Anda di halaman 1dari 7

Pembuatan Model & Desain

Sumber : Gunadi HA, Margo A, Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
tiruan sebagian lepasan. Jilid 2. Jakarta : Hipokrates; 1995: 308-313

1. Tahap I. Menentukan klasifikasi dari masing-masing daerah tak


bergigi.
2. Tahap II. Menentukan macam dukungan dari setiap sadel.
a. Tooth borne : dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi
tetangga/gigi yang masih dapat dijadikan sebagai pendukung.
b. Mucosa/tissue borne: dukungan gigi tiruan diperoleh dari
mukosa.
c. Mucosa and tooth: dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi
dan mukosa.
3. Tahap III. Menentukan jenis penahan (retainer)
4. Tahap IV. Menentukan jenis konektor
Relasi Rahang
Gunadi HA, Margo A, Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
tiruan sebagian lepasan. Jilid 2. Jakarta : Hipokrates; 1995: 268-273

Penentuan hubungan bisa dilakukan dengan cara :


1. Dapat dilakukan begitu saja dengan cara menangkupkan kedua
model rahang dalam kedudukan antar cups, dengan bantuan gigi
yang masih ada.
2. Penentuan tinggi dan letak gigit mirip dengan yang dilakukan
untuk rahang yang sudah tak bergigi. Namun, prinsip dasarnya tetap
sama, yaitu, merekam vertikal dan horizontal yang betul antara RA
dan RB.

• Faktor yang berperan dalam penentuan hubungan rahang


Hubungan rahang horizontal
Hubungan rahang vertikal
Gunadi HA, Margo A, Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
tiruan sebagian lepasan. Jilid 2. Jakarta : Hipokrates; 1995: 268-273

1.Hubungan rahang horizontal


Relasi sentrik
-hubungan tulang dengan tulang yaitu maksila dan mandibula dan
dalam hal ini relasi cups gigi tidak diperhatikan.
 
Oklusi sentrik
 hubungan geligi pada salah satu rahang dengan antagonisnya pada
rahang lawannya, dimana terjadi hubungan antar cups maksimum.

Posisi manapun yang dipilih untuk pola oklusi suatu protesa  keserasian
antara kedua hal ini harus tetap dipelihara.
 
Gunadi HA, Margo A, Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
tiruan sebagian lepasan. Jilid 2. Jakarta : Hipokrates; 1995: 268-273

2.Hubungan Rahang vertikal


•Dimensi Vertikal Istirahat
Bila seseorang berada dalam posisi tegak dan sepenuhnya dalam keadaan
istirahat. Jarak atau ruang yang terjadi pada keadaan ini disebut sebagai ruang
inter oklusal (Free Way Space).
 
•Dimensi Vertikal Oklusal
bila pasien bergigi asli mengangkat mandibulanya dari posisi istirahat, sehingga
semua cups giginya berkontak secara maksimum (maximum intercupation) dan
dimensi vertikalnya sekali lagi diukur, jadilah dimensi vertikal oklusal.
 
•Dimensi vertikal istirahat akan selalu lebih besar dari pada dimensi vertikal
oklusal. pada kebanyakan pasien perbedaan ini berkisar antara 2 - 4 mm.
Gunadi HA, Margo A, Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
tiruan sebagian lepasan. Jilid 2. Jakarta : Hipokrates; 1995: 268-273

• Salah satu cara yang paling efektif untuk


mengembangkan hubungan oklusi tanpa
gangguan atau interferensi cups-gigi pada saat
gerakan Ekskursi rahang dgn penggunaan
adjustable dan atau semi adjustable artikulator.
• penentuan hubungan  merekam hubungan
terhadap maksila sehingga hubungan ini dapat
dipindahkan ke suatu artikulator dan ditiru di
laboratorium

Anda mungkin juga menyukai