Anda di halaman 1dari 7

Soal PreTest Pelatihan Cabang Rumah Vaksinasi

Nama : dr Afif Dani Ma’rufah

1. Sebutkan jenis-jenis vaksin yang termasuk vaksin hidup dan merknya! (3 poin)
Jawab:
vaksin hidup ada 2 jenis:
a. Vaksin yang berasal dari bakteri ex: BCG (vaksin BCG)
b. vaksin yang berasal dari virus ex: polio sabin (OPV); measles,mumps,rubella (MMR: trimovax,
marieux); varicella (varivax,varilix); yellow fever (arilvax, YF-vax)

2. Sebutkan jenis vaksin mati dari bakteri dan virus! (3 poin)


Jawab:
a. Bakteri: pertusis,cholera,antraks
b. virus: polio salk, influenza, hepatitis A

3. Sebutkan jenis vaksin yang terdiri dari komponen bakteri/virus! (3 poin)


Jawab:
a.live attenuated (bakteri/virus hidup yang dilemahkan)
b.vaksin inactivated (bakteri/virus/ komponennya yang dibuat tidak aktif

4. Sebutkan berbagai merk vaksin Hepatitis B di Indonesia! (2poin)


Jawab:
ENGERIX-B, Euvax B adult, Euvax B adult multidose, Hepatitis B rekombinan uniject, HB vax II

5. Sebutkan berbagai merk vaksin DPaT-Hib di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
triHiBit, Infarix Hib, Infarix penta.

6. Sebutkan berbagai merk vaksin DPT-Hib di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
TETRAct/Hib, pentabio

7. Sebutkan berbagai merk vaksin DpaT di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
Tripacel, Infarix, Adacel, Bostrix

8. Sebutkan berbagai merk vaksin DpaT-IPV-Hib di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
Infarix Hexa, pentacel

9. Sebutkan berbagai merk vaksin PCV 10 dan 13 di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
prevenar13, Synflorix

10. Sebutkan berbagai merk vaksin influenza di Indonesia! (2 poin)


Jawab:
Fluarix,Vaxigrip, Fluquadri, Flubio
11. Sebutkan berbagai merk vaksin varicella yang beredar di Indonesia! (2 poin)
Jawab:
Varilrix, Varivax, Okavax

12. Sebutkan berbagai merk vaksin Hepatitis A yang beredar di Indonesia! (2 poin)
Jawab:
Havrix 1440 (adult), Havrix 720 (junior), Avaxim 160

13. Ada berapa jenis vaksin rotavirus dan apa bedanya? (2 poin)
Jawab:
ada 2 jenis: monovalen dan pentavalen.
Perbedaan: a. Monovalen: 1. mengandung 1 jenis rotavirus dengan tipe G1P(8)
2. diberikan secara oral 2 kali.pemberian pertama pada usia 6-14
minggu, sedangkan pemberian ke 2 interval min 4 minggy dan
harus selesai dalam usia 24 minggu.
b. pentavalen: 1. Mengandung 5 galur rotavirus {G1,G2,G3,G4,G9 P1A(8)}
2. memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah keparahan akibat
rotavirus.
3. diberikan 3 kali: pemberian I usia 6-14 minggu, pemberian II &III
interval dosis 4-10 minggu dan harus selesai sebelum usia 32
minggu

14. Apa yang dimaksud dengan KIPI? (3 poin)


Jawab:
KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin
ataupun efek samping, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, atau kesalahan program,
konsidensi, reaksi suntikan atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.

