Anda di halaman 1dari 4

Perawatannya

SELEDRI

JENIS-JENIS SELEDRI
Sumber: https://www.pertanianku.com/tidak-sama-ini-dia-jenis-jenis-seledri-yang-biasa-dikonsumsi/

Ada tiga jenis seledri yang berbeda di pasaran. Ketiga seledri tersebut masih dalam satu spesies yang sama,
yaitu Apium graveolens L.

Lantas, apa bedanya?

Pertama, seledri daun.

 Seledri ini merupakan Apium graveolens L. varian


secalinum Alef.
 Bagian yang dipanen dari seledri ini adalah daun atau
batangnya saja, tanpa mengikutsertakan akar tanaman.
 Seledri jenis ini paling banyak ditanam di Indonesia.

Kedua, seledri tangkai atau seledri potong.

 Seledri ini merupakan Apium graveolens L. varian


sylvestre Alef.
 Bagian yang digunakan dari tanaman ini adalah
batangnya.
 Ciri-ciri seledri kelompok ini adalah tangkai daunnya
membesar dan beraroma segar.

Ketiga, seledri berumbi.

 Seledri ini merupakan Apium graveolens L. varian


rapaceum Alef.
 Bagian seledri ini yang dipanen adalah bagian daun.
 Ciri-ciri tanaman ini adalah membentuk umbi di
permukaan tanah.
MANFAAT DAUN SELEDRI UNTUK KESEHATAN
Sumber: http://yankes.kemkes.go.id/read-manfaat-daun-sledri-untuk-kesehatan-8736.html

 Seledri merupakan salah satu bahan makanan yang biasanya digunakan sebagai campuran dalam sayur
sop atau diolah sebagai jus.
 Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui beragam khasiat daun seledri yang baik untuk
kesehatan tubuh.
 Salah satunya yaitu karena tanaman ini ternyata memiliki kadar enzim dan antioksidan yang besar di
seluruh bagian sayurnya.
 Selain itu, kandungan seledri pun punya banyak zat bernutrisi seperti Folate, Potasium, Vitamin B6,
Vitamin C dan Vitamin K.
Berikut adalah beberapa manfaat daun seledri untuk kesehatan, yaitu:

1. Sebagai Anti Inflamasi

o Tanaman seledri mengandung zat polysaccharides dan antioksidan.


o Khasiat daun seledri pada kedua zat tersebut sangat bermanfaat untuk anti-inflamasi yang disebabkan
oleh kerusakan elemen tubuh.

2. Menurunkan Kadar Kolestrol

o Seledri mengandung sebuah elemen unik yang disebut 3-n-butylphthalide (BuPh) yang berguna sebagai
penurun kadar lemak dan pengontrol kesehatan jantung.
o Mengonsumsi suplemen dari bahan seledri dapat menurunkan kolestrol lipoprotein, jumlah kolestrol
dan konsentrat triglyceride dalam tubuh.

3. Cegah Hipertensi

o Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab penyakit jantung koroner.
o Bagi Anda yang ingin mengobati atau mencegah tekanan darah tinggi, konsumsilah seledri secara rutin.
o Ekstrak biji seledri terbukti memiliki manfaat anti-hipertensi yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah tinggi.

4. Meredakan nyeri haid

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung biji seledri dengan
campuran beberapa bahan lain, bisa mengurangi intensitas dan lamanya rasa nyeri yang dirasakan saat
haid.

5. Mengusir nyamuk

o Menurut penelitian, gel pengusir nyamuk dengan kandungan ekstrak seledri mampu bertahan lebih dari
4 jam.
o Efektivitas seledri dengan campuran bahan antinyamuk lainnya, cukup tinggi dalam mengusir nyamuk.
o Selain dapat menurunkan tekanan darah, kegunaan daun seledri juga mampu mengontrol tekanan
darah.

CARA PENGOLAHAN SELEDRI


Sumber: Analisis Lanjut Pemanfaatan Empiris Ramuan Seledri (Apium graveolens L) oleh Penyehat Tradisional
[Jurnal Kefarmasian Indonesia, Vol.10 No.1-Februari 2020:31-41]
Cara pengolahan seledri untuk pengobatan cukup sederhana dan mudah dilakukan.
Penyiapan seledri sebagai bahan tunggal yaitu dengan cara:
1. ditambah air dan direbus sampai dihasilkan air rebusan untuk diminum;
2. dimakan mentah sebagai lalapan;
3. direbus dan dimakan sebagai sayur;
4. seledri diremas dengan air hangat dan air hasil remasan diminum;
5. seledri kering rebus dengan air lalu minum air rebusan seledri;
6. diminum sebagai jus seledri;
7. seledri segar disiram air panas, tutup dan minum setelah air dingin (sampai dingin atau sampai 30 menit).
Penggunaan dengan cara minum air rebusan merupakan cara yang paling umum dilakukan.
Sedangkan cara pengolahan seledri sebagai bahan campuran bisa dilakukan dengan cara:
1. dicampur dengan madu;
2. dijus dengan mentimun;
3. ditumbuk dengan timun dan bawang putih, selanjutnya air perasan diminum;
4. ditumbuk, campur garam, gula batu, biji selasih + air aduk;
5. direbus atau dijus bersama daun sisik naga, mentimun, 3 buah konje;
6. seledri dan daun randu ditumbuk atau dijus, siram dengan air mendidih dan tambahkan gula aren;
7. seledri dimasak sebagai bagian sayur.

CARA MENANAM DAN MERAWAT SELEDRI


Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/65517/Panduan-Praktis-Budidaya-Seledri-Dalam-Polybag/

Pembudidayaan seledri dengan ragam metode bertani terbilang mudah. Hanya saja, tanaman ini tidak tahan pada
curah hujan yang tinggi. Tanaman seledri yang kerap dijadikan lalapan ataupun obat bisa dibudidayakan dengan
dua cara yakni generatif (dari biji) dan vegetatif (dari anakan).

PERSIAPAN AWAL

Telah disebut sebelumnya, ada dua cara menanam seledri yakni dengan perbanyakan dari biji (generatif) atau
perbanyakan dari anakan (vegetatif). Untuk memilih yang mana,  harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan
maupun tujuan dari penanaman seledri ini.

Jika  menginginkan budidaya seledri dalam skala besar dan komersial, maka terapkan perbanyakan generatif.
Begitupun dengan skala yang kecil, seperti menanam daun seledri di dalam polybag atau pot, lebih mudah untuk
menerapkan perbanyakan vegetatif atau dari anakan.

Disarankan bagi  yang masih awam, lebih baik jangan ambil risiko terlalu besar. Pilih skala budidaya yang lebih
kecil dengan menerapkan perbanyakan vegetatif. Penanaman seledri dengan cara vegetatif dilakukan dengan
mengambil anakan yang tumbuh di sekitar seledri untuk dipindah ke tempat lain (polybag atau pot).

PEMBIBITAN SELEDRI
Berikut langkah-langkah pembibitan generatif:

 Siapkan biji tanaman seledri, lalu rendam ke dalam air yang cukup hangat dengan suhu 50 – 60 derajat
celcius selama 60 menit.
 Buat bedengan atau baki semai untuk tempat persemaian. Gunakan media semai dengan mencampurkan
tanah dan kompos yang sudah diayak dengan perbandingan masing-masing 2:1.
 Lindungi bedengan atau baki semai dari kucuran air hujan langsung dan cahaya matahari dengan
membuat naungan dari plastik bening.
 Tebarkan biji yang sudah direndam ke dalam baki semai berisikan media semai tadi, kemudian timbun
tipis dengan media tanam sekitar. Siram dengan air utnuk menjaga kelembabannya.
 Jika memilih bedengan untuk tempat persemaian, maka harus membuat alur garitan terlebih dahulu
sedalam 0,5 cm di atas bedengan dengan jarak antar alur 10 – 20 cm. Kemudian tebar benih pada alur
tersbeut dan tutup tipis juga dengan media tanam, siram air untuk menjaga kelembabannya.
 Agar biji bisa tumbuh dengan baik, selalu perhatikan dan jaga kelembaban media tanam dengan cara
melakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore (jangan terlalu basah dan jangan juga sampai kering).
 Bibit umumnya sudah bisa dipakai (pindah tanam) setelah 30 hari atau terlihat tumbuh 3 – 4 helai daun.

Tidak ada yang bisa memastikan sebesar apa persentase keberhasilan pembibitan. Termasuk dalam langkah
pembibitan, boleh jadi akan timbul masalah. Untuk itu, terus lakukan pengecekan. Apabila terdapat serangan
hama pada bibit seledri, segera semprotkan pestisida dengan dosis 30% – 50%. Untuk mempercepat pertumbuhan
bibit,  bisa juga menyemprotkan pupuk daun dan menambah pupuk NPK sebanyak 10 gram/10 liter air pada hari
ke 20 hingga 25.

PENANAMAN SELEDRI

Cara menanam seledri setelah melakukan semai benih adalah memindahkan bibit ke dalam polybag atau pot yang
dijadikan tempat tanam. Sebelum itu, dilakukan beberapa persiapan seperti berikut:
Siapkan polybag ukuran sedang (40 x 50 cm).

 Isi polybag dengan media tanam. Media tanam tersusun dari campuran tanah, arang sekam (media tanam
dengan porositas yang baikdan berat ringan), dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Setelah dicampur,
ayak terlebih dahulu hasil campurannya.
 Cabut bibit dari baki semai dengan menyiramkan sedikit air agar mudah dicabut, lakukan dengan hati-hati
dan secara perlahan.
 Buat lubang pada media tanam di dalam polybag sedalam 3 cm, lalu masukkan bibit dan timbun kembali
dengan media tanam.

PERAWATAN SELEDRI

Setelah bibit dipindah dan ditanam pada polybag atau pot, berikutnya  hanya perlu melakukan perawatan intensif
dengan melakukan penyiraman tanaman seledri setiap pagi dan sore. Tujuannya hanya untuk menjaga
kelembaban dari media tanam seledri. Jangan siram terlalu banyak agar tidak becek dan menjaga akar busuk.

Penyiraman rutin dapat dilakukan setiap hari selama seminggu pertama setelah bibit dipindahkan dari tempat
persemaian. Setelah itu, Anda cukup menyiram seledri 3 kali dalam seminggu dengan menyesuaikan cuaca.
Apabila kemarau, cukup 3 kali seminggu. Jika sedang musim penghujan, sesuaikan dengan kelembaban media
tanam dan pindahkan tanaman ke tempat yang tidak terkena air hujan secara langsung.

Selain perawatan dengan menyiram seledri, ada hal lain yang juga harus diperhatikan yakni hama (ulat, kutu, atau
tungau). Bila kedapatan hama pada seledri, buang hama tersebut dengan tangan. Apabila tanaman terserang
penyakit,kita bisa memberikan pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyering (seledri
biasanya terserang bercak septoria.

PEMANENAN SELEDRI

Setelah perawatan rutin dilakukan, dalam waktu 2 – 3 minggu biasanya seledri sudah bisa dipanen. Cara
menanam seledri di polybag memang tidak menghasilkan tanaman seledri dalam jumlah banyak, namun
setidaknya Anda bisa konsumsi sendiri untuk keluarga atau tetangga.

Ciri-ciri seledri siap panen terlihat pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, Anda hanya perlu
memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan anakannya. Seledri yang sudah dipetik bisa
dipanen beberapa kali dengan jarak sektiar 1 sampai 2 minggu setelah panen sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai