V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
d. Evaluasi
VIII. Evaluasi
Jenis Post Test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu :
a. Jelaskan pengertian Tuberculosis (TBC).
b. Jelaskan penyebab penyakit Tuberculosis (TBC).
c. Sebutkan Tanda dan Gejala penyakit Tuberculosis (TBC).
d. Bagaimana cara penularan penyakit Tuberculosis (TBC).
e. Bagaimana cara pencegahan penyakit Tuberculosis (TBC).
f. Bagaimana pengobatan penyakit Tuberculosis (TBC).
g. Bagaimana Etika Batuk yang baik dan benar.
IX. Referensi
Gide, A. (1967). Unmuh Semarang Tb. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952., 5–24.
JUNIOR, D. H. M. (2014). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関
連指標に関する共分散構造分析 Title. Territorialização E Caracterização Da
População Adscrita Da Equipe De Saúde Da Família 905, 3(2), 1–46.
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127
Ruswanto, B. (2012). Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Faktor
Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Program Paska Sarjana
UNDIP.
Studi, P., & Keperawatan, I. (2012). TUBERCULOSIS PARU [ TBC PARU ].
Zanita. (2019). Penatalaksanaan TB Paru. Jurnal Kesehatan, 53(9), 1689–1699.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1362/4/BAB II.pdf
Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
http://tuberkulosis.org/ (17 : 00, 10 Desember 2014)
http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html (16 : 56, 10 Desember
2014)
LAMPIRAN MATERI
TBC dan Pencegahannya
Pengertian
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh yang lain. Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium
Tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling
banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi
( Mansjoer , 1999).
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk batang mempunyai sifat
khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
Penyebab
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk batang
dan Tahan asam ( Price, 1997 ). Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk
batang panjang 1 – 4 /m. Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang
memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.
Klasifikasi Tuberculosis
− TBC ekstra paru ringan yang menyerang kelenjar limfe, pleura, tulang (kecuali tulang
belakang), sendi dan kelenjar adrenal.
− TBC ekstra paru berat seperti meningitis, pericarditis, peritonitis, Tb tulang belakang,
Tb saluran kencing dan alat kelamin.
Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe
penderita :
a. Kasus baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kurang dari satu bulan.
b. Kambuh (relaps) adalah penderita TBC yang belum pernah mendapat pengobatan dan
telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali berobat dengan hasil pemeriksaan BTA
positif.
c. Pindahan (transfer in) yaitu penderita yang sedang mendapat pengobatan disuatu
kabupaten lain kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita pindahan tersebut
harus membawa surat rujukan/pindah.
d. Kasus berobat setelah lalai (default/drop out) adalah penderita yang sudah berobat palig
kurang 1 bulan attau lebih dan berhenti 2 bulan atau lebih kemudian datang kembali
berobat.
Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum,
malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah. ( Mansjoer, 1999)
Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93)
a. Demam : subfebril menyerupai influenza.
b. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
c. Hemaptoe
d. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½ bagian
paru-paru.
e. Nyeri dada
f. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien penyakit TBC apabila tidak ditangani dengan
benar akan menimbulkan komplikasi, diantaranya yaitu :
Cara Penularan
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien TBC,
seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan sendok dan
handuk secara bersamaan.
Pengobatan
a. Obat Primer
1. Isoniazid (H)
2. Rifampisin (R)
3. Pirazinamid (Z)
4. Streptomisin
5. Etambutol (E)
b. Obat Sekunder
1. Ekonamid
2. Protionamid
3. Sikloserin
4. Kanamisin
5. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
6. Tiasetazon
7. Viomisin
8. Kapreomisin
1. Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya
kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut diberikan secara tepat,
penderita menular menjadi tidak tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian
besar penderita TBc BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir pengobatan
intensif. Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya
kekebalan obat.
2. Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan jenis obat
lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk
membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Cara Pencegahan
Anak-anak dibawah usia satu tahun dari keluarga yang menderita TBC perlu divaksinasi
BCG sebagai pencegahan, bersamaan dengan pemberian isoniazid 2-10 mg/kg selama 6
bulan (kemoprofilaksis)
a) Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita tuberkulosisi paru BTA postif. Pemeriksaan meliputi tes tuberkulin, klinis
dan radiologis. Bila tes tuberkulin positif, maka pemeriksaan radiologis foto thorax
diulang pada 6 dan 12 bulan mendatang. Bila massih negatif diberikan BCG vaksinasi.
Bila positif, berarti terjadi konversi hasil tes tuberkulin dan diberikan kemoprofilaksis.
b) Mass chest x-ray, yaitu pemeriksaan massal terhadap kelompok-kelompok populasi
tertentu misalnya : karyawan rumahsakit/puskesmas/balai pengobatan, penghuni
rumah tahanan dan siswa-siswi pesantren.
a) UNTUK PENDERITA :
1. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk.
2. Menutup mulut ketika batuk atau bersin.
3. Tidak meludah di sembarang tempat.
4. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang
sudah ada karbol/lisol.
b) UNTUK KELUARGA :
1. Jemur kasur seminggu sekali.
2. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk.
c) PENCEGAHAN LAIN :
1. Imunisasi BCG pada bayi.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi.