Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN PASIEN COVID-19

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

Definisi Operasional a. Orang Tanpa Gejala (OTG)


1. Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi
COVID- 19
2. Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-
19
3. Kontak erat : seseorang yang kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam
jarak 1 meter dengan kasus PDP / Positif COVID-19 dalam 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)


1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek / sakit tenggorokan / batuk DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal;
2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

c. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)


1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC)
atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan
seperti: batuk / sesak nafas / sakit tenggorokan / pilek / pneumonia ringan
hingga berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di Negara / wilayah yang melaporkan transmisi lokal;
2. Orang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi atau probabel COVID-19;
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.

d. Konfirmasi
Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksaan PCR.

e. Komorbiditas
Penyakit penyerta (komorbid) yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit
lain yang dialami selain dari penyakit utamanya (misal, penyakit diabetes,
hipertensi, kanker).
TUJUAN 1. Sebagai panduan dalam Tatalaksana Penanganan Pasien Covid-19
2. Sebagai panduan dalam tatakelola pemeriksaan Laboratorium
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

3. Sebagai panduan preoperative Screening


4. Sebagai panduan keperluan ventilator mekanik untuk pasien
5. Sebagai panduan pemulangan dan penanganan pasien meninggal
KEBIJAKAN 1. Interim guidance WHO No. WHO/2019-nCoV/IPC/v2020.1 mengenai “Infection
Prevention and Control During Health Care When Novel Corona Virus (nCoV)
Infection Is Suspected
2. Edaran kemenkes Dirjen P2P No.SR.03.04/ii/55/2020 tentang “Kesiapsiagaan
dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Pneumonia dari Negara Republik
Rakyat Tiongkok ke Negara Indonesia”
3. “Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCov),
direktorat jendral pencegahan dan pengendalian penyakit, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
4. Edaran Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) No. 025/PP-PDPI/I/2020
Mengenai “Alur Pneumonia Coronavirus”
5. PPK PDPI mengenai Pneumonia Viruscorona
6. Setiap pasien yang terindikasi infeksi harus masuk ruang isolasi

PROSEDUR TATA LAKSANA PENANGANAN PASIEN COVID-19


1. Semua pasien yang berobat ke RS. Mokopido, dilakukan screening di depan
Instalasi Rawat jalan / IGD
2. Pasien dengan Gejala :
 Demam  Berasal dari daerah Transmisi
 Nyeri kepala  Kontak dengan PDP / Kasus
 Myalgia/atralgia Konfirmasi
 Anosmia/Dysgeusia
 Batuk/ Pilek / Nyeri tenggrokan
 Gangguan pernapasan/ kesulitan
bernapas / Sesak Nafas
 Gangguan gastrointestinal
Akan di arahkan ke IGD dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD, yang
selanjutnya dikonsul kepada DPJP.
3. Pemeriksaan rutin saat pasien datang :
- Foto roentgen thorax
- Pemeriksaan darah perifer lengkap
- Kimia darah lainnya (fungsi hepar, fungsi ginjal, GDS)
- EKG (pada pasien hipertensi dan takikardi)
- Rapid test antibody / swab nasofaringeal
- MSCT scan thorax
4. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien akan di tangani berdasarkan :
 Tidak ada Indikasi
- Di pulangkan dan diberikan edukasi
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

- Di rawat sesuai penyakit


 Ada indikasi
- Pasien diisolasi di Ruang Infeksius Khusus (satu ruangan untuk satu
orang, ruang bertekanan Negatif)
- Dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah rutin, rapid test antibodi) dan
pemeriksaan radiologi (roentgen thorax dan MSCT Thorax) atas dasar
permintaan DPJP dengan menyertakan keterangan klinis yang jelas.
- Hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi diserahkan langsung
kepada DPJP.
- Jika hasil temuan klinis, laboratorium dan radiologi tidak mendukung ke
diagnosa covid-19, maka pasien dapat dipulangkan atau dirawat sesuai
penyakit
- Jika hasil temuan klinis, laboratorium dan radiologi mendukung ke
diagnosa covid-19, maka pasien dipindahkan dan dirawat di ruang isolasi
Covid-19
5. Seluruh tatalaksana dilakukan oleh petugas medis dengan menggunakan APD
sesuai level resiko paparan

TATAKELOLA PEMERIKSAAN LABORATORIUM


1. Kelompok OTG
Terhadap OTG dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke-1 dan ke-14 untuk
pemeriksaan RT-PCR. Dilakukan pemeriksaan Rapid Test apabila tidak tersedia
fasilitas pemeriksaan RT-PCR, apabila hasil pemeriksaan pertama menunjukkan
hasil :
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan
menerapkan PHBS dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada hari ke
10. Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut, apabila
tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.
b. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan
menerapkan PHBS dan physical distancing; Pada kelompok ini juga akan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari
berturut-turut, apabila tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.

2. Kelompok ODP
Kelompok ini akan melalui pemeriksaan RT antibodi dan jika pemeriksaan
pertama menunjukkan hasil:
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah dengan
menerapkan PHBS dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada hari ke
10. Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut, apabila
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.


b. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah dengan
menerapkan PHBS dan physical distancing; Pada kelompok ini juga akan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari
berturut-turut, apabila tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.

3. Kelompok PDP
Kelompok ini akan melalui pemeriksaan RT antibodi dan jika pemeriksaan
pertama menunjukkan hasil:
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri rumah dengan
menerapkan PHBS dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada hari ke
10. Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut. Apabila
mengalami perburukan gejala, lakukan perawatan di RS.
a. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah (gejala ringan),
isolasi di RS darurat (gejala sedang), atau isolasi di RS rujukan (gejala
berat); Pada kelompok ini juga akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT
PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut.

PREOPERATIVE SCREENING
KRITERIA SKOR
Riwayat (14 Hari)  Demam 0 = Tidak Ada
 Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggrokan 1 = Ada Salah satu

 Sesak Nafas 2 = Ada ≥ 2

 Diare/Mual-Muntah/sakit Perut 3 = Jika Kontak (+)

 Anosmia/Dysgeusia
 Myalgia/atralgia
 Perjalanan Keluar Negeri
 Kontak dengan PDP/Kasus
Konfirmasi
Gejala Klinis  Demam 0 = Tidak Ada
 Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggrokan 1 = Ada Salah satu

 Sesak Nafas (RR > 30x/Menit 2 = Ada ≥ 2

 Diare/mual-muntah/nyeri perut 3 = jika Desaturasi


(+)
 Anosmia/dysgeusia
 Myalgia/atralgia
 Ronchi/wheezing
 Desaturasi (SpO2 < 95% tanpa
suplementasi oksigen)
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

Laboratorium  Leukopenia (< 5000/mm3) 0 = Tidak Ada


atau leukositosis (> 10.000/ 1 = Ada Salah satu
mm3) 2 = Ada ≥ 2
 Limfositopenia (limfosit absolut
< 1500/mm3)
 Neutrofil-Limfosit Ratio
meningkat (NLR > 3,13)
 C-reactive protein (CRP)
meningkat dengan
Procalcitonin (PCT) normal
 Ureum/kreatinin meningkat
(bukan pasien CKD)
 SGOT/SGPT meningkat (tanpa
sebab yang jelas)
Radiologi Rontgen thorax : 0 = Tidak Ada
konsolidasi/infiltrat multifokal, 3 = Ada
unilateral/bilateral
SKOR

1. Skor < 3
 Resiko rendah
 Operasi dijalankan seperti biasanya
 Jika Intubasi/LMA minimalkan potensi produksi aerosol gunakan aliran
oksigen lebih rendah, minimalkan ventilasi manual, jika memungkinkan
RSI, hindari Intubasi awake) dan gunakan APD Level 2
 Saat intubasi dan ekstubasi hindari batuk, minimalkan orang di ruangan
 Pasien ditransfer dari ruang rawat menggunakan masker bedah
 Saat diruang pemulihan jika sadar penuh, gunakan kembali masker bedah

2. Total skor ≥ 3
a. Normal/Temuan tidak khas COVID-19 Rapid Test (-)
 Diskusi antara Anastesi, Operator, DPJP, Sp.PD / Sp.A (Kasus
Probabel)
 Operator dijalankan dengan ‘precaution’ jika Urgent/Emergency, APD
Level 2
 Pilih anestesi regional jika memungkinkan
 Jika anastesi umum, intubasi dengan minimalkan aerosollisasi (RSI
tanpa bagging manual, video laringskop, ekstubasi hindari batuk,
gunakan headbox
 Pasien ditransfer dari ruangan menggunakan masker bedah
 Di ruang pemulihan, pasien menggunakan masker bedah jika sadar
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

penuh dan beri suplementasi oksigen aliran rendah


 Jarak antar bed pasien di ruang pemulihan minimal 2 meter

b. Hasil pemeriksaan radiologi possible covid dengan RAPID TEST (+)


 Status pasien menjadi PDP
 Jika elektif, tunda operasi
 Jika urgent/emergency, operasi dilakukan di OT infeksius (tekanan
negatif) dengan ante room dan akses keluar dan masuk sendiri tanpa
melalui common area
 Minimalkan petugas dalam A=π r 2 dan menggunakan APD level 3
 Pilih anestesi regional jika memungkinkan
 Saat intubasi & ekstubasi minimalkan petugas dalam OT
 Airway management dengan minimal aerosolisasi
 Tentukan area pemakaian dan pelepasan APD level 3
 Pasien diantar ke OT menggunakan masker bedah atau box
 Paska operasi ke ruangan/ICU isolasi, serah terima di ruang OT atau
ICU

c. CT THORAX UNAVAILABLE (Waktu tidak memungkinkan, pasien menolak,


wanita hamil)
 Diskusikan kembali antara anestesi, operator, DPJP, SpPD dan/atau
SpP
 Jika elektif sebaiknya tunda operasi hingga dapat dilakukan CT thorax
 Jika urgent/emergency, dan rapid test (+) berlakukan status PDP,
gunakan APD Level 3, prosedur perioperatif sesuai PDP (lihat di atas)
 Jika urgent/emergency dan rapid test (-), operasi dijalankan dengan
precaution, gunakan APD level 2, anestesi regional jika
memungkinkan, minimalkan aerosolisasi (prosedur perioperatif seperti
pada kasus probable)
 Evaluasi ulang dengan CT thoraks post operasi jika memungkinkan

INDIKASI PASIEN YANG MEMERLUKAN VENTILATOR MEKANIK


Pada prinsipnya seluruh pasien yang masuk di Rumah Sakit Rujukan adalah PDP
yang memenuhi kriteria salah satu sebagai berikut:
a. Gagal napas berdasarkan pemeriksaan Analisis Gas Darah
b. Apabila tidak bisa dilakukan analisis gas darah, saturasi oksigen <90%
c. Penurunan kesadaran
d. Tanda- tanda sepsis atau sepsis
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

SYARAT PEMULANGAN PASIEN COVID-19


Pasien yang dirawat dengan diagnosa infeksi COVID-19 dapat dipulangkan apabila
hasil pemeriksaan PCR negatif 2 kali berturut-turut dalam selang waktu 2 hari.
Apabila tidak tersedia pemeriksaan PCR maka pemulangan pasien COVID-19
didasari oleh:
1. Kondisi Stabil
2. Bebas Demam 3 Hari
3. Perbaikan Gejala Respirasi
4. Tidak ada Disfungsi Organ
5. Perbaikan pada Foto Thorax dan CT Scan paru
6. Perbaikan pada hasil Laboratorium Hema (Hb,L,N,Lim), LED, Trombosit, CRP

PENANGANAN PASIEN MENINGGAL


Langkah-langkah pemulasaran jenazah pasien terinfeksi COVID-19 dilakukan sesuai
dengan Pedoman Pemulasaran Jenazah COVID 19 (Kemenkes, 2020) sebagai
berikut:
1. Petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani
pasien yang meninggal akibat penyakit menular.
2. APD lengkap harus digunakan petugas yang menangani jenazah jika pasien
tersebut meninggal dalam masa penularan.
3. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah
tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah.
4. Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong
jenazah.
5. Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah meninggal dunia.
6. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya
sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan menggunakan
APD.
7. Petugas harus memberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan
khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular. Sensitivitas
agama, adat istiadat dan budaya harus diperhatikan ketika seorang pasien
dengan penyakit menular meninggal dunia.
8. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet. Jika akan diotopsi harus
dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh keluarga dan Direktur Rumah
Sakit.
a. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
b. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.
c. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah.
PENANGANAN PASIEN COVID-19
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Halaman
Jl. Lanoni No. 37 Tolitoli Kode Pos : 94515 Sulawesi
RSUD MOKOPIDO
Tengah Telp. (0453) 21300-21301 Tolitoli e-mail :
TOLITOLI mokopido@gmail.com dr. DANIAL
19631215 199803 1 002

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Laboratorium Klinik
4. Instalasi Radiologi
5. Bidang Pelayanan Medik
6. Bidang Keperawatan
7. Ruang Pemulasaraan Jenazah

Anda mungkin juga menyukai