Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN COVID-19 PADA IBU

HAMIL
No. Dokumen KS.01.01.13/032-
UPTDPANYILEUKAN/
SOP/X/2021
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit 11/10/2021
Halaman
Drg. Erna
UPT
Kurniati
PUSKESMAS
NIP19770513
PANYILEUKAN
200501 2 009
1. Pengertian Penatalaksanaan covid-19 pada ibu hamil adalah langkah-
langkah yang dilakukan petugas medis baik dokter/perawat
dalam melakukan penatalaksanaan kasus covid-19 pada pasien
yang sedang hamil di Puskesmas Panyileukan.
Covid-19 adalah penyakit infeksi menular akibat virus corona,
jenis betacoronavirus tipe baru, yang diberi nama 2019 novel
Coronavirus (2019-nCoV), yang bisa menyerang organ
pernafasan, organ pencernaan, kulit, mata dan beberapa organ
penting lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan
medis kasus covid-19 pada ibu hamil di UPT Puskesmas
Panyileukan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor KS.01.01.13/02-
UPTDPanyileukan/SK/IX/2021 tentang Pelayanan Klinis selama
pandemic covid 19 .
4. Referensi 1. Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3
2. Petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi
covid-19 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan 2020
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
- Onset terjadinya penyakit
- Keluhan (gejala covid-19) :
Demam, batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit
tenggorokan, sakit kepala, nyeri di badan, gangguan
indera penciuman (anosmia), gangguan indera perasa
(ageusia), sesak nafas, mual, muntah, mencret, tidak
nafsu makan dan gangguan kesadaran.
- Faktor resiko :
14 hari terakhir kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
positif covid-19 (PCR/swab antigen) atau pasien probable
covid-19
- Faktor epidemiologis :
- 14 hari terakhir bekerja/tinggal di tempat yang
berisiko tinggi penularan
- 14 hari terakhir berada/riwayat bepergian di
wilayah/kota/negara dengan riwayat transmisi lokal
- 14 hari terakhir bekerja/mengunjungi fasilitas
kesehatan/melakukan pemantauan kasus dan
kontak
- Riwayat penyakit penyerta (komorbid)
- Riwayat rapid antigen SARS-COV-2 reaktif atau PCR
SARS-COV-2 positif tanpa adanya gejala
- Riwayat kehamilan : Hamil ke berapa, HPHT, TP,
ada/tidak tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
(perdarahan, muntah sampai lemas dan dehidrasi, hilang
kesadaran, kejang) dan ada/tidaknya tanda-tanda
inpartu.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.


- Keadaan Umum : status kesadaran
- Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, laju pernafasan,
suhu, saturasi oksigen (SpO2)
- Status obstetrik : TFU, DJJ

3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan fisik.

Kasus Suspek
Seseorang yang memenuhi salah satu kriteria klinis DAN salah
satu kriteria faktor risiko:
Kriteria Klinis:
 Demam akut (≥ 380 C)/riwayat demam dan batuk;
ATAU
 Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda-tanda penyakit covid-19
DAN
Memenuhi salah satu kriteria faktor epidemilogis.

Kasus Probable
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut :
a. Seseorang yang memenuhi salah satu kriteria klinis
DAN
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable; ATAU
terkonfirmasi; ATAU berkaitan dengan cluster COVID-19.
b. Kasus suspek dengan gambaran radiologis sugestif ke arah
COVID-19.
c. Seseorang dengan gejala akut anosmia (hilangnya
kemampuan indra penciuman) atau ageusia (hilangnya
kemampuan indra perasa) dengan tidak ada penyebab lain
yang dapat diidentifikasi.
d. Orang dewasa yang meninggal dengan distres pernapasan
DAN
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable atau
terkonfirmasi, atau berkaitan dengan cluster COVID-19

Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Seseorang dengan hasil RT-PCR positif
b. Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif
DAN
memenuhi kriteria definisi kasus probable ATAU kasus suspek
c. Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid
antigen SARS-CoV-2 positif atau RT-PCR positif

Untuk kasus konfirmasi, COVID-19 dibedakan menjadi :


1. Tanpa gejala
Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak
ditemukan gejala.
2. Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus
(manifestasi sesak dan laju pernafasan meningkat >24x/menit)
dan SpO2 > 95 dengan alat ukur oksimetri.
3. Sedang
Pada pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk,
sesak, dan laju pernafasan meningkat >24x/menit) dengan
SpO2 < 95% s/d > 93% dengan udara ruangan.
4. Berat /Pneumonia Berat
Pada pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk,
sesak, dan nafas cepat) ditambah satu dari: frekuensi napas >
30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada
udara ruangan.
5. Kritis
Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS),
sepsis dan syok sepsis, seperti hilang kesadaran, suhu sangat
tinggi (>40o), nafas pendek dan cepat, sesak nafas, hipotensi,
denyut nadi meningkat dan kulit kebiruan (sianosis).
4. Petugas memberikan penanganan dan terapi.
Untuk semua kriteria kasus suspek / probable / terkonfirmasi
dengan adanya indikasi komplikasi kehamilan seperti
perdarahan antepartum (abortus / placenta previa / solusio
placenta), preeklampsia/eklampsia, hyperemesis gravidarum
dan tanda-tanda inpartu, ibu hamil dengan covid-19 segera
dilakukan rujukan ke rumah sakit yang tersedia ruangan isolasi
poned sesuai SOP rujukan pasien covid-19.

Kasus Suspek - Kasus Probable


Untuk kasus suspek/probable, dilakukan pemeriksaan swab
antigen/swab RT-PCR dan diberikan multivitamin dan obat
simptomatis :
- Demam/sakit kepala/pusing : Paracetamol 3x500 mg
- Batuk : Acetylcystein 3x200 mg
- Pilek : loratadin 1x1
- Mual/muntah : ondansetron 4 mg 3x1 sebelum makan

Kasus Konfirmasi
TANPA GEJALA
a. Isolasi dan Pemantauan
- Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan
spesimen diagnosis konfirmasi.
- Pasien dipantau melalui wa/telepon oleh petugas puskesmas.
- Kontrol di puskesmas pemantau setelah 10 hari isoman untuk
mendapatkan surat selesai isoman.
b. Non-farmakologis
Berikan edukasi terkait isoman di rumah.
c. Farmakologi
1. Multivitamin :
- Vitamin C
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/24 jam untuk 10 hari
atau
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
selama 10 hari
atau
- Multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink 1-2
tablet/24 jam selama 10 hari
- Vitamin D
- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari selama 10 hari
- Zink
- Zink 1x20 mg selama 10 hari

DERAJAT RINGAN
a. Isolasi dan Pemantauan
- Isolasi mandiri di rumah/ fasilitas karantina selama
maksimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas
gejala demam dan gangguan pernapasan. Jika gejala lebih dari
10 hari, maka isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang ditambah
dengan 3 hari bebas gejala.
- Petugas puskesmas melakukan pemantauan kondisi pasien
melalui wa / telepon.
- Setelah melewati masa isolasi pasien kontrol ke puskesmas
pemantau untuk mendapatkan surat selesai isoman.
b. Non Farmakologis
Edukasi terkait isoman di rumah.
c. Farmakologis
1. Multivitamin :
- Vitamin C
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/24 jam untuk 10 hari
atau
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
selama 10 hari
atau
- Multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink 1-2
tablet/24 jam selama 10 hari
- Vitamin D
- Suplemen: 1000 IU/hari selama 10 hari
- Zink
- Zink 1x20 mg selama 10 hari
2.Antivirus
Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari
3.Pengobatan simptomatis

DERAJAT SEDANG
Rujuk ke Rumah Sakit Perawatan ibu hamil dengan Covid-19
sesuai SOP rujukan covid-19
DERAJAT BERAT ATAU KRITIS
Rujuk ke Rumah Sakit Perawatan ibu hamil dengan Covid-19
sesuai SOP rujukan covid-19.

TERMINASI KEHAMILAN
Terminasi kehamilan dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas
ruang poned isolasi sesuai SOP rujukan covid-19. Terminasi
kehamilan dilakukan berdasarkan indikasi kehamilan.

5. Petugas memberikan edukasi dan konseling


- Menjelaskan penyakit covid-19 dan gejalanya.
- Edukasi pasien isoman :
Pasien :
- Selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan saat
berinteraksi dengan anggota keluarga
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer sesering mungkin.
- Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)
- Upayakan kamar tidur dan kamar mandi sendiri / terpisah
- Menerapkan etika batuk
- Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun
- Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya
(sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).
- Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam
kantong plastik / wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian
kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci dan segera
dimasukkan mesin cuci
- Ukur dan catat suhu tubuh dan saturasi oksigen 2 kali sehari
(pagi dan malam hari)
- Segera beri informasi ke petugas pemantau/FKTP atau
keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh > 38oC dan
saturasi oksigen di bawah 95
Lingkungan/kamar :
- Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
- Membuka jendela kamar secara berkala
- Bila memungkinkan menggunakan APD saat membersihkan
kamar (setidaknya masker, dan bila memungkinkan sarung
tangan dan goggle).
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer sesering mungkin.
- Bersihkan kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau
bahan desinfektan lainnya 
Keluarga:
- Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan pasien,
melakukan karantina di rumah dan dijadwalkan pemeriksaan
swab antigen/pcr oleh petugas puskesmas.
- Anggota keluarga senantiasa pakai masker
- Jaga jarak minimal 1 meter dari pasien
- Senantiasa mencuci tangan
- Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan bersih
- Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar sirkulasi udara
tertukar
- Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin tersentuh
pasien misalnya gagang pintu dll dengan desinfektan.

6. Petugas melaporkan ke tim covid/surveilans jika pasien


termasuk kriteria kasus konfirmasi untuk dilakukan tracing
kontak erat.

7. Petugas menuliskan kedalam status rekam medis hasil


pemeriksaan dan terapi.
6.Unit terkait 1. Unit Poli Umum
2. Unit KIA
3. Tim tracing RW
4. Petugas surveilans
5. Unit Farmasi
7.Diagram Alir

JIKA ADA INDIKASI KOMPLIKASI


KEHAMILAN DENGAN KRITERIA
APAPUN

8. Rekaman
Historis
Perubahan NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL BERLAKU

     
 

Anda mungkin juga menyukai