Anda di halaman 1dari 7

CACINGAN PADA ANAK

Aurora Permata Ayuningtyas


22081032 / 1D
D3 Farmasi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

penyakit cacingan merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan anak
menderita kurang gizi. Kelompok anak usia sekolah dasar adalah salah satu
kelompok umur yang rentan terhadap penyakit-penyakit kekurangan gizi. Cacingan
secara kumulatif pada manusia dapat menimbulkan kehilangan zat gizi berupa
karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga dapat menurunkan
produktivitas kerja. Kecacingan juga dapat menghambat perkembangan fisik.
Kecacingan juga dapat menyebabkan menurunnya ketahanan tubuh sehingga
mudah terkena penyakit lainnya.

Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa


cacing. Dimana dapat terjadi infestasi ringan maupun infestasi berat. Infeksi
kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing kelas nematode usus
khususnya yang penularan melalui tanah, diantaranya Ascaris lumbricoides, Trichuri
strichiura, dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
dan Strongyloides stercoralis.

Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun


sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kecacingan dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas
penderita sehingga secara ekonomi dapat menyebabkan banyak kerugian yang
pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Infeksi cacing
pada manusia dapat dipengaruhi oleh perilaku, lingkungan tempat tinggal dan
manipulasinya terhadap lingkungan.
B. PENULARAN NYA

Infestasi cacing yang ditularkan oleh tanah yang dikarenakan kondisi


tanah yang lembab memungkinkan telur Ascaris dan Trichuris berkembang
biak dengan cepat. Tahan berpasir yang gembur di daerah pedesaan dan
pertambangan sangat sesuai untuk pertumbuhan larva cacing tambang. Kondisi
tanah yang kering dan berdebu juga bisa menyebabkan telur terbawa angin
sehingga penularan Enterobius lebih mudah terjadi antara orang yang satu
dengan yang lainnya. perilaku tidak memakai alas kaki setiap keluar rumah atau
beraktivitas mengakibatkan anak terinfeksi cacing karena larva cacing tambang
akan masuk melalui pori-pori kulit yang tidak memakai alas kaki.

Penularan kecacingan lainnya, yaitu Hymenolepis dapat terjadi karena kontak


langsung, yaitu telur cacing yang masuk dari tangan ke mulut. Selain manusia, tikus
dapat berperan sebagai inang pejamu pada himenolepiasis, sehingga makanan
yang tercemar tinja tikus dapat dicurigai. Penularan cacing Enterobius sangat
mudah terjadi karena telur dapat segera matang setelah dikeluarkan oleh cacing
betina, dapat masuk ke mulut melalui tangan atau makanan yang terkontaminasi,
dan dapat terhisap melalui pernafasan karena telur dapat melayang di udara,
bahkan dapat mengalami auto-infeksi saat telur yang menempel di anus langsung
menetas kembali menjadi larva.

Sebelum anak terkena cacingan, terlebih dahulu telur cacing keluar dari perut
manusia bersama kotoran atau faces. Jika limbah manusia itu dialirkan ke sungai
atau got, maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing. Jika air yang telah
tercemar dipakai oleh orang lain untuk menyirami tanaman atau aspal jalan, telur-
telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu.
Telur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia.

Penyakit cacingan dapat menyebabkan kekurangan gizi karena semua nutrisi


diserap oleh cacing akan membuat perkembangan mental dan fisik anak menjadi
terganggu, membuat anak menjadi mudah sakit karena penurunan sistem
imunitasnya, stunting atau fisik anak menjadi lebih pendek dan kecil dari teman
seusianya, berkurangnya kecerdasaan anak serta pada beberapa kasus juga dapat
menyebabkan kematian pada anak. Kematian anak akibat cacingan biasanya
dikarenakan sudah terlalu banyaknya cacing di dalam tubuh si kecil, hingga
membuat cacing berjelajah ke organ tubuh yang lain seperti paru-paru dan lainnya.
C. CONTOH PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK

 Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)

 Cacing Gelang (Ascariasis lumbricoides)

 Cacing Pita (Taenia sp.)

 Cacing Tambang (Necator americanus dan Acylostoma duodenale)

D. GEJALA BILA TERKENA CACINGAN

 Penurunan berat badan secara drastis disertai perut membuncit


 Kehilangan nafsu makan
 Lemas dan sering mengantuk
 Demam
 Anemia dan kulit tampak pucat
 Mata sayu
 Penurunan kecerdasan
 Mual, muntah, dan nyeri perut
 Bagian sekitar anus terasa gatal
 Batuk terus menerus dalam waktu yang lama
 Feses mengandung darah dan cacing

E. CARA MENGHINDARI TERKENA PENYAKIT CACINGAN


 Menghidari tempat kotor
 Memakai alas kaki
 Rajjin mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun
 Memasak makan atau minuman dengan benar
 Memotong kuku secara rutin
 Hindari kebiasaan menggigit kuku
 Hindari sikecil menggaruk pantat
 Ganti pakain anak setelah bermain di luar
 Mandi dan bersihkan anus dan kelamin pada anak
 Mencuci pakain menggunakan air hangat
 Memberikan obat cacing setiap 6bulan sekali

F. BEBERAPA GAMBAR CACINGAN PADA ANAK


DAFTAR PUSTAKA

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1288/cacingan-pada-anak
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/yuk-kenalan-lebih-
dekat-dengan-penyakit-cacingan-pada-anak.html
https://www.halodoc.com/artikel/infeksi-cacing-kremi-pada-anak-ini-7-tandanya
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-pencernaan/cacingan
https://medicastore.com/berita/2299/cacingan-pada-anak
https://www.andiyaniachmad.com/2021/02/ayosalingjaga.html
AYU WULANDARI , S.Pd , M . Si AURORA PERMATA AYUNINGTYAS

Anda mungkin juga menyukai