Anda di halaman 1dari 18

JANGAN ADA

CACI NG DI
ANTARA KI TA
Cacingan,Pencegahan,Pengobatandan
Survei Prevalensi Cacingan
Cacinga
n
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi cacing dalam tubuh manusia yang
ditularkan melalui tanah atau sering disebut
STH (soil transmitted helminths)

Cacing memerlukan tanah yang


sesuai untuk berkembang

Diperkirakan 2 4 % penduduk dunia


terinfeksi Cacingan terutama
daerah Tropis dan Subtropis
Cacingan adalah parasit yang hidup di
dalam usus manusia. I n f e k s i
Cacing Usus ditularkan lewat tanah yang
terkontaminasi oleh telur cacing
(Cacing Gelang, Cacing Cambuk, Cacing
Tambang)

Cacing Kremi tidak termasuk, karena tidak membutuhkan media tanah untuk
menularkan

Cacing yang paling umum:

Cacing Gelang Cacing Cambuk Cacing Tambang Cacing Kremi


Bisa menggumpal Diare dan sakit perut fiemakan daraft Gatal disekitar anus
menutupi usus menyebabkan anemia
Dampak
Cacingan
Cacing bisa bertahan hidup dengan
menyerap zat gizi orang yang
terinfeksi dan bisa menyebabkan
gangguan

Prestasi Lemah dan


Buruk di m erasa
Sekolah lelah

Gangguan tumbuh
kembang anak Kurang Gizi
Pengendalian
Cacingan
Rata-rata prevalensi cacingan pada anak SD/MI di
Indonesia masing tinggi yaitu

28.25%
yang tersebar di 34 Provinsi terutama pada penduduk
kurang
mampu dengan akses sanitasi yang buruk
(Kemenkes RI, 2019)

Cacing menyebabkan kehilangan nutrisi


dalam tubuh seperti karbohidrat, protein
dan darah. Cacingan menurunkan sumber
daya manusia
B agaimana
Kita Bisa T
erjangkit
Cacingan

Telur dan larva cacing ditemukan di tanah atau


air yang terkontaminasi

Individu bisa terinfeksi dengan


berbagai cara:
Lewat tangan kotor
Individu yang terinfeksi mengkontaminasi Lewat makanan kotor
tanah dengan tinja yang mengandung Lewat kaki yang
telur cacing. Telur menyebar melalui tidak
tanah dan air dan siklus berulang memakai alas kaki
Lalat dan kumbang juga bisa
membawa telur cacing

Para individu yang terinfeksi telur / larva


berkembang menjadi cacing dewasa yang akan
kembali memproduksi telur
Pengendalian
Cacingan

Cacingan dapat menyerang dewasa dan anak-


anak termasuk anak usia sekolah
Infeksi cacing yang tidak diobati bisa
menyebabkan anemia, mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak
Dapat dicegah dan diobati melalui program
pengendalian secara aman, mudah dan
murah
B agaimana Kita
Bisa Membasmi
Cacing?

Obat Cacing
Selama orang masih BAB sembarangan, ser ta perilaku
hidup bersih dan sehat belum baik, anak-anak dapat
dengan mudah terinfeksi lagi. Oleh karena itu Kementrian
Kesehatan menyarankan untuk minum

Obat Cacing 2 kali setaftun bagi anak


sekolah

Tablet obat cacing: Albendazole dan mebendazole


Kedua tablet ini membuat cacing berhenti bergerak, dan mati
Sangat efektif, tanpa memperhatikan BB anak
Dosis Albendazole orang dewasa dan anak >2 taftun 400 mg
Anak usia 12-23 bulan 200 mg atau 1/2 tablet
Sediaan 1 tablet Albendazole = 400 mg
Sediaan tablet kunyah anak usia pra sekolah & usia sekolah
Sediaan sirup untuk balita

*) Selengkapnya Jenis dan Dosis Obat pada slide selanjutnya


Jenis dan Obat Cacing

Sumber:
Kemenkes R I . (2017). Permenkes R I Nomor 15 Taftun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Jakarta: Kemenkes R I
Penundaan Obat
Cacing

Obat Cacing Ditunda


Pa d a K o n d i s i

Demam
I n f e k s i pencernaan
Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan akut
Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis
Gangguan fungsi ginjal dan hati
Penyakit kronis lainnya
Wanita hamil trimester I

Jarak pemberian POPM


(Pemberian Obat
Cacing) Cacingan
dengan vaksinasi lainnya adalah 2 minggu
B agaimana Kita
Bisa Membasmi
Cacing?
Jangan BAB Sembarangan
BAB sembarangan memberi kesempatan telur cacing
menyebar dan mengkontaminasi tanah, air dan sumber
makanan. Kebiasaan ini juga menjijikan dan tidak
bertanggung jawab

Gunakan ALas Kaki


Alas kaki mencegah kaki kontak langsung dengan telur
cacingan atau cacing di tanah yang terkontaminasi.
Cacing tambang bisa masuk kedalam kulit dari
tanah

Cuci S a y u r
Sampai Bersih
Telur cacing bisa bertahan hidup di tanah selama berbulan-
bulan. Jika terjadi kontak antara tanah yang terkontaminasi
dengan sayuran telur bisa menyebar ke sayuran

Cuci Tangan Pakai Sabun


Cuci tangan dengan bersih memakai sabun setelah kontak
dengan tinja dan tanah. Cuci tangan setelah menggunakan
Survei
Prevalensi
Kecacingan
Yaitu suatu kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan melalui pemeriksaan tinja
secara acak pada anak SD/MI.
Tujuannya untuk menentukan
jumah/prevalensi cacingan di suatu
Kabupaten atau Kota

Survei Prevalensi Cacingan dilaksanakan


minimal 3 bulan setelah pelaksanaan
POPM Cacingan

Survei Prevalensi Cacingan dilaksanakan


pada siswa kelas 3, 4, 5 yang terpilih
secara acak
Pelaksanaan
Survei
Prevalensi
Kecacingan (1)

Hari Ke- 1.Siswa/i kelas 3, 4, 5 di SD terpilih diberikan


sosialiasi 2.Siswa/i tiap angkatan kelas, dipilih
1 secara acak oleh
petugas surveyor, diambil 7 orang siswa tiap
angkatannya. Kelas 3 diambil 7 orang, Kelas 4
diambil
7 orang, Kelas 5 diambil 7 orang
3.Jadi tiap sekolah akan diambil 21 siswa
4.Membagikan Pot tinja pada siswa yang terpilih
tersebut
Pelaksanaan
Survei
Prevalensi
Kecacingan (2)

Hari Ke- 1. Siswa/i terpilih, BAB di pagi hari dengan


menempatkan tinja seperti gambar dibawah (jika
2 siswa/i terpilih BAB pada hari ke-1, diperbolehkan)
2. Mengambil tinja sebesar ibu jari tangan atau
lebih menggunakan sendok yang disediakan
3. Tinja yang diperbolehkan adalah tinja yang
padat, bukan tinja yang cair
Pelaksanaan
Survei
Prevalensi
Kecacingan (3)

Hari Ke- 3. Menaruh tinja tersebut di Pot (tempat tinja) dan tutup
rapat
2 4. Menaruh Pot tinja kedalam plastik yang telah disediakan
5. Memberikan Pot tinja yang telah dibungkus ke petugas
surveyor/sekolah ( pastikan pot sudah terisi tinja )
Pemeriksaan
Sampel

Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan secara


mikroskopis terhadap sampel Pot tinja tersebut oleh
petugas surveyor. Dan ditentukan jumlah atau
prevalensi cacingan secara total berdasarkan
spesiesnya. Serta menentukan klasifikasi tingkat
endemisitas dan tingkat intensitas penyakit
MARI JADIKAN

INDONESIA
BEBAS
CACINGAN
Referensi

Kemenkes RI. (2017). Permenkes RI Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Jakarta:
Kemenkes RI

Kemenkes RI. (2023). Surat Edaran Dirjen P2P tentang Pelaksanaan POPM Tahun 2023. Jakarta: Kemenkes
RI

14/03/2023 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Cacingan di Indonesia.pptx. (2023). Retrieved June 7,
2023, from https://docs.google.com/presentation/d/1v8uFcN_i5qT0Mcn_ViFVVh25NhWILx6A/edit#slide=id.p1

Anda mungkin juga menyukai