Anda di halaman 1dari 27

TRIAGE dan ALGORITME

Pasien susp COVID-19


dr. I Putu Willy Adi Satria, Sp.An FIPM
RSUD TARAKAN JAKARTA
TRIAGE

 Proses pemilahan dan klasifikasi untuk menentukan derajat prioritas dan penempatan
pasien
 Identifikasi pasien yang dapat menunggu, atau memerlukan intervensi medis segera, atau
yang memerlukan Rjukan ke faskes lain.

 Pada outbreak covid-19, triage sangat berguna untuk memisahkan pasien-pasien yang
terduga terlah terinfeksi virus penyebab covid-19

 Triage yang baik dapat mencegah transmisi virus penyebab covid-19 kepada pasien dan
tenaga kesehatan
Triage

 Triage dilakukan di pintu masuk pasien, yaitu IGD dan rawat jalan

 Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, sesuai Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Alur dan Zonasi ruangan RS pada masa COVID-19

1
Skrining

 Proses triage awal


 Memisahkan pasien susp COVID-19 dan non COVID-19
 Semua pasien WAJIB diberi masker
 Pengantar wajib mencuci tangan dan diberi masker
 Jarak antar individu > 1 meter
Skrining

 Anamnesis/Kuesioner
• Gejala ISPA
• Demam
• Gejala/tanda penyakit pernafasan seperti batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia
ringan hingga berat
• Tidak ada penyebab lain yang jelas
• Dalam 14 hari riwayat bepergian ke daerah dengan penyebaran transmisi local
Skrining

 Pemeriksaan fisik singkat


• Vital sign
• Pemeriksaan pernafasan (RR, suara nafas, retraksi)

 Pemeriksaan penunjang ?
• Rapid antigen
• Riwayat pemeriksaan sebelumnya (pribadi/faskes lain)

Disesuaikan dengan keadaan Faskes


Contoh kuesioner skrining
Contoh kuesioner skrining
Skrining
Triage COVID-19

Swab antigen
?

Pasien datang Skrining

• Pasien dan
keluarga diberi
masker
• Jarak > 1m Triage non COVID
• Isi kuesioner
• Pemeriksaan fisik
singkat
Skrining –Petugas Kesehatan-

 APD level 1
 Mencuci tangan
 Quick Assessment COVID-19
Skrining  Susp COVID-19  Triage COVID

2
Triage COVID-19: Kriteria PAsien
Pasien Tanpa Gejala dan Gejala Ringan

 Isolasi dan Pemantauan


• Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan specimen konfirmasi
• Dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP
• Kontrol di FKTP setelah 10 hari karantina
 Non Farmakologis
• Edukasi mengenai Tindakan-Tindakan yang perlu dilakukan terkait diri pasien, lingkungan kamar,
dan keluarga selama isolasi
 Farmakologis
• Obat-obat penyakit komorbid, vitamin C, vitamin D, obat-obatan suportif, antioksidan.
• Pengobatan simtomatis, seperti parasetamol bila demam
Pasien derajat Sedang dan Berat

 Pengambilan swab PCR


 Lanjut pemantauan dan penanganan di IGD untuk persiapan perawatan
 Rujuk ke Rumah Sakit ke Ruang Perawatan COVID-19
 Isolasi di Rumah Sakit ke Ruang Perawatan COVID-19
Rekomendasi APD tingkat 2
Triage COVID-19: Pasien sedang-berat

3
Pemantauan di IGD untuk pasien Sedang-Berat

 Manajemen jalan nafas dan pernafasan


 Pasang akses intravena
 Nilai skor EWS
 Monitor tanda-tanda vital
• Frekwensi nafas
• Saturasi Oksigen
• Kesadaran
 Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Rontgen Thoraks
• CT scan Thoraks
 Inform Consent Keluarga
EARLY WARNING SCORE (EWS)
EARLY WARNING SCORE (EWS)
EARLY WARNING SCORE (EWS)

 EWS dipantau untuk menentukan tipe ruang perawatan selanjutnya

 Perubahan skor yang signifikan, memerlukan perubahan jenis pemantauan dan ruang rawat
pasien

 Perubahan yang signifikanharus diinformasikan kepada keluarga penunggu pasien


Ruang Rawat Paska IGD

• Kriteria sedang • Zona hijau IGD isolasi


• EWS 0-4 • Bangsal perawatan isolasi

• Kriteria sedang • Zona kuning IGD isolasi


• EWS 5-6 • HCU/IW isolasi

• Kriteria berat • Zona kuning IGD isolasi


• EWS >7 • HCU/IW isolasi
Rekomendasi APD tingkat 3
Perujukan Pasien COVID-19

 Merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)/ RS Rujukan Covid


 Sesuai dengan kasus dan sistem rujukan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai peraturan yang berlaku.
Prosedur Perujukan
a) Mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
b) Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan
c) Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima rujukan dapat
menerima. Rujukan suspek/konfirmasi melalui SISRUTE.
d) Membuat surat pengantar rujukan dan resume medis rangkap dua.
e) Transportasi untuk rujukan dengan ambulans. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, termasuk
desinfeksi ambulans.
f) Pasien yang memerlukan pengawasan medis terus menerus didampingi oleh tenaga Kesehatan yang
kompeten.
g) Pemantauan kondisi pasien, rujukan dan rujuk balik ke puskesmas di wilayah RS lapangan/darurat covid-
19, terkait surveilans pasien maupun kebutuhan observasi selanjutnya setelah perawatan di FKRTL
Terima Kasih
Contoh kasus

1. Pasien Wanita usia 45 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Batuk
ringan, tidak ada keluhan sesak
Pemeriksaan fisik singkat: suhu 38.4ºC, RR 24x/mnt. TD: 130/90. HR: 98x/mnt

2. Pasien Laki-laki usia 55 tahun, dating dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, batuk
berdahak, nyeri menelan dan berat saat menarik nafas
Pemeriksaan fisik singkat: Suhu 37.8º C, RR: 38x/mnt. TD: 160/100. HR: 110x/mnt

Bagaimanakah alur penanganan kedua pasien berikut?

Anda mungkin juga menyukai