Anda di halaman 1dari 39

RETENSI

&
STABILISASI
RETENSI

Cekatnya gigi tiruan di atas


jaringan pendukung melawan
gaya –gaya yang meninggalkan
jaringan pendukung.
RETENSI

Gaya :
Gravitasi.
Adhesi dari makanan.
Otot – otot waktu membuka
mulut.
STABILISASI
:
Cekatnya gigi tiruan di atas jaringan
pendukung terhadap gaya – gaya
yang menuju jaringan pendukung.
STABILISASI :

Gaya fungsional :

Gaya kunyah.
Gaya otot pada waktu membuka
mulut ----- bicara, tertawa.
FAKTOR – FAKTOR RETENSI :
Biologi :
Anatomi & luas jaringan pendukung.

Fisis :
Adhesi & kohesi.
Tekanan atmosfir.
Gaya berat.
Emosi dan adaptasi pasien.
Kebiasaan yang salah.

Mekanis :
Permukaan cetakan.
retensi
Permukaan poles.
Permukaan oklusal stabilisasi
I. Faktor biologi :
Bentuk jaringan pendukung gigi
tiruan :
Processus alveolaris.
Palatum.
Keadaan mukosa di bawah basis
gigi tiruan.
Vestibulum & frenulum.
Tonus otot-otot bibir & pipi.
Bentuk processus alveolaris :
Ovoid -- paling baik.
Persegi -- baik.
Tapering -- kurang baik.

Bentuk palatum :
Dalam -- paling baik.
Sedang -- baik.
Dangkal -- kurang baik.
Keadaan mukosa di bawah basis gigi
tiruan :
Tahanan jaringan rendah – padat,
keras, sehat baik.
Tahanan jaringan tinggi – lunak,
bergerak / flabby kurang baik.

Vestibulum :
Dalam -- paling baik.
Sedang -- baik.
Dangkal -- kurang baik
Frenulum :
Rendah -- paling baik.
Sedang -- baik.
Tinggi -- kurang baik.

Keadaan tonus otot- otot bibir,


pipi, lidah
Tonus besar – retensi , stabilisasi
kurang baik.
II. Faktor fisis :
Saliva memberikan gaya fisis :

Gaya adhesi & kohesi.


Gaya capillary.
Tegangan permukaan antara molekul
cairan dan benda padat tempat cairan itu
berada.

Saliva encer – gaya kapiler besar – retensi besar.


Saliva kental – gaya kapiler kecil – retensi kecil.
Saliva encer, mudah mengalir, merata & tipis
retensi besar.
Saliva kental, sukar mengalir, tidak merata & tebal
retensi kecil.
PERMUKAAN GIGI TIRUAN
Permukaan cetakan :
Permukaan gigi tiruan yang menghadap
jaringan pendukung / permukaan yang
diperoleh dari hasil cetakan.

Permukaan oklusal :
Permukaan gigi tiruan atas yang
berkontak / beroklusi dengan gigi tiruan
bawah.

Permukaan yang dipoles :


Permukaan gigi tiruan yang berhadapan
dengan otot pipi, bibir dan lidah.
A. Permukaan cetakan, B. Permukaan yang dipoles,
C. Permukaan oklusal
III.MEKANIS :
Kontak rata antara basis gigi tiruan
dan mukosa mulut.
Tepi – tepi gigi tiruan pada batas
mukosa bergerak & tidak bergerak.
Peripheral seal.
Bentuk permukaan gigi tiruan tidak
mengganggu pergerakan otot pipi,
bibir & lidah.
Klammer : letak, jumlah &
kelenturan bahannya.
1. Kontak yang rata antara basis gigi tiruan
dengan jaringan pendukung :
Pada waktu gigi berkontak dan jaringan
mengalami tekanan pasien tidak memperhatikan
retensi, tetapi bila mulut terbuka dan jaringan
tidak tertekan pasien baru memperhatikan
masalah retensi.

Adanya kontak yang rapat antara basis gigi tiruan


dan jaringan pendukung menyebabkan gaya
adhesi dan kohesi dapat bekerja effektif.

Untuk mendapatkan retensi maksimal gigi tiruan


harus sesuai dengan permukaan mukosa yang
tidak mengalami tekanan, tetapi untuk
mendapatkan dukungan maksimal gigi tiruan
harus sesuai dengan kondisi jaringan yang
tertekan.
2. Tepi-tepi gigi tiruan dan peripheral seal :
Peripheral seal dianggap sebagai daerah kontak antara permukaan
gigi tiruan dan mukosa bergerak.

