040.0044..01. 20 1 1/6 SPO Tanggal Terbit (STANDAR 01 Oktober 2020 PROSEDUR OPERASIONAL) 1. PENGERTIAN Covid-19 adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan sampai berat. Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia secara luas dan berkelanjutan. Mekanisme penularan belum diketahui. Kemungkinan penularannya dapat melalui: • Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin. •Tidak Langsung: melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus. Merujuk pada definisi kasus WHO, klasifikasi kasus Covid19 adalah sebagai berikut : 1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) a. Seseorang dengan lnfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38°C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/ tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat. DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut: 1. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal* 2. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia** Type equation here . PELAYANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
0044..01. 20 1 2/6
b. Seseorang dengan demam (≥38°C) atau riwayat demam atau
ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable Covid-19; b. Seseorang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** di area transmisi lokal di Indonesia** yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. 2. Orang Dalam Pemantauan (ODP) Seseorang yang mengalami demam (38°C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk. DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut: a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal* b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia** 3. Kasus Konfirmasi Seseorang terinfeksi Covid19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif # Perlu waspada pada pasien dengan gangguan system kekebalan (immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas. *Negara yang melaporkan transmisi local menurut WHO dapat dilihat melalui http://infeksiemerging.go.id **Area transmisilokal di Indonesia dapatdilihatmelalui http;//infeksiemerging.kemkes.go. id ***ISPA berat atau Pneumonia berat adalah: Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan PELAYANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
0044..01. 20 1 3/6
infeksi saluran nafas, ditambah satu dan: frekuensi nafas > 30
X/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen (Sp02) < 90% pada udara kamar. Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernafas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini: - Sianosis sentral atau Sp02< 90% - Distress pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat) - Tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea : <2 bulan 60 x/menit; 2-11 bulan ≥50x/menit; 1-5 tahun ≥ 40x/menit; ˃5 tahun ≥ 30 x/menit 2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tatalaksana untuk pelayanan terhadap pasien Covid-19 di RSUD X, dalam rangka meminimalkan kesakitan, kematian dan penyebarannya. 1. KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Corona virus (2019-nCoV) sebagai Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. 2. Keputusan Gubernur jawa barat No . 445/Kep.186-Dinkes /2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Infeksi Emerging Tertentu. 3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan PengendalianPenyakit Kementerian Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/11/753/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Revisike-3 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona virus Disease (Covid-19) PELAYANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
0044..01. 20 1 4/6
4. PROSEDUR Prosedur Pasien masuk melalui:
a. Instalasi Gawat Darurat 1. Pelaksanaan skrining riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau riwayat kontak dengan pasien dalam pengawasan/orang dalam pemantauan/kasus probabel/kasus konfirmasi Covid19 dengan gejala Pneumonia yang memerlukan perawatan di RS oleh petugas triase primer (Gejala telah terinfeksi virus Covid19 biasanya dimulai 2 hingga 14 hari sesudah seseorang terinfeksi). 2. Jika ada riwayat tersebut maka petugas akan mengarahkan pasien untuk menuju ruang pemeriksaan di ruang Isolasi IGD diantar oleh petugas IGD, memakaikan masker kepada pasien (petugas/keluarga harus menggunakan masker), sementara keluarga pasien dapat mengurus pendaftaran di pendaftaran IGD. 3. Penggunaan APD lengkap yang sudah disediakan di IGD untuk petugas yang menangani pasien tersebut di ruang pemeriksaan. Petugas yang berkontak tidak dapat keluar masuk ruang pemeriksaan. 4. Pemeriksaan dan tindakan teknik medik pasien oleh dokter jaga IGD sesuai ketentuan yang berlaku, dan lapor kepada DPJP. 5. Penegakkan diagnosis kerja dan penanganan lebih lanjut oleh DPJP. 6. Pemberian informasi kepada petugas Laboratorium untuk dilakukan cek Lab dan swab nasofaring dan petugas radiologi untuk pemeriksaan Foto Rontgen Thorax. 7. Jika masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP), dapat dipulangkan dan isolasi di rumahselama 14 hari dengan dibekali edukasi tentang apa yang sebaiknya dilakukan selama isolasi. 8. Jika hasil pemeriksaan PDP ringan-sedang dilakukan transfer pasien ke ruang isolasi rawat inap, dengan menggunakan SPO PELAYANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
0044..01. 20 1 5/6
transfer pasien ke ruang isolasi
9. Jika hasil pemeriksaan PDP berat dirujuk ke RS Rujukan Pusat Covid-19. b. Prosedur Masuk Rawat Jalan 1. Pelaksanaan skrining pada pasien dan pengantar pasien dengan gejala demam, batuk, nyeri tenggorokan (Gejala telah terinfeksi virus Covid19 biasanya dimulai 2 hingga 14 hari sesudah seseorang terinfeksi) dengan riwayat kontak/bepergian. 2. Jika ada riwayat tersebut maka petugas poliklinik akan mengarahkan pasien untuk menuju ruang pemeriksaan di ruang isolasi IGD diantar oleh petugas poliklinik terkait (perawat) dengan menyerahkan masker/APD kepada pasien/keluarga (petugas/keluarga harus menggunakan masker N 95 dan pasien menggunakan masker bedah), sementara keluarga pasien yang lain dapat mengurus pendaftaran di IGD 3. Penanganan di IGD sesuai prosedur di atas. c. Ruang Rawat Inap 1. Apabila pasien yang sedang dirawat inap dicurigai Covid 19, maka DPJP mengkonsultasikan pasiennya kepada dokter spesialis Paru. 2. Dokter Paru menetapkan pasien sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau bukan. 3. Jika pasien masuk kriteria PDP maka perawatan dialihkan keruang perawatan isolasi Covid 19. 4. Jika pasien bukan PDP perawatan sesuai indikasi penyakit. d. Ruang Perawatan Jenazah 1. Bila pasien Covid19 meninggal maka Prosedur sesuai SPO Perawatan Jenazah PasienCovid19. Penjemputan jenazah oleh Petugas dan ambulans dari Rumah Sakit. PELAYANAN PASIEN COVID-19