Anda di halaman 1dari 53

POLIKETIDA

• Dihasilkan dari jalur biosintesis asetat –


malonate (Asetil CoA, Malonil CoA)
• Biosintesis Poliketida melalui polimerisasi
subunit asetil dan propionil dalam proses yang
mirip dengan sintesis asam lemak (
kondensasi Claisen)
• Metabolit sekunder pada jamur (fungi),
tanaman dan bakteri
(photosynthesis)

Polysaccharides
Glycosides
Nucleic Acids
phosphoenol
pyruvate Shikimate pathway
Aromatic Compounds
Lignans
Shikimate
aromatic amino acids
pyruvate aliphatic amino acids
Alkaloids
Peptides
CITRIC Penicillins
acetyl ACID
CoA CH3COSCo CYCLE Cyclic Peptides
A

CH3COSCoA

-
O2CCH2COSCoA CH3COCH2COSCoA
CH3COSCoA
(3)
CH3COSCoA
Isoprenoids (terpenes,
steroids, carotenoids)
mevalonate
Polyketides, Fatty Acids Prostaglandins, Macrocyclic
KONDENSASI UNIT C2
JALUR ASETAT - MALONAT
JALUR
ASETAT- MALONAT
POLIKETIDA
• penting pada bakteri
dan fungi, peran
kecil pada
tumbuhan.
• ada hubungan
paralel yang dekat
antara biosintesis
asam lemak dan
poliketida, dimana
sintesis poliketida
sejalan dengan
sintesis asam
lemak, yaitu berasal
dari Asetil koA yang
mengalami
kondensasi.
pemasangan unit asetat selama
biosintesis asam lemak dan poliketida.
perbedaannya : contoh struktur senyawa poliketida :
sintesis asam lemak:
• kondensasi unit
C2 selanjutnya
terjadi setelah
terjadi reduksi
gugus keton
membentuk
metilen dahulu.
• struktur asam
lemak tanpa
gugus keto.
sintesis poliketida :
• kondensasi unit
C2 selanjutnya
tanpa didahului
reduksi gugus
keto
• struktur poliketida
ditandai banyak
gugus keto.
Beberapa contoh senyawa poliketida bukan
berupa senyawa rantai lurus tetapi suatu
senyawa siklis, karena :
• poliketida berupa rantai panjang dan
mempunyai gugus reaktif
• ikatan C-C tidak lurus tetapi mudah
membentuk sudut sehingga mudah terjadi
siklisasi (monosiklis, bisiklis atau
makrosiklis)
Senyawa aromatik dari tanaman dapat
berasal dari 2 jalur yang berbeda.
• jalur asetat  kondensasi dan siklisasi
poliketida
• jalur asam sikimat-korismat

pola oksigenasi khas

tak dapat untuk diagnosa biogenetik


The Lactone Mellein
[1,2-13C]-acetate
From the fungus Aspergillus

Growing polyketide chains are


held bound to the biosynthetic
enzyme, passed from one active
site to the next

Different active sites carry out the


various cyclizations + reductions

The final site is a thioesterase,


which cleaves the connection,
setting the compound loose
Siklisasi
poliketo
untuk
membentuk
senyawa
fenol :
Modifikasi sekunder Poliketida
Setelah terjadi siklisasi awal
 dapat mengalami
berbagai modifikasi.
• Transformasi sekunder
umumnya oksidatif.
• proses paling sering
adalah pengubahan gugus
metil pada cincin aromatik
menjadi asam karboksilat.
• gugus karboksilat yang
terjadi dapat hilang dan
diganti dg atom hidrogen
(dekarboksilasi non
oksidatif) atau dengan
gugus hidroksi
(dekarboksilasi oksidatif).
• Reaksi oksidasi yang
pertama bersifat
iireversibel dengan enzim
oksigenase.
• Perubahan alkohol primer
 aldehide  karboksilat,
dikatalisis oleh
dehidrogenase yang
dipengaruhi oleh NAD(P)
atau flavoprotein.
Penggabungan
oksidatif fenol
(phenolic oxidative
coupling).

Biosintesis asam
usnat.
• metabolit
antibakteri dalam
lichens (Usnea
dan Cladonia).
Lichens :
simbiosis alga dan
fungi.
• Prinsip modifikasi
struktur
melibatkan
penggabungan
oksidatif.
 berasal dari
penggabungan 2
molekul
methylphloracetop
henon (berasal
dari
phloracetophenon
yg mengalami
metilasi sebelum
aromatisasi).
Griseofulvin Biosynthesis

Post-cyclization modifications:
(1) addition of methoxy groups
(2) halogenation
Biosintesis dari jalur asetat yang bergabung dengan jalur lain
• beberapa kerangka karbon yang diturunkan dari asam asetat, bergabung
dengan atom karbon dari jalur lain, biosintesis flavonoid dan stilbene
Poliketida
• Senyawa kuinon dan antrakuinon
• Furochromone
• Cannabinoid
• Depsida depsidon
• Tetrasiklin
• Antibiotika macrolide
• Flavonoid, stilbene (malonate – sinamat)
• Tanin (bagian asam gallat)
ANTRAKUINON
MODIFIKASI SEKUNDER ANTRAKUINON

• Emodin, physcion, chrysophanol, aloe-emodin, and rhein membentuk


kerangka dari berbagai antrakuinon laksatif
• Untuk meningkatkan aktivitas antrakuinon bebas dibentuk glikosida
antrakuinon yang larut air.
• Antrakuinon O-glikosida seperti : sennoside A dan B mempunyai aksi
pencahar.
• Dianthon dibentuk dari 2 system anthrone melalui oksidasi fenolik
coupling. Glikosilasi dianthrone menghasilkan sennoside
DAUN SENNA
• Dari tanaman Cassia angustifolia = C. acutifolia = C. senna
• Untuk penggunaan obat minimal mengandung 2,5%
glikosida dianthrone yang dihitung sbg sennoside B
• Senna adalah pencahar stimulan dan bekerja dinding usus
besar untuk meningkatkan gerakan peristaltik. Setelah
pemberian oral, sennoside ditransformasikan oleh flora usus
menjadi anthrone rhein
HYPERICIN

• Oksidasi lebih lanjut dianthrone (emodin dianthrone) melalui


kopling oksidatif menghasilkan protohypericin dan hypericin.
• Hypericin ditemukan dalam Hypericum perforatum
sebagai agen fotosensitisasi  meningkatkan
penyerapan sinar UV yang dapat menyebabkan
dermatitis dan terbakar pada kulit.
• Hypericum perforatum (St John’s Wort)
dipasarkan sebagai antidepresan, yang diklaim
sama efektifnya dengan antidepresan kelas
serotonin re-uptake inhibitor (SSRI) selektif seperti
fluoxetine (Prozac®), dan dengan efek samping
yang lebih sedikit.
• Sedang diteliti untuk aktivitas antivirus (HIV)
FURANOKUMARIN
Kellin dan visnagin
• Khellin dan visnagin merupakan furochromones
sebagai agen antiasma
• ditemukan dalam buah Ammi visnaga
(Umbelliferae / Apiaceae),
• Biosintesis :
Dua atom karbon C-2 dan C-3 berasal dari
substituen lima-karbon dimethylallyl yang
melekat pada C-6 membentuk bagian dari cincin
furan.
FURANOKUMARIN
Cannabinoid
Cannabis
• Konstituen utama ganja disebut cannabinoid yang mengandung
lebih dari 60 terpenophenolics.
• Yang merupakan agen psikoaktif utama adalah
tetrahydrocannabinol (THC).
• Aktivitas THC lebih kuat ketika dihisap daripada diminum,
volatilitasnya memungkinkan penyerapan cepat dan efek
langsung. Merokok menjadi penggunaan umum ganja.
• Setiap asam cannabinoid akan didekarbilasi setelah
dipanaskan. Proses merokok secara efektif meningkatkan
kadar kanabinoid aktif yang tersedia
• Pada penyimpanan THC dalam ganja cepat rusak dan
dipercepat oleh panas dan cahaya. Daun ganja dan resin yang
disimpan dalam kondisi biasa dengan cepat kehilangan
aktivitasnya (tidak aktif setelah 2 tahun). Reaksi utama terjadi
oksidasi pada cincin sikloheksena yang menghasilkan konversi
THC menjadi CBN.
Flavonoid dan Stilbene
• Flavonoid dan stilbena adalah produk dari
yang dibentuk dari unit cinnamoyl-CoA
yang bereaksi dengan 3 tiga molekul
malonyl-Co dikatalisis oleh enzim PKS III.
• Stilben (resveratrol) dan naringenin –
khalkhon adalah produk akhir yang
dikatalisis oleh stilbene sintase dan
khalkone sintase
STILBENE
1. Resveratrol
• Terdapat di anggur dan kacang tanah yang dibentuk sebagai
fitoaleksin karena infeksi
• Tersedia sebagai suplemen yang dihubungkan dengan
aktivitas sebagai antioksidan,
• anti-inflamasi, penghambatan agregasi platelet, perlindungan
terhadap kanker dan penyakit kardiovaskular.
2. Combrestatin
• diisolasi dari kulit pohon Combreta
• caffrum (Solanaceae).
• Agen sitotoksik kuat yang sangat menghambat polimerisasi
tubulin dengan mengikat colchicine site (struktural mirip
colchicine) dan mengurangi aliran darah ke tumor
STILBENE
1. Resveratrol
• Terdapat di anggur dan kacang tanah yang
dibentuk sebagai fitoaleksin karena infeksi
• Tersedia sebagai suplemen yang
dihubungkan dengan aktivitas sebagai
antioksidan,
• anti-inflamasi, penghambatan agregasi
platelet, perlindungan terhadap kanker dan
penyakit kardiovaskular.
2. Combrestatin
• diisolasi dari kulit pohon Combreta caffrum
(Solanaceae).
• Agen sitotoksik kuat yang sangat
menghambat polimerisasi tubulin dengan
mengikat colchicine site (struktural mirip
colchicine) dan mengurangi aliran darah ke
tumor
FLAVONOID
Flavonoid

Banyak aktivitas
menguntungkan yang
dilaporkan : antioksidan,
perlindungan terhadap
penyakit kardiovaskuler,
kanker, dan degenerasi sel.

Contoh :
• Quercetin, kaempferol :
antioksidan, pengkelat,
penangkap radikal
• Epigallocatechin gallat
• Condensed tannin
STATIN Senyawa siklik dengan
cincin sikloheksana yang
terbentuk dari jalur asetat
yang melibatkan reaksi
enzimatik Diels – Alder
Contoh :
Lovastatin, dibentuk dari :
• rantai poliketida C18
dengan C-metilasi dan
produk akhirnya
mengandung sedikit
oksigen, kemudian
dikuti pembentukan
rantai polyketida
sekunder dengan C-
metilasi, diikuti
esterifikasi.
Mevastatin

• dari Penicillium citrinum dan Penicillium brevicompactum

• Sebagai inhibitor kompetitif HMG-CoA reductase 


menghambat biosintesis kolesterol
• menurunkan kolesterol total dan LDL pada mamalia

• Struktur mevastatin pada bentuk cincin terbuka mirip


mevaldat hemitioacetat (substrat HMG-CoA reductase).
• afinitas thd HMG-CoA reductase lebih besar (I04 kali) dari
substrat normal (104
Mevastatin
• Mevastatin dan analognya mempunyai
potensi dalam pengobatan arteri coroner.
(Kadar kolesterol dalam darah tinggi
mempunyai resiko arteri coroner).
• Potensi lain yang dikembangkan :
antiinflamasi, antikanker, penyakit
Alzheimer’s dan osteoporosis
Lovastatin
Dihasilkan oleh Monascus ruber dan
Aspergillus terreus

Lebih aktif dari mevastatin

Statin pertama yang dipasarkan


ANALOG MEVASTATIN
Derivat Statin lain
• Diperoleh dari lovastatin melalui hidrolisis ester
Simvastatin kemudian dilakukan re-esterifikasi
• 2-3 kali lebih poten dari lovastatin

• Dihasilkan dari hidroksilasi Mevastatin secara


mikrobiologi menggunakan Streptomyces
carbophilus
Pravastatin • Lebih hidrofil, aktivitas mirip lovastatin
• Pada pH fisiologis berada dalam keseimbangan dg
betuk cincin terbuka yang aktif secara biologi

Sintetik • Atorvastatin, fluvastatin, rosuvastatin


Trigliserida
ASAM LEMAK
Asam lemak sering dijumpai
• Dialam cukup melibah dan terdapat dalam
bentuk ester dengan gliserida 
trigleserida
• Trigleserida  material yang disebut
lemak atau minyak
• Jika semua hidroksi dari gliserida terikat
asam lemak sama  nama simple, bentuk
paling umum dijumpai
Dijumpai juga asam lemak beda
Contoh asam lemak tak jenuh
Glycerol 3-phosphat
• Glycerol teresterifikasi dg residu acyl-CoA
(residu AL) dan phospat
• Banyak dijumpai sebagai diacyl ester dari
glycerol 3-phosphate disebut asam
phosphatidat
• Asam phosphatidat merupakan dasar
struktur phospholipide
• Pada struktur : phosphat juga teresterkan
dengan alcohol seperti choline,
ethanolamine, serine atau myo-inositol 
phosphatidyl choline.
Phospholide
Phospholipid
• Komponen struktur membrane,
mempunyai bagian yang polar dan non
polar, mempunyai sifat : detergen like-
properties).
• Dapat membentuk liposom  potensial
sebagai drug delivery
Phospholipid
• Sebagian sebagai platelet-activating
factor (PAF).
• Gugus hidroksi sentral teresterkan dengan
asam asetat bukan terhadap asam lemak
rantai panjang
• PAF berfungsi pada konsentrasi nano-
molar
• Mengaktivasi platelet darah, dan
berkontribusi terhadap thrombosis,
inflammasi, alergi dan penolakan jaringan
ASAM LEMAK TAK JENUH
ASAM LEMAK TAK JENUH

• Asam lemak tak jenuh dari proses


desaturasi asam lemak
Asam Lemak Tak Jenuh
• Metabolisme pada Tumbuhan & Hewan
PROSTAGLANDIN
• Prostaglandin menampilkan berbagai
aktivitas farmakologis :
• Mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot
polos rahim, sistem kardiovaskular, saluran
usus, dan jaringan bronkial.
• menghambat sekresi asam lambung,
• mengontrol tekanan darah dan menekan
agregasi trombosit darah, serta bertindak
sebagai mediator peradangan, demam, dan
alergi.
• Mereka disintesis sebagai respons terhadap
berbagai rangsangan dalam berbagai sel,
dilepaskan segera setelah sintesis, dan
bertindak di sekitar sintesisnya untuk
mempertahankan homeostasis lokal.
• Beberapa prostaglandin di dalam Seri A dan J
telah menunjukkan sifat antitumor yang kuat.
• PGE1 dan PGE2 mempunyai efek terhadap
uterus dan vasodilator
• Epoprostenol (PGI2, prostacyclin) :
menurunkan tekana darah dan menghambat
agregasi platelet
• Karena prostaglandin mengendalikan banyak
proses fisiologis penting dalam jaringan
hewan, potensi obatnya tinggi, tetapi
kemungkinan timbulnya efek samping yang
tidak diinginkan juga tinggi, dan sejauh ini yg
membatasi penggunaan terapeutik.
• Pengendalikan produksi prostaglandin alami
dalam jaringan tubuh dengan menggunakan
inhibitor spesifik, seperti dengan obat
antiinflamasi non-steroid (NSAID), mis.
aspirin, indometasin, dan ibuprofen

Anda mungkin juga menyukai