Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS (TB PARU)

NAMA : Elvira Diva Sopianti


NIM : 4338114201220176

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang 41316
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tuberculosis (TB Paru)


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Tuberculosis (TB Paru)
Waktu : 09.00 – 09.40 WIB (40 Menit)
Hari/Tanggal : Senin, 10 April 2023
Tempat : Rumah Tn.A
Sasaran : Keluarga Tn.A
Pengajar/Penyuluh : Elvira Diva Sopianti

1. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 40 menit, di
harapkan klien dan keluarga mampu memahami tentang Tuberculosis (TB
Paru) dengan baik.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tuberculosis (TB Paru)
selama 40 menit, diharapkan Klien dan Keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian tuberculosis
2. Menjelaskan penyebab penyakit tuberkulosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberkulosis
4. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis
5. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis
6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis
7. Menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar

2. Metode dan Alat pengajaran


a. Bahan dan Alat Peraga
1) Laptop
2) Leflet
3) Lembar balik/PPT
b. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya Jawab
4) Demonstrasi
c. Lampiran Materi dan Sumber
Terlampir

3. Kegiatan Belajar Mengajar


Proses Tindakan Tindakan Waktu
Pengajar Audiensi/Keluarga
Pendahuluan a. Memberi salam dan a. Memperhatikan dan 5 Menit
memperkenalkan diri menjawab salam.
dengan baik.
b. Menetapkan kontrak b. Memperhatikan serta
waktu dan merespon terhadap
memberitahukan topik apa yang akan
yang akan disampaikan. disampaikan
c. Menyampaikan tujuan c. Memperhatikan
pembelajaaran pembelajaran yang
disampaikan.
Inti a. Memberikan penjelasan a. Memperhatikan dan 25 Menit
tentang menyimak serta
- Pengertian Tuberculosis merespon
pembelajaran yang
- Penyebab dan tanda dan
disampaikan
gejala Tuberculosis
- Cara penularan
Tuberculosis
- Cara pengobatan
Tuberculosis
- Cara pencegahan b. Memberikan
tuberculosis pertanyaan yang
- Cara etika batuk yang belum dapat di
baik dan benar mengerti klien atau
- Demonstrasi keluarga
b. Memberikan kesempatan
c. Memperhatikan dan
pada klien atau keluarga
menyimak apa yang
untuk menanyakan yang
disampaikan
belum di mengerti.
pengajar
c. Memberikan jawaban
pertanyaan klien atau
keluarga dengan tepat
dan dapat di mengerti

Penutup a. Memberi kesimpulan a. Memperhatikan dan 10 Menit


tentang Tuberculosis. menyimak
b. Mengajukan pertanyaan b. Merenspon
pada klien atau keluarga pertanyaan yang di
tentang materi yang berikan penyuluh
sedang di lakukan.
c. Menutup pertemuan dan c. Memperhatikan dan
memberi salam penutup menjawab salam

4. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah:
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan
b. Kontrak dengan keluarga
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
2. Evaluasi proses
Keluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
tiberculosis dan etika batuk
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit sasaran mampu :
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian tuberculosis
b. Keluarga mampu menjelaskan penyebab penyakit tuberculosis
c. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberculosis
d. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit
tuberculosis
e. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit
tuberculosis.
f. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari
penyakit tuberculosis.
g. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan
benar
Lampiran Materi
MATERI TUBERCULOSIS

1. Pengertian
Pengertian Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan karena kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Mayoritas
kuman TB menyerang paru, akan tetapi kuman TB juga dapat menyerang
organ Tubuh yang lainnya. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Werdhani,
2011).

Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi


masalah kesehatan Masyarakat. Di Indonesia maupun diberbagai belahan
dunia. Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular yang kejadiannya
paling tinggi dijumpai di India sebanyak 1.5 juta orang, urutan kedua dijumpai
di Cina yang mencapai 2 juta orang dan Indonesia menduduki urutan ketiga
dengan penderita 583.000 orang (Hiswani,2004).

2. Penyebab
Ketika pasien TB batuk,bersin,atau berbicara,maka secara tidak langsung bisa
tertular droplet nurkei dan jatuh ke tanah,lantai atau tempat lainnya.Akibat
terkena sinar matahari atau suhu panas,droplet atau nuklei dapat
nenguap.Menguapnya droplet bakteri tuberculosis yang terkandung dalam
droplet nuklei terbang ke udara.Jika bakteri terhirup oleh orang sehat maka
orang itu berpotensi terkena TB paru (Muttaqin Arif,2012).

3. Tanda dan Gejala


Gejala sistemik/umum:
a. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
b. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul
c. Penurunan nafsu makan dan berat badan
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah

Gejala khusus:

a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”,
suara nafas melemah yang disertai sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi,adanya lenurunan kesadaran dan kejang-kejang (werdhani,2011)

4. Cara Penularan
a. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
b. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak.
c. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan
dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan
lembab.
d. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
e. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut
(werdhani,2011)

5. Cara Pengobatan
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak.Beberapa tes lain yang dapat
dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto rontgen dada, tes
darah, atau tes kulit (Mantoux).

TBC dapat disembuhkan apabila penderitanya patuh minum obat sesuai dengan
resep dokter. Untuk mengatasi lebyakit ini, pasuen perlu minum beberapa jenis
obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya
berupa:
 Isoniazid
 Rifampicin
 Pyrazinamid
 Ethambutol

6. Cara Pencegahan
Pencegahan penyakit Tuberculosis
a. Paham etika batuk efektif
b. Menggunakan masker ketika kontak dengan orang lain
c. Mendesign rumah bersih dan rapi
d. Ventilasi yang cukup
e. Pencahayaan secara langsung
f. Membuang dahak ditempat yang susah di dekati orang lain

7. Cara Etika Batuk


Etika Batuk:
a. Tutup hidung dan mulut Anda dengan menggunakan tisu/saputangan atau
lengan dalam baju ketika batuk dan bersin
b. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol sesuai prosedur
d. Gunakan masker (kemenkes).

Batuk Efektif:

a. Anjurkan minum air hangat sebelum memulai latihan batuk efektif


b. Atur posisi duduk dengan mencondongkan badan ke depan
c. Tarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sebanyak
4-5 kali
d. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
e. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
f. Keluarkan dahak dengan bunyi “huf..huf..huf…”
g. Lakukan berulangkali sesuai kebutuhan
h. Hindari batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan
hipoksia (Kemkes).
DAFTAR PUSTAKA

Werdhani Retno Asti, “Patofisiologis, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis”;


Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas,Okupasi,dan Keluarga FKUI,
2011.

Hiswani, “Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi yang Masih Menjadi


Masalah Kesehatan Masyarakat”, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, 2004.

Muttaqin A, “Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Pernafasan”, Jakarta,Salemba Medika, 2012.

Kementerian Kesehatan, “Teknik Batuk Efektif dan Etika Batuk yang Benar”.

Anda mungkin juga menyukai