PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kepekatan warna sangat berguna dalam pengujian sampel tertentu.
Spektrofotometer mampu membaca atau mengukur kepekatan warna dari sampel
tertentu dengan penjang gelombang tertentu pula. Alat ini digunakan untuk
mengukur konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/RNA (UV light, 260 nm),
protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/yeast (VIS light, 600 nm), dan lain-
lain.
1
standar ukur yang mampu telusuri (traccable) ke standar nasional untuk satuan ukur dan/atau
internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kalibrasi
2. Pengertian Spektrofotometer
3. Jenis-Jenis Spektrofotometer
4. Komponen-komponen spektrofotometer
5. Mekanisme Kerja Spektrofotometer
6. Cara Perawatan Spektrofotometer
7. Kalibrasi Spektofotometer
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kalibrasi
2. Untuk mengetahui Pengertian Spektrofotometer
3. Untuk menegtahui Jenis-Jenis Spektrofotometer
4. Untuk mengetahui Komponen-komponen pada Spektrofotometer
5. Untuk mengetahui Mekanisme Kerja Spektrofotometer
6. Untuk mengetahui cara perawatan spektrofotometer
7. Untuk mengetahui cara Kalibrasi Spektofotometer
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif,
termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk
semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem
kalibrasi yang efektif.
Sekilas tentang Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas
memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya
kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat
pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
1. Perangkat baru
2. Suatu perangkat setiap waktu tertentu
3. Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
4. Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang
berpotensi mengubah kalibrasi
5. Ketika hasil observasi dipertanyakan
3
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan
keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya,
termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat
ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi), sehingga
thermometer tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya dalam celcius
pada titik-titik tertentu di skala. Di beberapa negara, termasuk Indonesia,
terdapat direktorat metrologi yang memiliki standar pengukuran (dalam SI
dan satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai acuan bagi
perangkat yang dikalibrasi. Direktorat metrologi juga mendukung infrastuktur
metrologi di suatu negara (dan, seringkali, negara lain) dengan membangun
rantai pengukuran dari standar tingkat tinggi/internasional dengan perangkat
yang digunakan. Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan traceable
uncertainity untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan
seksama dengan analisa ketidakpastian.
2. Spektrofotometer
4
melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada
spektrofotometer panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spectrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur
perbedaan absorpsi anatra sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar
SM.1990).
3. Jenis-jenis spektrofotometri
Berdasarkan sumber cahaya yang digunakan :
A. Spektrofotometri UV (ultraviolet)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energy
adalah cahaya tampak atau visible. Cahaya visible termasuk spectrum
elektromagnetik yang dapat di tangkap oleh mata manusia. Panjang
gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sampel yang dapat dianalisis
dengan metode ini hanya sampel yang memiliki warna. Hal ini menjadi
kelemahan tersendiri dari metode Spektrofotometri Viseble.
C. Spektrofotometer UV-Vis
5
Ultraviolet dekat (160-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan
memakai instrument spektrofotometer. Spektrofotometrik UV-Vis melibatkan
energy elektronok yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif.
6
4. Komponen-komponen pada Spektrofotometer
7
500-560 Hijau Ungu (purple)
560-580 Kuning-Hijau Lembayung ( Violet)
580-595 Kuning Biru
595-610 Jingga Hijau-Biru
610-750 Merah Biru-Hijau
8
6. Cara Perawatan
Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat :
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas
meja yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan :
8. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak
berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi
larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan
lampu UV.
9
elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya
pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk.
Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban
pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.
10
1. b. Gelas filter Holmium atau Didimium
11
Pengecekan panjang gelombang
Kalibrasi absorbansi
Larutan dikromat
12
Tabel 4. Harga absorban K2Cr2O7 dalam 0,005 M H2SO4
1. Asam kromat
2. Tembaga sulfat
Catatan :
13
3. Sinar sesatan
Pada 220 nm: ukur transmitansi dari 10 g/L NaI dengan kuvet 1 cm %T < 10-10
Pada 340 nm: ukur transmitansi dari 50 g/L NaNO3 dengan kuvet 1 cm %T = ?
Tabel 5.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebaiknya dilakukan kalibrasi secara rutin pada Spektrofotometri agar
hasil pengukuran menghasilkan data yang valid dan agar alat menjadi tahan
lama.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://environmentalchemistry.wordpress.com/2013/07/01/kalibrasi-
spektrofotometer-uvvis/
http://wahyuriyadi.blogspot.co.id/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-
perbedaannya.html
https://wanibesak.wordpress.com/tag/bagian-bagian-spektrofotometer/
http://lku.uad.ac.id/manfaat-kalibrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi
16