Anda di halaman 1dari 4

Kuvet

Berbagai jenis kuvet spektrofotometer, kuarsa (UV) dan plastik (cahaya tampak)
Kuvet (dari Bahasa Prancis cuvette berarti "bejana kecil") adalah sebuah tabung kecil dengan penampang
melintang berbentuk lingkaran atau persegi, yang ditutup pada salah satu ujung, terbuat dari plastik, kaca,
atau kuarsa leburan (untuk cahaya UV) dan dirancang untuk menaruh sampel untuk percobaan spektroskopi.
Kuvet plastik sekali pakai sering digunakan dalam pengujian spektroskopi cepat, di mana kecepatan lebih
penting daripada akurasi tinggi. Kuvet kaca biasanya digunakan pada berbagai rentang panjang
gelombang cahaya tampak dan kuarsa leburan cenderung digunakan dalam rentang UV hingga inframerah
dekat.[1]
Jenis lain dari kuvet jauh lebih mahal daripada kuvet plastik. Kuvet plastik sekali pakai dan dapat dibuang
setelah menyelesaikan percobaan spektrometri untuk mencegah risiko dari menggunakan kembali kuvet dan
merusak kuvet kuarsa yang mahal. Warna dan rentang UV dapat dianalisis dengan jenis kuvet ini. Kuvet
berukuran terkecil mampu berisi 70µL, ukuran sedang mampu berisi 1.5mL dan 3.0mL, dan yang terbesar
adalah untuk pengujian sampel dengan 2,5 mL atau lebih besar.[2]

Tipe

Penggunaan kuvet pada pengujian spektrofotometri

Penggunaan kuvet yang benar pada alat spektrofotometer


Ada beberapa jenis kuvet yang umum digunakan; setiap tipe memiliki panjang gelombang berbeda yang dapat
digunakan di mana transparansi melebihi 80%:
 Kaca optis, memiliki jangkauan panjang gelombang optik 340-2,500nm yang mentransmisikan lebih dari
80% cahaya bersama dengan toleransi pencocokan 1% pada 350nm.
 Plastik, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 380 hingga 780 nm (spektrum tampak).
 Kuarsa leburan, dengan panjang gelombang di bawah 380 nm (spektrum ultraviolet).
 Kuarsa UV, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 190-2,500 nm, dan toleransi
pencocokan 1% pada 220 nm.[3]
 Kuarsa ES, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 190 hingga 2,000 nm, dan toleransi
pencocokan 1% pada 220 nm.
 Kuarsa IR, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 220 hingga 3,500 nm, dan toleransi
pencocokan 1% pada 2,730 nm.

Kuvet plastik, sekali-pakai

Kuvet kuarsa

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan penyesuaian unjuk kerja peralatan


terhadap standar yang dapat ditelusuri pada standar nasional/internasional.Dengan
dilakukannya kalibrasi ini kinerja alat dapat terpantau dan pada saat terjadi
penyimpangan hasil pengukuran yang berada diluar batas toleransi yang diperbolehkan
maka dapat segera diketahui dan segera dilakukan evaluasi. Kalibrasi dilakukan setiap
kali akan melakukan analisis sampel, setelah perawatanlperbaikan dan menurut jadwal
yang telah ditetapkan. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran
pengukuran.Hasil pengukuran dapat dikaitkanlditelusur sampai ke standar yang lebih
tinggi/teliti (standar primer nasional dan atau internasional).melalui rangkaian
perbandingan yang tak terputus (Galuh, 2013).
Menurut ISO / IEC Guide 17025 : 2005 dan vocabulary of international
metodologi, kalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai yang
sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran yang diukur).
Kalibrasi yang biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standarisasi (ISO,
2005).
Tujuan kalibrasi adalah menentukan deviasa atau penyimpangan
kebenaran nilai konvensional penunkukkan suatu instrumen ukur, menjamin hasil-
hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional.Manfaat
kalibrasi ini adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya. Kemampuan untuk tepat mengukur volume larutan
sangat penting untuk akurasi dalam kimia analisis Periode kalibrasi tergantung
pada beberapa faktor antara lain pada kualitas metrologis alat ukur tersebut,
frekuensi pemakaian, pemeliharaan atau penyimpanan dan tingkat
ketelitianya.Periode kalibrasi dapat ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian
alat, waktu kalender atau gabungan dari keduanya (Fatimah, 2005).
Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran
atau nidikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari
standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya, thermometer dapat
ditentukan dan disesuaikan, sehingga thermometer tersebut menunjukkan
temperature yang sebenarnya dalam celcius pada titik- titik tertentu di skala (Hadi,
2005).
Semua alat ukur dan alat uji yang diidentifikasi sebagai bagian dari sistem
mutu harus dikalibrasi dan dipelihara secara tepat. Hal ini mencakup semua
instrumen selama proses yang diidentifikasi sebagai instrumen mutu yang penting
dan juga alat uji yang digunakan dalam laboratorium. Program pengawasan harus
meliputi standarisasi atau kalibrasi pereaksi, instrumen peralatan, alat ukur, dan alat
pencatat pada interval waktu yang sesuai, berdasarkan program tertulis yang telah
ditetapkan yang mengandung petunjuk, jadwal, batas ketelitian dan ketepatan yang
spesifik, serta ketentuan mengenai tindakan perbaikan bila batas ketelitian da
ketepatan yang spesifik, serta ketentuan mengenai tindakan perbaikan bila batas
ketelitian dan atau/ ketepatan tidak terpenuhi. Pereaksi instrumen, peralatan, alat
ukur dan alat pencatat yang tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan tidak
boleh digunakan untuk membuktikan bahwa produk memenuhi spesifikasi (Saidah,
2007).
Hasil pengukuran yang teliti dapat diperoleh dengan memilih alat ukur dan
cara pengukuran yang tepat. Dalam batas- batas tertentu, alat ukur dapat dianggap
sudah baik. Akan tetapi, alat uukr merupakan alat bantuan manusia sehingga
walaupun alat ukur tersebut dirancang dan dibuat dengan seksama,
ketidaksempurnaannya tidak dapat dihilangkan sama sekali. Ketidaksempurnaan
alat ukur dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pengukuran, yaitu perbedaan
antara hasil pengukuran dengan harga yang dianggap benar (Fauzi, 2008).
Identitas bahan yang dimaksudkan untuk menggantikan bahan pembanding
yang sudah baku yang memiliki struktur molekul dasar yang sama dapat dibuktikan
dengan menggunakan uji yang mampu menunjukkan bahwa karakteristik sifat
kedua spesimen tersebut identik. Untuk tujuan ini, pembandingan baru yang akan
diajukan mengandung suatu senyawa yang strukturnya telah terelusidasi dengan
baik, identitas dapat dibuktikan dengan mencocokkan spectrum inframerah bahan
tersebut dengan senyawa asli.Teknik yang sangat spesifik lainnya, seperti
spektroskopi resonansi magnet nuklir (Saidah, 2007).

Anda mungkin juga menyukai