Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Bahasan : TB Paru dan Etika Batuk


Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Kepala Keluarga
Tanggal Pelaksanaan : 1 Juli 2021
Waktu : 16.00 – Selesai

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan HE tentang pencegahan TB Paru dan Etika Batuk pada
pasien dan keluarga dapat mengetahui cara pencegahan penyakit TB Paru.
B. Tujuan Instruksional khusus
Setelah mendapatkan HE tentang penyakit TB Paru pada pasien dan keluarga
dapat:
1. Menjelaskan pengertian tuberculosis

2. Menjelaskan penyebab penyakit tuberkulosis

3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberkulosis

4. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis

5. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis.

6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis.

7. Menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar

C. Materi Penyuluhan

1. Materi
Tuberculosis dan Etika batuk
2. Sub pokok pembahasan
a. Pengertian tuberculosis
b. Penyebab penyakit tuberculosis

c. Gejala penyakit tuberculosis

d. Cara penularan penyakit tuberculosis

e. Pengobatan dari penyakit tuberculosis

f. Pencegahan dari penyakit tuberculosis.

D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Dokumentasi
E. Media
Leaflet

F. Proses pelaksanaan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1 5 menit Pembukaan
1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyebutkan materi 3. Memperhatikan
yang akan diberikan

2 25 menit Pelaksanaan Memperhatikan


1. Pengertian tuberculosis
2. Penyebab penyakit
tuberculosis
3. Tanda dan gejala
penyakit tuberculosis
4. Cara penularan penyakit
tuberculosis
5. Pengobatan dari
penyakit tuberculosis
6. Pencegahan dari
penyakit tuberculosis.
7. Etika batuk yang baik
dan benar

3 10 menit Evaluasi
1. Memberikan 1. Bertanya dan mendengar
kesempatan untuk jawaban
bertanya 2. Menjelaskan materi
2. Meminta keluarga
menjelaskan tentang
materi tuberculosis dan
etika batuk

4 5 menit Terminasi
1. Mengucapkan terima 1. Memperhatikan
kasih atas perhatian yang 2. Menjawab salam
diberikan
2. Mengucapkan salam

G. Evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan adalah :
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.

b. Kontrak dengan keluarga

c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan


2. Evaluasi Proses
Keluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
tuberculosis dan etika batuk.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit sasaran mampu :
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian tuberculosis

b. Keluarga mampu menjelaskan penyebab penyakit tuberculosis

c. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberculosis

d. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis

e. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit


tuberculosis.

f. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit


tuberculosis.

g. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar
LAMPIRAN 2

MATERI TUBERKULOSISIS

A. PENGERTIAN TBC

Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan


penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia
setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi
yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru.

Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui orang yang telah mengidap TBC.
Kemudian, batuk atau bersin menyemburkan air liur yang telah terkontaminasi dan
terhirup oleh orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap penyakit
tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru-paru, tetapi penyakit ini dapat
memberi dampak juga pada tubuh lainnya, seperti sistem saraf pusat, jantung,
kelenjar getah bening, dan lainnya.

B. PENYEBAB TBC

Penyebab tuberkulosis adalah bakteri yang menyebar di udara melalui


semburan air liur dari batuk atau bersin pengidap TB. Nama bakteri TB
adalah Mycobacterium tuberculosis. Berikut ini beberapa kelompok orang yang
memiliki risiko lebih tinggi tertular TB:

a. Orang yang sistem kebebalan tubuhnya menurun. Contohnya, pengidap


diabetes, orang yang menjalani rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS.
b. Orang yang mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi.
c. Pecandu narkoba.
d. Para perokok.
e. Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TB.

C. GEJALA TBC
Pengidap tuberkulosis laten atau tidak aktif umumnya tidak akan mengalami
gejala apapun. Meskipun demikian, bakteri sudah berada dalam tubuh. Akan tetapi,
bakteri dalam tubuh belum menyebabkan kerusakan apapun. Saat bakteri mulai aktif,
kondisi inilah yang memicu gejala pada pengidap tuberkulosis. Tuberkulosis
umumnya menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak yang
berlangsung lebih dari 2 minggu. Batuk yang terjadi juga kadang mengeluarkan
dahak berwarna, seperti karat atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan
kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan
demam, keringat malam hari, dan kelelahan. Jika infeksi tuberkulosis pada paru telah
menyebabkan kerusakan pada paru, akan timbul gejala sesak napas.

Beberapa pengidap tuberkulosis juga mengalami kondisi nyeri tulang. Kondisi


ini menandakan bahwa bakteri telah menyerang bagian tulang. Untuk itu, perlu segera
dilakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat agar kondisi ini dapat segera
ditangani dengan tepat.

D. CARA PENULARAN TBC

Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC aktif


memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar
melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke
tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.

E. PENGOBATAN TBC

Riwayat keluarga maupun riwayat penyakit yang dimiliki pengidap. Kemudian,


pemeriksaan fisik dilakukan guna memastikan penyebab keluhan kesehatan yang
dialami. Pemeriksaan fisik terkait penggunaan stetoskop untuk memeriksa kondisi
paru-paru dan pemeriksaan kelenjar getah bening pada bagian leher.

Jika dokter mencurigai adanya kemungkinan penyakit tuberkulosis,


pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan tes darahrontgen dada, tes Mantoux, tes
darah, dan tes dahak. Hal tersebut dikarenakan tuberkulosis adalah penyakit yang
sulit dideteksi, terutama jika pengidapnya adalah anak-anak.

Dengan pengobatan yang benar, penyakit yang serius ini bisa disembuhkan.
Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis
obat antituberkulosis yang harus diminum selama jangka waktu tertentu, minimal 6
bulan.

Anda mungkin juga menyukai