BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
partisi cairan, dan pertukaran ion. Sistem utama yang digunakan dalam
B. Maksud Praktikum
C. Tujuan Praktikum
senyawa kimia fraksi n-butanol klika jati merah (Tectona grandis L.f)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi Tanaman (Integrated Taxonomic Information System,
2018)
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Sub division : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Familia : Lamiaceae
Genus : Tectona L.
Species : Tectona grandis L. f.
b. Morfologi Tanaman
Jati memiliki batang yang bulat lurus dengan tinggi mencapai
40 meter. Tinggi batas bebasnya mencapai 18-20 meter. Kulit
batang berwarna cokelat gradasi dan kuning keabu-abuan. pohon
jati yang baik adalah pohon yang memiliki garis diameter batang
yang besar, berbatang luris dan jumlah cabangnya sedikit
(Mulyana dan Asmarahman, 2010).
c. Nama Lain
Jati (indonesia), Tekku (Bombay), Kyun (Burma), Saga
(Gujarat), Sagun (Hindia), Saguan (Kannad), Sag (Manthi),
Siguru (Oriya), Bardaru (Sangskrit), Tekkumaran (Tamil) dan
Adaviteeku (Telugu) (Sumarna, 2011).
d. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman jati
merah yaitu flavonoid, saponin, tanin galatin, tanin katekat, kuinon
dan steroid/triterpenoid. Flavonoid yang banyak terkandung dalam
tanaman jati adalah quersetin dengan kadar 0,023% (Hartati,
2007).
merebus daun jati lalu minumlah rebusan air daun jati tersebut.
yang kaya akan gizi. dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang
bumi (gravitasi) atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca
Kolom yang terbuat dari gelas diisi dengan fase diam berupa
serbuk penyerap (seperti selulosa, silika gel, poliamida). Fase diam dialiri
penunjang fase diam. Fase bergerak akan merayap sepanjang fase diam
tabung diisi sepertiga dari volume kolom. Pelarut yang dipakai dalam
yang lunak agar diperoleh lapisan yang seragam. Kran dapat dibuka
Hal ini untuk mencegah masuknya udara dalam ruang antar partikel
dikeluarkan dari tabung agar diperoleh kolom penjerap dan dapat pula
saring.
METODE PRAKTIKUM
2. Bahan Praktikum
foil, eluen, n-heksan : Etil asetat, label, silica gel, tissue dan fraksi
4:6, 3:7, 2:8, 1:9, dan 0:10. Hasil kromatografi kolom berupa fraksi.
1. 10 : 0 1- 12 Putih
terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak dengan proses elusi
adalah silika gel, fase geraknya adalah n- heksan : Etil asetat dan
adalah silika gel dan fase geraknya adalah n-heksan: etil asetat. Silika gel
melewati fase diam tidak terlalu cepat sehingga pada saat fraksi melewati
dari proses elusi yaitu warna bening, kuning dan hijau. Fraksi pertama
eluen 10:0 dengan vial nomor 1-12, eluen 9 : 1 dengan nomor vial 13-22,
eluen 8: 2 dengan nomor vial 23-30, eluen 7 : 3 dengan nomor vial 31-38,
eluen 6 : 4 dengan nomor vial 39-46, eluen 5 : 5 dengan nomor vial ke 47-
54, eluen 4 : 6 dengan vial 55-62, eluen 3 : 7 dengan nomor vial 63-71,
eluen 2 : 8 dengan nomor vial 72-79, eluen 1 : 9 dengan nomor vial 80-84
dan eluen 0 : 10 dengan nomor vial 85-92. Dimana fraksi yang dihasilkan
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa pada setiap larutan hasil fraksi menarik senyawa yang
berbeda-beda.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus lebih teliti dan cermat
dalam mengamati perubahan yang terjadi dan melakukan penambahan
pelarut.
Malik, Abd., Najib, Ahmad., 2018, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum
Fitokimia II, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim, Makassar.
A. Skema Kerja
Masukkan perbandingan eluen n-Heksan : etil asetat mulai dari 10:0, 9:1,
8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, dan 0:10 secara bergantian
Buka kran kolom kaca, dan alirkan ke dalam vial (kran tidak boleh di tutup)