Retensi gigi tiruan akan berkurang bila gigi tiruan dibuat tanpa
peripheral seal.

Peripheral seal yang benar mempengaruhi effektifitas tekanan


atmosfer. Tekanan atmosfer hanya dapat menahan gaya yang
berusaha melepaskan gigi tiruan bilamana terdapat peripheral seal
yang baik.

Makin besar tekanan peripheral seal akan makin baik, tetapi bila
jaringan tertekan kuat maka jaringan akan mengeluarkan tekanan
balik yang besar yang dapat melepaskan gigi tiruan.

Karena itu peripheral seal yang hanya ditempatkan pada tepi gigi
tiruan dimana rekasi tekanannya adalah vertikal dapat melepaskan
gigi tiruan.
Peripheral seal sebaiknya ditempatkan pula pada permukaan bukal
gigi tiruan atas dan permukaan bukal dan lingual gigi tiruan bawah
karena pada bagian ini reaksi tekanan adalah horizontal.
3. Bentuk permukaan gigi tiruan tidak
mengganggu pergerakan otot pipi, bibir
&lidah.

Gigi tiruan sebaiknya ditempatkan pada


NEUTRAL ZONE agar bebas dari
pengaruh tonus otot.
Sisi kiri Sisi kanan

Sisi kiri menggambarkan bentuk permukaan yang dipoles di


mana aksi dari pipi dan lidah memberikan retensi pada gigi
tiruan.
Sisi kanan menggambarkan permukaan yang dipoles dimana aksi
dari pipi dan lidah dapat melepaskan gigi tiruan.
4. Klammer / Cengkram :

Kelenturan cengkram dan perlekatan


ujung cengkram pada suatu undercut
dapat memberikan retensi pada gigi
tiruan.

Kelenturan cengkram dipengaruhi oleh


panjang, diameter, bentuk lengan
cengkram dan bahan yang digunakan.

Posisi cengkram juga berperan untuk


mendapatkan gigi tiruan yang retentif.
FAKTOR
STABILISASI
Semua faktor retensi.
Kontak permukaan oklusal gigi atas &
bawah.
D.V. & R.S.
Susunan gigi dibandingkan lereng sendi
dan gerak artikulasi mandibula.
PERANAN BIOMEKANIK TERHADAP
RETENSI & STABILISASI GIGI TIRUAN
LEPAS
Biomekanik :
1. Bekerjanya sistem mekanik pada mahluk
hidup.
2. Hubungan antara biologik struktur rongga
mulut dan pengaruh fisik dari dental
restorasi.
Pada gigi tiruan lepas terdapat beberapa faktor
fisik yang mempengaruhi konstruksi gigi tiruan,
antara lain :

1. Inclined plane :

Inclined plane menyebabkan penyimpangan gaya –


gaya sehingga menyebabkan ketidak stabilan gigi
tiruan.

Apabila arah gaya ini jatuhnya pada sudut yang


tepat maka tidak ada aksi inclined plane sehingga
gigi tiruan tetap stabil.
Dokter gigi harus mencegah pengaruh
ketidak stabilan ini dengan
mempertimbangkan :

a. Arah dari gaya yang timbul waktu


pasien menutup mulut.
Bila pasien menggerakkan rahangnya
dari relasi exsentris ke relasi sentris
akan timbul gaya yang dapat
mengganggu kestabilan dari gigi
tiruan.
b.Aksi dari otot – otot terhadap
permukaan yang dipoles dari gigi
tiruan.

c.Sudut dari occlusal plane.


Pergerakan kondilus ke
relasi sentris & eksentris

Resultan dari gaya –


gaya karena inklinasi
dari cusp gigi
2. Leverage :

Pengunyahan dengan menggunakan gigi tiruan


banyak melibatkan gaya – gaya yang dapat
mengungkit gigi tiruan tersebut.

Tanggung jawab dokter gigi untuk


meminimalkan & meningkatkan daya ungkit
baik pada keadaan yang menguntungkan
maupun pada keadaan yang tidak
menguntungkan.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan daya
ungkit :

a. Kondilus rahang bawah yang bertindak


sebagai fulkrum.
b. Penempatan permukaan oklusal dalam
arah horizontal.
c. Jarak permukaan oklusal terhadap
jaringan pendukung.
d. Effek dari relief.
e. Penempatan cengkram.
a. Kondilus rahang bawah yang bertindak
sebagai fulkrum :

Makin jauh makanan ditempatkan ke depan


maka kondilus bekerja lebih berat sehingga
daya ungkit lebih besar dan lama –
kelamaan dapat terjadi rasa sakit pada
Temporo Mandibular Joint ( TMJ ).

Bila makanan ditempatkan di belakang maka


effisiensi pengunyahan lebih besar sebab
lebih dekat ke titik tumpu ( fulkrum ) dan
daya ungkit lebih kecil.
Sistem pengungkit pada
waktu mengunyah makanan
b. Penempatan permukaan oklusal dalam
arah horizontal :

Gigi tiruan dapat menjadi pengungkit karena


struktur jaringan pendukungnya.

Untuk mendapatkan kestabilan perlu


menempatkan permukaan oklusal mendekati
pusat bidang horizontal dari basis gigi tiruan
bawah dalam arah depan-belakang maupun
buko-lingual agar beban jatuh di tengah-
tengah basis gigi tiruan.
A. Tekanan oklusal yang jatuh di
tengah-tengah dalam arah
depan – belakang.
Penepatan bidang oklusal
B. Tekanan oklusal yang jatuh di yang benar.
tengah-tengah dalam arah
buko-lingual.
C. Memusatkan arah tekanan
yang ideal.
c.Jarak bidang oklusal terhadap
jaringan pendukung :

Jarak dari jaringan pendukung ke


permukaan oklusal makin besar berarti
gigi tiruan lebih mudah lepas.

d.Effek dari relief :

Bila torus palatinus besar maka torus ini


jadi fulkrum bagi gigi tiruan terhadap gaya
– gaya yang timbul.
e. Penempatan cengkram :

Pada gigi tiruan yang didukung oleh gigi dengan


cengkram pada kedua ujung basis gigi tiruan
biasanya tidak ada daya ungkit.
Biasanya ujung cengkram pada satu ujung
bertindak sebagai fulkrum dan ujung cengkram
yang lain bertindak sebagai retensi.

Pada gigi tiruan ekstensi distal pembuatan gigi


tiruan yang dapat mengontrol tekanan sangatlah
penting karena gigi tiruan jenis ini dapat
berrotasi mengelilingi 3 jenis fulkrum.
Gigi tiruan yang didukung oleh gigi
Gigi tiruan ekstensi distal

Fulkrum dlm arah horizontal Gaya pada gigi penyangga


mengontrol gaya yang menuju &
meninggalkan jaringan pendukung
akibat adanya gerakan rotasi

Fulkrum vertikal pada


permukaan lingual gigi
Fulkrum yang mengontrol depan yg mengontrol
gerakan memutar yang pergerakan gigi tiruan
terjadi pada puncak ridge dalam bidang horizontal
3.Tepi – tepi gigi tiruan :

Tepi – tepi dari gigi tiruan harus sampai


pada batas mukosa yang bergerak dan
tidak bergerak sehingga bila ada
pergerakan – pergerakan otot – otot
waktu mengunyah, tersenyum atau bicara
gigi tiruan tidak lepas.

4.Gaya berat :
Gaya berat akan membantu gigi tiruan
bawah pada tempatnya.
Untuk gigi tiruan atas gaya berat ini tidak
berpengaruh.
5. Adhesi dan Kohesi :

Pengaruh adhesi dan kohesi berhubungan


dengan daerah yang berkontak.

Kontak yang luas antara gigi tiruan dan jaringan


pendukung memberikan pengaruh yang baik
pada adhesi dan kohesi.

Kekuatan adhesi dan kohesi menimbulkan sifat


saliva yaitu tegangan permukaan yang dapat
membantu retensi gigi tiruan.

Untuk mendapatkan retensi dari tegangan


permukaan dibutuhkan kontak yang rata antara
gigi tiruan dan jaringan pendukung agar lapisan
yang memisahkan gigi tiruan dan mukosa
menjadi tipis dan rata.
Dalam pembuatan gigi tiruan perlu diperhatikan :
a. Kontak yang rata antara basis gigi tiruan dan
jaringan pendukung.
b. Basis gigi tiruan diusahakan seluas mungkin
dengan peripheral seal yang baik.
c. Bentuk basis gigi tiruan dan posisi gigi tidak
mengganggu pergerakan otot.
d. Dataran oklusal untuk pengunyahan kecil
sehingga beban yang diterima processus
alveolaris makin kecil.
e. Pasien dianjurkan memasukkan makanan dalam
jumlah yang sedikit sehingga beban untuk
memotong dan menggigit berkurang.
f. Makanan harus diletakkan jauh di belakang
pada bidang oklusal untuk menambah effisiensi
pengunyahan.

Anda mungkin juga menyukai