Anda di halaman 1dari 23

PELAKSANAAN PROGRAM

VAKSINASI COVID-19
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai bencana non-alam.

Pemerintah telah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di


Indonesia pada awal Maret 2020. Dalam rentang waktu satu bulan, seluruh
provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19 tidak hanya
terjadi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk lainnya,
namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil.

LATAR Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan


derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
BELAKAN
G Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat
nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol
kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan
mata rantai penularan penyakit melalui upaya pemberian imunisasi.
Pandemi COVID-
19

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


BEBERAPA UPAYA PENGENDALIAN
COVID-19,
SEBAGAI BERIKUT :
Upaya
Pengendalian

Penerapan
5M

6
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
UPAYA
PENGENDALIAN
• LACAK, UJI, OBATI

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Upaya Pengendalian Tambahan
Menambah sambil memperkuat upaya yang telah dilakukan

Vaksin COVID-19

Upaya pengendalian tidak


dapat hanya bertumpu
pada vaksinasi saja
Perbedaan Vaksin dan Obat
VAKSIN OBAT LAIN
Siapa yang mendapatkan?

Orang sehat termasuk anak-anak.

Biasanya masyarakat banyak, kohort Orang sakit.


kelahiran, atau kelompok yang berisiko
tinggi terhadap penyakit atau komplikasi.

Mengapa?
Untuk mencegah penyakit. Untuk mengobati penyakit.
Bagaimana mereka mendapatkannya?
Vaksin biasanya diberikan melaui program
kesehatan masyarakat.
Biasanya diberikan oleh dokter atau
Di beberapa negara, vaksinasi dijadikan petugas farmasi.
pra syarat seorang anak untuk masuk
sekolah.
Berapa macam?
8–15 macam vaksin bagi anak-anak yang Ribuan jenis.
direkomendasikan secara global.
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perbedaan Vaksin dan Obat
VAKSIN OBAT LAIN
Kapan mereka mendapatkannya?

Kebanyakan vaksin untuk anak diberikan pada umur tertentu atau pada
situasi tertentu seperti keadaan KLB atau sebagai syarat bepergian ke
daerah terentu.
Biasanya sewaktu sakit.
untuk diberikannya vaksinasi bisa jadi berbarengan dengan
munculnya penyakit tertentu

Bagaimana tentang efek samping?


.

Walaupun jarang, investigasi intensif perlu dilakukan untuk KIPI yang Penerimaan efek samping sering
berat. tergantung pada beratnya penyakit
yang sedang diobati dan ada
tidaknya pilihan pengobatan
KIPI ringan juga harus dimonitor dengan hati-hati karena berpotensi
alternatif.
menjadi masalah yang lebih besar atau berdampak terhadap penerimaan
imunisasi secara umum.

www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan Vaksin
A. Vaksin yang diproduksi massal sudah melewati proses yang panjang
dan harus memenuhi syarat utama yakni: Aman, Ampuh, Stabil dan
Efisien dari segi biaya.

B. Aspek keamanan vaksin dipastikan melalui beberapa tahapan uji klinis


yang benar dan menjunjung tinggi kaidah ilmu pengetahuan, sains dan
standar-standar kesehatan.
Clinical trial vaksin sebelum registrasi/lisensi dan pemasaran
• RISET PREKLINIKAL
• Menetapkan kandidat vaksin, konsistensi
• STUDI HEWAN
• Menilai respons imun dan daya lindung
• Keamanan
• FASE I
• <100 relawan, menilai keamanan
• FASE II
• Ratusan relawan , keamanan, efikasi
• FASE III
• Ribuan relawan, keamanan, konsistensi
• Dipasarkan
• FASE IV  Post Marketing Surveillance (PMS)
• Untuk mendeteksi KIPI yang jarang
• Menilai daya lindung jangka panjang
Data Vaksinasi s/d 23 Februari 2021
C. Pemerintah hanya menyediakan vaksin COVID-19 yang terbukti
aman dan lolos uji klinis,

Serta sudah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA)


dari BPOM.

