BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahan alam telah sangat berkembang hingga saat ini, dan sangat
klasik yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Metode ini
untuk terdistribusi kedalam fase diam atau fase gerak dengan proses
B. Maksud Praktikum
C. Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Angiosperm
Class : Eudicots
Orde : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Ageratum
2. Nama Lain
(Utami, 2008).
3. Deskripsi Tanaman
atau lebih, berbentuk malai rata, keluar dari ujung tangkai, warna putih
membulat dan ujung daun yang runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10
cm, lebar 0,5-6 cm. kedua permukaan daun berambut panjang dengan
majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari
(Tjirisoepomo, 2010).
4. Kandungan Kimia
(Utami, 2008).
5. Kegunaan Tanaman
B. Teori Umum
masalah pemisahan yaitu kolom berfilter dengan gelas bepori, yang pada
kondisi eluen. Misalnya absorbsi yang cocok dengan pelarut yang baik
(Kasiman, 2006).
terdistribusi kedalam fase diam atau fase gerak dengan proses elusi
bumi (gravitasi) atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca
untuk KLT. Kemasan kolom biasanya 63-250 meter untuk kolom yang
1. Cara kering
gagang stik.
2. Cara basah
(Santoso, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
gelas ukur, kertas saring, sendok tanduk besi, lempeng KLT, pipet
B. Bahan
C. Prosedur Kerja
3. Proses Pemisahan/Isolasi
dilanjutkan dengan eluen perbandingan 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7,
2:8, 1:9 dan 0:10. Hasil kromatografi kolom berupa fraksi. Fraksi-
BAB IV
A. Hasil Praktikum
B. Pembahasan
disebut kromatogram.
banyak.
komponen kimia untuk terdistribusi kedalam fase diam atau fase gerak
masuk ke dalam fase diam (silica gel) kemudian terjadi proses isolasi
dibuat dalam cara basah karena cara basah lebih efektif dibandingkan
sudah menutupi pori terbuka pada silica kasar. Setelah mampat silica
dengan n-heksan.
kepolaran rendah hingga kepolaran tinggi (10 : 0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4,
5:5, 4:6, 7:3, 8:2, 1:9, dan 0:10). Kemudian hasil isolasi ditampung
senyawa non polar pada sampel akan tertarik juga sementara kita
Dan pada akhir dari proses isolasi tidak ada lagi senyawa non polar
yang akan ditarik jika pelarut non polar digunakan lebih akhir.
vial 1-10 isolat berwarna bening, untuk perbandingan 9:1 pada vial 11-
hijau lumut pada vial 36-44 perbandingan 6:4 dan vial 45-53 dengan
diperoleh isolate berwarna hijau tua pada vial 54-61, vial 62-70
dengan perbandingan 2:8 berwarna hijau tua dan dengan vial 80-87
penentuan eluen yang baik dilihat dengan warna yang pekat dimana
asisten kelompok.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bening, kuning, hijau lumut, hijau tua, hiau muda, hijau tua, hijau dan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Penuntun dan Buku Kerja Fitokimia II. Universitas Muslim
Indonesia. Makassar.
Hayani, E., 2007. Pemisahan Komponen Rimpang Temu Kunci Secara
Kromatografi Kolom. Buletin Teknik Pertanian Vol. 12 No. 1.
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
Kapas bersih
B. Gambar