Anda di halaman 1dari 6

Slide 1

Definisi Dental Implant

Implan gigi adalah suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan lunak atau tulang
rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun
bridge.
Keuntungan implan gigi adalah restorasi tersebut sangat menyerupai gigi asli karena tertanam
di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal estetik, perlindungan gigi tetangga.

Slide 2

dental implant memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

 Biokompatibel
 Kuat untuk menahan beban kunyah
 Resistensi tinggi terhadap termal dan korosi
 Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar
 Dapat dibuat dalam berbagai bentuk
Slide 3
2.1. Macam-macam Dental Implant
1. Berdasarkan bahan yang digunakan

 Logam
Terdiri dari stainless steel, vitalium, dan titanium. Implan yang dibuat dari logam
dengan lapisan pada permukaan adalah implant yang menggunakan titanium yang
telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada bagian
strukturnya.
 Keramik
Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif bahan yang memiliki
kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar implan. Bio-inert
adalah bahan yang bertoleransi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi pembentukan
tulang.
 Polimer dan komposit
Polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian dan
penggantian tulang.

Slide 4

2. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan


 Implant Subperiosteal
Implant ini tidak ditanam ketulang, melainkan diletakkan diatas tulang alveolar dan
dibawah periosteum. Implant ini digunakan pada kondisi rahang yang mengalami
atrofi hebat yang terjadi jika pasien telah mengalami kegagalan berulang kali dalam
pemasangan protesa..
Slide 5

 Implant Endosteal
Implant ini ditanam ke dalam tulang rahang melalui gingiva dan periosteum, sebagian tertanam
dan terkait pada tulang. Implant ini memiliki desain dasar yaitu blade, cylinder, dan screw.
Pemakaian implant ini diharapkan dapat terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan tulang dengan
implant tanpa diperantai jaringan lunak. Teknik pemasangan implant ini terdiri dari teknik insersi
satu tahap dan insersi dua tahap.

Slide 6

 Implant transosteal atau transosseous


Merupakan implan gigi yang menembus tulang rahang dan hanya digunakan pada
rahang bawah. Implan jenis ini jarang dipakai dan dilaporkan memiliki tingkat
keberhasilan yang rendah.
Slide 7

3. Berdasarkan pilihan perawatan


Dari kelima pemilihan perawatan tersebut tiga yang pertama merupakan protesa cekat
(FP), dimana ia boleh disekrupkan atau disemenkan.
Dua lagi merupakan protesa lepasan (RP) yang diklasifikasikan berdasarkan
kekuatannya.
 FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti; tampak seperti gigi asli.
 FP-2 : Protesa cekat; mahkota dan sebagian dari akarnya tampak normal pada
sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva.
 FP-3 : Protesa cekat; menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingiva
sebagian dari ruang edentulous; protesa yang paling sering digunakan adalah gigi
palsu dan gingiva akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam
 RP-4 : Protesa lepasan; dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan.
 RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan implan.

Slide 8
2.2. Indikasi dan Kontraindikasi Dental Implant

1. Indikasi umum
Pemasangan implan harus dilakukan pada pasien yang mempunyai motivasi, kooperatif
dan oral hygiene yang baik. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan implan, akan
tetapi lebih baik diatas usia 16 tahun
Indikasi lokal:
 Kehilangan gigi
 Agenesis suatu gigi
 Atrofi tulang alveolar, baik pada maksila maupun mandibula
 Pasien dengan ketebalan tulang rahang yang cukup
 Pasien yang kehilangan gigi dan menolak dilakukan pemaasangan gigi tiruan

Slide 9
3. Kontraindikasi Umum Absolut :
 Usia dibawah 16 tahun
 Gangguan hematopoiesis , pembekuan darah dan sistem endokrin
 Terapi penyakit kardiovaskuler yang resisten
 Malignant tumor dengan progress yang buruk
 Gangguan permanen pada sistem imun (HIV)
 Gangguan mental/kepribadian yang psychopathy
4. Kontraindikasi Umun Relatif :
 Alergi
 Rheumatoid ringan
 Fokal infeksi menyeluruh
 Penyakit-penyakit akut
 Kehamilan
 Adiksi terhadap obat dan alkohol
 Adanya stress fisik

Slide 10
5. Kontraindikasi Lokal Absolut :
 Adanya penyakit di daerah rahang
 Pasien-pasien dengan kebiasaan buruk
 Osteomyelitis kronis atau akut
 Bone deficits
 Kurangnya motivasi untuk menjaga kebersihan mulut yang baik
6. Kontraindikasi Lokal Relatif :
 Temporary bone deficits (setelah ekstraksi gig atau ekstirpasi kista)
 Maxillary deficits
 Secara topografi dan kondisinya tidak memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai