Anda di halaman 1dari 5

Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya

Dipublikasikan Pada : Sabtu, 28 April 2018 00:00:00, Dibaca : 427.851 Kali

 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap.
 Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
 Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.

______________________________________________________________________

 Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak.


 Untuk imunisasi dasar lengkap:
1) bayi berusia < 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0),
2) usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1),
3) usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2),
4) usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3),
5) usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan
6) usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
 Untuk imunisasi lanjutan:
1) bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR),
2) kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR),
3) kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).

______________________________________________________________________

 Vaksin Hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati
dan kanker hati.
 Imunisasi BCG diberikan guna mencegah penyakit tuberkulosis.
 Imunisasi Polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan
1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.
 Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak.
 Imunisasi MR diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella.
Rubella pada anak merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil, terutama pada periode awal kehamilannya, dapat berakibat pada
keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan.
 Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis
(radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.

______________________________________________________________________

 Agar terbentuk kekebalan masyarakat yang tinggi, dibutuhkan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah, bahkan sampai
tingkat desa.
 Bila tingkat kekebalan masyarakat tinggi, maka yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh masyarakat.
 Dalam rangka mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di setiap wilayah, Menteri Kesehatan mengimbau agar seluruh Kepala Daerah (1)
mengatasi dengan cermat hambatan utama di masing-masing daerah dalam pelaksanaan program imunisasi; (2) menggerakkan sumber daya semua
sektor terkait termasuk swasta; dan (3) meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi rutin lengkap sehingga mau dan mampu
mendatangi tempat pelayanan imunisasi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline
Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
Jembatan keledai Tabel Imunisasi IDAI 2017: HPBD digunakan untuk membeli HP buatan RI yang
kemudian diberikan kepada CMT dengan merk HepA Varisela atau disingkat HPV dan itu benar-benar
ter-JD.

1. H : Hepatitis B  0, 2, 3, 4 bulan
2. P : Polio  dosis 0 : (0-1 bulan) & 2, 3, 4 bulan (jika didaerah blm bebas polio)/
2, 3, 4 bulan (jika di daerah bebas polio)
3. B : BCG
4. D : DPT
5. H : HiB
6. P : PCV
7. R : Rotavirus
8. I : Influenza
9. C : Campak
10. M : MMR (Mumps, Measles, Rubella)
11. T : Tifoid
12. HepA : Hepatitis A
13. Varisela : Varisela
14. HPV : HPV
15. J : Japanese encephalitis
16. D : Dengue

Cara membaca tabel:

 Jika imunisasi ke Dokter Anak, maka akan diberikan 16 imunisasi dari umur 0-18 th.
 Tabel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok umur (dalam satuan bulan dan dalam satuan tahun).
 Dalam satuan bulan dibagi menjadi 0-24 bulan, dalam satuan tahun dimulai dari 3 – 18 tahun.
 DOSIS PRIMER masing-masing VAKSIN yaitu:
1. Hepatitis B diberikan 4x (4 dosis), yaitu pada usia 0 (lahir), 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
2. Polio ada dosis 0 diberikan diluar daerah bebas polio (berarti yang masih ada polionya). Jika
sudah termasuk daerah bebas polio, vaksin polio diberikan 3x saja dimulai (2, 3, 4 bulan), tanpa
dosis 0. Jadi, polio ada yang 3x dan ada yang 4x.
3. BCG diberikan 1x saat bayi berusia 0/1/2/3 bulan. Tapi lebih optimal saat bayi berusia 2 bulan.
4. DPT diberikan 3x (usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan). Biasanya diberikan bersamaan dengan
vaksin HiB.
5. Vaksin HiB diberikan 3x (usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan).
++ Pada vaksin impor malah sudah ada Polio + HiB dalam satu suntikan.
6. PCV (pneumococcal conjugate vaccine) 3x, yaitu saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
7. Vaksin rotavirus diberikan sama seperti PCV yaitu 3x (2, 4, dan 6 bulan). Namun untuk jenis
vaksin merk tertentu ada yang diberikan hanya 2x (2 dan 4 bulan).
8. Vaksin influenza pada saat usia diatas 6 bulan. Dosis pertama diberikan 2x dengan jarak 1 bulan
pada anak usia dibawah 9 tahun. Selanjutnya ulangannya diberikan 1th 1x.
9. Vaksin campak diberikan saat usia 9 bulan.
10. MMR pada saat usia 15 bulan.
11. Tifoid diberikan saat usia diatas 2th dan diulang setiap 3 tahun.
12. Hepatitis A diberikan 2x mulai umur 2 tahun dengan interval 6-12 bulan.
13. Varisela (cacar air diatas 12 bulan, cukup 1x)
14. HPV untuk mencegah kanker leher rahim (ca cervix) diberikan diatas usia 10 th, 2x atau 3x)
15. Japanese encephalitis mulai dari usia 12 bulan, lalu usia 2 th atau 3 th
16. Dengue diberikan 3x dimulai dari usia 9 th dengan interval 6 bulan ke vaksin dengue berikutnya
 ARTI WARNA dalam tabel:
1. Hijau  Imunisasi primer
2. Biru  Booster alias penguat vaksin. Jadi ada vaksin tertentu yang membutuhkan booster,
yaitu Polio, DPT, HiB, PCV, Campak, MMR.
3. Pink  diberikan di daerah endemis (vaksin japanese encephalitis)
4. Kuning  dapat diberikan Catch up (dikejar) pada usia-usia tersebut. Tp untuk beberapa
vaksin tidak bisa dikejar (rotavirus, influenza, tifoid, hep A, varisela, hpv, dengue).
Catch up adalah jadwal cadangan jika bayi terlambat diimunisasi. Tapi yang tepat waktu
adalah yang terbaik.
 Khusus Vaksin DPT Impor diberikan saat usia 2, 4, dan 6 bulan. Sedangkan DPT lokal diberikan
umur 2, 3, dan 4 bulan.
 Jenis vaksin polio ada 2, yaitu OPV dan IPV. OPV – Oral: diteteskan ke mulut (diberikan di
daerah yang belum bebas polio saat bayi berusia 0 bulan), IPV – Injection: disuntikkan
(diberikan di daerah yang sudah bebas polio, dosis pertama saat usia 2 bulan).

-selesai-

Anda mungkin juga menyukai