Sefalosporin
Penisilin Antibiotik generasi 2
Sefalosporin
generasi 3
KESIMPULAN Studi ini menunjukkan bahwa hasil dari terapi
bronkopneumonia di Klinik Pediatrik University Clinical
Center of Sarajevo sebanding dengan hasil studi lain
yang dilakukan di klinik pediatrik.
Problem
Intervention
Comparison
PICO Outcome
VIA (VALIDITY)
Populasi dan sampel:
Pasien di bawah 18 tahun dengan diagnosis bronkopneumonia yang miliki
riwayat penyakit mendetail dan informasi rinci pada diagnosis dan terapi
yang dilakukan di Klinik Pediatrik dan pasien yang dirawat di
Departemen Pulmonologi dalam periode 1 Juli - 31 Desember 2014
sebanyak 104 pasien
Pengumpulan sample:
Design: Studi retrospektif
Total sampling
VIA (IMPORTANCE)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan antibiotik yang paling
sering digunakan dan terapi suportif yang diberikan secara
bersamaan untuk bronkopneumonia di Klinik Pediatrik di Sarajevo,
dan untuk menentukan apakah terapi tersebut sesuai dengan
pedoman British Thoracic Society. Penelitian ini diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan dokter dalam memilih golongan obat
yang tepat untuk pengobatan Bronkopneumonia dan semakin
banyak penelitian yang berkaitan dengan Bronkopneumonia.
VIA (APPLICABILITY)
1. Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan di
Indonesia?
Prevalensi penyakit Bronkopneumonia masih tinggi dan
sekitar 400 anak di Indonesia meninggal setiap hari, salah
satunya akibat menderita penyakit ini. Hal ini menunjukkan
bahwa penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia.
VIA (APPLICABILITY)
2. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan ke
pasien?
Pada dasarnya, penyakit Bronkopneumonia dapat
dicegah dan diobati selama pengobatan tersebut sesuai
dengan pedoman dengan pemilihan obat yang tepat. Hal
ini menunjukkan bawa penelitian ini dapat diaplikasikan
ke pasien karena hasil dari penelitian ini sesuai dengan
pedoman yang ada.
VIA (APPLICABILITY)
3. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang
menguntungkan atau merugikan jika terapi tersebut
diterapkan?
Apabila terapi pada penelitian ini diaplikasikan ke
pasien, diharapkan dapat memberi keuntungan karena
tingkat kesembuhan pasien menjadi lebih baik dan pasien
yang perlu dirawat ulang berkurang. Selain itu, dengan
pemberian terapi yang sesuai maka angka kematian
akibat penyakit Bronkopnemonia dapat berkurang.
Bronkopneumonia
Bronkopneumonia merupakan
adalah manifestasi penyebab kematian
klinis pneumonia akibat infeksi yang
yang paling umum utama pada anak
pada anak. di bawah usia 5
tahun.
PICO (PROBLEM)
Pada tahun 2013, Populasi anak
bronkopneumonia merupakan kelompok
menyebabkan yang rentan dan
spesifik, gejala klinis
kematian pada seringkali non-spesifik
935.000 anak di dan ditentukan oleh
bawah 5 tahun. berbagai faktor.
PICO (PATIENT)
Didapatkan 104 pasien yang memenuhi kriteria;
Dalam total sampel, jumlah subjek laki-laki lebih tinggi (60 atau 57,7%) dari
pasien wanita (44 atau 42,3%).
Menurut kelompok usia, jumlah penderita berada di kelompok usia prasekolah
dan sekolah (masing-masing 39 pasien atau 37,5%), diikuti oleh kelompok usia
bayi (22 atau 21,2%).
Rata-rata usia sampel adalah 55,3 43,3 bulan. Pasien termuda berusia 1
bulan dan yang tertua berusia 192 bulan (16 tahun).
PICO (INTERVENTION)
Data pada penelitian ini didapatkan dari sampel yang
telah memenuhi kriteria, yaitu sebanyak 104 orang.
Adapun obat golongan penisilin yang direkomendasikan sebagai lanjutan terapi adalah
ampisilin dalam dua bentuk, yaitu suspensi dan tablet.
Selain itu, obat dari golongan sefalosporin yang lebih banyak dipilih adalah cefixime dalam
dua bentuk, yaitu suspensi dan tablet.
Selain antibiotik, obat lain yang sering direkomendasikan adalah antipiretik, metil prednisolon,
dan montelukast.
Dengan demikian, pemberian antibiotik dan lanjutan terapi yang dilakukan di Klinik Pediatrik di
Sarajevo sudah sesuai dengan pedoman dan rekomendasi dari British Thoracic Society dalam
pengobatan bronkopneumonia pada anak.
TERIMAKASIH