Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BLOK PENGOBATAN RASIONAL

FARMAKOTERAPI PADA PASIEN HIV

OLEH :

NAMA : RENALDI SADIFUL


STAMBUK : 15120230088
KELAS : C1.B
DOSEN : apt. SAFRIANI RAHMAN, S.Farm., M.Si

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KASUS HIV

Pasien laki-laki berusia 44 tahun di diagnosis HIV 5 tahun lalu. Pasien tidak rutin
meminum antiretrovial yang diberikan selama masa pengobatan. Pekan lalu pasien
mengeluh batuk dan parah saat malam hari. Pasien ke rumah sakit untuk kontrol
dan di diagnosis mengalami Tuberkulosis. Dokter mengatakan pasien mengalami
infeksi imunokompromais dan menyarankan untuk pasien menggunakan OAT dan
Antiretroviral secara bersamaan. Laboratorium menunjukkan hasil Leukosit 20x10
103, CD4 100/mm3 dan CD8 120/mm3. Pasien merasa stres 5 tahun terakhir
sehingga tidak mau minum obat. Dokter menghubungi apoteker untuk memberikan
informasi terkait obat dan meminta menambahkan infomasi monitoring yang rutin
harus dilakukan oleh pasien agar pasien patuh minum obat. Selesaikan kasus
diatas dengan metode SOAP.

Subyektif Objektif Assesment Plan


- Laki-laki -Diagnosis TB 1. Penggunaan 1. Direkomendasikan
- Usia : 44 tahun HIV (+) obat pemberian OAT
- TB : 182 cm -Leukosit : 20 ARV+OAT kemudian setelah
- Keluhan : x10 103 8 minggu
Batuk parah -CD4: 2. Tidak ada lanjutkan ARV
pada malam 100cell/mm3 profilaksis (Kemenkes, 2019)
hari, stress 5 - CD8 :
3. Tidak rutin
tahun terakhir, 120cell/mm3 2. Direkomendasikan
konsumsi
tidak rutin kotrimosazol
obat
minum obat. sebagai profilkasis
pencegahan
4. Tidak
infeksi lain.
dilakukan
pemeriksaan 3. Monitoring
lanjutan penggunaan obat
atau kepatuhan
minum obat
pasien.
4. Menyampaikan
terkait efek
samping obat,
agar pasien tidak
stress saat terjadi
efek samping dari
obat.

5. Memberikan
semangat hidup,
dan motivasi bagi
pasien bahwa
dengan konsumsi
OAT dan ARV
rutin akan
memperbaiki
keadaan dan
kualitas hidup
pasien.

6. Direkoemndasikan
pemerikassan
viral load dan CD4
pada bulan ke 6
dan bulan ke 12.

Anda mungkin juga menyukai