●
P3K adalah memberikan pertolongan
pertama pada korban kecelakaan dan
kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat
sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
●
Tujuan P3K :
●
Mencegah cedera bertambah parah
●
Menunjang upaya penyembuhan
●
Mencegah kematian
Jenis – jenis kejadian
• Gangguan pernapasan
• Gangguan kesadaran
• Gangguan peredaran darah
• Luka bakar
Peralatan Yang Dibutuhkan
●
Bahan minimal yang harus Alat minimal yang
tersedia :
●
Untuk membersihkan
harus tersedia :
tangan (sabun dan Pembalut gulung
alkohol) Pembalut segitiga
Kapas
●
Obat mencuci luka (air
Plester
bersih, betadine, rivanol)
Kasa steril
●
Obat mengurangi nyeri
Gunting
(paracetamol)
Pinset
●
Bahan untuk
menyadarkan (minyak
angin, minyak kayu putih)
Yang Perlu Diperhatikan
– Jangan Panik
– Jangan Emosional
– Jangan Tergesa-gesa
– Jangan Mendramatisasi
– Jangan Putus Asa
Amankan lokasi kejadian
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
BLS/ppt/AHA2015/TI
6
Rantai Kelangsungan Hidup IHCA &
OHCA (Chain of Survival)
BLS/ppt/AHA2015/TI
7
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
Pelaksanaan P3K
Penyebab hilangnya
kesadaran/pingsan
seringkali dijumpai
adalah hipoglikemia,
pukulan pada kepala,
kepanasan,
keracunan,
ketakutan, dll.
Pertolongan pada
orang yang
PINGSAN
• Bila dalam keadaan renjatan/syok (kulit pucat, lembab, nadi cepat dan
lemah), baringkan penderita dengan kedua kaki lebih tinggi dari kepala.
• Bila pingsan karena kepanasan (heatstroke) lindungi penderita dari sinar
matahari, letakkan penderita dengan kepala lebih tinggi dari kedua kaki dan
basahi tubuhnya dengan air dingin (es atau alkohol) dan dikipasi.
TERSEDAK
• Perban/kain pembalut
Alat-alat • Kasa steril
Luka
Bakar
Bantuan Hidup Dasar
BLS/ppt/AHA2015/TI
20
Resusitasi jantung paru (RJP) atau disebut juga CPR
merupakan upaya pertolongan pertama pada orang yang
mengalami henti napas dan henti jantung karena
berbagai
Kompresi vs ventilasi
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
BLS/ppt/AHA2015/TI
22
Posisi penolong saat rjp
BLS/ppt/AHA2015/TI 23
• Posisi tangan • Pemberian nafas
buatan
BLS/ppt/AHA2015/TI 24
Anjuran & Larangan BLS untuk
CPR berkualitas tinggi dewasa
Penolong HARUS Penolong TIDAK boleh
Melakukan kompresi dada dengan Mengkompresi dengan kecepatan lebih
kecepatan 100 – 120 kali/ menit rendah dari 100 x/ menit atau lebih cepat
dari 120 x/ menit
Kompresi kedalaman minimal 2 inchi Kompresi kedalaman kurang dari 2 inchi
(5 cm) atau lebih dari 2,4 inchi (6 cm)
Membolehkan rekoil penuh setelah setiap Bertumpu di atas dada di antara kompresi
kali kompresi yang dilakukan
Meminimalkan jeda dalam kompresi Menghentikan kompresi lebih dari 10
detik
Memberikan ventilasi yang cukup (2 Memberikan ventilasi berlebihan (mis:
nafas buatan setelah 30 kompresi, setiap terlalu banyak nafas buatan atau
nafas buatan diberikan lebih dari 1 detik, memberikan nafas buatan dengan
setiap kali diberikan dada akan terangkat kekuatan berlebihan)
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
BLS/ppt/AHA2015/TI
25
Terima
Kasih