Anda di halaman 1dari 45

Kimia Organik Bahan Alam

Oleh :
Nurul Fadhilah, S.Pd, M.Si
Program Studi Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi

Sub-Pokok Bahasan
Pendahuluan
Klasifikasi Terpenoid
Kaidah isopren dalam ilmu kimia
Senyawa antara dan prekursor dalam
biosintesis terpenoid
Reaksi penetapan struktur terpen

Pendahuluan
Terpenoid merupakan
Konstituen utama dari minyak atsiri yang berasal
dari bunga dan tanaman

Pendahuluan
Terpenoid merupakan
Metabolit sekunder yang dibangun oleh unit
isoprena (C5)
Metabolit sekunder yang dihasilkan dari jalur
asetat mevalonat

Jalur-jalur Biosintesis Metabolit Sekunder


Eritrosa (C6)

Fotosintesis

sikimat (C6-C2)

Asetat (C3)

Mevalonat

fenilpropanoid

Poliketida

Sikimat dan Asetat-malonat

Terpenoid

Lignan

Flavonoid
-CO2

Steroid
Asetat-malonat
tannin

stilben

Sikimat

Tahapan Biosintesa Metabolit Sekunder


Tumpukan molekul-molekul kecil
dari metabolit dasar: sumber unit
spesifik, contoh: asam asetat

Unit spesifik untuk


golongan, contoh asam
mevalonat

Enzim tertentu yang


diatur secara genetik
Metabolit sekunder
dengan kerangka dan
gugus fungsinya

Senyawa antara dengan


kerangka dasar tertentu;
GPP, FPP, GGPP

Reaksi sekunder: Hidrolisa, oksidasi,


reduksi, dekarboksilasi. Untuk
modifikasi kerangka dan pemasukan
gugus fungsi
Catatan : Gambaran lengkap sintesa in vivo belum ada; ada pola umum proses
pokok yg disebut biogenesis

biosintesa yang

Pendahuluan
Terpenoid merupakan
kelompok metabolit sekunder terbesar dalam
senyawa alam yang terbentuk dari unit-unit
isopren
CH3
H2C

CH

CH2

or

Isoprene
(2-methyl-1,3-butadiene)

Klasifikasi Terpen
Berdasarkan jumlah atom karbon, terpenoid diklasifikasikan
menjadi :
Kelompok
Hemiterpen
Monoterpen
Seskuiterpen
Diterpen
Serterpen
Triterpen
Tetraterpen

Jumlah atom karbon


5
10
15
20
25
30
40

Kaidah Isopren
Stuktur molekul terpen memiliki suatu keteraturan sesuai
dengan kaidah isopren
Kaidah isopren : stuktur terpen berasal dari dua atau lebih
unit isopren yang terhubungkan melalui kepala ke ekor (head
to tail)

head

tail
tail head

Kaidah Isopren pada Monoterpen

OH

O
H

-Phellandrene
Menthol
(eucalyptus)
(peppermint)

Citral
(lemon grass)

Kaidah Isopren pada Monoterpen

OH

O
H

-Phellandrene
Menthol
(eucalyptus)
(peppermint)

Citral
(lemon grass)

KAIDAH ISOPREN DALAM TERPENOID


HEMITERPEN
OH
Dimetil alil alkohol

MONOTERPEN

CH2OH
OH

Mirsen

Sitronelol

Mentol

-pinen

SESKUITERPEN

OH

Farnesol

HO
Bisabolen

Eudesmol

Catatan : Nama tidak selalu harus diingat, tetapi perhatikan ciri struktur

Pengecualian terhadap Kaidah Isoprena/Terpen tak teratur)


(1).

Terpen tak teratur


O
OH
OH
Artemisia keton

Krisantemol
Sahtolina alkohol

(2). Penggabungan ekor-ke-ekor (tail to tail) dari C15 menjadi C30 triterpen
(skualen) dan C20 menjadi C40 (karoten)

ekor

ekor

C30 : Skualen

ekor

ekor

C40 : Karoten

Asal-usul Unit Isoprena


1. Mula-mula diduga isoprena terlibat dalam sintesis terpenoid in vivo ,
karena :
Diels-Alder in vivo ?
*

Pirolisis

Dipenten (d, l)
Limonen (d atau l)

Isoprena

Tetapi, isoprena tidak ditemukan di alam; hanya dari pirolisis, contohnya


dipenten
2. Apakah unit C5 alamiah yang sebenarnya?. Isoprena aktif di alam berupa
Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) dan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang
terbentuk dari asetil ko-enzim A

OPP

DMAPP

OPP

IPP

Biosintesis Terpenoid
asetoasetil KoA
O
O

OHO
HOOC

SCoA

SCoA reaksi Claisen

-reaksi aldol
-hidrolisis

SCoA

SCoA
HMG-KoA

SCoA
O
O
2 unit asetil KoA

reduksi tioester
O
H

fosforilasi

OPP

OH
HOOC

OPP

OH

asam mevalonat
-CO2
-OPP
isomerisasi

H
OPP

OPP

H
isopentenil PP

dimetilalil PP

Biosintesis Terpenoid (lanjutan)


OPP

OPP

isopentenil PP

dimetilalil PP

Monoterpen (C10)

OPP

Steroid

geranil PP

+ IPP
Triterpen (C30)

2x
Seskuiterpen (C15)

OPP
farnesil PP

+ IPP
Tetraterpen (C40)

2x
OPP
geranil geranil PP

Diterpen (C20)

Bukti Jalur Biosintesis Terpenoid


1. Dengan asam asetat bertanda
O
* C OH
H3C

O
O
* C C* OH
H3C
H2

OH O

*
H3C

OH
CH2COOH

*CH2

*
*

OPP

DMAPP

*
*

*
*
*

CHO

sitronelal

IPP

OPP

*
H3C

OH

Bukti Jalur Biosintesis Terpenoid


2. Dengan asam mevalonat bertanda
OH O
H3C

OH
CH2COOH

OPP

PPO

OPP

*
*

OH

thujane

Thuja occidentalis

*
*

*
linalol
Cinnamum champora

CATATAN :
1. Isoprena Biologis: IPP dan DMAPP adalah isoprena aktif, yang
kedua-duanya harus ada. Ditemukan oleh J.W. Comforth (1959).
2. Enzim untuk mengubah IPP dan DMAPP menjadi Terpen sudah
ditemukan dari berbagai tumbuhan.
3. Enzim yang mengubah asam mevalonat menjadi IPP dan DMAPP
telah ditemukan dari Lateks
4. Asam asetat atau bentuk aktifnya (asetil koenzim A) merupakan
sumber atom C untuk asam mevalonat (MVA)

Struktur Monoterpen
CH2OH

Asiklik

CH2OH

Sitronelol

Geraniol

CHO

Sitronelal
O

Monosiklik

OH
OH

Limonen

-Terpineol

Mentol

Karvon
O

OH

Bisiklik
-Pinen

Borneol

Kamfen
O

CHO
O

Iridoid

CHO

Iridodial

Nepetalakton

Thujon

1,8-Sineol

Monoterpen
BIOSINTESIS GPP

OPP
DMAPP

H
kation alilik

H
IPP

OPP

OPP
H

OPP
OPP
Geranil-PP (GPP)

Interkonvensi Biogenetik Monoterpen


Keanekaragaman senyawa monoterpen sebagai akibat reaksi sekunder :
CH2OPP

OH

CH2OH

CH2OH

H2O
GPP

geraniol
(trans)

[H]

Reaksi sekunder :
Hidrolisis
Isomerisasi
Oksidasi
Reduksi
Dehidrasi

[O]

CHO

sitral

nerol
(cis)

linalol
-H2O

[O]

CHO

sitronelal

mirsen

Interkonvensi Biogenetik Monoterpen


Isomerisasi kation geranil, linalil, dan neryl :

Interkonvensi Biogenetik Monoterpen


Isomerisasi Geraniol, Nerol dan Linalol
Prinsip: Penataan ulang alilik (pembentukan karbokation stabil)
H+
C

OH

alil alkohol

+
C

+
C

kation alilik
+
OH2

OH

+
CH2

+
H+

OH-

- H2O

CH2
+

+ H 2O
CH2OH

Catatan:
Linalol, Geraniol, dan Nerol
Mengandung gugus alil alkohol

CH2OH

Nerol

Geraniol

Siklisasi kerangka monoterpen

Siklisasi Geraniol, Nerol, dan Linalol


OH
CH2OH

*
H+

H+

*
H

OH

Linalol

Nerol

-Terpineol

Geraniol

CH2OH

(*)=atom C asimetri

H+

Mekanisme :
Berdasarkan kenyataan bahwa linalol optik aktif bersiklisasi menghasilkan -terpineol optik
aktif, sehingga disimpulkan siklisasi stereospesifik berarti berlangsung dengan mekanisme serentak.
H

.. H
O
..
+

OH H+

OH2

OH2

Linalol
OH

-Terpineol

- H+

Stereokimia Menton-Mentol
Prinsip:
1.

Konformasi dari sikloheksana tersubstitusi lebih stabil bila substituen berukuran


besar berkedudukan ekuatorial

2.

Konfigurasi dari sikloheksana tersubstitusi ditentukan oleh arah substituen Cis


atau Trans
*

*
H2/kat

Menton
22 = 4 stereoisomer

* *

(*) = atom karbon asimetri

OH

Mentol
3

2 = 8 stereoisomer

()- Menton
Hubungan substituen trans

*
O

()- Isomenton
Hubungan substituen cis

H
H

OH

H2/kat

HO

()-Neomentol lebih
mudah berdehidrasi
karena OH aksial

()-Mentol

()-Menton

OH

H
H

H2/kat

O
H

()-Isomenton

H
HO
H

()-Isomentol

()-Neoisomentol lebih
mudah berdehidrasi
karena OH aksial

Catatan:
() menunjukkan pasangan enantiomer (pasangan isomer optik dekstro dan
leavo). Jumlah isomer aktif ; Menton: 4 dan Mentol: 8

Penataan ulang Wagner-Meerwein


H
+ HCl
Cl

-Pinen

Cl
- HCl

+ HCl

Bornil klorida

Kamfen

Isobornil klorida

Mekanisme :
C
C

C
C

H+
-X

+
C

+Y-

Biasanya pada penataan ulang Wagner-Meerwein asimetri dari C dan C dipertahankan :


reaksi stereospesifik. Proses ionisasi-penataan ulang, serangan kation terjadi secara serentak.
C

C
C

-X-

serangan C
dari belakang C

+Y-

serangan Y-dari belakang C


jembatan karbon

H+

+ H+

+ Cl-

-Pinen

+ Cl-

Cl-

serangan Cldari belakang C

serangan C
dari belakang C

Cl-

Cl

Bornil klorida

- H+

Cl

Kamfen

Bornil klorida

Cl-

Cl-

+ H+

+ Cl-

Cl

Kamfen

Isobornil klorida

Penetapan struktur Monoterpen


Penetapan struktur Limonen
Limonen, C10H16, adalah monoterpen hidrokarbon yang ditemukan secara luas di alam.
Dalam bentuk optis aktif, baik dekstro (+) maupun laevo (-) ditemukan dalam minyak Citrus,
sedangkan dalam bentuk rasemat ()-limonen (dipenten) ditemukan dalam berbagai terpentin
S

P-Simen

kalor

H2/kat
Cl

HCl
Cl

P-Mentan

Limonen dihidroklorida
Cl
N

Limonen

OH

Limonen nitrosoklorida

-H+

-HCl

NOCl

OH

Karvon oksim

Karvon

OH
OH

[O]

[O]

O
CO2H

CO2H

[O]

CO2H

OH
OH
O

CO2H

Iridoid
Iridoid

Monoterpen yang memiliki kerangka siklikpentana

Seskuiterpen
Prekursornya : FPP
Pembentukan unit FPP

Seskuiterpen
Isomer E,E-farnesil

Kerangka Molekul Turunan E,Z-Farnesil

Kerangka Molekul Turunan E,E-Farnesil

Diterpen
Prekursornya : GGPP
Pembentukan GGPP

Diterpen
Keragaman kerangka dasar diterpen
Forskolin
Kopalil

Kation versitil

GGPP
Kation kasben

Labdadienil

Abietenil

Diterpen
Keragaman kerangka dasar diterpen

Sesterterpen
Prekursornya : GFPP

Triterpen
Tersusun atas 6 unit isoprenoid (C5), atau mengandung
30 karbon, (C30).
Biosintesis triterpenoid tidak melalui penggabungan
satu per satu unit isoprena (IPP), tetapi penggabungan
antara dua unit C15 yaitu melalui farnesilpiroposfat
(FPP) sehingga menghasilkan skualen.

Triterpen

Triterpen

Anda mungkin juga menyukai