1. Prosedur Diagnosis
a) Anamnesis
Diantara fase – fase dalam melaksanakan anamnesis dan history taking,
ialah :
1) Fase perkenalan : Salam, pernyataan awal pasien, data biografi
Mencatat atau memeriksa data biografi, antara lain:
Nama pasien
Jenis kelamin
Tanggal lahir (lih. penyakit terkait usia: kebanyakan pasien dengan oral
kanker berusia di atas 40 tahun)
Alamat (jauh dari faskes, pasokan fluoridasi air lokal)
Nomor telepon
Pekerjaan (pendidikan, status sosial ekonomi, paparan sinar matahari)
Nama dan alamat dokter umum dan dokter praktisi gigi
2) Mendengarkan pasien : Keluhan saat ini (Chief complaint)
Pasien diminta untuk menjelaskan masalah atau alasan untuk mencari
pengobatan
Harus dicatat dengan kata-kata pasien sendiri
i. Gunakan pertanyaan pembuka, seperti 'Bagaimana saya bisa
membantu Anda?'
ii. Jika terdapat banyak masalah, tanyakan 'Apa masalah utama (main
concern) Anda?'
3) Pertanyaan terstruktur
Terbagi menjadi tujuh topik pertanyaan, gunakan pertanyaan terbuka
(open-ended questions), yang tidak hanya terjawab ya atau tidak :
a) Riwayat keluhan sekarang.
e) Riwayat keluarga,
Usia dan status kesehatan orang tua, saudara kandung dan anak-
anak
Penyebab kematian anggota keluarga yang meninggal
Sejarah kekerabatan orang tua
Setiap riwayat yang menunjukkan hipertensi, diabetes, neoplasia,
perdarahan kelainan, kelainan bentuk wajah, penyakit menular
Riwayat cacat atau kelainan serupa pada orang tua atau kerabat
langsung yang menunjukkan sifat penyakit herediter
f) Riwayat sosial.
Mengidentifikasi gangguan psikosomatik
Riwayat perjalanan baru-baru ini
Pekerjaan
Faktor fisik dan lingkungan dengan ketegangan dan tekanan
emosional mungkin tercermin dalam rongga mulut.
g) Riwayat personal
Diet : Vegetarian atau nonvegetarian
Kebiasaan menyikat gigi
Penyalahgunaan tembakau : Bagaimana bentuk konsumsi
tembakau, lama kebiasaan dan frekuensi penggunaan?
Penyalahgunaan alcohol : Durasi, kuantitas dan frekuensi
Pada Wanita : Riwayat menstruasi, kehamilan, laktasi
1) Skrining
2) Triase
Tindakan yang dilakukan pada triase IGD khusus COVID-19 selain untuk
penanganan kegawatdaruratan pasien adalah untuk menentukan derajat infeksi
COVID-19 yang dideritanya, melalui anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik
maupun pemeriksaan penunjang pasien, sesuai Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19.
SM Balaji. Texbook of Oral & Maxillofacial Surgery 3rd edition. Elsevier. 2018 .
page 50 - 56