PENDAHULUAN
Pramuka dilarang adanya (Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961). Dalam
Kepanduan Praja Muda Karana tidak serta merta bahwa Kepanduan hilang dari
Gerakan Pramuka, karena tidak banyak yang paham bahwa Pramuka merupakan
sebuah singkatan atau yang sering dikenal dengan “Praja Muda Karana” yang
artinya “pemuda yang suka berkarya”. Oleh sebab itu, perlunya pembina bahkan
pelatih memahami hal-hal yang dianggap kecil tersebut untuk membentuk jiwa-
masa Orde Baru dengan mewajibkan seragam wajib sekolah dengan seragam
karakter serta dikuatkan dengan adanya kurikulum 2013 yang dalam hal ini
1
dasar hingga pendidikan menengah. Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum pada lampiran III,
sehingga Pramuka sama seperti halnya mata pelajaran wajib di sekolah dan masuk
wajib Pramuka di sekolah? Bagaimana respon siswa sebagai sasaran didik dan
bagaimana peran pembina Pramuka maupun guru yang diberi tugas membina
kelabakan mencari Pembina yang mau dan mampu membina ekstrakuler wajib
Pramuka. Yang menjadi masalah lagi adalah bagaimana anggaran sekolah dan
bagaimana juga dengan kesejahteraan para pembina. Atau bahkan ada oknum-
keuntungan.
ke pencapaian tujuan kepramukaan. Tujuan tersebut tentu hanya dapat dicapai jika
pelaksanaan pelatihan pramuka dikelola dengan baik dan tidak hanya asal
2
Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
B. Fokus Permasalahan
C. Tujuan Penulisan
Kadipaten
D. Metode Penulisan
3
Metode penulisan bersifat studi pustaka dan wawancara langsung. Studi
kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh penulis untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
E. Manfaat Pembahasan
kurikulum 2013.
2. Kwartir Cabang agar dapat melakukan pengawasan dan pendampingan kepada
pramuka terutamanya dari segi pendanaan apalagi sekarang ini sudah menjadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
A. Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Ekstra Kurikuler Wajib Di Satuan
Pendidikan
1. Menjalankan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010
2010 Tentang Gerakan Pramuka, maka terjadilah geliat perubahan yang mendasar
akan tetapi mendapat pula dukungan finansial dan dukungan lainnya secara
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Maka tidak heran dalam waktu
yang paling besar dan memiliki tingkat keberhasilan yang realistis dalam
Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka pada pasal 1 ayat (5), adalah satuan
dan satuan organisasi terdepan. (2) Gugus depan meliputi gugus depan berbasis
satuan pendidikan dan gugus depan berbasis komunitas. (3) Gugus depan
5
berbasis satuan pendidikan meliputi gugus depan yang berpangkalan di
pendidikan formal. (4) Gugus depan berbasis komunitas meliputi gugus depan
disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka
luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak, dan budi pekerti luhur (Kwartir
menjadi Pelatih Pembina Pramuka ada dua jenjang pendidikan yakni: Kursus
Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar, dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka
6
berhubungan dengan eksternal kepramukaan, maka eksistensi Gerakan Pramuka
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan
memiliki kecakapan hidup (UU RI Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 11). Pendidikan
merupakan proses pembangunan suatu sistem nilai dalam ranah afektif yang
selalu dalam keadaan instatu nascendi (dalam proses menjadi). Muaranya adalah
kepemilikan kualitas sebagai manusia yang layak disebut manusia dan bersumber
daya (Tri Kartika Rina dalam Djarab, 2004: 54). Pramuka sebagai salah satu
adalah nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
7
perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis
1), Sikap Sosial (KI 2), dan Keterampilan (K3) memperoleh penguatan bermakna
kepramukaan dapat diimplemasikan dalam 3 model, yaitu (1) Sistem Blok yang
Sistem Reguler bagi peserta didik yang memiliki minat serta ketertarikan menjadi
8
alam, hingga kemandirian. Dari sisi legalitas pendidikan Kepramukaan
merupakan imperatif yang bersifat nasional, sebagi hal itu tertuang dalam
pentingnya pendidikan untuk generasi penerus bangsa, salah satunya juga melihat
Pramuka. Pramuka atau juga Kepanduan yang telah berperan juga dalam sejarah
saat ini, dianggap oleh pemerintah sangat relevan dalam membangun pendidikan
yang dinilai akan membawa nilai positif dalam pembentukan karakter bangsa.
di setiap satuan pendidikan memiliki banyak dampak baik bagi guru maupun
peserta didik.
pembina Pramuka yang mau dan mampu membina Pramuka dengan baik.
Akhirnya banyak satuan pendidikan yang mencari pembina Pramuka dadakan atau
bahkan memberdayakan para guru untuk membina Pramuka. Selain itu juga akan
9
ekstrakurikuler wajib Pramuka. Pasti ada rasa tidak senang maupun tidak dengan
Pramuka dapat diminati dan disenangi oleh seluruh peserta didik, sehingga tujuan
BAB III
PEMBAHASAN
10
SMP Negeri 1 Kadipaten terletak di ibu kota kecamatan Kadipaten.
dengan pekerjaan membantu orang tua dalam bidang agraris, niaga, buruh
hampir 50% termasuk ekonomi lemah atau pra sejahtera, maka kondisi
sangat terbatas dan kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan lembaga
computer, wartel serta radio dan televisi yang sudah dimiliki oleh setiap
11
Keberadaan SMP Negeri 1 Kadipaten sangat dibutuhkan oleh
Jumlah guru keseluruhan ada 51 orang terdiri dari 43 orang guru tetap,
2 orang guru PNS yang mencari jam tambahan dan 7 orang Guru Tidak Tetap.
kebutuhan jumlah guru dan kesesuaian ijazah dengan pelaksanaan tugas telah
memadai.
c) Penyelenggaraan Pendidikan
2. Pemelajaran di laboratorium
3. Studi Lapangan
Negeri 1 Kadipaten
1. Rendahnya Mutu Pembina Pramuka
Masalah lain yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini adalah rendahnya
kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka. Sudah amat jarang terjadi munculnya
Pembina baru dari para peserta didik yang memiliki pengalaman ketika menjadi
Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Banyak Pembina yang muncul karena
jabatannya sebagai guru, misalnya guru olah raga, guru bimbingan, yang notabene
12
kurang memiliki pengalaman yang cukup sebagai anggota Gerakan Pramuka
tentu berakibat pada lemahnya pemahaman mereka terhadap ide dasar pendidikan
kepramukaan.
Pramuka diadakan Kursus Mahir Pembina, baik tingkat Dasar maupun Lanjutan.
Tetapi manakala peserta Kursus Mahir Pembina adalah Pembina karbitan, menjadi
yang benar-benar memiliki pengalaman sebagai peserta didik atau memahami ide
kepramukaan sesuai dengan yang dirujuk pada prinsip dasar metodik pendidikan
2. Ketinggalan Jaman
13
Pada tahap perkembangan ilmu dan teknologi serta arus informasi yang
demikian pesat dewasa ini, seakan pendidikan kepramukaan tetap saja berjalan di
tempat. Berbagai materi dan metode yang dikenalkan hampir lebih sepuluh tahun
yang lalu sampai saat ini masih disampaikan kepada para peserta didik tanpa
terlalu berpegang pada pakem yang ada, seakan tidak peduli terhadap kemajuan di
sekilingnya.
dipegang teguh dalam proses pendidikan kepramukaan, karena hal itu merupakan
yang saat ini miskin dikuasai oleh para Pembina Pramuka. Kebanyakan dari
mereka dalam proses latihan rutin dari tahun ke tahun selalu hanya mengandalkan
Untuk itulah pada kurikulum Kursus Pembina Mahir Dasar dan Kursus
14
pembaharuan pendidik-an kepramukaan sesuai dengan minat dan kebutuhan
Berkaitan dengan hal itu, maka akan dapat kita kaji kembali: sejauhmana
kepramukaan dalam era globalisasi informasi serta teknologi canggih dewasa ini?
Memang pada era Baden Powell, awal abad ini, semaphore dan morse merupakan
alat yang ampuh dalam melakukan komunikasi jarak jauh dan tali temali
sehingga muncul aktivitas yang menarik bagi remaja seperti panjat tebing, caving,
Gerakan Pramuka masih melakukan kegiatan alam terbuka dengan acara mencari
jejak, permainan berbagai macam sandi, wide game yang dipandang oleh remaja
terlalu monoton dan sudah kuno. Padahal sejarah pertum-buhan Gerakan Pramuka
di Indonesia lebih tua dibanding dengan kelompok pecinta alam. Mengapa hal itu
alam terbuka serta diikuti usaha mengenal dan menanamkan rasa mencintai alam.
Keadaan ini tidak akan terjadi manakala Pembina mampu mengembangkan dan
mengemas kegiatan sesuai dengan minat anak dan remaja sesuai dengan
15
Untuk itulah sudah saatnya Gerakan Pramuka melakukan kajian mengenai
masyarakat. Usaha itu adalah upaya untuk menarik minat para anak dan remaja
kiranya tidak akan bertentangan dengan ide dasar Baden Powell tentang
pendidikan yang membimbing anak dan remaja untuk melahirkan segala sesuatu
dimana saja untuk mendidik anak dan remaja dari bangsa di seluruh muka bumi.
16
Pada perspektif kekinian dan ke depan usaha pembinaan kepribadian dan
watak generasi muda melalui pendidikan kepramukaan tidak akan cukup hanya
sementara nilai dan norma sosial yang berkembang di masyarakat telah diwarnai
dengan suasana teknologi yang serba canggih. Justru pada perspektif kekinian dan
direncanakan dengan matang antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan
biaya, dan target yang jelas. Wujud dari perencanaan yang matang adalah
tersusunnya program dan jadwal latihan, anggaran biaya yang jelas, dan surat
strorming (curah pendapat) yang diikuti seluruh personil sekolah dan pihak yang
terkait, yaitu kepala sekolah, guru, perwakilan siswa sebagai calon anggota,
pembina gugus, pelatih, kwartir ranting atau cabang gerakan pramuka sebagai
17
calon pelatih, dan perwakilan komite sekolah. Dengan adanya curah pendapat
tersebut dapat tersusun program ideal yang sesuai dengan kondisi sekolah .
Jadwal latihan dilaksanakan setiap hari Sabtu Sore, semua guru dilibatkan
dengan tingkatannya untuk kelas VII , VIII dan Kelas IX. Anggaran dalokasikan
untuk kegiatan latihan, honor pembinaan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta
untuk kegiatan besar tahunan seperti Jambore dan LT. Anggaran dialokasikan dari
dana BOS dan sebagaian dari Sumbangan Sukarela orang tua murid, kalangan
latihan tanpa jadwal dan hanya menjelang lomba, menunjuk pelatih asal-asalan,
berpedoman pada Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus
(SKK). Materi juga mengacu pada kegiatan skup besar seperti Jambore dan Pesta
Siaga. Strategi yang digunakan dalam kegiatan latihan menantang, menarik, dan
menumbuhkan minat siswa untuk giat berlatih. Dengan demikian dapat membawa
dan sikap positif. Semua hasil yang diperoleh tersebut dapat digunakan siswa
18
sebagai bekal menghadapi masa depan dan mengatasi kendala kehidupan. Mereka
menjadi anak yang disiplin, tanggung jawab, gigih berusaha, sehingga sukses
belajar. Siswa mendapat nilai tambah jika memiliki kejuaraan dari lomba
akreditasi sekolah, guru pelatih memiliki bukti fisik sebagai pelatih pramuka dan
dapat diperhitangkan untuk penilaian angka kredit, dan hasil bagi masyarakat
pertimbangan yang logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Visi
filosofis bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan lain bersifat baku
dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia (2) mengacu visi umum
dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan, (7) sesuai konteks daerah, sekolah, visi
untuk mwncapai visi. Misi mengacu kepada indikator, bersifat operasional dan
19
pramuka yang inovatif, Mewujudkan pembiayaan ekstrakurikuler pramuka yang
pramuka dapat memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dukumen rasional tersebut
dharma, yaitu (1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) cinta alam dan kasih
sayang sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan kesatria, (4) patuh dan suka
bermusyawarah, (5) rela menolong dan tabah, (6) Rajin,terampil dan gembira, (7)
Hemat,cermat dan bersahaja, (8) Disiplin, berani dan setia, (9) Bertanggung jawab
dan dapat dipercaya, dan (10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
generasi muda yang memiliki karakter sesuai dengan tujuan kegiatan pramuka.
Karakter yang dimaksud bertanggung jawab, kerjasama, berani karena benar, suka
20
anggota pramuka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan pramuka yang
atraktif dapat dilakukan dengan strategi belajar sambil melakukan, sistem beregu,
kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai
terbuka, kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, dan sistem
tanda kecakapan.
Jadi, sungguh menjadi sangat tidak atraktif jika kegiatan pramuka
menantang, tidak variatif, dan hanya spontanitas akan menyebabkan anak merasa
bosan. Kalau minat berlatih anak kurang ini berarti program kegiatan ekstra
hasil akhir dari semua pelaksanaan manajemen yang cermat, efektif, rasional,
didaktis, dan atraktif. Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari
sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler pramuka dapat tercapai atau tidak, akan
tercermin dalam diri anak yang mendapat pelayanan optimal ketika melakukan
kegiatan.
membutuhkan peranserta secara aktif baik dari kepala sekolah selaku manager
kegiatan, komite sekolah selaku mitra sekolah, dan masyarakat yang merasakan
21
dampak langsung dari program ekstrakurikuler ini. Kegiatan pengawasan disusun
kegiatan akademik di dalam kelas, tumbuhnya minat dan bakat, dan berprestasi.
antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas.
efektif, yaitu dapat membawa hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan
pikiran dan pertimbangan yg logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
Pramuka merupakan organisasi kepemudaan yang resmi dari pemerintah
yang memiliki payung hukum mulai dari Keppres RI Nomor 238 Tahun 1961
ekstrakurikuler wajib pada setiap satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan menengah. Oleh sebab itu peran satuan pendidikan juga sangat
perpaduan yang baik antara mata pelajaran umum di sekolah dengan kegiatan
B. Saran
Dari pembahasan di atas ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan
23
3. Sebaiknya Kwartir Nasional agar secepatnya membuat Petunjuk Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Andri Bob Sunardi., Boy Man. Penerbit Nuansa Muda, Bandung, Tahun 2011.
24
Anonimus, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
25
Badan Penelitian dan Pengembangan. 2014. Pedoman Penyelenggaraan
Djarab, Hendarmin (Ed). 2004. Guru & Pramuka Untuk Bangsa: 85 Tahun
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka.
26
Samho, Bartolomeus. 2013. Visi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara: Tantangan
https://dayatfarras.wordpress.com/2012/06/06/inovasi-manajemen-
kegiatan-ekstrakurikuler-2/
Pramuka.
27