1
Finka Tangel
2
Josef S. B. Tuda
2
Victor D. Pijoh
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: finkatangel12047@yahoo.com
Abstract: Parasite infection is still an endemic disease that can be found in any place in
Indonesiathat can cause problems in public health, especially for children in elementary school
age. The purpose of this research is to describe the intestinal parasite infection in children at
coastal area in Wori district, North Minahasa regency. The method of this research is
descriptive survey. The subject of this research is student class I to VI of GMIM Budo and
Kima Bajo elementary school in Wori district.The result of this research according to the
finding of the stool examination: hookworm infection 4.7%, Entamoeba coli 39%,
Chilomastix mesnili 3.1%, Blastocystis hominis 3.1%, Giardia lambia 3.9% and mixed
infection 1.5 %.
Keywords: intestinal parasite, children, elementary school.
Abstrak: Penyakit akibat parasit usus masih merupakan penyakit endemik yang dapat
ditemukan di berbagai tempat di Indonesia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan
masyarakat, khususnya pada anak yang masih dalam usia sekolah dasar. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui gambaran infeksi parasit usus pada anak sekolah dasar di pesisir pantai
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian survei deskriptif.Subjek penelitian ini adalah anak SD GMIM Budo dan SD Negeri
Kima Bajo kelas I sampai VI. Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan tinja, didapatkan
infeksi cacing tambang 4,7%, Entamoeba coli 3,9%, Chilomastix mesnili 3,1%, Blastocystis
hominis 3,1%, Giardia lambia 3,9% dan infeksi campuran 1,5%.
Kata kunci: parasit usus, anak SD
Infeksi parasit usus yaitu cacing dan sering berkontak dengan tanah sebagai
protozoa merupakan masalah kesehatan sumber infeksi.Defekasi di halaman rumah
masyarakat di Indonesia. Cacing usus yang atau di got dapat menyebabkan tanah
banyak ditemukan adalah soil transmitted tercemar telur cacing dan kista
helminths (cacing yang ditularkan melalui protozoa.Prevalensi infeksi cacing yang
tanah) yaitu Ascaris lumbricoides, ditularkan melalui tanah (soil transmitted
Trichuris trichiura dan cacing tambang, helminths/STHs) masih cukup tinggi dan
sedangkan protozoa adalah Giardia lamblia infeksi cacing ini dapat menyebabkan
dan Blastocystis hominis.1 masalah kesehatan masyarakat1-4
Anak usia sekolah dasar (SD) Penyakit yang disebabkan oleh soil
merupakan kelompok umur yang paling transmitted helminths atau yang lebih
sering terinfeksi oleh parasit usus usus. Hal dikenal dengan cacing usus merupakan
ini disebabkan karena anak SD paling penyakit infeksi paling umum
70
Tangel, Tuda, Pijoh: Infeksi parasit usus pada anak sekolah...
bersihkurang mencukupi, yang merupakan penggunaan jamban dan fasilitas air bersih
kondisi yang dibutuhkan untuk terjadinya kurang mencukupi, yang merupakan
infeksi parasit usus. kondisi yang dibutuhkan untuk terjadinya
infeksi parasit usus.Di Desa Budo dan Desa
METODE PENELITIAN Kima Bajo terdapat masing-masing satu SD
Penelitian ini merupakan jenis yaitu SD GMIM Budo dan SD Negeri
penelitian survei deskriptif.Penelitian ini Kima Bajo. Ke dua SD ini terletak di
dilaksanakan di SD GMIM Budo dan SD tengah desa.
Negeri Kima Bajo di Kecamatan Wori dan Penelitian terhadap anak SD GMIM
pemeriksaan sampel dilakukan di Budo dan SD Negeri Kima Bajo di
Laboratorium Parasitologi Universitas Sam Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa
Ratulangi Manado.Penelitian ini Utara, pada bulan November 2015 sampai
dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan bulan Januari 2016 didapatkan sebanyak
November 2015 sampai bulan Januari 129 anak yang berespon dari 150 anak
2016.Total sampel dalam penelitian ini yang menjadi total sampel.Sampel
yaitu anak SD GMIM Budo dan SD Negeri sebanyak 129 anak yang berespon yaitu
Kima Bajo kelas I sampai VI sebanyak 150 dengan mengembalikan pot dengan sampel
anak.Sampel yang berespon didapatkan tinja, yang kemudian di periksa di
sebanyak 129 anak yang memenuhi kriteria Laboratorium Parasitologi Fakultas
inklusi.Kriteria inklusi adalah anak SD Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
kelas I sampai VI.Kriteria eksklusi adalah Manado.
anak SD kelas I sampai VI yang tidak
mengembalikan pot.Cara pengambilan data Tabel 1. Pemeriksaan Tinja pada 129 Sampel
dengan melakukan pengambilan sampel
tinja menggunakan pot tinja steril yang Sampel N (%)
diberi label, kemudian sampel tinja Mengandung 6 4,7
diperiksa dengan teknik pemeriksaan cacing usus
Mengandung 20 15,5
langsung (direct) tinja.Data hasil penelitian
protozoa usus
yang diperoleh melalui pemeriksaan tinja, Tidak mengandung 103 79,8
diolah dan dianalisis dalam bentuk tabel parasit usus
frekuensi dan dibuat dalam bentuk Jumlah 129 100
persentase.
Tabel 2. Kasus Infeksi CacingUsus pada 6
HASIL PENELITIAN sampel positif
Desa Budo dan Desa Kima Bajo
merupakan desa yang berada di Kecamatan Jenis Cacing N (%)
Wori. Daerah Wori ini sebelah utara Cacing
6 100
berbatasan dengan Kecamatan Likupang, tambang
sebelah timur dengan Kecamatan Cacing lainnya 0 0
Dimembe, sebelah selatan dengan Kota Jumlah 1 100
Manado, dan sebelah barat dengan Laut
Sulawesi. Desa Budo dan Desa Kima Bajo BAHASAN
secara geografis terletak di daerah pesisir Pada penelitan yang dilakukan bulan
dan sama seperti daerah lainnya di November 2015 sampai dengan Januari
Kecamatan Wori, DesaBudo dan Desa 2016 telah dilakukan penelitian tentang
Kima Bajo memiliki tanah yang gembur, infeksi parasit usus pada anak SD GMIM
yaitu tanah yang terdiri dari pasir dan Budo dan SD Negeri Kima Bajo di
humus serta sedikit tanah liat sehingga telur Kecamatan Wori. Jumlah anak kelas I
cacing dapat berkembang dengan baik di sampai kelas VI di SD GMIM Budo dan
dalamnya. Higienitas dan sanitasi di dua SD Negeri Kima Bajo yang menjadi total
desa ini juga masih tergolong buruk akibat sampel sebanyak 150 anak, sampel yang
72
Tangel, Tuda, Pijoh: Infeksi parasit usus pada anak sekolah...
berespon sebanyak 129 anak kelas I infeksi Entamoeba coli 3,9%, Chilomastix
sampai kelas VI. mesnili 3,1%, Blastocystis hominis
3,1%, Giardia lambia3,9%dan infeksi
Tabel 3. Kasus Infeksi Protozoa Usus pada 20 campuran1,5% yang terdiri atas infeksi
sampel positif campuran C.mesnili dan E.coli 0,75% dan
C.mesnili dan G.lambia 0,75%. Infeksi
Jenis Protozoa N (%) parasit ini terjadi karena daerah Wori,
Entamoeba coli 5 25 khususnya Desa Budodan Desa Kima Bajo
Chilomastix
4 20 memiliki tanah gembur yaitu tanah yang
mesnili
Blastocystis
terdiri dari pasir dan humus serta sedikit
4 20 tanah liat yang merupakan tempat
hominis
Giardia perkembangbiakan yang baik untuk telur
5 25 cacing. Higienitas dan sanitasi di ke dua
lamblia
Infeksi desa ini juga masih tergolong buruk akibat
2 10
campuran penggunaan jamban dan fasilitas air bersih
Jumlah 20 100 kurang mencukupi, yang merupakan
kondisi yang dibutuhkan untuk terjadinya
Tabel 4. Gambaran Parasit Usus pada 129 infeksi parasit usus.
sampel Dari hasil pemeriksaan tinja didapatkan
enam sampel (4,7%) mengandung telur
Jenis Cacing N (%) cacing tambang. Apabila dibandingkan
Cacing tambang 6 4,7 dengan penelitian sebelumnya yang
Entamoeba coli 5 3,9
dilakukan di daerah Wori yaitu di SD
Chilomastix
4 3,1 Katolik dan SD GMIM 85 di Desa Wori,
mesnili
Blastocystis maka penelitian di kedua SD tersebut
4 3,1 diperoleh hasil infeksi cacing
hominis
Giardia lamblia 5 3,9 A.lumbricoides 3%, T.trichiura2%, cacing
Infeksi campuran 2 1,5 tambang 7% dan yang tidak mengandung
Tidak cacing 88%.19Hal ini menunjukkan bahwa
mengandung 103 79,8 gambaran infeksi cacing usus yang
parasit usus ditularkan melalui tanah di SD GMIM
Jumlah 129 100 Budo dan SD Negeri Kima Bajo di
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa
Pot sisa tidak dikembalikan dengan Utara, lebih rendah dari pada penelitian di
alasan anak tidak buang air besar pada pagi SD Katolik dan SD GMIM 85 di Desa
hari atau anak belum buang air besar. Wori, Kecamatan Wori.
Didapatkan informasi dari wakil kepala SD Dari pemeriksaan tinja juga didapatkan
GMIM Budo bahwa anak kelas I sampai 20 sampel mengandung protozoa usus
kelas VI diberikan obat cacing satu bulan (15,5%). Apabila dibandingkan dengan
yang sebelumnya oleh petugas puskemas penelitian yang dilakukan di Pondok Gede
setempat (tidak diketahui jenis obat yang Bekasi pada tahun 2011, hasil penelitian
diberikan). menunjukkan prevalensi infeksi parasit
Berdasarkan pemeriksaan tinja usus pada anak panti asuhan di Pondok
didapatkan infeksi cacing usus sebanyak Gede Bekasi adalah 37%, dengan rincian
enam kasus (4,7%) dan protozoa usus Trichuris trichiura 4%, Blastocystis
sebanyak 20 (15,5%) kasus dari 129 sampel hominis 31%, Giardia lamblia 7% dan
yang diperiksa, sedangkan 103 (79,8%) Eschereschia coli 3%. Infeksi campur
sampel tidak mengandung parasit usus. Blastocystis hominis dan Trichuris trichiura
Infeksi cacing usus yang didapatkan adalah 2%, Blastocystis hominis dan G.lamblia
infeksi cacing tambang 4,7% dan infeksi 4%, Blastocystis hominis dan Eschereschia
protozoa usus yang didapatkan adalah coli 2%.1 Pada penelitian tahun 2015 di
73
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
74
Tangel, Tuda, Pijoh: Infeksi parasit usus pada anak sekolah...
75