D. Komisi Fatwa MUI Pusat sudah menetapkan vaksin CoronaVac produksi


Sinovac yang sertifikasinya diajukan oleh PT Biofarma sebagai produsen
vaksin yang akan memproduksi vaksin COVID-19, konsorsium dengan
Sinovac adalah Suci dan Halal.
Pemberian Imunisasi
COVID-19
TUJUAN VAKSINASI COVID-
19 1. Menurunkan kesakitan
& kematian akibat COVID-
19

2.Mencapai kekebalan kelompok (herd


immunity) untuk mencegah dan
melindungi kesehatan masyarakat

3.Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara


menyeluruh

4.Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial


dan ekonomi
Sasaran
(Kajian ITAGI – Agustus 2020)

Kelompok rentan yang berusia 18 – 59


tahun:

1. Tenaga kesehatan dan semua petugas yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan
di seluruh Indonesia,
2. Kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan
kebijakan
operasional imunisasi COVID-19, diantaranya :
a. Petugas non-medis: adalah petugas pelayanan publik (essensial worker) misalnya TNI –Polri, petugas bandara, stasiun kereta api,
pelabuhan, pemadam kebakaran, PLN, PAM yang bertugas di lapangan, dll.

b. Kelompok risiko tinggi/high risk lain


• Kelompok pekerja berusia 18 – 59 tahun yang merupakan kelompok usia produktif dan berkontribusi pendiidkan termasuk sektor
perekonomian
• Populasi lainnya: penduduk yang tinggal di tempat berisiko tinggi (rumah jompo, penduduk padat memiliki komorbid yang
terkendali dan masih aktif/ produktif populasi di kluster, misalnya pasar (sasarannya pedagang bukan pembeli, kluster asrama,
pondok pesantren dan kelompok kluster lainnya).
c. Kotak Erat Kasus Konfirmasi COVID-19, kelompok risiko dari keluarga dan kontak sekitar kasus Covid-19. termasuk pegawai
RS/Puskesmas, perkantoran, pasar tradisional, ABK/PMI, panti, lapas/rutan, kegiatan keagamaan dll.
d. Administrator pemerintahan yang terlibat dalam memberikan layanan publik.
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Tempa
Wakt ti fasilitas pelayanan
d
imunisasi yang telah
u ditentukan yaitu
Pelaksanaa puskesmas, puskesmas
n pembantu, rumah
Mulai awal tahun sakit dan fasilitas
2021 secara pelayanan kesehatan
bertahap lain yang memberikan
denga pelayanan imunisasi
n COVID-19.
Pelaksanaan kegiatan ini
mempertimbangka
harus menerapkan
n kajian
prinsip protokol
epidemiologi,
kesehatan
Prinsip Pelaksanaan Imunisasi COVID-
19
1) Pemberian imunisasi dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan di fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah maupun swasta yang menjadi tempat pelaksanaan pelayanan
imunisasi COVID-19

2) Tidak mengganggu pelayanan imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan lainnya

3) Pelayanan imunisasi dapat dilakukan di puskesmas dan jaringan pelayanannya maupun fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi sesuai aturan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat

4) Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian imunisasi (comorbid dan status infeksi/penyakit COVID-19)

5) Menerapkan protokol kesehatan

6) Mengoptimalkan kegiatan surveilans COVID-19 termasuk pelaporannya


PELAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI

1 2

Dosis administrasi : diberikan 2 Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah


(dua) dosis/orang dengan jarak dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan
minimal
sehingga 14
dapat hari,
membentuk kesehatan baik pemerintah, swasta maupun
kekebalan (antibodi) terhadap COVID-19 akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan
secara optimal. Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring
Public Private Mix (PPM)

3 Pemberian imunisasi COVID-19 dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan


pada tempat pelayanan sebagai berikut:
1. Puskesmas, puskesmas pembantu;
2. Fasilitas kesehatan lainnya, baik pemerintah maupun swasta, yang memberikan
layanan imunisasi dan telah terdaftar di Dinas Kesehatan setempat;
3. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) beserta fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya
Kesimpula
n
• Pemberian imunisasi COVID-19, disertai dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, merupakan
upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan
pandemi
• Pemberian imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan
merata akan membentuk kekebalan kelompok pada
masyarakat sehingga dapat memutuskan mata rantai
penularan penyakit COVID-19
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai