Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

PKC MATRAMAN DAN PKC MAMPANG


PRAPATAN
 Musim hujan sudah sebulan. Penduduk sepanjang sungai Keli Kabupaten Balung
sudah siap-siap kalau musim hujan ini membawa banjir besar sekitar 2 bulan
kedepan. Walaupun belum banjir, tetapi warga di ketiga kecamatan ini sudah
mulai menderita batuk dan pilek. Daerah ini merupakan tanah datar, dialiri air
sungai Keli yang bersumber dari Gunung, Murakapi. Yang batuk pileknya agak parah
tinggal dirumah. Sejak dua minggu lalu, warga disini banyak yang ke Puskesmas
atau Puskesmas pembantu. 4 buah Puskesmas dan 5 buah Puskesmas Pembantu
selalu penuh dengan penderita batuk pilek. Sebelumnya pihak Puskesmas sudah
mengingatkan penduduk agar bertindak hidup sehat.

 Sejak 3 minggu terakhir, penderita batuk pilek membengkak. Hampir tiap rumah
ada saja penderita batuk pilek tsb. Puncaknya 2 minggu terakhir hampir 3 diantara
5 orang penduduk sedang atau pernah menderita batuk pilek. Biasanya disertai
dengan demam tinggi, kadang-kadang timbul diare.

 Kabar yang beredar menyebutkan bahwa didesa Wotgandul, kecamatan Pasir


setumpuk ada kematian ayam yang mendadak selama 2 hari belakangan ini. Hari
pertama ada 15 ayam milik Karel, Putu dan Brahim. Hari kedua kemarin sudah 50
ayam kampung yang mati mendadak. Karel, Putu dan Brahim memperlakukan ayam
mati itu seperti ayam mati biasa. Sebelum dikubur, dibiarkan dahulu 27 beberapa
jam baru ditanam. Sedang yang mati kemarin sore, masih dibiarkan kaku
dihalaman rumah masing-masing.
 Masyarakat di sekitar sungai Keli mempunyai kebiasaan yang kurang sehat menurut
ukuran kesehatan. Hanya 25% penduduk yang BAB dijamban.
 Tersiar kabar angin bahwa dua orang warga disitu yang bernama Suhita dan Arini
menjalani perawatan intensif di RSU Propinsi karena dicurigai menderita flu
burung. Suhita dan Arini memang pergi meninggalkan desanya dalam keadaan
batuk pilek. Untuk menengok saudaranya dikota. Sampai dikota, karena merasa
penyakitnya berat an deman cukup tinggi, mereka periksa kedokter dan saat itu
juga dikirim ke RSU Propinsi.

 Keadaan inilah yang menyebabkan beberapa guru sekolah dan wiraswasta yang
sudah mendengar penyakit flu burung dari TV menjadi gelisah. Jangan-jangan ada
flu burung diwilayah ini dan bisa mematikan. Pak Guru Darajat dari SDN I Gopoh
dan beberapa orang guru lainnya merasa prihatin. Anak didiknya banyak yang tidak
masuk karena flu atau batuk pilek.

 Walaupun sudah banyak yang terserang flu di Kecamatan Gopoh, Pasir setumpuk
dan Ayan, Pemerintah Kabupaten Balung belum menyatakan KLB. Maklum tiap
tahun pada bulan ini pasti banyak orang flu, jadi sudah ada yang dicurigai flu
burung, dianggap biasa-biasa saja oleh pementah daerah
Pertanyaan

 Kalau yang dibicarakan terjadi, apa yang harus dilakukan? Di keluarga masing-
masing, dilingkungan, di masyarakat luas kabupaten balung?
 Susun daftar hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi dan mencegah
berbagai kemungkinan yang timbul?
Yang harus dilakukan di keluarga
masing-masing:
 Jika terdapat keluarga yang memiliki unggas, dapat melaporkan ke RT
setempat dan pihak RT berkoordinasi dengan lintas sectoral terkait
 Penerapan PHBS bagi anggota keluarga
 Jika ada anggota keluarga yang bergejala dan atau kontak dengan unggas
yang mati tiba-tiba, harap melaporkan diri ke puskesmas
Yang harus dilakukan di Lingkungan

Pihak Pukesmas :
Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi terkait kasus tersebut
Puskesmas aktif melakukan giat penyuluhan mengenai Flu burung serta PHBS
Puskesmas mengambil sampel ILI sebagai upaya testing
Puskesmas lapor ke sudin dan dinkes menindaklanjuti kasus
Puskesmas melakukan pemantauan dan rujukan bagi warga yang bergejala
Yang harus dilakukan di Lingkungan

RT Setempat : Dinas KPKP:


 RT setempat melakukan pendataan  Dinas KPKP mendata dan
warga yang bergejala mengambil sampel unggas yang
sakit dan mati
 RT setempat melakukan pendataan
warga yang memiliki ungags
 RT setempat melakukan pendataan
unggas milik warga yang mati tiba-
tiba serta kronologisnya
 RT setempat melaporkan ke lintas
sectoral termasuk puskesmas dan
pimpinan wilayah
Yang harus dilakukan di masyarakat
luas:
 Lintas sectoral melakukan isolir wilayah  Pemerintah menyiapkan ketersediaan
beresiko rumah sakit untuk menangani kasus
tersebut.
 Pemerintah memastikan hasil testing dan
menentukan status kedaruratan wilayah  Kordinasi dengan lintas sectoral terkait
desinfeksi wilayah tersebut.
 Pemerintah melakukan supplay
logistik/kebutuhan masyarakat di wilayah
terisolir.
Susun daftar hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
dan mencegah berbagai kemungkinan yang timbul
 Untuk mengatasi dan mencegah :

1. Mengisolir pasien dan wilayah beresiko


2. Melakukan Active Case Finding (ACF)
3. Pemeriksaan unggas yang sakit
4. Promosi Kesehatan mengenai PHBS
5. Menjaga kebersihan lingkungan terutama di wilayah peternakan
6. Kerjasama pengawasan dari seluruh pihak terkait
Ilustrasi Kasus

 Peran:
 Orang tua pasien (Dimas)
 Pasien yang bergejala (Tri Sukmaningrum)
 Dokter Puskesmas (dokter yosev)
 Petugas Surveillance (Anggraeni)
 Kepala Puskesmas (dr Desi)
 Lintas Sektoral (dok yosev)
 Petugas Promkes dan Narator (Diyanti)
Skenario :

 Disuatu pagi salah seorang Orangtua Desa Balungan membawa anaknya ke


puskesmas, (orangtua nya peternak yang unggas mati dan anaknya bergejala)
 Petugas puskesmas memeriksa dan menemukan gejala yang mengarah ke flu
burung
 Petugas puskesmas melaporkan ke bagian surveillance
 Petugas surveillance melakukan PE dan pengambilan sampel
 Petugas surveillance melaporkan ke kepala puskesmas terkait kasus tersebut
 Petugas puskesmas melakukan kordinasi lintas sectoral
 Lintas sectoral (Pak Camat) Bersama dinas KPKP melakukan penyelidikan dan
investigasi wilayah
 Petugas puskesmas melakukan promosi Kesehatan / giat penyuluhan terkait flu
burung dan PHBS Kepada warga sekitar

Anda mungkin juga menyukai