Anda di halaman 1dari 17

Imunisasi polio 1, 2, dan 3

Nama::Nadila
NIM: 012021016
Polio

 Polio adalah suatu penyakit radang yang menyerang syaraf 5 yang menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan
pada salah satu jumaupun kedua lengan/tungkai.
 Masa inkubasi virus antara 6-10 hari. Setelah demam 2-5 hari,umumnya akan mengalami kelumpuhan
mendadak pada salahsatu anggota gerak. Namun tak semua orang yang terkenavirus polio akan mengalami
kelumpuhan, tergantungkeganasan virus polio yang menyerang dan daya tahan tubuhsi anak.
Imunisasi polio

 Imunisasi polio adalah suatu imunisasi yang memberikan kekebalan aktif Ltterhadap penyakit poliomielitis.
 Imunisasi polioadalah pemberian vaksin untuk menimbulkan kekebalan aktift erhadap penyakit
poliomielitis.
Vaksin polio terdiri dari 2 jenis yaitu :

 Vaksin Polio Inactivated (Inactived Poliomielitis Vaccine = IPV) Diberikan dengan cara diinjeksi
 Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV) Diberikan dengan cara diteteskan ke mulut
Tabel Polio 1,2 dan 3

Umur Jenis Imunisasi Yang Interval Minimal untuk


Diberikan Jenis Imunisasi Yang Sama

0-24 jam Hepatitis B  

1 bulan BCG, Polio 1  

2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2  


1 bulan
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3

4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio IPV

9 bulan Campak  

Sumber: Permenkes RI 12, 2017


Pemberian imunisasi

 Catatan:
 Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca persalinan, dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3
jam sebelumnya, khusus daerah dengan akses sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai <7 hari.
 Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, Imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum
dipulangkan.
 Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan sampai usia <1 tahun tanpa perlu melakukan tes
mantoux.
 Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan sebelum bayi berusia 1 tahun.
Polio 1,2 dan 3

 Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Seberang Padang dari bulan Januari sampai bulan April
2016, sasaran bayi yang mendapat imunisasi polio sebanyak 336 bayi usia 0-11 bulan dan didapatkan data
sebanyak 24 (7%) bayi yang sudah diimunisasi polio 1, sebanyak 25 bayi (7,4 %) diimunisasi polio 2,
sebanyak 27 bayi (8%) diimunisasi polio 3.
Inactived poliomyelitis vaccine (ipv)

 Di Indonesia IPV banyak digunakan karena penggunaanya lebih rumit dan harganya lebih mahal.
 IPV dihasilkan dengan cara membiakkan virus dalam media pembiakan, kemudian virus yang telah
dibiarkan dibuat tidak aktif (inactived) dengan pemanasan atau bahan kimia.
 Vaksin berisi tipe 1,2, dan 3 dibiakkan pada sel-sel VERO ginjal kera dan dibuat tidak aktif dengan
formadehid. Selain itu dalam jumlah sedikit. Terdapat neomisin, streptomisin dan polimiskin B.
 Vaksin polio IPV ini dapat diberikan pada anak dan orang dengan kondisi sistim pertahanan tubuh yang
terganggu misalnya sedang mendapatkan pengobatan khemotherapi, kortikosteroid, menderita HIV AIDS
atau sakit berat lainnya.
 Vaksin IPV harus disimpan pada suhu 2° 8° C dan tidak boleh dibekukan.
 Bayi atau orang yang dalam kondisi daya tahan tubuh yang lemah tidak dapat menerima imunisasi OPV
dapat menggunakan IPV.
Dosis pemberian

 Pemberian vaksin tersebut dengan cara suntikan subkutan dengan dosis 0,5 ml diberikan dalam 4 kali
berturut-turut dalam jarak 2 bulan
Cara kerja

 Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus yang telah mati atau dilemahkan
 disuntikkan ke dalam tubuh. Vaksin kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi
antibodi untuk melawan organisme tersebut. Vaksin memicu1emampuan sistem kekebalan berjuang
melawan infeksi dengan tanpa kontak langsungdengan kuman yang menghasilkan penyakit.
 Kalau diberikan kepada orang sehat, vaksin memicu respon kekebalan tubuh. Vaksin memaksa tubuh
berpikir bahwa sedang diserang oleh organisme spesifik, dan sistem kekebalan bekerja untuk memusnahkan
penyerbu dan mencegahnya menginfeksi lagi.
 Jika suatu saat polio virus asli tersebut kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem kekebalan yang mirip
diperoleh dari infeksi alami akan menyerang dan akanenghentikan infeksi.
Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV)

 Vaksin ini terbuat dari virus liar (wild) hidup yang dilemahkan.
 Komposisi vaksin tersebut terdiri dari virus Polio tipe 1, 2 dan 3adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi
sudah dilemahkan(attenuated). Vaksin ini dibuat dalam biakan jaringan ginjal keradan distabilkan dalam
sucrosa. Tiap dosis sebanyak 2 tetesmengandung virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 serta antibiotikaeritromisin tidak
lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak lebih dari10 mcg.
Dosis pemberian OPV

 Sebelum digunakan pipet penetes harusdipasangkan pada vial vaksin.


 Diberikan secara oral, 1 dosis adalah 2 tetes sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu.
Mekanisme kerja

 Virus dalam vaksin ini akan menempatkan diri di usus dan memacu pengait Paantibodi dalam darah dan
dinding luar lapisan. Antibodi ini akan menjadi berkangterhadap virus polio liar yang masuk.
 Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respon antibodi terhadap OPV. Pemberianpertama memberikan
system imun pada bayi, pemberian vaksin selanjutnya akanmemberikan perlindungan dalam jangka panjang.
 Virus polio ini dapat bertahan di tinja hingga 6 minggu setelah pemberian vaksinmelalui mulut. Orang yang
belum mendapat imunisasi polio dapat terinfeksi virus polio pada feses bayi.
Efek samping

 Hampir tidak ada, hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot.
 Kasusnyapun sangat jarang
Kontraindikasi

 Tidak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (di atas 38"C)
 Anak yang sedang mengalami muntah atau diare
 penyakit kanker atau keganasanserta HIV/AIDS
 Sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum
 Dan anak dengan mekanisme kekebalan tertaganggu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai