESKY AMALIA


RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM
15020140074
Diukur absorbansi larutan pada
200kurang
nm
Sehingga
Jika absorbansi
spektrofotometer
larutan
tidak dari
bisa2,00
digunakan
maka
atau
terjadi
perlusesatan
dilakukan
sinar
perbaikan

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

18

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

RIFKY SALDI A. WAHID S.FARM

Anda mungkin juga menyukai