Anda di halaman 1dari 6

A.

Retensi Gigi Tiruan Lengkap

1. Definisi
Retensi adalah daya tahan gigi tiruan terhadap gaya yang menyebabkan
pergerakan kearah berlawanan dengan arah pemasangannya. Retensi merupakan
kemampuan gigi tiruan untuk tahan terhadap gaya gravitasi, sifat adhesi makanan, dan
gaya-gaya yang berhubungan dengan pembukaan rahang, sehingga akan menghasilkan
gigi tiruan tetap pada posisinya di dalam rongga mulut.
Retensi adalah kualitas yang ada pada gigi tiruan yang bertindak untuk
melawan kekuatan pemindahan sepanjang gigi tiruan ditempatkan. faktor yang dapat
memengaruhi retensi, diantaranya adalah adhesi, kohesi, tegangan permukaan
interfasial, border seal, dan tekanan atmosfer.
2. Macam retensi pada gigi tiruan :
1. Gigi tiruan dukungan gigi (tooth borne partial denture atau tooth supported
partial denture): gigi tiruan yang memperoleh retensi dari gigi-gigi didekatnya.
Biasanya dijumpai pada gigi tiruan sebagian lepasan.
2. Gigi tiruan dukungan jaringan (tissue borne partial denture atau tissue supported
partial denture) : semua dukungan berasal dari jaringan di bawahnya . Biasanya
terjadi pada gigi tiruan lengkap.
3. Gigi tiruan dukungan kombinasi (tooth tissue borne partial denture) : retensi
diperoleh dari kombinasi antara jaringan dibawahnya dan gigi didekatnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL


1. Faktor fisis:
a. Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhi efekretensi
dari tekanan atmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalahdisekeliling tepi
gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigi tiruan atas,pada permukaan bukal
dan lingual gigi tiruan bawah.
b. Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum molle
dekat fovea palatine.
2. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan
kontakantara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut, tergantung dari
efektivitas gaya-gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenal
sebagai adhesi selektif.
3. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface). Retensi
gigi tiruan berbanding langsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh basis
gigi tiruan.
4. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagai
pegangan terutama pada rahang atas.
5. Faktor retentif
 Adhesif : daya tarik menarik satu sam lain antar0a molekul yang berbeda. Pada
GTL terjadi pada saliva terhadap permukaan basis gigi tiruan dan mukosa.
 Kohesif : daya tarik fisik satu sama lain antara molekul yang sama. Hal ini
terjadi pada selapis tipis Saliva diantara basis gigi tiruan dan mukosa.
 Tegangan permukaan interfasial : tahanan terhadap pemisahan yang dihasilkan
oleh lapisan cairan diantara 2 permukaan yang beradaptasi dengan baik. Bekerja
pada permukaan zat cair yaitu pada saliva yang berada diseluruh landasan gigi
tiruan.
 Tekanan atmosfer : tekanan yang dihasilkan pada sisi gigi tiruan, dengan
memanfaatkan tekanan atmosfer seara selektif. Perbedaan tekanan udara di
bawah landasan dengan di luar landasan, di bawah landasan harus 0 (nol).
 Mechanical lock : adanya Ceruk atau underut pada jaringan pendukung
merupakan salah satu pendukung retensi, misal : Myloioid ridge/ retromyloioid

2
 Otot- otot fasial mulut : Gigi tiruan dalam mulut mendapatkan retensi dari otot-
otot bibri, lidah, dan pipi yang beradaptasi dengan baik dengan gigi tiruan.
 Kapilaritas (daya tarik kapiler) : gaya yang dihasilkan dari tekanan permukaan
yang dapat menyebabkan naik turunnya permukaan airan saat berkontak dengan
beda padat.
 Gesekan atau Friksi : Gesekan antara dua permukaan, misalnya antara landasan
dengan mukosa, gigi sandaran dengan gigi buatan, linggir alveolar dengan
landasan, landasan pada daerah interdental (verkeilung), dan antara cangkolan
dengan gigi sandaran.
 Gaya kunyah ke Apikal : Menahan gigi tiruan lepas dari mukosa di bawahnya.
 Muskular : Retensi dari otot didapatkan pada saat pencetakan sehingga
didapatkan hasil tarikan otot. Otot yang berperan adalah otot pipi, bibir, lidah,
dan palatum.
 Implan
 Magnet
 Gravitasi
6. Faktor kompresibilitas jaringan lunak dan tulang dibawahnya untuk:
a. Menghindari rasa sakit dan terlepasnya gigi tiruan saat berfungsi.
b. Ketebalan GTL
Ketebalan GTL RA dan RB tidak sama, yaitu protesa RB lebih tebal
dibanding protesa RA. Untuk menjaga stabilisasi yang baik harus
memperhatikan:
a. polishing surface
b. occlusal surface
c .penyesuaian gigi-gigi tiruan
d. artikulasi
e. dimensi vertikal, apabila dimensi vertikal kurang maka gigi geligi tidak
tampak dan bila terlalu tinggi maka gigi geligi terlihat panjang dan tidak
baik.

Retensi gigi tiruan lengkap lepasan didapat dari tiga hal, yaitu:

3
a. Ketepatan kontak antara basis gigi tiruan dan mukosa mulut. Kontak yang
baik antara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut sesuai anatomi rongga mulut
akan membuat retensi yang baik.
b. Perluasan basis gigi tiruan. Basis gigi tiruan ini akan menutupi tepi ridge baik
pada bagian fasial maupun palatal/lingual serta puncak ridge. Jika bentuk
palatum pasien kurang menguntungkan (bentuk tapeted), maka kontak basis
pada bagian ridge ini harus dibuat semaksimal mungkin untuk mendapat retensi
yang baik.
c. Pengap periferi (peripheral seal). Retensi yang baik akan didapat jika terdapat
celah yang kecil antara basis dengan mukosa. Dengan demikian, tekanan yang
menahan basis ini akan semakin kuat sehingga retensi dari gigi tiruan akan baik.

4. Faktor Penyulit Retensi Gigi Tiruan Lengkap


a. Perubahan dimensi (termal)
b. Adanya faktor patologis (osteoporosis)
c. Adanya faktor intra oral (resobsi tulang alveolar, saliva cair bisa membasahi
anatomi GT,yang kental bisa melepas,yang baik konsistensi sedang )
d. Faktor psikologis : pasien yang terlalu tua,terbiasa yang ompong.
e. Faktor anatomi (pengaruh otot- otot yang mendukung, bentuk linggir yang
berbebntuk V, adanya torus palatinus, frenulum yang terlalu tinggi)
f. Ketebalan GTL
g. Adanya eksotosis (tulang yang menonjol pada prosesus alveolaris)

B. Stabilisasi Gigi Tiruan Lengkap

1. Definisi
Stabilisasi adalah kemampuan gigi tiruan untuk tetap stabil atau tetap pada
posisinya saat digunakan. Stabilisasi mengacu pada suatu tahanan untuk melawan
pergerakan horizontal dan tekanan yang cenderung akan mengubah kedudukan
basis gigi tiruan dan pondasi pendukungnya pada arah horizontal atau rotasi.

2. Faktor yang Mempengaruhi Stabilisasi GTL


- Ukuran dan bentuk basal seat
- Kualitas cetakan akhir
- Kontur permukaan yang halus
- Susunan gigi tiruan yang baik dan tepat

4
Faktor yang mempengaruhi stabilisasi meliputi faktor fisis (peripheral seal),
adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut, perluasan basis gigi tiruan
yang menempel pada mukosa (fitting surface), Residual Ridge, faktor kompresibilitas
jaringan lunak dan tulang dibawahnya, penyusunan gigi artifiaial diatas puncak linger
alveolar, penghubungan seluruh bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan, pemenuhan
konsep oklusi berimbang pada saat penyusunan gigi, pemenuhan konsep oklusi
berimbang pada saat penyusunan gigi, penyusunan gigi dengan mengikuti kurva
kompensasi (kurva speed an kurva Monson), penentuan dimensi vertical dan relasi
sentrik dengan baik. Sedangkan yang mempengaruhi stabilitas gigi tiruan meliputi
ukuran dan bentuk basal seat, kualitas cetakan akhir, kontur permukaan yang halus dan
susunan gigi tiruan yang baik dan tepat.

3. Faktor penyulit retensi & stabilisasi


o cukupnya dukungan
o keseimbangan otot
o keseimbangan oklusi
o Saliva dengan viskositas cair & banyak dapat membasahi gigi tiruan
sehingga mempertinggi tegangan permukaan
o Saliva dengan viskositas kental & banyak dapat menjadi faktor penyulit
karena mudah melepas gigi tiruan
o Pada penderita xerostomiaakan mengurangi retensi yang berakibat pada stabilisasi
& proteksi mekanis gigi tiruan dukungan jaringan lunak oleh selapis tipis saliva.
o Kondisi anatomi landmark rongga mulut yang dangkal

5
DAFTAR PUSTAKA

 Basker, RM. Prostethetic Treatment of the Edentolous Patient. 4th edition.BlackWell.


 13 ed basker hal 9

Anda mungkin juga menyukai