Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

HUBUNGAN ANGKA SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DENGAN


HYGIENE PERORANGAN ANAK UMUR 6-7 TAHUN DI RT 002
KELURAHAN PEKAN ARBA TEMBILAHAN KOTA
INDRAGIRI HILIR

Oleh:

NOVIANI
NIM : 2110263186

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
2022
HUBUNGAN ANGKA SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DENGAN HYGIENE
PERORANGAN ANAK UMUR 6-7 TAHUN DI RT 002 KELURAHAN
PEKAN ARBA TEMBILAHAN KOTA INDRAGIRI HILIR
Noviani, Anggun Shopia, M.Pd, Sri Indrayati, M.Si

ABSTRAK
Salah satu penyakit kecacingan adalah penyakit infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah
(Soil Transmitted Helminths) yang masih di jumpai pada anak-anak yang masih sering kontak
dengan tanah. Kurangnya pengetahuan anak tentang infeksi kecacingan merupakan faktor dasar
seorang anak mudah terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui apakah ada Hubungan Angka Soil Transmitted Helminths Dengan Hygiene
Perorangan Anak Umur 6-7 Tahun Di RT 002 Kelurahan Pekan Arba Tembilahan Kabupaten
Indragiri Hilir. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross
sectional study. Sampel penelitian sebanyak 30 orang anak yang berumur 6-7 tahun. Jenis data
yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Analisa data yang digunakan adalah
analisa univariat dan bivariat. Data diolah dengan menggunakan uji Chi Square dengan bantuan
aplikasi SPSS versi 26.00. Hasil penelitian diketahui bahwa angka penularan infeksi Soil
Transmitted Helmiths pada anak yang berumur 6 tahun di RT. 002 Kelurahan Pekan Arba terdapat
2 (13.3%) orang hasil positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helmiths dan sebanyak 13 anak
(86.7%) memiliki hasil yang negatif. Kemudian angka penularan infeksi Soil Transmitted Helmiths
pada anak yang berumur 7 tahun di RT. 02 Kelurahan Pekan Arba terdapat 1 (6.7%) orang hasil
positif terinfeksi cacing Soil Transmitted Helmiths dan sebanyak 14 anak (93.3%) memiliki hasil
yang negatif. Terdapat hubungan yang signifikan antara Soil Transmitted Helmiths dengan hygiene
perorangan pada anak yang berumur 6-7 tahun di RT. 002 Kelurahan Pekan Arba, dimana hasil
pengujian dengan uji chi square didapat nilai P Value sebesar 0.019.
Kata Kunci: Soil Transmitted Helmiths, Higiene Perorangan.

ABSTRAKS
One of the helminthic diseases is an intestinal worm infection that is transmitted through the soil
(Soil Transmitted Helminths) which is still found in children who are still in frequent contact with
the soil. Lack of knowledge of children about helminth infections is a basic factor for a child to be
easily infected with Soil Transmitted Helminths worms. The purpose of the study was to determine
whether there was a relationship between the number of soil transmitted helminths and the
individual hygiene of children aged 6-7 years in RT 002, Pekan Arba Tembilahan Village,
Indragiri Hilir Regency. The research design used is analytic with a cross sectional study
approach. The research sample was 30 children aged 6-7 years. The types of data collected are
primary data and secondary data. Analysis of the data used is univariate and bivariate analysis.
The data was processed using a chi Square test with the help of the SPSS version 26.00
application. The results showed that the transmission rate of Soil Transmitted Helmiths infection
in children aged 6 years in RT. 002 Kelurahan Pekan Arba there are 2 (13.3%) positive results
infected with Soil Transmitted Helmiths worms and as many as 13 children (86.7%) have negative
results. Then the transmission rate of Soil Transmitted Helmiths infection in children aged 7 years
in RT. 002 Kelurahan Pekan Arba there are 1 (6.3%) positive results infected with Soil
Transmitted Helmiths worms and as many as 14 children (93.7%) have negative results. There is a
significant relationship between Soil Transmitted Helmiths and personal hygiene in children aged
6-7 years in the RT. 002 Kelurahan Pekan Arba, where the test results with the chi square test
obtained a P Value of 0.019.
Keywords: Soil Transmitted Helmiths, Personal Hygiene
PENDAHULUAN hidupnya membutuhkan tanah untuk
Sebagai negara berkembang, proses pematangannya sehingga terjadi
perubahan dari non-infektif menjadi
Indonesia masih menghadapi masalah
stadium infektif. Yang termasuk
tingginya prevalensi penyakit infeksi
kelompok nematoda ini adalah Ascaris
terutama yang berkaitan dengan kondisi lumbricoides menimbulkan Ascariasis,
Trichuris trichiura menimbulkan
sanitasi lingkungan yang belum baik.
Trichuriasis, cacing tambang ada dua
Salah satu penyakit yang insidennya
spesies, yaitu Necator americanu
masih tinggi adalah infeksi kecacingan smenimbulkan Necatoriasis dan
Ancylostoma duodenale menimbulkan
yang merupakan salah satu penyakit
Ancylostomiasis, serta Strongyloides
berbasis lingkungan (Depkes RI, 2004).
stercoralis menimbulkan
Hal tersebut dapat dimengerti mengingat Strongyloidiasis (Alsakina, et al., 2018).
Berdasarkan data terbaru dari
bahwa Indonesia adalah negara agraris
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
dengan tingkat social ekonomi,
sekitar 1,5 miliar orang atau sekitar 24%
pengetahuan, keadaan sanitasi
dari total populasi dunia menderita
lingkungan dan hygiene masyarakat
infeksi kecacingan, dan pada umumnya
yang masih rendah yang sangat
menyerang anak-anak usia sekolah.
mendukung untuk terjadinya infeksi dan
Sementara di Indonesia, kasus
penularan cacing (Zit Z, 2000).
kecacingan menyebar di seluruh
Salah satu penyakit kecacingan
adalah penyakit infeksi cacing usus yang wilayah. Rata-rata prevalensi kecacingan
ditularkan melalui tanah (Soil
di Indonesia mencapai lebih dari 28%
Transmitted Helminths) yang masih di
dengan tingkat yang berbeda-beda di tiap
jumpai pada anak-anak yang masih
sering kontak dengan tanah. Soil daerahnya. Tinggi prevalensi kecacingan
Transmitted Helminth (STH) adalah
di Indonesia tidak terlepas dari iklim
nematoda usus yang dalam siklus
tropis yang memungkinkan beberapa tercatat 3.365 kasus, dengan 432 kasus

jenis cacing tumbuh dan berkembang terdapat di Puskesmas Tembilahan Kota.

(Sihotang, 2015). Penyakit kecacingan Berdasarkan kasus kecacingan di

masih banyak menyerang masyarakat Puskesmas Tembilahan Kota didapatkan

Indonesia, terutama anak-anak. Angka 42,4% terinfeksi cacing Soil Transmitted

prevalensi kecacingan di Indonesia Helminths. Tingginya angka kejadian

mencapai 28,12% (Oktama, 2015) kecacingan diduga karena keadaan tanah

sedangkan target Kementrian Kesehatan Sebagian besar terdiri dari tanah gambut

2015 angka kecacingan < 20% dan endapan sungai dan rawa-rawa.

(Prastiono, 2015). Daerah ini digolongkan daerah beriklim

Menurut penelitian Paridah dkk, tropis basah dengan udara agak lembab,

mengenai analisis faktor lingkungan dan merupakan daerah pasang surut.

terhadap kejadian kecacingan pada Masyarakat masih banyak buang air

murid Sekolah Dasar di Kelurahan besar (BAB) di tepi sungai, dengan

Seberang Tembilahan dengan jumlah kondisi ini ketika air pasang BAB tentu

sampel sebanyak 72 orang dari anak akan terbawa ke area permukiman

Sekolah Dasar sampel yang diambil sehingga kontaminasi tanah oleh tinja

adalah kuku murid SD tersebut, 61% manusia tinggi sementara masyarakat

kebersihan kukunya tidak memenuhi masih banyak beraktifitas di area

syarat, 11% kebersihan kukunya tersebut.

memenuhi syarat. Di RT. 002 Kelurahan Pekan

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten

Indragiri Hilir Tahun 2018 menunjukkan Indragiri Hilir merupakan bagian

kasus kecacingan dari 27 Puskesmas wilayah UPT Puskesmas Tembilahan


Kota, dimana geografis pada RT tersebut memungkinkan mereka terkena infeksi

keadaan tanahnya sebagian besar terdiri cacing.

dari tanah gambut dan endapan sungai Kurangnya pengetahuan anak

dan rawa-rawa. Daerah ini digolongkan tentang infeksi kecacingan merupakan

daerah beriklim tropis basah dengan faktor dasar seorang anak berperilaku.

udara agak lembab. Di beberapa Intensitas dan prevalensi yang tinggi

pemukiman warga RT 002 Kelurahan pada anak disebabkan oleh kebiasaan

Pekan Arba keadaan hygiene warga memasukkan jari-jari tangan yang kotor

belum begitu baik. Saat sedang bermain ke dalam mulut. Pada infeksi cacing

di tanah, anak-anak bermain tanpa tambang, prevalensi yang tinggi

menggunakan alas kaki dengan kondisi didapatkan pada anak dengan umur lebih

tanah atau lingkungan yang kurang baik. tua, hal ini kemungkinan disebabkan

Selain itu masih ada penduduk yang oleh mobilitas anak meningkat

buang air besar (BAB) di kali (sungai). (Poesporodjo JR, Sadjimin T, 2000).

Kondisi demikian berarti kurangnya Berdasarkan data dan uraian diatas


maka peneliti sudah melakukan
perilaku sehat di masyarakat sehingga
penelitian masalah dengan judul
kemungkinan penularan penyakit seperti
Hubungan Angka Soil Transmitted
infeksi cacing usus cukup tinggi. Helminths Dengan Hygiene Perorangan
Anak Umur 6-7 Tahun Di RT 002
Berdasarkan hasil pengamatan,
Kelurahan Pekan Arba Tembilahan
fasilitas sanitasi yang ada sangat terbatas
Kabupaten Indragiri Hilir.
di sekitar pemukiman warga yaitu jajan METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
di sembarang tempat, dan tidak mencuci
Penelitian ini menggunakan jenis
tangan terlebih dahulu ketika makan
penelitian Observasional Analitik.
makanan yang mereka beli, hal ini Desain yang digunakan Cross Sectional,
yang digunakan untuk mengetahui Tembilahan Kota Indragiri Hilir dapat
hubungan angka Soil Transmitted dijelaskan sebagai berikut:
Helminths dengan Hygiene Perorangan. 1. Kuku dipotong dengan gunting kuku
Populasi dan Sampel dan dimasukkan dalam pot plastik
Populasi pada penelitian ini adalah kapasitas 20 ml.
semua anak-anak yang berumur 6-7 2. Masukkan kedalam tempat pot
tahun yang tinggal di RT 002 Kelurahan plastik 1gram MgSO₄.
Pekan Arba yang berjumlah 30 orang. 3. Lalu ditambahkan 1 ml aquades,
Sampel penelitian diambil dengan cara homogenkan.
total sampling berdasarkan populasi 4. Tuangkan larutan tadi kedalam
anak yang berumur 6-7 tahun yang tabung sentifuge.
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 5. Sentrifuge dengan kecepatan 2500
Metode Pemeriksaan rpm selama 5 menit.
Metode yang di gunakan adalah 6. Teteskan kembali larutan MgSO₄
metode flotasi yaitu menggunakan sampai terbentuk miniskus atas.
larutan NaCl jenuh yang di dasarkan atas 7. Letakkan deck glass sampai
berat jenis telur sehingga telur akan menyentuh larutan MgSO₄ tadi.
mengapung dan dapat diamati. Metode 8. Diamkan selama 15 menit.
ini digunakan karena Metode flotasi 9. Teteskan eosin 2% pada objeck
sangat baik digunakan untuk glass, setelah itu letakkan deck glass
pemeriksaan sampel yang mengandung yang telah ada spesimennya, jangan
sedikit telur cacing dan untuk diagnosis sampai ada gelembung udara.
infeksi berat dan ringan penyakit 10. Periksa dibawah mikroskop
kecacingan. perbesaran 10x dan 40x.
Prosedur Pemeriksaan Telur Cacing 11. Amati hasil pemeriksaan apakah
Pada Kotoran Kuku. terdapat telur cacing atau tidak.
Adapun prosedur kerja dalam Analisa Data
mengetahui hubungan Angka Soil Analisa data yang digunakan
Transmitted Helminths Dengan Hygiene dalam penelitian ini menggunakan
Perorangan Anak Umur 6-7 Tahun Di Analisis Univariat dan Analisis Bivariat.
RT 002 Kelurahan Pekan Arba Dalam penelitian ini dilakukan uji chi-
square untuk melihat ada atau tidaknya
hubungan yang bermakna antara didapatkan hasil positif terinfeksi cacing
Variabel Independen dengan Variabel Soil Transmitted Helmiths sebanyak 2
Dependen pada tingkat kepercayaan anak (13.3%). Hal ini mungkin
0,05. disebabkan oleh kebersihan pribadi anak
HASIL DAN PEMBAHASAN dan keadaan lingkungan yang memiliki
Gambaran jumlah angka Soil sanitasi dan terdapat parit-parit tempat
Transmitted Helminths pada anak bermain anak yang kurang bersih
umur 6 tahun. sehingga anak kurang menjaga
Kurangnya kebersihan pribadi kebersihan diri yang berbeda-beda dan
anak sangat berhubungan terhadap perbedaan anak-anak menjaga
terjadi penularan dari infeksi cacing. kebersihan pribadi, sehingga dari 15
Salah satunya adalah pada kebersihan anak yang diperiksa di umur 6 tahun
kuku anak. Maka peneliti melihat bahwa terdapat 2 orang yang memiliki hasil
kebersihan pribadi sangat perlu pemeriksaan yang positif.
diperhatikan pada anak-anak seperti Gambaran jumlah angka Soil
kebersihan kuku jari tangan. Kuku Transmitted Helminths pada anak
panjang adalah tempat tersering umur 7 tahun.
terselipnya telur cacing saat anak Berdasarkan penelitian yang telah
bermain tanah. Apabila anak tidak dilakukan terhadap 30 orang anak yang
mencuci tangan dengan bersih sebelum diperiksakan kuku jari tangannya karena
makan dan sesudah BAB maka akan kebersihan kuku sangat mempengaruhi
memperbesar kemungkinan masuknya terhadap penularan cacing Soil
telur cacing ke dalam tubuh. Oleh karena Transmitted Helminths yang berumur 7
itu, pemeriksaan telur cacing di dalam tahun di RT. 022 Kelurahan Pekan Arba
kuku juga memiliki peranan dalam maka didapatkan hasilnya positif
mendeteksi dan mencegah penyakit terinfeksi cacing Soil Transmitted
kecacingan (Seja, 2015) Helmiths sebanyak 1 anak (10.0%).
Berdasarkan penelitian yang telah Sedangkan sisinya 14 orang atau 90.0%
dilakukan terhadap 30 orang anak yang tidak terinfeksi cacing Soil Transmitted
berumur 6 tahun di RT. 022 Kelurahan Helminths. Jika dilihat kecilnya angka
Pekan Arba yang dilakukan dengan penularan cacing Soil Transmitted
pemeriksaan sampel kuku anak maka Helminths ini maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas anak menerapkan dan mencuci tangan dan kaki dengan
kebersihan pribadi seperti sering sabun. Dengan analisis korelasi
mencuci tangan dengan sabun, menggunakan bantuan SPSS 26.00
menggunakan alas kaki saat bermain ternyata ada hubungan berdasarkan
tanah dan lain-lain. hygiene perorangan atau kebersihan
Hubungan Angka Soil Transmitted pribadi seperti kebiasaan mencuci tangan
Helminths dengan Hygiene sebelum makan pada anak menggunakan
Perorangan. alas kaki saat bermain tanah, sering
Berdasarkan hasil penelitian memotong kuku setiap satu minggu
yang telah dilakukan pada 30 pada sekali dan mencuci tangan dengan sabun
anak yang berusia 6-7 tahun di RT. setelah Buang Air Besar.
002 Kelurahan Pekan Arba Dengan analisis dengan
Kabupaten Indragiri Hilir maka menggunakan uji chi-square ternyata
setelah dilakukan pemeriksaan ada hubungan berdasarkan hygiene
dengan pengujian pemeriksaan kuku perorangan yang dalam hal ini adalah
jari tangan anak dari hasil kebiasaan anak mencuci tangan dengan
pemeriksaan yang dilakukan sabun sebelum makan dan setelah BAB
sebanyak 30 orang anak yang berusia dan sering menggunakan alas kaki saat
6-7 tahun didapat 3 orang (83.3%) bermain tanah dan sering mencuci
yang positif terinfeksi cacing Soil tangan dengan sabun setelah bermain
Transmitted Helmiths (STH) dan maka perilaku pada anak ini memiliki
terdapat 27 orang anak yang memiliki hubungan dengan angka infeksi Soil
hasil yang negative. Transmitted Helmiths dimana nilai P
Berdasarkan hasil yang Value didapat sebesar 0.019 atau nilai ini
dijelaskan diatas dengan menggunakan dapat diartikan bahwa adanya hubungan
kuesioner yang diberikan kepada orang yang signifikan antara hygiene
tua anak yang peneliti wawancari, perorangan terhadap kejadian terinfeksi
menunjukkan bahwa kebiasaan anak Soil Transmitted Helmiths pada anak
dalam mencuci tangan sebelum makan yang berumur 6-7 tahun di RT. 002
sering dilakukan begitu juga saat Kelurahan Pekan Arba Kabupaten
bermain dilingkungan yang kotor anak Indragiri Hilir. Dari hasil penelitian ini
lebih cenderung menggunakan alas kaki dapat dijelaskan bahwa hubungan
kejadian ini, karena faktor-faktor kebersihan kuku, penggunaan alas kaki)
penyebab terjadi resiko terinfeksi cacing dengan infeksi kecacingan pada siswa
Soil Transmitted Helmiths yang SD Negeri 06 Medan.
disebabkan oleh kebersihan pribadi, KESIMPULAN
namun bisa jadi anak yang ada di RT. 1. Angka penularan infeksi Soil
002 kelurahan Pekan Arba ini Transmitted Helmiths pada anak yang
disebabkan juga oleh kurangnya anak berumur 6 tahun di RT. 02 Kelurahan
memperhatikan makanan yang dimakan Pekan Arba terdapat 2 (13.3%) orang
dan kebiasaan anak saat dirumah atau hasil positif terinfeksi cacing Soil
dilingkungan yang jarang melakukan Transmitted Helmiths dan sebanyak
kegiatan yang berhubungan dengan 13 anak (86.7%) memiliki hasil yang
tempat-tempat kotor seperti parit. negatif.
Hasil penelitian ini sejalan atau sama 2. Angka penularan infeksi Soil
juga dinyatakan oleh penelitian yang Transmitted Helmiths pada anak yang
dilakukan oleh Sumiati Bedah (2018) berumur 7 tahun di RT. 02 Kelurahan
yang meneliti tentang Infeksi Pekan Arba terdapat 1 (6.7%) orang
Kecacingan Pada Anak Usia 8-14 Tahun hasil positif terinfeksi cacing Soil
Di RW 007 Tanjung Lengkong Transmitted Helmiths dan sebanyak
Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, 14 anak (93.3%) memiliki hasil yang
Jakarta Timur. Hasil penelitian negatif.
menunjukkan bahwa terdapat hubungan 3. Terdapat hubungan yang signifikan
perilaku kebersihan diri dengan kejadian antara Soil Transmitted Helmiths
terinfeksi cacing. Selain itu juga sejalan dengan hygiene perorangan pada anak
dengan hasil penelitian yang dilakukan yang berumur 6-7 tahun di RT. 022
oleh Nur Rahmi Sastra Putri (2020) yang Kelurahan Pekan Arba, dimana hasil
meneliti tentang Hubungan Personal pengujian dengan uji chi square
Hygiene Dengan Kejadian Kecacingan didapat nilai P Value sebesar 0.019.
pada Siswa SD Negeri 060909 Medan dimana hasil tersebut menunjukkan
Tahun 2019. Dimana hasil penelitian ini hasil yang sangat lemah, karena anak
menunjukkan bahwa ada hubungan yang yang memiliki hygiene tidak
bermakna antara (kebiasaan mencuci semuanya memiliki perilaku seperti
tangan, kebiasaan kontak dengan tanah,
memcuci tangan setelah bermain di http://repository.usu.ac.id/bitstrea
tanah. m/123456789/1/09E01727.pdf.
Paridah, dkk.2021. Analisis Faktor
REFERENSI Lingkungan Terhadap Kejadian
Kecacingan pada Murid Sekolah
Departemen Kesehatan Republik Dasar di Kelurahan Seberang
Indonesia 2010. Penyakit Tembilahan Kabupaten Indragiri
Kecacingan Masih dianggap Hilir. Diakses pada: 3 April 2022.
sepele. Diakses pada: 4 April Daikses dari:
2022. Diakses dari: https://doi.org/10.52364/sehati.vli2
http://www.depkes.go.id/pdf.php% .7
Fid=1135-. Potter, P.A dan Perry, A.G.2005. Buku
Gandahusada dan sriasi. 2006. Ajar Fundamental Keperawatan.
Parasitologi Kedokteran Cet.VI, Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi
FKUI, Jakarta. 4 Volume 2. Alih Bahasa. Jakarta.
Idris, S. A., & Fusvita, A. (2017) Rizka, Y.A, dkk.2016. Hubungan Antara
Identifikasi Telur Nematoda Usus Higiene Perorangan dengan Infeksi
(Soil Transmitted Helminths) Pada Cacing Usus (Soil Transmitted
Anak Di Tempat Pembuangan Helminths) pada Siswa SDN 25
Akhir (Tpa) Puuwatu. dan 28 Kelurahan Purus, Kota
Biowallacea, 4 (1), 566-571. Padang, Sumatera Barat Tahun
Irawati.2013. Hubungan Personal 2013. Diakses pada: 31 Maret
Hygiene dan Cacing pada Anak di 2022. Diakses dari:
Wilayah Kerja Puskesmas http://jurnal.fk.unand.ac.id
Tamangapa Antang Makasar. Sumanto, D & Ghofur, A. 2016. Taknik
Fakultas Ilmu Kesehatan. Identifikasi dan Pemeriksaan
Universitas Islam Negeri Alauddin Laboratorium Infeksi Kecacingan.
Makasar. Diakses pada 4 April Ikatan Analis Kesehatan Indonesia
2022. Diakses dari: Semarang, Semarang.
http://repositori.uin- Safar, Rosdiana.2010. Parasitologi
alauddin.ac.id/3102/I/Irawati.pdf Kedokteran. CV.Yrama Widya:
Isro’in dan Laily. 2012. Personal Bandung.
Hygiene. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tartowo dan Wartonah. 2006.
Nadesul dan Hendrawan. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan
Bagaimana Kalau Cacingan. Cet . Proses Keperawatan. Salemba
Puspa Swara. Jakarta. Medika. Jakarta.
Notoadmojo, Soekodjo. 2010. Metode Waqiah dan Ummul. 2010. Hubungan
Penelitian Kesehatan. Rineka Hygiene Perorangan dengan
cipta: Jakarta. Kejadian Infeksi Kecacingan pada
Nurjannah dan Anna.2012. Gambaran Pemulung di TPA Antang
Personal Hygiene Siswa Sekolah Makassar. Skripsi Sarjana.
Dasar Negeri Jatinangor. Diakses Fakultas Ilmu Kesehatan.
Pada: 6 April 2022. Diakses dari: Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai