Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ANALISIS JURNAL

Kajian Penggunaan Antibiotik pada Neonatus Intensive Care Unit di Sebuah Rumah
Sakit Pemerintah di Surabaya

KELAS E
KELOMPOK 1:
ANGGOTA
1. Azza Hikmatul Maula_2111020201
2. Salsha Bila Riska_2111020202
3. Friska Valenia Haidar_2111020203
4. Annisa Firda Tasbikha_2111020204
5. Iren Dwi Kintani_2111020205
6. Aditama Wira Putra_2111020206
7. Hana Tri Retno Ningrum_2111020207
8. Elsalma Ernanda_2111020208
9. Gita Wulandari_21110200209

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2021/2022

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kematian pada bayi dan anak-anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan salah satu
penyebab terbesar adalah infeksi. Bayi bukan merupakan orang dewasa dalam ukuran
kecil karena fisiologis bayi memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan orang yang
telah dewasa. Beberapa perbedaan yang dapat dijumpai antara bayi dan orang dewasa
antara lain: 1) fungsi organ untuk ekskresi, yaitu ginjal dan hepar, belum sempurna; 2)
komposisi cairan tubuh pada bayi per kg berat badan lebih besar jika dibandingkan
dengan orang dewasa; 3) jumlah protein, khususnya albumin, belum sebanyak orang
dewasa. Salah satu dampak dari perbedaan tersebut yaitu adanya perbedaan profil
farmakokinetik (pharmacokinetic; PK) yang seharusnya dapat diantisipasi oleh tenaga
kesehatan pada saat memberikan dosis antibiotik. Kegagalan melakukan antisipasi dapat
meningkatkan risiko terjadinya kegagalan untuk mencapai efek terapeutik serta
meningkatkan risiko terjadinya reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Selain
berdampak pada peningkatan risiko terjadinya kegagalan terapi, salah satu dampak yang
perlu diwaspadai adalah potensi terjadinya resistensi ketika antibiotik yang diberikan
tidak dapat mencapai kadar minimum untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh
bakteri Hidayat et al., (2019)

B. TUJUAN ANALISIS JURNAL

3
BAB II
RESUME JURNAL

Judul Kajian Penggunaan Antibiotik pada Neonatus Intensive Care Unit di Sebuah
Penelitian Rumah Sakit Pemerintah di Surabaya

Peneliti dan Felix Hidayat , Adji P. Setiadi, Eko Setiawan


Nama/Alamat
jurnal terbit
Latar Penggunaan antibiotik menjadi salah satu terapi yang banyak diberikan pada bayi di
belakang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui profil dan
mengkaji biaya, ketepatan dan ketercampuran atau kompatibilitas penggunaan antibiotik
pada pasien di NICU salah satu rumah sakit pemerintah di Surabaya dalam kurun waktu
November–Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang
dilakukan secara prospektif dengan memanfaatkan data rekam medis sebagai sumber
data utama. Seluruh informasi yang diperoleh dari pasien NICU yang menggunakan
antibiotik dan masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi dianalisis secara deskriptif. Total
32 orang pasien dilibatkan dalam penelitian ini. Penggunaan antibiotik terdiri dari 25 kali
penggunaan antibiotik tunggal dan 14 kali penggunaan antibiotik kombinasi. Ampisilin
merupakan antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan, sedangkan penggunaan
antibiotik kombinasi terbanyak adalah penggunaan kombinasi ampisilin dan gentamisin.
Dari total seluruh pasien, hanya terdapat 13 pasien dengan diagnosis infeksi dan hanya 2
pasien (15,38%) yang mendapat terapi antibiotik yang tepat. Proses pergantian terapi
didominasi oleh proses de-eskalasi yaitu sebesar 44,44%. Berdasarkan analisis
kompatibilitas, terdapat banyak pencampuran sediaan antibiotik intravena yang tidak
dapat diklasifikasikan compatible atau not compatible akibat tidak tersedianya informasi
terkait kompatibilitasnya.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan ketercampuran
Penelitian atau kompatibilitas penggunaan antibitotik pada pasien neonatus.

Metode Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan secara prospektif
dengan memanfaatkan data rekam medis sebagai sumber data utama. Seluruh informasi
yang diperoleh dari pasien NICU yang menggunakan antibiotik dan masuk dalam kriteria
inklusi dan eksklusi dianalisis secara deskriptif. Total 32 orang pasien dilibatkan dalam
penelitian ini. Penggunaan antibiotik terdiri dari 25 kali penggunaan antibiotik tunggal
dan 14 kali penggunaan antibiotik kombinasi.
Hasil Terdapat 13 pasien (40,63%) dari total 32 pasien yang mendapatkan diagnosis infeksi.
Penelitian Akan tetapi, pada 19 pasien tanpa disertai informasi diagnosis terkait infeksi tersebut
memiliki satu atau beberapa tanda infeksi seperti peningkatan nilai white blood cell

4
(WBC), C-reactive protein (CRP), suhu badan, denyut nadi, dan/atau laju nafas. Di antara
13 pasien dengan diagnosis infeksi, hanya 11 pasien (84,62%) yang mendapatkan
diagnosis masuk infeksi sedangkan 2 pasien (15,38%) sisanya masuk ruang NICU tanpa
diagnosis masuk infeksi. Antibiotik yang digunakan pada penelitian ini tidak hanya
antibiotik tunggal, melainkan juga antibiotik kombinasi. Terdapat 25 kali penggunaan
antibiotik tunggal dan 14 kali penggunaan antibiotik kombinasi, dan 1 orang pasien dapat
mendapatkan lebih dari 1 jenis penggunaan antibiotik tunggal maupun kombinasi.
Kelebihan

Kekurangan

BAB III
ANALISIS JURNAL

A. ANALISIS JURNAL BERDASARKAN PICO/PICOT


Judul Jurnal: 6-month consequences of COVID-19 in patients discharged from hospital:
a cohort study

5
Kriteria Pembenaraan &Critical Thinking*
Problem Konsekuensi yang dirasakan oleh pasien Covid-19 setelah 6 bulan dari
timbulnya gejala Covid-19 di Rumah Sakit Jin Yin-tan, Wuhan, Hubei,
Tiongkok.
Intervention Melakukan penelitian kohort dari 16 Juni hingga 3 September 2020, yaitu
mengobservasi hubungan antara faktor risiko dan efek dari Covid-19.
Prosedur yang dilakukan adalah mendata catatan medis dari pasien Covid-
19, melakukan pemeriksaan fisik, mengambil dan meneliti sampel darah,
serta melakukan tes fungsi paru.
Comparation Penelitian kohort pada pasien Covid-19 telah banyak diterbitkan, namun
dengan sampel yang terbatas dan dengan durasi tindak lanjut tidak lebih
dari 3 bulan setelah pasien pulang dari rumah sakit. Beberapa gejala yang
menetap seperti kelelahan dan sesak napas, fungsi paru terganggu, dan
kelainan dada dilaporkan oleh pasien setelah keluar dari rumah sakit, tetapi
spektrum karakteristik pasca-debit masih belum diketahui. Selain itu, belum
ada penelitian yang melaporkan ekstramanifestasi organ paru yang dapat
bertahan setelah kerusakan pada tahap akut.
Meskipun banyak penelitian kohort lain yang dilakukan, penelitian kohort
ini adalah penelitian kohort terbesar dengan durasi tindak lanjut terlama
untuk konsekuensi dari pasien dewasa yang keluar dari rumah sakit setelah
pulih dari COVID-19.

Outcome 1. Pada 6 bulan setelah infeksi akut, para penyintas COVID-19 bermasalah
dengan kelelahan atau kelemahan otot, kesulitan tidur, dan kecemasan
atau depresi. Pasien yang lebih parah sakitnya selama mereka tinggal di
rumah sakit memiliki gangguan kapasitas difusi paru yang lebih parah
dan manifestasi pencitraan dada yang abnormal, dan merupakan
populasi sasaran utama intervensi pemulihan jangka panjang.
2. Penelitian ini menemukan 76% pasien melaporkan setidaknya satu
gejala pada 6 bulan setelah timbulnya gejala, dan proporsinya lebih

6
tinggi pada wanita. Gejala paling umum adalah kelelahan atau
kelemahan otot dan kesulitan tidur. Selain itu, 23% pasien melaporkan
kecemasan atau depresi.
3. Persentase pasien dengan kelainan difusi paru selama masa tindak lanjut
lebih tinggi pada pasien dengan penyakit yang lebih parah pada fase
akut.

Time of Penelitian Kohort dilakukan selama 6 bulan, yaitu dari 16 Juni hingga 3
frame September 2020.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. KORELASI JURNAL DENGAN REALITAS KLINIK

Hasil Penelitian di jurnal Kondisi riil diklinis/lapangan

Berdasarkan analisis kompatibilitas, 1. Waktu onset pada pasien penderita covid19 dimulai

7
terdapat banyak pencampuran sejak adanya gejala ringan seperti hilangnya indra
sediaan antibiotik intravena yang penciuman dibarengi dengan test rapid, swab, dan pcr.
tidak dapat diklasifikasikan
compatible atau not compatible 2. Data klinis dari fase akut diambil dari catatan maedis
akibat tidak tersedianya informasi Elektronik termasuk karakteristik demografis, karakteristik
terkait kompatibilitasnya. klinis,dan pengobatan.
Ketepatan penggunaan antibiotik
di ruang NICU perlu ditingkatkan
sebagai upaya untuk
meminimalkan risiko dampak
negatif khususnya peningkatan
biaya dan risiko resistensi.

B. PERBANDINGAN JURNAL DENGAN TEORI DAN JURNAL SEJENIS


Hasil Jurnal yang Hasil Penelitian Lain Sejenis Teori yang sudah ada di teks
dianalisis (metodenya bagaimana dan Book (tuliskan)
tempatnya )
Hasil jurnal yg di analisis  Judul: Hasil 1 tahun pada Penyakit virus corona (COVID-19)
Sebanyak 2.469 pasien korban rumah sakit adalah penyakit menular yang
COVID-19 dipulangkan dengan COVID-19 studi disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
dari Rumah Sakit Jin Yin- kohort longitudinal. Sebagian besar orang yang tertular
tan antara 7 Januari hingga COVID-19 akan mengalami gejala
 Tujuan & Metode:
29 Mei 2020, ringan hingga sedang, dan akan
Tujuan utama dari
dan studi lanjutan pulih tanpa penanganan khusus.
penelitian ini adalah
dilakukan mulai 16 Juni untuk membandingkan Namun, sebagian orang akan
2020 hingga secara komprehensif mengalami sakit parah dan
3 September 2020. 736 konsekuensi kesehatan memerlukan bantuan medis.
pasien dikeluarkan karena pasien COVID-19 yang
mereka melakukannya telah keluar dari rumah CARA PENYEBARAN VIRUS INI
tidak menghadiri janji sakit antara 6 bulan dan Virus dapat menyebar dari mulut
tindak lanjut karena 12 bulan setelah atau hidung orang yang terinfeksi
beberapa alasan. timbulnya gejala. Tujuan melalui partikel cairan kecil ketika
Khususnya, 33 (1,3%) dari kedua adalah untuk orang tersebut batuk, bersin,
2.469 pasien meninggal menentukan apakah berbicara, bernyanyi, atau

8
setelah dipulangkan penderita COVID-19 bernapas. Partikel ini dapat berupa
terutama karena telah kembali ke status droplet yang lebih besar dari
eksaserbasi paru, jantung, kesehatan dasar 1 tahun saluran pernapasan hingga aerosol
dan ginjal yang setelah timbulnya gejala yang lebih kecil.
dibandingkan dengan
mendasarinya
kontrol non-COVID-19.
penyakit, dan karakteristik Anda dapat tertular saat
Metode desain dan
rinci ditunjukkan dalam peserta studi ini adalah menghirup udara yang
lampiran (hal 7-9). 25 studi kohort mengandung virus jika berada di
pasien dirawat kembali di ambidirectional dari dekat orang yang sudah terinfeksi
rumah sakit penyintas COVID-19 COVID-19. Anda juga dapat tertular
untuk komplikasi penyakit yang keluar dari Rumah jika menyentuh mata, hidung, atau
yang mendasari ketika Sakit Jin Yin-tan (Wuhan, mulut setelah menyentuh
dihubungi oleh Cina) antara 7 Januari permukaan benda yang
telepon untuk tindak lanjut, dan 29 Mei 2020. terkontaminasi. Virus lebih mudah
dengan salah satu dari Kriteria inklusi dan menyebar di dalam ruangan dan di
mereka mengaku untuk eksklusi penyintas telah tempat ramai.
dijelaskan sebelumnya. 2
gagal napas yang
Secara singkat, semua
disebabkan oleh penyakit pasien dengan
paru yang mendasarinya konfirmasi laboratorium.
rfeibnrdoash.)Tiga pasien
mengalami stroke iskemik,
dan
satu pasien mengalami
emboli paru akut karena
trombosis vena dalam pada
tungkai bawah setelah
keluar.
Akhirnya, 1733 peserta
dewasa terdaftar untuk
pertanyaan
wawancara, pemeriksaan
fisik,tes, dan tes berjalan 6
menit. 94 dari 1733 pasien
menerima tes antibodi
darah. 390 dari 516 sampel
pasien
dipastikan memenuhi
syarat menerima tes fungsi
paru-paru, dada, HRCT, dan
ultrasonografi vena
ekstremitas bawah dan
perut. 126 pasien sampel
yang tersisa
tidak menjalani tes ini
karena mereka termasuk

9
736 pasien yang tidak
menghadiri janji tindak
lanjut. Karakteristik
demografi dan klinis dari
peserta. Usia rata-rata
peserta yang terdaftar
adalah 57·0 (47·0–65·0)
tahun, dengan 897 (52%)
pria dan 836 (48%) wanita.
Yang paling komorbiditas
umum adalah hipertensi
(505 pasien,
29%), diikuti oleh diabetes
(207 pasien, 12%), dan
arbidol, klorokuin fosfat,
hidroksiklorokuin); dan
imunoglobulin intra vena
disesuaikan. NS
perbandingan hasil tes
antibodi pada fase akut dan
tindak lanjut dilakukan
dengan test berpasangan
untuk titer antibodi dan tes
McNemar untuk seropositif
antibodi.
Analisis regresi logistik
multivariabel disesuaikan
adalah
juga digunakan untuk
mengeksplorasi faktor
risiko yang terkait dengan
gangguan difusi, kecemasan
atau depresi, dan kelelahan
atau kelemahan otot, dan
analisis regresi linier adalah
digunakan untuk menilai
persentase perubahan skor
CT dari
fase akut untuk
ditindaklanjuti. Perubahan
persentasenya adalah
dihitung dengan
menggunakan rumus
berikut: (skor CT pada
fase akut-skor CT saat

10
tindak lanjut)/skor CT saat
akut

C. KELEBIHAN JURNAL
1. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan jurnal.
2. Memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan mengapa dibuatnya
jurnal tersebut.
3. Terdapat bukti penelitian, implikasi dari semua bukti yang tersedia, dan nilai tambah dari
penelian tersebut.
4. Penelitian ini adalah penelitian kohort terbesar (n=1733) dengan durasi tindak lanjut terlama
untuk konsekuensi dari pasien dewasa keluar dari rumah sakit pulih dari COVID-19.

D. KEKURANGAN JURNAL
1. Dalam jurnal ini tidak terdapat implikasi penelitian untuk praktik klinik dan tidak
mengimplikasikan kepada penelitian yang mendatang.
2.Dasar data fungsi paru dan jarak jalan kaki 6 menit tidak tersedia. Namun, proporsi pasien
dengan penyakit paru dan jantung kronis dalam kelompok ini cukup rendah, meskipun
dilaporkan sendiri oleh pasien yang mungkin telah menghasilkan penilaian yang terlalu rendah.
yang diamati gangguan fungsi paru dan kapasitas latihan tidak dapat secara langsung dikaitkan
dengan COVID-19.
3. Untuk onset gejala baru setelah COVID-19, datanya adalah tidak dikelompokkan lebih
lanjut untuk menentukan apakah gejalanya gigih setelah COVID-19, memburuk setelah
pemulihan COVID-19, atau terjadi setelah pulang.

E. IMPLIKASI/REKOMENDASI JURNAL

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Jenis antibiotik yang banyak digunakan di NICU pada penelitian ini adalah ampisilin,
gentamisin, meropenem, sefotaksim, dan kloksasilin baik dalam bentuk tunggal atau kombinasi.
Sebagai konsekuensi dari hal ini, analisis ketepatan hanya dapat dilakukan pada 13 orang pasien
dengan hasil kajian yang menyatakan sebagian besar pasien belum mendapatkan terapi tepat
pada seluruh aspek penilaian yang meliputi jenis, dosis, frekuensi. Pemantauan terhadap kondisi
klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium perlu untuk diupayakan sesering mungkin dan secara
berkesinambungan sebagai dasar untuk mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan.

B. SARAN
Pada jurnal tersebut belum terdapat keterangan jarak yang harus ditempuh
pasien selama 6 menit dengan jalan kaki, seharusnya penulis?0 memberikan
keterangan berapa jarak yang harus ditempuh pasien selama 6 menit.
Untuk gejala baru covid-19 yang dirasakan oleh pasien, dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu gejala yang memburuk setelah pemulihan atau gejala yang terjadi
setelah pulang. Penulis juga dapat mendaftarkan pasien dengan gejala ringan
sebagai salah satu sample, karena gejala baru COVID-19 dapat timbul pada pasien
bergejala ringan

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, F., Setiadi, A. P., & Setiawan, E. (2019). Kajian Penggunaan Antibiotik pada Neonatus Intensive
Care Unit di Sebuah Rumah Sakit Pemerintah di Surabaya. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy,
8(1). https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.1.58

13

Anda mungkin juga menyukai