FARMAKOLOGI
KELOMPOK 4B
EFEK SAMPING OBAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, serta mampu menjelaskan :
1. Definisi efek samping obat.
2. Jenis-jenis efek samping obat.
3. Dampak efek samping obat.
4. Monitoring efek samping obat (MESO).
5. Pencegahan efek samping obat.
6. Penanggulangan efek samping obat.
7. Pelaporan efek samping obat.
8. Faktor risiko penggunaan obat bebas.
PENDAHULUAN
DEFINISI EFEK SAMPING OBAT
(ADR)
Efek samping merupakan setiap efek yang
tidak dikehendaki, merugikan atau
membahayakan pasien dari suatu
pengobatan.
Reaksi obat yang merugikan (ADR) adalah
efek yang tidak diinginkan, dari obat yang
terjadi selama penggunaan klinis biasa.
HUBUNGAN ADR DAN ADE
Kejadian obat yang
merugikan (ADE) merupakan
setiap kejadian medis yang
tidak diinginkan yang
mungkin timbul selama
perawatan dengan produk
farmasi tetapi yang tidak
memiliki hubungan sebab
akibat dengan perawatan.
PENELITIAN PENEMUAN ESO
TAHAP PRE-KLINIK TAHAP KLINIK
◦Penelitian ◦Penelitian kohort
toksikologik
◦Laporan spontan
◦Penelitian
farmakokinetik ◦Penelaahan terhadap
◦Penelitian statistik vital
farmakodinamik ◦Penelitian ‘case-control’
JENIS-JENIS EFEK
SAMPING OBAT
HEBATNYA REAKSI YANG
DITIMBULKAN
◦Mild rash kulit yg ringan
◦Moderate nausea
◦Severe tekanan (meningkat)
◦Serius perlu dirawat,
mengancam jiwa,
menyebabkan kecacatan
WAKTU TERJADINYA ESO
1.Dose-dependent (type A)
2.Dose-independent (type B)
3.Penggunaan jangka panjang (type C)
4.Delayed effect (type D)
5.Terapi jangka lama (type E)
DAMPAK EFEK
SAMPING OBAT
DAMPAK NEGATIF ESO
◦Kegagalan pengobatan
◦Timbulnya keluhan / penyakit baru
◦Biaya meningkat
◦Penyakit tambah parah
◦Efek psikologis
MONITORING EFEK
SAMPING OBAT
(MESO)
MESO oleh tenaga kesehatan di Indonesia
masih bersifat sukarela (voluntary reporting)
dengan menggunakan formulir pelaporan ESO
berwarna kuning, yang dikenal sebagai Form
Kuning.
Aktifitas monitoring ESO dan juga
pelaporannya oleh sejawat tenaga kesehatan
sebagai healthcare provider merupakan suatu
tool yang dapat digunakan untuk mendeteksi
kemungkinan terjadinya ESO yang serius dan
jarang terjadi (rare).
FORM KUNING MESO
Di dalam formulir
pelaporan ESO atau
formulir kuning, tercantum
tabel Algoritma Naranjo,
yang dapat sejawat tenaga
kesehatan manfaatkan
untuk melakukan analisis
kausalitas per individu
pasien.
PENCEGAHAN EFEK
SAMPING OBAT
PENCEGAHAN EFEK SAMPING
OBAT
1. Anamnesis
2. Test
3. Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas, bila tidak
ada alternative non- fasrmakoterapi
4. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan
kombinasi sekaligus Berikan perhatian khusus terhadap
dosis dan respons pengobatan pada: anak dan bayi, usia
lanjut, dan pasien-pasien yang juga menderita gangguan
hepar dan jantung.
JENIS - JENIS TES
1. Radio allergon Sorbent Essay (RAST)
2. Tes Provokasi
3. Tes untuk hypersensitivitas tipe 2
4. Tes untuk hypersensitivitas tipe 4
5. Tes – tes lainnya
PENANGGULANGAN
EFEK SAMPING OBAT
Penanggulangan ESO
Segera hentikan semua obat bila di ketahui atau di
curigai terjadi efek samping.
Periksa bentuk dan kemungkinan mekanismenya.
Bila efek sampingnya di curigai sebagai akibat efek
farmakologi yang terlalu besar, maka setelah gejala
menghilang dan kondisi pasien pulih pengobatan dapat
di mulai lagi secara hati-hati, di mulai dengan dosis
kecil.
Bila efek samping di curigai sebagai reaksi alergi atau
idiosinkratik, obat harus di ganti dan obat semula sama
sekali tidak boleh dipakai lagi.
Biasanya reaksi alergi/idiokrastik akan lebih berat dan fatal
pada kontak berikutnya terhadap obat penyebab.
Bila sebelumnya di gunakan jenis obat ,dan belum pasti
obat yang mana penyebabnya, maka pengobatan di
mulai lagi satu-persatu.
Penanggulangan ESO
◦Upaya penanganan klinik tergantung bentuk efek samping dan
kondisi penderita.
◦Pada bentuk-bentuk efek samping tertentu
diperlukan penanganan dan pengobatan yang spesifik.
◦Misalnya untuk syok anafilaksi di perlukan pemberian adrenalin
dan obat serta tindakan lain untuk mengatasi syok.
◦Contoh lain misalnya pada keadaan alergi di perlukan
penghentian obat di curigai, pemberian antihistamin atau
kortikosteroid (bila di perlukan),dan lain-lain.
PELAPORAN EFEK
SAMPING OBAT
PHARMACOVIGILANCE
(Najafi, S. 2018; Sahu, R. K., Yadav, R., Prasad, P., et al., 2014).
Cohort event monitoring (CEM)
◦ CEM adalah studi kohort prospektif, observasional
(nonintervensional), yang dilakukan pada awal fase pascapemasaran
obat baru.
◦ Metode ini dirancang untuk menangkap semua reaksi yang tidak
diingkan yang terjadi pada kelompok pasien tertentu (kelompok)
yang terpapar obat spesifik yang baru dipasarkan selama praktik
klinis rutin.
◦ Informasi ini dikirim ke Pusat Pharmacovigilance Nasional (NC), di
mana setiap peristiwa yang dilaporkan dinilai untuk kausalitas untuk
menentukan kemungkinan bahwa peristiwa tersebut disebabkan
oleh obat yang dipantau, berdasarkan sistem penilaian kausalitas
WHO Uppsala Monitoring (Suku, C. K.,(WHO-UMC)
Center et al., 2015)
Target spontaneous reporting
(TSR)
◦ Metodologi yang mirip dengan pelaporan spontan, tetapi melibatkan
kelompok pasien yang terdefinisi dengan baik di mana profesional
kesehatan sedang mencari ADRs tertentu.
◦ Metode surveilans aktif dalam kelompok populasi yang terdefinisi dengan
baik, sedangkan pelaporan spontan adalah metode pasif surveilans yang
digunakan dalam populasi yang tidak terdefinisi. Sehingga, TSR lebih
spesifiki dan intens terhadap sumber daya dibandingkan pelaporan
spontan.
◦ TSR menghasilkan data pelaporan dengan standar yang lebih tinggi.
Metode TSR telah menunjukkan potensi kuat di negara berpenghasilan
rendah dan menengah untuk pemantauan keamanan obat dalam jangka
waktu yang lama pada populasi dengan beban penyakit spesifik, seperti
HIV dan TB
(Mehta et al., 2014; Pal, S. N., 2015)
Program pemantauan dan pelaporan ADR
dapat memberikan manfaat berikut:
PENGGUNAA OVERDOSIS
TIDAK N OBAT YANG
MENGENALI KURANG
KESERIUSAN TEPAT
GANGGUAN
Obat Resiko
◦Paracetamol ◦Keracunan dan kerusakan
hati
◦Peningkatan PE dalam darah
◦Paracetamol dan dekongestan
phenylephrine (PE)
◦Aspirin ◦Berinteraksi buruk dengan
obat pengencer darah,
antibiotik, dan kelompok
obat antiinflamasi non
steroid (OAINS).
◦Antihistamin ◦Kejang dan kelainan pada
detak jantung