15. Sebutkan jenis-jenis KIPI Berat dan bagaimana menanganinya! (5 poin)


Jawab:
KIPI berat: kejang, trombositopenia, hypotonic hyporesponsive episode (HHE), Anafilaksis,
Ensefalopati
- Apabila terjadi syok anafilaktik yang dilakukan adalah
1. Pertahankan jalan napas dengan cara miringkan ke kiri
2. Inj adrenalin IM 0,01 mg/kgbb  observasi 10 menit, jika belum membaik inj adrenalin
lagi sampai 3 kali pemberian
3. O2 4LPM
4. Rujuk

16. Bila ada anak pasca imunisasi dalam perjalanan pulang ke rumah digendong ibunya lalu terjatuh
dan koma, itu termasuk KIPI atau bukan..? Jelaskan! (5 poin)
Jawab :
menurut saya tidak termasuk KIPI ( KIPI unlikely). Pada kasus tersebut, penyebab pasien koma
belum tentu karena efek dari vaksin, bisa juga karena benturan di kepala sehingga
menyebabkan perdarahan. Onset tercepat dari KIPI adalah syok anafilaktik yaitu 4 jam,
sedangkan pada pasien tersebut tidak ada tanda2 mengarah ke syok anafilaktik, sedangkan
ensefalopati biasanya muncul paling cepat dalam 72 jam
17. Apa yang perlu diperhatikan saat memberikan vaksin simultan? (5 poin)
Jawab:
- Sebelum dilakukan imunisasi sebaiknya ditanyakan yang menjadi indikasi dan kontraindikasi
dilakukan imunisasi.
- Vaksin yang berbeda tidak boleh dicampur dalam 1 semprit yang sama
- Vaksin inactivated dan vaksin virus hidup khusunya vaksin yang dianjurkan pada jadwal
imunisasi, pada dasarnya boleh diberikan pada lokasi yang berbeda saat hari kunjungan
yang sama. Lebih dari 1 macam vaksin virus hidup dapat diberikan pada hari yang sama. Jika
tidak diberikan bersamaan, vaksin virus hidup yang kedua tidak boleh diberikan kurang dari
2 minggu dari vaksin yang pertama, sebab respon imun terhadap vaksin kedua tidak
maksimal.

18. Apa saja yang perlu dicatat dalam buku catatan pasien setelah melakukan imunisasi(3 poin)
Jawab:
 tanggal imunisasi
 jenis vaksin yang diberikan, termasuk nama dagang, nomor batch, dan nama dagang
 lokasi imunisasi & bag tubuh yang disuntik
 nama dan paraf tenaga medis/paramedis yang memberikan imunisasi
 tanggal imunisasi selanjutnya
 efek samping bila ada

19. Ada seorang bayi umur 1 bulan datang ke Rumah Vaksinasi. Vaksin yang sudah diberikan Hep B-
0, Polio-0. Ibu bertanya, apa vaksin yang perlu diberikan pada anak saat ini..? Bagaimana
pengaturan jadwal selanjutnya bila ibu ingin memberikan vaksinasi yang lengkap pada anaknya?
(5 poin)
Jawab:
saat usia 1 bulan perlu dilakukan vaksinasi BCG.
Untuk jadwal vaksinasi selanjutnya, ibu diberikan jadwal imunisasi selanjutnya dan ibu diberi
catatan imunisasi selanjutnya apa aja dan pada usia berapa. Sebagai contoh: setelah vaksinasi
usia 1 bulan, ibu diberitahu untk vaksin vaksinasi selanjutnya adalah Hepatitis B, polio, DPT, Hib,
PCV, Rotavirus. Semua vaksin tersebut diberikan pada saat usia 2 bulan (diberi tanggal pada
catatan untuk jadwal vaksin selanjutnya)

20. Seorang ibu sempat galau dengan vaksinasi, akhirnya sampai dengan usia 9 bulan, anaknya baru
mendapat vaksin Hep B-0 dan Polio-0. Apa saran anda untuk catch-up imunisasi pada anak ini?
(5 poin)
Jawab :
menjelaskan ke ibu pasien kalau masih bisa dilakukan pengejaran imunisasi/ catch up imunisasi
dengan menggunakan interval minimal.
 Hepatitis B  yang belum divaksinasi harus mendapat 3 dosis, dengan jarak interval
Dosis 1&2 minimal 4 minggu, dosis 2-3 minimal 8 minggu dan antara dosis 1 dan 3
minimal 16 minggu dan dosis ke 3 minimal 6 bulan
 DTP  jarak DPT dosis 1 dan 2 minimal 4 minggu, dosis 2 dan 3 minimal 4 minggu, dosis
ke 3 dan 4 minimal 6 bulan, dan antara dosis ke 4 dan 5 minimal 6 bulan. Bila dosis ke 4
diberikan ketika usia >4 tahun makan dosis ke 5 tidak usah diberikan.
 Hib  jika vaksinasi 1 diberikan usia 7-11 bulan, pemberian dosis ke 2 min 4 minggu
setelahnya dan dosis ke 3 pada usai 12-15 bulan dan minimal 8 minggu sesudah vaksin
ke 2.
 apabila pemberian vaksin 1 usia 12-14 bulan, maka berikan 2 dosis dengan
interval 8 minggu, sedangkan anak-anak usia 15 bulan/ lebih yang bel dosis saja.
 Pneumokokus  beri 1 dosis PCV 13 untuk semua anak2 usia 24-59 bulan yang tidak
divaksinasi lengkap sesuai usianya.
Pada kasus diatas, dapat dilakukan pengejaran dengan cara pemberian vaksin kombinasi.
Pada saat datang diberi vaksin kombinasi Hep B, DPT, Hib, IPV. Kemudian jadwal selanjutnya
dijelaskan ke ibu dan di beri catatan imunisasi yang dibawa untuk ibu untuk jadwal vaksinasi
selanjutnya.

21. Jelaskan lokasi penyuntikan vaksin pada anak usia 6 bulan, 2,5 tahun, dan 10 tahun. Vaksin apa
saja yang harus diberikan subkutan.? Vaksin apa saja yang harus diberikan IM? (3 poin)
Jawab:
tempat penyuntikan usia 6 bulan: otot vastus lateralis pada paha daerah anterolateral. Usia 2,5
tahun: otot vastus lateralis pada paha daerah anterolateral sampai massa otot deltoid cukup
besar. Usia 10 tahun: otot deltoid , dibawah akromion
Vaksin yang diberikan subkutan : campak, MMR, varicella, meningococcal-polysacaride (MPSV)
Vaksin yang diberikan intramuskular: hepatitis B, DPT/HB/Hib, DT, Td, TT, HPV, PCV,Hepatitis A,
influenza

22. Jelaskan perbedaan vaksin Polio Oral(OPV) dan Polio injeksi (IPV)..? (3 poin)
Jawab:
 OPV (vaksin sabin): merupakan virus hidup yang dilemahkan (attenuated). OPV bekerja
melalui 2 cara yaitu dengan memproduksi antibodi dalam darah (imunitas humoral)
terhadap ketiga tipe virus polio sehingga pada kejadian infeksi, dapat memberikan
perlindungan dengan mencegah penyebaran ke sistem saraf. Menghasilkan imun lokal
di membran mukosa intestinal tempat terjadinya multiplikasi virus polio
 IPV(vaksin salk): berisi virus polio virulen yang sudah diinaktivasi/dimatikan dengan
panas dan formaldehid. IPV sedikit memberikan kekebalan lokal pada dinding usus
sehingga virus polio masih dapat berkembang biak dalam usus orang yang telah
mendapat IPV saja, sehingga memungkinkan penyebaran virus di orang-orang
disekitarnya. IPV tidak digunakan untuk eradikasi polio, namun dapat mencegah
kelumpuhan baik akibat virus polio liar atau virus polio vaksin sabin
23. Gambarkan secara skematis, bagaiman cara menyimpan/menyusun vaksin yang baik di kulkas!
(5 poin)
Prinsipnya vaksin hidup (BCG, campak, polio) boleh dekat pendingin atau freezer, vaksin mati
harus jauh dari freezer. Termometer dial atau muller diletakkan pada rak ke 2 dan freeze watch
atau freeze tag pada rak 3
24. Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah vaksin dalam keadaan baik atau sudah rusak?
(2poin)
Jawab:
- Vaksin dikatakan baik apabila disimpan dalam suhu 2-8oc, tidak terendam air, terlindung
dari sinar matahari langsung, belum melewati tanggal kadaluarsa.
Indikator suhu berupa: VVM dan freezewatch/freezetag.
- VVM ada 4 kondisi:
A. Segiempat lebih terang dari lingkaran sekitar. Jika belum kadaluarsa, vaksin dapat
digunakan
B. Segiempat berubah gelap tapi lebih terang dari lingkaran sekitar. Jika belum kadaluarsa,
vaksin segera digunakan
C. Segiempat berwarna sama dengan lingkaran sekitar. Vaksin jangan digunakan
D. Segiempat berwarna lebih gelap dari lingkaran sekitar. Vaksin jangan digunakan.
- Freeze watch/freeze tag: bila dalam freeze watch terdapat warna biru yang melebar ke
sekitarnya atau dalam freeze tag ada tanda silang, berarti vaksin pernah terpapar suhu
dibawah 00C yang dapat merusak vaksin mati (inaktif), sehingga vaksin tersebut tidak dapat
diberikan pada bayi/anak.
- Selain indikator suhu, warna kejernihan vaksin dapat menjadi indikator. Sebagai contoh
vaksin polio harus berwarna kuning orange, apabila warnanya berubah menjadi
pucat/kemerahan berarti vaksin tidak dapat digunakan.

25. Sebutkan ada berapa jenis vaksin yang mengandung babi! (3 poin)
Jawab:
IPV, vaksin meningitis, polio oral, rotavirus
26. Apa fungsi alumunium dan thimerosal dalam vaksin? (2 poin)
Jawab:
- Fungsi alumunium: sebagai adjuvan. Adjuvan bekerja dengan cara menjaga antigen berada
tidak jauh di lokasi suntikan, sehingga mengoptimalkan sel-sel perangsang sistem imun
bekerja.
- Fungsi thimerosal: sebagai pengawet. Digunakan untuk mencegah kontaminasi
(pencemaran) bakteri dan jamur kedalam vaksin.
27. Mengapa ASI tidak bisa menggantikan vaksinasi? (3 poin)
Jawab:
Karena dengan ASI saja tidak cukup kuat untuk melindungi tubuh dari paparan virus atau bakteri
yang berbahaya. Imunisasi (vaksinasi) ada 2 macam:
1) Imunisasi pasif: didapatkan ketika seseorang diberikan antibodi yang berasal dari luar
tubuhnya. Walaupun imunisasi pasif dapat memberikan perlindungan (proteksi)
seketika, tetapi efeknya hanya sesaat dan tidak berlangsung lama. ASI termasuk dalam
imunisasi pasif
2) Imunisasi aktif: diperoleh ketiks tubuh mendapatkan paparan dari organisme patogen
sehingga sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan penyakit
tersebut. Proteksi dari imunisasi aktif bersifat jangka panjang, bahkan seumur hidup.

28. Berapa lama Vaksin BCG dan campak multidosis masih bisa dipakai setelah dilarutkan ? (2 poin)
Jawab:
BCG: 3 jam. Campak 6-8 jam

29. Berapa dosis imunisasi campak, BCG, dan polio? (2 poin)


Jawab
Campak: 0,5ml. BCG 0,05ml. Polio 0,5ml
30. Gambarkan skema penyuntikan vaksin pada bayi, anak dan dewasa! (3 poin)

disuntik pada vastus latralis pada bayi, sedangkan pada deltoid pada anak2 dan orang dewasa
31. Sebutkan dosis dan batas usia untuk pemberian Hepatitis B pediatric dan adult, Hepatitis A
pediatric dan adult, serta Influenza pediatric dan adult! (3 poin)
Jawab:
Hepatitis B (Engerix B) <10 tahun 0,5 ml (10mcg),>10 tahun 1 ml(20mcg)
Hepatitis A (HAVRIX): pediatric 1-18 tahun diberikan dosis 720 IU, ≥ 19 tahun 1440 IU.
Influenza: < 3 tahun 0,25 ml. ≥ 3 tahun 0,5 ml
32. Jelaskan cara pemberian vaksinasi Hepatitis B pada bayi prematur! (2 poin)
Jawab:
Untuk pemberian vaksin hepatitis B pada bayi prematur harus dilihat terlebih dahulu apakah
ibunya juga menderita hepatitis B atau tidak. Imunisasi epatitis B bergantung pada status HBsAg
ibunya.
- Apabila HbsAg (+) diberikan vaksin hepatitis B + HBIg (dalam rentang umur 12 jam).
Imunisasi dengan 4 dosis vaksin pada usia 0,1,2-3 dan 6 bulan umur kronologis.
Kemudian dilakukan pemeriksaan anti HBs dan HbsAg pada usia 9-15 bulan. Jika HbsAg
dan anti-HBs negatif, re-imunisasi 3 dosis, interval 2 bulan dan periksa kembali HbsAg
dan anti HBs.
- Apabila HbsAg (-) diberikan vaksin hepatitis B dosis 1 dalam 30 hari umur kronologis,
bila secara klinis keadaan stabil, atau pada saat keluar dari RS sebelum 30 hari umur
kronologis. Imunisasi hepatitis B dalam 3 dosis pada usia 1-2,2-4 dan 6-18 bulan umjur
kronologis.
33. Jelaskan cara pemberian vaksinasi pada pasien yang mendapat terapi kortikosteroid jangka
panjang ataupun pasca kawasaki disease! (3 poin)
Jawab:
- Pada pasien dengan pengobatan kortikosteroid topikal/lokal, kortikosteroid dosis
rendah yang dikonsumsi setiap hari atau selang sehari, dapat diberikan imunisasi
dengan vaksin hidup
- Pasien dengan pengobatan kortikosteroid sistemik dosis tinggi setiap hari atau selang
sehari dan lama pemberian kurang dari 14 hari, dapat diberikan vaksinasi dengan vaksin
hidup segera setelah penghentian pengobatan
- Pasien dengan pengobatan kortikosteroid sistemik dosis tinggi setiap hari atau selang
sehari selama lebih dari 14 hari dapat diberikan vaksin hidup setelah penghentian
pengobatan 1 bulan. Imunisasi dengan vaksin hidup dapat diberikan pada pasien yang
telah menghentikan pengobatan kortikosteroid selama 3 bulan atau 6 bulan dengan
pertimbangan status imun sudah membaik.
34. Jelaskan mengenai pemberian vaksinasi Pneumokokus pada pasien dewasa! (2 poin)
Jawab:
- Vaksin pneumokok konjugasi 13 valen (PCV 13) diberikan pada usia 50 tahun atau
individu usia 19-50 tahun dengan asplenia fungsional atau anatomik, kondisi
imunokompromise.
- Vaksin pneumokok poloisakarida 23 valen (PPSV 23) diberikan pada usia 65tahun atau
lebih atau individu usia 19-65 tahun dengan penyakit jantung kronik, PPOK.
Kedua jenis vaksin tersebut direkomendasikan untuk diberikan secara rutin pada uia
>65tahun.
Cara pemberian vaksin pneumokokus melalui suntikan IM atau Subkutan sebanyak 0,5 ml.
35. Sebutkan jenis-jenis vaksin yang termasuk dalam vaksinasi pra nikah/persiapan kehamilan.
Buatlah jadwal pemberiannya! (2 poin)
Jawab:
Imunisasi Pemberian imunisasi Selang waktu Masa Dosis
pemberian minimal perlindungan
T1 - - 0,5cc
T2 1 bulan setelah T1 3 tahun 0,5cc
TT WUS T3 6 bulan setelah T2 5 tahun 0,5cc
T4 12 bulan setelah T3 10 tahun 0,5cc
T5 12 bulan setelah T4 25 tahun 0,5cc

Total 100 poin

(Standar kelulusan minimal 75%)

Anda mungkin juga menyukai