Anda di halaman 1dari 20

JURNAL READING

EVALUATION OF DRUG TREATMENT OF BRONCHOPNEUMONIA AT


THE PEDIATRIC CLINIC IN SARAJEVO
PEMBIMBING:
DR. ELVI SURYATI, SP.A
OLEH:
HUZAIMAH
ISTIGHFARIZA SHAQINA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
PENDAHULUAN
Manifestasi
Penyebab klinis memburuk
kematian Penggunaan peningkatan
akibat infeksi antibiotik yang jumlah hari
Bronkopneumoni utama pada Terapi antibiotik sering perawatan
anak di bawah peningkatan serta
usia 5 tahun resistensi peningkatan
(2013 bakteri konsumsi
935.000) antimikroba
TUJUAN

Menentukan antibiotik yang paling


sering digunakan dan terapi Menentukan apakah terapi tersebut
suportif yang diberikan secara sesuai dengan pedoman British
bersamaan untuk bronkopneumonia Thoracic Society.
di Klinik Pediatrik di Sarajevo
METODE PENELITIAN
Penelitian retrospektif adalah sebuah studi yang didasarkan pada
catatan medis, mencari mundur sampai waktu peristiwanya terjadi di
masa lalu.

Sebanyak 104 pasien yang memenuhi kriteria usia di bawah 18 tahun


dengan diagnosis bronkopneumonia, pasien dengan riwayat penyakit
mendetail dan informasi rinci pada diagnosa dan terapi yang
dilakukan di Klinik Pediatrik, dan pasien yang dirawat di departemen
SAMPEL pulmonologi dalam periode 1 Juli - 31 Desember 2014.
HASIL
Sefalosporin
DISKUSI generasi 1

Sefalosporin
Penisilin Antibiotik generasi 2

Sefalosporin
generasi 3
KESIMPULAN Studi ini menunjukkan bahwa hasil dari terapi
bronkopneumonia di Klinik Pediatrik University Clinical
Center of Sarajevo sebanding dengan hasil studi lain
yang dilakukan di klinik pediatrik.

Antibiotik sefalosporin generasi pertama dan ketiga


(sefazolin dan ceftriaxone) dan penisilin (Ampisilin)
merupakan agen antimikroba yang paling umum
digunakan semuanya konsisten dengan pedoman British
Thoracic Society.

Terapi yang bersamaan biasanya terdiri dari antipiretik


(diklofenak dan parasetamol), reseptor adrenergik 2
agonis (salbutamol), antagonis reseptor leukotrien
(Montelukast), dan kortikosteroid (metilprednisolon) yang
sesuai dengan pedoman dari British Thoracic Society
CRITICAL APRAISAL
Validity
Importance
VIA Applicability

Problem
Intervention
Comparison
PICO Outcome
VIA (VALIDITY)
Populasi dan sampel:
Pasien di bawah 18 tahun dengan diagnosis bronkopneumonia yang miliki
riwayat penyakit mendetail dan informasi rinci pada diagnosis dan terapi
yang dilakukan di Klinik Pediatrik dan pasien yang dirawat di
Departemen Pulmonologi dalam periode 1 Juli - 31 Desember 2014
sebanyak 104 pasien

Pengumpulan sample:
Design: Studi retrospektif
Total sampling
VIA (IMPORTANCE)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan antibiotik yang paling
sering digunakan dan terapi suportif yang diberikan secara
bersamaan untuk bronkopneumonia di Klinik Pediatrik di Sarajevo,
dan untuk menentukan apakah terapi tersebut sesuai dengan
pedoman British Thoracic Society. Penelitian ini diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan dokter dalam memilih golongan obat
yang tepat untuk pengobatan Bronkopneumonia dan semakin
banyak penelitian yang berkaitan dengan Bronkopneumonia.
VIA (APPLICABILITY)
1. Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan di
Indonesia?
Prevalensi penyakit Bronkopneumonia masih tinggi dan
sekitar 400 anak di Indonesia meninggal setiap hari, salah
satunya akibat menderita penyakit ini. Hal ini menunjukkan
bahwa penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia.
VIA (APPLICABILITY)
2. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan ke
pasien?
Pada dasarnya, penyakit Bronkopneumonia dapat
dicegah dan diobati selama pengobatan tersebut sesuai
dengan pedoman dengan pemilihan obat yang tepat. Hal
ini menunjukkan bawa penelitian ini dapat diaplikasikan
ke pasien karena hasil dari penelitian ini sesuai dengan
pedoman yang ada.
VIA (APPLICABILITY)
3. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang
menguntungkan atau merugikan jika terapi tersebut
diterapkan?
Apabila terapi pada penelitian ini diaplikasikan ke
pasien, diharapkan dapat memberi keuntungan karena
tingkat kesembuhan pasien menjadi lebih baik dan pasien
yang perlu dirawat ulang berkurang. Selain itu, dengan
pemberian terapi yang sesuai maka angka kematian
akibat penyakit Bronkopnemonia dapat berkurang.
Bronkopneumonia
Bronkopneumonia merupakan
adalah manifestasi penyebab kematian
klinis pneumonia akibat infeksi yang
yang paling umum utama pada anak
pada anak. di bawah usia 5
tahun.

PICO (PROBLEM)
Pada tahun 2013, Populasi anak
bronkopneumonia merupakan kelompok
menyebabkan yang rentan dan
spesifik, gejala klinis
kematian pada seringkali non-spesifik
935.000 anak di dan ditentukan oleh
bawah 5 tahun. berbagai faktor.
PICO (PATIENT)
Didapatkan 104 pasien yang memenuhi kriteria;

Dalam total sampel, jumlah subjek laki-laki lebih tinggi (60 atau 57,7%) dari
pasien wanita (44 atau 42,3%).
Menurut kelompok usia, jumlah penderita berada di kelompok usia prasekolah
dan sekolah (masing-masing 39 pasien atau 37,5%), diikuti oleh kelompok usia
bayi (22 atau 21,2%).

Kelompok usia neonatus dan remaja masing-masing 2 pasien atau 1,9%.

Rata-rata usia sampel adalah 55,3 43,3 bulan. Pasien termuda berusia 1
bulan dan yang tertua berusia 192 bulan (16 tahun).
PICO (INTERVENTION)
Data pada penelitian ini didapatkan dari sampel yang
telah memenuhi kriteria, yaitu sebanyak 104 orang.

Semua sampel ini akan diberikan terapi antibiotik dari


beberapa golongan, yaitu golongan penisilin,
sefalosporin generasi I, dan sefalosporin generasi III.

Tujuan pemberian antibiotik ini adalah untuk mengetahui


obat yang sering digunakan di Klinik Pediatrik di Sarajevo
dan kesesuaiannya dengan pedoman British Thoracic Society
dalam pengobatan bronkopneumonia pada anak.
PICO (COMPARISON)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui antibiotik yang
paling sering digunakan dan terapi suportif yang
diberikan secara bersamaan untuk bronkopneumonia di
Klinik Pediatrik di Sarajevo, dan untuk menentukan apakah
terapi tersebut sesuai dengan pedoman British Thoracic
Society.
PICO (OUTCOMES)
Penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang sering digunakan untuk pengobatan
bronkopneumonia adalah ampisilin (17,68%), cefazolin (40,4%), dan ceftazidime (5,76%).

Adapun obat golongan penisilin yang direkomendasikan sebagai lanjutan terapi adalah
ampisilin dalam dua bentuk, yaitu suspensi dan tablet.

Selain itu, obat dari golongan sefalosporin yang lebih banyak dipilih adalah cefixime dalam
dua bentuk, yaitu suspensi dan tablet.

Selain antibiotik, obat lain yang sering direkomendasikan adalah antipiretik, metil prednisolon,
dan montelukast.

Dengan demikian, pemberian antibiotik dan lanjutan terapi yang dilakukan di Klinik Pediatrik di
Sarajevo sudah sesuai dengan pedoman dan rekomendasi dari British Thoracic Society dalam
pengobatan bronkopneumonia pada anak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai