Anda di halaman 1dari 71

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN

PERILAKU PEREMPUAN USIA SUBUR TERHADAP


PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
PUSKESMAS KOTA BAJAWA

Disusun Oleh:

dr. Agustina Marielsa Magung,


dr. Indra Wijaya,
dr. Wulandari Mutiah Wongso
Laju pertumbuhan
penduduk

Mortalitas

KB
Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
• Meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian
TUJUAN pertumbuhan penduduk Indonesia.
• Terciptanya penduduk yang
PROGRAM berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan
KB kesejahteraan keluarga
SASARAN
PROGRAM KB

Langsung Tidak langsung

pelaksana dan pengelola KB, dengan


adalah PUS yang bertujuan untuk
tujuan menurunkan tingkat kelahiran
menurunkan tingkat kelahiran
melalui kebijaksanaan kependudukan
dengan cara penggunaan
terpadu dalam rangka mencapai
kontrasepsi secara berkelanjutan.
keluarga yang berkualitas & sejahtera
Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana

• Komunikasi informasi dan edukasi


• Pelayanan infertilitas.
• Pendidikan seks.
• Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
• Konsultasi genetik
GAMBARAN PENGGUNA KB INDONESIA
0.7
3.49
9.17

suntik
11.53
Pil
49.98 AKDR
Implan
MOW
MOP

25.13
PASANGAN USIA
SUBUR (PUS)

Pasangan suami istri yang


istrinya berumur 15 - 49 tahun
atau pasangan suami istri
yang istrinya berumur ≤ 15
tahun dan sudah haid atau
istri berumur ≥50 tahun
tetapi masih haid (BKKBN)
Peserta KB aktif belum
mencapai setengah dari
jumlah PUS yang ada,
yaitu 1222 PUS, atau 42.71
%.

Angka peserta KB baru di


Angka cakupan KB masih
Puskesmas Kota Bajawa
belum mencapai target.
(2016 ) adalah 176 orang
Target cakupan KB aktif
dari 2861 jumlah pasangan
adalah 2003 PUS, atau
usia subur (PUS) yang
70%.
terdata, atau sekitar 4.4%.

Cakupan
KB
Puskesmas
Kota
berkurangnya jumlah petugas lapangan KB
sehingga menyebabkan pembinaan KB
menjadi terbatas,

jangkauan pelayanan KB tidak merata, dan

belum optimalnya kualitas pelayanan KB


Dengan adanya peningkatan
dan perluasan pelayanan KB
Manfaat KB di Bidang dapat menurunkan angka
Kesehatan kesakitan dan kematian ibu
yang semakin tinggi akibat
kehamilan.
Pengertian

•Akseptor KB adalah proses


yang disadari oleh pasangan
untuk memutuskan jumlah dan
jarak anak serta waktu
kelahiran.
Fase Akseptor KB

Fase menunda kehamilan

• Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang


istrinya belum mencapai usia 20 tahun. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi. Hal ini penting karena pada
masa ini pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.
Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.

Fase mengatur / menjarangkan kehamilan

• Periode usia istri antara 20 - 35 tahun merupakan periode usia paling baik untuk
melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2 - 4
tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu efektifitas tinggi, reversibilitas
tinggi karena pasangan masih mengharapkan punya anak lagi. Kontrasepsi dapat
dipakai sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.

Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi

• Sebaiknya pada keluarga yang telah mempunyai 2 anak dan umur istri ≥ 35 tahun, .
jika pasangan akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi,
kontrasepsi yang cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, atau implan
Kontrasepsi
Alami

Kontrasepsi
sederhana
JENIS METODE KELUARGA
BERENCANA
Kontrasepsi
efektif terpilih

Kontrasepsi
mantap
Metode Kalender
• Metode kalender atau pantang berkala adalah suatu metode kontrasepsi sederhana dengan
tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur. Sebelum melakukan metode ini,
pasangan suami istri harus mengetahui masa subur, dengan pengamatan minimal 6 kali siklus
menstruasi.

Metode Suhu Basal


• Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktivitas apapun, biasanya diukur pada saat
bangun tidur dan sebelum meninggalkan tempat tidur.
• Suhu basal akan meningkat sekita 0,2- 0,5OC setelah terjadi ovulasi.

Metode Lendir Serviks


• Metode lendir serviks adalah metode kontrasepsi dengan melihat lendir dalam vagina untuk
mengetahui masa subur pada seorang wanita, dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan sebelum melakukan aktifitas lainya. Pada masa subur, terdapat lender licin dan
perasaan basah pada vagina.

Sim to Thermal
• Metode ini menggabungkan metode sistem kalender dan lender serviks.

Senggama Terputus
• Tujuannya agar cairan sperma tidak akan masuk ke dalam rahim serta mengecilkan
kemungkinan bertemunya sperma dan sel telur.
Kondom

Cara Kerja Kondom


• Mencegah sperma
masuk ke saluran
reproduksi wanita.
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap
kali berhubungan seksual. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit
yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

Kelebihan Kekurangan

 Efektif bila pemakaian benar.  Tingkat efektifitas tergantung


pada pemakaian kondom yang
 Tidak mengganggu produksi ASI. benar.
 Tidak mengganggu kesehatan  Adanya pengurangan sensitifitas
pengguna. pada penis.
 Tidak memerlukan resep dan  Harus selalu tersedia setiap kali
pemeriksaan khusus. berhubungan seksual.
 Murah dan tersedia di berbagai  Perasaan malu membeli di tempat
umum.
tempat.
Diafragma merupakan kap
Spermisida adalah zat-zat kimia yang berbentuk bulat cembung, terbuat
dikemas dalam bentuk busa (aerosol), dari lateks yang diinsersikan ke
tablet vaginal,krim. dalam vagina sebelum berhubungan
Cara kerjanya adalah menyebabkan sel seksual sehingga menutup serviks.
membran sperma terpecah, Cara kerjanya menahan sperma agar
memperlambat pergerakan sperma dan tidak mencapai saluran alat
menurunkan kemampuan pembuahan reproduksi bagian atas (uterus dan
sel telur. tuba falopi) dan sebagai tempat
spermisida.
KB ORAL
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil yang berisi
gabungan dari hormon estrogen dan progesteron atau hanya terdiri dari hormon
progesteron saja.
Cara kerjanya menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks.

Kelebihan
Pemakai dapat hamil
Tidak mengganggu
lagi, bila dikehendaki, Siklus haid menjadi Dapat menghilangkan
Efektifitasnya tinggi kegiatan seksualitas
kesuburan dapat teratur keluhan nyeri haid
suami istri
kembali dengan cepat

Efek Samping
Mual muntah, berat badan bertambah, Edema, Mastalgia, sakit kepala, timbulnya jerawat. Keluhan ini berlangsung pada bulan–
bulan pertama pemakaian pil.
KB SUNTIK

Efektifitas Kelebihan Efek Samping


•Kontrasepsi suntik •KB suntik memberi •Dapat terjadi gangguan
memiliki angka manfaat khusus bagi haid dan juga keluhan
kegagalan yang sangat wanita dengan penyakit mual, sakit kepala,
rendah yaitu kurang dari tertentu, seperti pusing, menggigil,
0,5 per 100 wanita per endometriosis dan mastalgia dan berat
tahun. defek ovulasi, terutama badan bertambah.
penyakit ovarium
polikistik.
KB SUNTIK
Depo Noretisteron
DMPA (Depo
(Norethindrone
Medroxyprogesterone
Enanthate) =
Asetat) = Depo
Noristerat.
Provera. Mengandung
Mengandung 200 mg
150 mg DMPA, yang
noretindron enantat,
diberikan setiap 3
yang diberikan setiap
bulan.
1 bulan.
IMPLAN
Norplant, terdiri dari 6 batang Implanon, terdiri dari satu
dengan panjang 3,4 cm dan batang putih lentur dengan
diameter 2,4 mm. Berisi 36 mg panjang 40 mm dan diameter
hormon Levonorgestrel dengan 2,4 mm. Berisi 68 mg
daya kerja 5 tahun ketodesogestrel dengan daya
kerja 3 tahun.

Indoplant, terdiri dari 2 batang. Berisi 75 mg


hormon Levonorgestrel, daya kerja 3 tahun.
ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM
(AKDR)

Terdapat dua macam


penggolongan AKDR /IUD

mengandung
mengandung logam
hormon progesterone
(Cu IUD)
atau levonorgestrel.
IUD
Menggangu Reaksi tubuh
Perubahan
gerakan sperma terhadap benda
prostaglandin
(IUD Logam) asing

Fagositosis oleh
Menghalangi
makrofag
spermatozoa
leukosit limfosit

Pemadatan
endometrium

Blastokis rusak

Nidasi
terhalang
Efektifitasnya sangat tinggi untuk mencegah
kehamilan dalam waktu yang lama

Kelebihan Efek samping


 Meningkatkan kenyamanan
hubungan suami istri karena  Dapat menyebabkan infeksi
rasa aman terhadap resiko panggul apabila
kehamilan pemasangan tidak tepat
 Dapat dipasang setelah  Dapat terjadi rasa sakit
melahirkan atau keguguran berupa kram perut setelah
 Kesuburan cepat kembali pemasangan
setelah dicabut / buka
 Tidak ada efek samping
hormonal
 Tidak mengganggu laktasi
Kontrasepsi
mantap

Tubektomi Vasektomi
Tubektomi
Definisi

• Tubektomi adalah setiap tindakan yang dilakukan pada


kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan oran
tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
• Sangat efektif post – operatif.

Kelebihan

• Efektifitasnya tinggi
• Tidak mengganggu kegiatan seksualitas suami istri

Efek Samping

• Efek samping post operatif (infeksi)


Vasektomi
Definisi Kelebihan Efek Samping

• Vasektomi adalah • Efektifitasnya • Efek smping MOP


kontrasepsi tinggi jarang terjadi dan
mantap pria. • Tidak bersifat
Sederhana dan mengganggu sementara
memakan waktu kegiatan misalnya
operasi yang seksualitas suami bengkak, nyeri,
sangat singkat istri dan infeksi pada
• Efektif 6-10 • Hanya butuh luka operasi.
minggu setelah anastesi lokal
operasi saja.
• untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, sikap, dan perilaku
pasangan usia subur terhadap
program keluarga berencana (KB) di
wilayah kerja Puskesmas Kota

Maksud & Bajawa


• meningkatkan keiikutsertaan
pasangan usia subur dalam
Tujuan menggunakan KB.
MANFAAT
PENELITIAN
Bagi Dinas Kesehatan
Bagi Masyarakat
dan Puskesmas

Memberikan informasi
Hasil penelitian ini dapat kepada PUS mengenai
digunakan sebagai pentingnya KB dan
masukan dalam keuntungan yang
menyusun kebijakan, ditimbulkan serta
dalam upaya berusaha memberikan
meningkatkan pengetahuan, merubah
keikutsertaan KB pada atau mengarahkan sikap
PUS dan perilaku PUS
terhadap KB.
Jenis penelitian deskriptif
JENIS &
METODE
PENELITIAN
survei dengan
Metode
bantuan kuesioner.
RANCANGAN cross
PENELITIAN
sectional
Lokasi penelitian :

• Wilayah Kerja Puskesmas Kota


Bajawa, pengambilan data
kuesioner di beberapa posyandu
dan sebagian diambil pada pasien
yang berobat ke poli KIA

Waktu

• Selama bulan Maret 2017


INSTRUMEN PENELITIAN

•Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh


dengan menggunakan kuesioner pada WUS
yang datang ke kegiatan posyandu yang
diadakan di wilayah kerja Puskesmas Kota
Bajawa dan sebagian diambil pada pasien yang
berobat ke poli KIA.
•Kuesioner dengan jumlah 34 pertanyaan terdiri :
•7 pertanyaan tentang identitas,
•14 pertanyaan tentang pengetahuan
•8 pertanyaan tentang sikap
•5 pertanyaan tentang perilaku.
•pasangan usia subur yang di berada
wilayah kerja Puskesmas Kota Bajawa,
Populasi diambil berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi

Kriteria •Wanita usia subur


•Bertempat tinggal di di wilayah kerja
Puskesmas Kota Bajawa

inklusi •Bersedia secara sukarela menjadi


subjek penelitian.

Kriteria •Tidak bersedia secara sukarela menjadi


subjek penelitian.

eksklusi
Teknik pengambilan sampel

Teknik incidental sampling.

Jumlah sampel yang didapatkan


pada penelitian ini adalah sebanyak
100 sampel wanita usia subur
Teknik Analisa Data
 Identitas Responden
Di dalam kuesioner, kategori identitas responden terdiri dari 7 pertanyaan, yang
mencakup nama, usia ,alamat, pekerjaa, agama, pendidikan terakhir, penghasilan
perbulan, jumlah anak yang lahir hidup.

 Pengetahuan
 Adalah apa yang diketahui responden mengenai KB yang dinilai melalui penilaian
jawaban responden atas pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan.
 Dalam kuesioner yang mewakili tingkat pengetahuan ada 12 pertanyaan. Nilai
tertinggi untuk masing-masing pertanyaan adalah 10 dan nilai terendah adalah 1.
Total nilai adalah 120.
 Setelah nilai-nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan, maka responden dikelompokan
menjadi 3 kategori:

 Baik, (85 – 120)


 Sedang (49 – 84)
 Buruk ( 12 – 48)
 Sikap
 Adalah sikap responden terhadap KB yang dinilai melalui jawaban responden atas pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan sikap.
 Jumlah pertanyaan yang mewakili tingkat sikap adalah 6 pertanyaan. Nilai tertinggi untuk
masing-masing pertanyaan adalah 10 dan nilai terendah adalah 1. Total nilai adalah 60.
 Setelah nilai-nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan, maka responden dikelompokan menjadi 3
kategori:
 Baik, (43 – 60)
 Sedang (25 – 42)
 Buruk, (6 – 24)

 Perilaku
 Adalah perilaku responden terhadap KB yang dinilai melalui penilaian
 Jawaban responden yang mewakili tingkat perilaku adalah 2 pertanyaan. Nilai tertinggi
masing-masing pertanyaan adalah 10 dan nilai terendah adalah 1, maka total nilai 20. Setelah
nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan maka responden dikelompokan menjadi 2 kategori:

 Cukup(12-20)
 Kurang (2-11)
Aspek Etik Penelitian

Partisipasi

• Pengambilan data dilakukan setelah responden mengerti maksud


dan tujuan penelitian.

Jaminan kerahasiaan data

• Seluruh data dan informasi penelitian ini akan dirahasiakan


sehingga tidak memungkinkan untuk diketahui orang lain.

Keikutsertaan

• Keikutsertaan responden pada penelitian ini bersifat sukarela.


Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden IDENTITAS
Usia (Tahun) Jumlah Persentase
16 - 20 2 2.00%

21 – 30 53 53.00%

31 – 40 37 37.00%

41 - 49 8 8.00%

Total 100 100%

Tabel 4.2 Distribusi Pekerjaan Responden


Pekerjaan Jumlah Persentase
Ibu Rumah Tangga 50 50.00%
Petani 23 23.00%
PNS 11 11.00%
Swasta 11 11.00%
Lain-lain 5 5.00%
Total 100 100%
Tabel 4.4 Distribusi Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak Sekolah 0 0.00%

SD 15 15.00%

SMP 16 16.00%

SMA 52 52.00%

Perguruan Tinggi 17 17.00%

Total 100 100%

Tabel 4.3 Distribusi Agama Responden


Agama Jumlah Persentase
Islam 3 3.00%
Kristen 8 8.00%
Katolik 88 88.00%
Budha 0 0.00%
Hindu 1 1.00%
Total 100 100%
Tabel 4.6 Distribusi Jumlah Anak Lahir Hidup
Responden
Jumlah Anak Jumlah Persentase
1 24 24.00%
2 31 31.00%
3 21 21.00%
4 12 12.00%
>4 12 12.00%
Total 100 100%

Tabel 4.5 Distribusi Penghasilan Responden


Penghasilan Jumlah Persentase

Diatas UMR 46 46.00%

Dibawah UMR 54 54.00%

Total 100 100%


PENGETAHUAN

Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Tujuan


Program KB
Jawaban Jumlah Persentase
Menjadi Keluarga Yang Besar 3 3.00%
Mengatur Tanggal Kelahiran Anak 6 6.00%

Menjadi keluarga sejahtera dengan membatasi 87.00%


kelahiran anak 87
Tidak tahu 4 4.00%
Total 100 100%
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden
Mengenai Sumber Informasi Mengenai KB
Jawaban
Jumlah Persentase
Petugas Kesehatan 94 67.63%
Poster 8 5.76%
Majalah 7 5.04%
Surat Kabar 5 3.60%
Teman 9 6.47%
TV 14 10.07%
Tidak pernah mendapat informasi 2 1.44%
Total 139 100%

Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden


Mengenai Anjuran Jumlah Anak Menurut Program
KB
Jawaban Jumlah Persentase
Satu saja cukup 2 2.00%
Dua saja cukup 83 83.00%
Tiga saja cukup 10 10.00%
Tidak tahu 5 5.00%
Total 100 100%
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Waktu terakhir
mendapatkan penyuluhan KB dari tenaga kesehatan
Jawaban
Jumlah Persentase
1-3 bulan lalu 26 26.00%
4-6 bulan lalu 10 10.00%
>6 bulan lalu 44 44.00%
Tidak pernah 20 20.00%
Total 100 100%

Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden


Mengenai Jenis Kontrasepsi Hormonal
Jawaban Jumlah Persentase
IUD (spiral) 11 11.00%
Sistem kalender dan senggama
6.00%
terputus 6
Pil KB, Suntik, dan Implant 58 58.00%
Tidak tahu 25 25.00%
Total 100 100%
Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden
Mengenai Jenis-Jenis MKJP (metode kontrasepsi
jangka panjang )
Jawaban
Jumlah Persentase
69 69.00%
AKDR, Implan, MOW/MOP
5 5.00%
KB Suntik, Pil KB, Kondom
6 6.00%
Implan, AKDR, KB Suntik
Tidak tahu 20 20.00%
Total 100 100%

Tabel 4.13 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai


Definisi KB Implan
Persentas
Jawaban
Jumlah e

Kontrasepsi yang dipasang di dalam Rahim 10 10.00%

75 75.00%
Kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit
Kontrasepsi yang disuntikan 3 3.00%
Tidak tahu 12 12.00%
Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden
Mengenai Biaya KB Suntik, IUD,
Implant/Susuk, Metode Operasi
Jawaban Jumlah
< Rp.100.000 10
Rp.100.000- Rp.500.000 3
> Rp.500.000 4
Dibiayai pemerintah/BPJS 46
Tidak tahu 37
Total 100

Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden


Mengenai Definisi AKDR
Jumla Persentas
Jawaban
h e
Kontrasepsi yang dipasang didalam
34 34.00%
rahim
Kontrasepsi yang ditanam dibawah
21 21.00%
kulit
Kontrasepsi yang disuntikan 14 14.00%
Tidak tahu 31 31.00%
Total 100 100%
Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai
Apakah Kesuburan Dapat Kembali Setelah Dilakukan KB
Jawaban Jumlah Persentase
Bisa kembali 77 77.00%
Tidak dapat kembali 3 3.00%
Tidak tahu 20 20.00%
Total 100 100%

Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai


Jangka Waktu Penggunaan KB Implan
Jawaban Jumlah Persentase
Sampai dengan 1 tahun 6 6.00%
Sampai dengan 3-5 tahun 59 59.00%
Sampai dengan 10 tahun 11 11.00%
Tidak tahu 24 24.00%
Total 100 100%
Tabel 4.18 Distribusi Pengetahuan Responden
Mengenai Waktu Pemasangan AKDR
Persentas
Jawaban
Jumlah e
20 hari setelah melahirkan 27 27.00%
Pada awal haid 33 33.00%

13 13.00%
Setiap saat asal selama tidak hamil
Tidak Tahu 27 27.00%
Total 100 100%

Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan Responden


Mengenai Jangka Waktu Penggunaan AKDR
Jawaban
Jumlah Persentase
1 tahun 20 20.00%
8 tahun 14 14.00%
15 tahun 28 28.00%
Tidak Tahu 38 38.00%
Total 100 100%
Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan Responden
Mengenai Waktu Pelepasan KB Implan atau IUD

Jawaban
Jumlah Persentase
Setiap saat 10 10.00%
Waktu hamil 35 35.00%
Waktu haid 8 8.00%
Tidak Menjawab 47 47.00%
Total 100 100%
Tabel 4.21 Distribusi Pengetahuan Responden

Pengetahuan
Jumlah Persentase
28 28.00%
Baik

54 54.00%
Sedang

18 18.00%
Buruk

Total 100 100%


Tabel 4.22 Distribusi Sikap Responden Mengenai
Setujukan Dengan Diadakannya Program KB SIKAP
Jawaban Jumlah Persentase

Setuju 97 97.00%

Tidak Setuju 3 3.00%

Total 100 100%

Tabel 4.23 Distribusi Sikap Responden Mengenai Apakah


Responden Berencana Untuk Mengikuti Program KB
Jawaban Jumlah Persentase

Ya 89 89.00%

Tidak 11 11.00%

Total 100 100%


Tabel 4.25 Distribusi Sikap Responden Mengenai
Apakah Akan Mencari Tahu Lebih Lanjut
Mengenai KB
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 93 93.00%
Tidak 7 7.00%
Total 100 100%

Tabel 4.24 Distribusi Sikap Responden Mengenai Alasan


Menggunakan KB
Jawaban Jumlah Persentase
Mudah 11 10.19%
Aman 54 50.00%
Ekonomis 16 14.81%
Tidak ingin punya anak lagi 16 14.81%
Lainnya 11 10.19%
Total 108 100%
Tabel 4.27 Distribusi Sikap Responden Mengenai
Apakah Agama Yang Dianut Melarang Penggunaan KB
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 10 10.00%
Tidak 90 90.00%
Total 100 100%

Tabel 4.26 Distribusi Sikap Responden Mengenai


Akankah Responden Mengajak Kerabat Untuk
Menggunakan KB
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 87 87.00%

Tidak 13 13.00%

Total 100 100%


Tabel 4.28 Distribusi Sikap Responden Mengenai Apakah
Suami/ Keluarga Melarang Penggunaan KB

Jawaban
Jumlah Persentase

9 9.00%
Ya

91 91.00%
Tidak

Total 100 100%


Tabel 4.29 Distribusi Sikap Responden Mengenai KB
Manakah Yang Terbaik
Jawaban Jumlah Persentase
Pil KB 4 4.00%
KB Suntik 32 32.00%
Implant 12 12.00%
IUD 19 19.00%
MOW 3 3.00%
Kondom 2 2.00%
Kalender 2 2.00%
Lainnya 7 7.00%
Tidak menggunakan 7 7.00%
Tidak Tahu 12 12.00%
Total 100 100%
Tabel 4.30 Distribusi Sikap Responden
Sikap
Jumlah Persentase

86 86.00%
Baik

7 7.00%
Sedang

7 7.00%
Buruk

Total 100 100%


Tabel 4.32 Distribusi Perilaku Responden
PERILAKU Mengenai Alasan Tidak Memakai KB
Juml Persent
Jawaban
ah ase
Tidak mendapat dukungan
9
suami/keluarga 18.37%
Rasa takut 11 22.45%
Tabel 4.31 Distribusi Perilaku Dilarang Agama 5 10.20%
Responden Mengenai Masalah Biaya 5 10.20%
Penggunaan KB Tidak tahu mengenai KB
3
sebelumnya 6.12%
Jawaban Masih ingin mendapat anak laki-
Jumlah Persentase 3
laki 6.12%
57 57.00% Masih ingin mendapat anak
Ya 6
perempuan 12.24%
43 43.00% Mengganggu hubungan
0
Tidak badan/seksual 0.00%
Repot harus minum obat setiap
4
Total 100 100% hari 8.16%
Jarak ke puskesmas jauh 0 0.00%
Alasan lain, Sebutkan 3 6.12%
Total 49 100%
Tabel 4.33 Distribusi Perilaku
Responden Mengenai KB Yang Sedang
Tabel 4.34 Distribusi Perilaku
Digunakan
Responden Mengenai Alasan Memilih
KB Jawaban
Jumlah Persentase
Jawaban Juml Persenta Pil KB 6 10.53%
ah se 27
KB Suntik 47.37%
Tahan Lama 10 10.00%
Kondom 4 7.02%
Tidak ada efek samping 29 29.00% 6
Implant 10.53%
Masih ingin mempunyai AKDR 8 14.04%
6 6.00%
anak 4
Metode Kalender 7.02%
Sudah tidak ingin 3 3.00% MOW 2 3.51%
mempunya anak
Total 57 100%
Mudah dan Praktis 22 22.00%

Disarankan oleh tenaga 14 14.00%


medis
Murah 4 4.00%
Lainnya 12 12.00%
Total 100 100%
Tabel 4.35 Distribusi Perilaku Responden
Mengenai Mengajak Orang Lain Untuk
Menggunakan KB
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 70 70.00%
Tidak 30 30.00%
Total 100 100%

Tabel 4.36 Distribusi Perilaku Responden


Jawaban Jumlah Persentase

Baik 43 43.00%

Buruk 57 57.00%

Total 100 100%


KESIMPULAN

• Gambaran pengetahuan wanita usia subur


terhadap program keluarga berencana di
Wilayah Kerja Puskemas Kota Bajawa
adalah sedang.
• Gambaran sikap wanita usia subur terhadap
program keluarga berencana di Wilayah
Kerja Puskemas Kota Bajawa adalah baik.
• Gambaran perilaku wanita usia subur
terhadap program keluarga berencana di
Wilayah Kerja Puskemas Kota Bajawa
adalah buruk.
SARAN

1. Lanjutkan sosialisasi dan pengadaan penyuluhan tentang jenis


kontrasepsi, pentingnya program KB dan juga risiko jika tidak
menggunakan KB.
2. Tingkatkan konseling kontrasepsi untuk membantu PUS
menentukan jenis kontrasepsi yang sesuai.
3. Tingkatkan sosialisasi pemberian kontrasepsi gratis, terutama
kontrasepsi jangka panjang pada pasangan usia subur dengan
istri berusia lebih dari 35 tahun.
4. Tawarkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada
setiap calon akseptor KB yang memenuhi persyaratan
pemasangan

Anda mungkin juga menyukai