Anda di halaman 1dari 3

VAKSIN COVID – 19

Secara umum vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang
apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit tertentu. Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau
terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin.

Vaksin sendiri bukanlah obat, dimana secara fungsional merupakan senyawa yang mendorong
pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Selama belum ada obat yang defenitif untuk COVID-19, maka vaksin COVID-19 yang aman dan
efektif serta perilaku 3M (memakasi masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) adalah
upaya perlindungan yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penyakit COVID-19. Adapun cara
vaksin bekerja didalam tubuh untuk melindungi kita adalah sebagai berikut :

1. Vaksin adalah produk biologi yang diberikan kepada seseorang untuk melindunginya dari
penyakit yang melemahkan, bahkan mengancam jiwa.
2. Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu pada tubuh
seseorang.
3. Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara
melawannya

Di Indonesia sendiri sudah mulai dilakukanya penggalakan kegiatan vaksinasi dengan


beberapa macam jenis vaksin yang telah ditetapkan pemerintah antara lain Sinovac, Pfizer and
Biontech, Sinopharm, Moderna, Astra Zeneca & BioFarma. Adapun target vaksinasi sebanyak kurang
lebih 180 juta orang dengan pemberian per orang 2x yaitu sebanyak 360 juta dosis.

Sumber : Kemenkes RI
Mengenai kegiatan vaksinasi Covid 19 tersebut tak ayal banyak menilbulkan pro & kontra
dikalangan masyarakat. Berikut adalah merupakan pemaparan dari sisi pro & kontra mengenai
kegiatan vaksinasi covid – 19 di masyarakat Indonesia khususnya.

Pro dari Vaksinasi Covid – 19 :

1. Vaksin yang diproduksi massal sudah melewati proses yang panjang dan harus memenuhi
syarat utama yakni: Aman, Ampuh, Stabil dan Efisien dari segi biaya. Sehingga dalam hal
ini mengenai efikasi dari vaksin dan biaya tidak dikhawatirkan.
2. Aspek keamanan vaksin dipastikan melalui beberapa tahapan uji klinis yang benar dan
menjunjung tinggi kaidah ilmu pengetahuan, sains dan standar-standar kesehatan.
3. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan
menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan
mengeradikasi (memusnahkan/ menghilangkan) penyakit itu sendiri.
4. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit
tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Tentu, apabila seseorang tidak menjalani
vaksinasi maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut.
5. Untuk mempercepat tercapainya “herd immunity’’ kurang dari 1 tahun agar mempercepat
penurunan pandemi. Kekebalan kelompok atau herd Immunity merupakan situasi dimana
sebagian besar masyarakat terlindung/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga
menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect), yaitu turut terlindunginya
kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi. Kondisi
tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata.
6. Vaksin yang beredar sudah tersertifikasi halal serta mendapat izin edar dari BPOM.

Selain kegiatan vaksinasi menimbulkan pro, ada juga menimbulkan kontral salah satunya
mengenai efek samping dari pemberian vaksin dalam hal ini dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, dan hal ini menjadi
perhatian karena diduga berhubungan dengan imunisasi. Misalnya demam atau nyeri pada area
suntikan.

Reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang
lain. Beberapa gejala tersebut antara lain:

1. Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan dan reaksi lokal lain
yang berat, misalnya selulitis.
2. Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia),
badan lemah, dan sakit kepala.
3. Reaksi lain, seperti alergi misalnya urtikaria, oedem, reaksi anafilaksis, dan syncope
(pingsan)

Selain itu juga dikarenakan pendeknya waktu riset yang dilakukan dalam pembuatan vaksin
covid – 19 menjadi pertanyaan dikalangan para ahli karena kita tahu bahwa proses membuat vaksin
melalui tahapan-tahapan yang telah tercantum dalam prosedural paling tidak membutuhkan waktu 5-
10 tahun lamanya. Hal ini pun memicu pertanyaan seputar efikasinya, dampak, serta ketahanan vaksin
tsb didalam tubuh.

Rendahnya cakupan uji klinis pada masyarakat di Indonesia juga menjadi kesulitan tersendiri
dalam mengetahui tingkat efektifitas dalam pemberian vaksin tersebut. Ditambah dengan banyaknya
varian mutasi dari virus corona yang kian berkembang saat ini menjadi permaslahan baru dikalangan
para ahli menimbulkan kontra apakah vaksin saat ini yang telah beredar masih efektif atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai