Proses pemilahan dan klasifikasi untuk menentukan derajat prioritas dan penempatan
pasien
Identifikasi pasien yang dapat menunggu, atau memerlukan intervensi medis segera, atau
yang memerlukan Rjukan ke faskes lain.
Pada outbreak covid-19, triage sangat berguna untuk memisahkan pasien-pasien yang
terduga terlah terinfeksi virus penyebab covid-19
Triage yang baik dapat mencegah transmisi virus penyebab covid-19 kepada pasien dan
tenaga kesehatan
Triage
Triage dilakukan di pintu masuk pasien, yaitu IGD dan rawat jalan
1
Skrining
Anamnesis/Kuesioner
• Gejala ISPA
• Demam
• Gejala/tanda penyakit pernafasan seperti batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia
ringan hingga berat
• Tidak ada penyebab lain yang jelas
• Dalam 14 hari riwayat bepergian ke daerah dengan penyebaran transmisi local
Skrining
Pemeriksaan penunjang ?
• Rapid antigen
• Riwayat pemeriksaan sebelumnya (pribadi/faskes lain)
Swab antigen
?
• Pasien dan
keluarga diberi
masker
• Jarak > 1m Triage non COVID
• Isi kuesioner
• Pemeriksaan fisik
singkat
Skrining –Petugas Kesehatan-
APD level 1
Mencuci tangan
Quick Assessment COVID-19
Skrining Susp COVID-19 Triage COVID
2
Triage COVID-19: Kriteria PAsien
Pasien Tanpa Gejala dan Gejala Ringan
3
Pemantauan di IGD untuk pasien Sedang-Berat
Perubahan skor yang signifikan, memerlukan perubahan jenis pemantauan dan ruang rawat
pasien
1. Pasien Wanita usia 45 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Batuk
ringan, tidak ada keluhan sesak
Pemeriksaan fisik singkat: suhu 38.4ºC, RR 24x/mnt. TD: 130/90. HR: 98x/mnt
2. Pasien Laki-laki usia 55 tahun, dating dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, batuk
berdahak, nyeri menelan dan berat saat menarik nafas
Pemeriksaan fisik singkat: Suhu 37.8º C, RR: 38x/mnt. TD: 160/100. HR: 110x/mnt