Petugas Faskes
Ambulans
Shelter Covid-19
PROSEDUR 1. Faskes melapor ke Shelter
a. Faskes yang dimaksud adalah Puskesmas di wilayah Provinsi
DI Yogyakarta dan RS DKT Yogyakarta
b. Apabila pasien masuk ke dalam kriteria shelter maka Faskes
melaporkan kepada Shelter untuk konfirmasi ketersediaan
tempat (No telepon shelter)
c. Faskes perujuk menyampaikan via telepon ke Tim Jaga
Shelter antara lain:
• Jumlah pasien yang akan dirujuk
• Identitas Pasien : nama, tanggal lahir, alamat
• Kondisi klinis terakhir dan riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisis dan penunjang yang telah dilakukan
• Jenis transportasi yang digunakan untuk merujuk ke
shelter
• Petugas pengantar pasien
• Surat rujukan yang berisi minimal data tersebut di atas
yang ditandatangani oleh dokter puskesmas/RS
sebagai penanggungjawab pasien tersebut
• Penyelidikan Epidemiologi (PE)
• Nomor telepon Puskesmas/RS yang bisa dihubungi
d. Kriteria pasien shelter:
• Pasien positif Covid-19 terkonfirmasi (antigen/PCR)
dengan gejala ringan : Gejala infeksi saluran napas
atas seperti demam, fatigue, mialgia, batuk, nyeri
tenggorokan, pilek, dan bersin. Beberapa kasus
mungkin tidak disertai demam, dan lainnya mengalami
gejala saluran pencernaan seperti mual, muntah, nyeri
perut, diare,atau gejala non-respiratori lainnya.
• Pasien positif Covid-19 terkonfirmasi (antigen/PCR)
dengan gejala sedang : Gejala dan tanda klinis
pneumonia. Demam, batuk, takipnu, dapat disertai
ronki atau wheezing pada auskultasi paru tanpa distres
napas dan hipoksemia.
Kriteria takipnu : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11
bulan, ≥50x/menit; usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5
tahun, ≥30x/menit.
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)
No.Dokumen :
STANDAR OPERASIONAL
Revisi :
PROSEDUR (SOP)
Tgl Berlaku :
Halaman :
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)
No.Dokumen :
STANDAR OPERASIONAL
Revisi :
PROSEDUR (SOP)
Tgl Berlaku :
Halaman :
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)
No.Dokumen :
STANDAR OPERASIONAL
Revisi :
PROSEDUR (SOP)
Tgl Berlaku :
Halaman :
PROSEDUR 1. Sistem jaga Shelter menggunakan sistem shift dengan durasi setiap
shift adalah 8 jam.
Shift pagi: 06.00-14.00
Shift siang: 14.00-22.00
Shift malam: 22.00-06.00
Setiap nakes diharapkan datang minimal 30 menit sebelum shift
dimulai untuk persiapan menggunakan APD dan operan jaga dari
shift sebelumnya. Nakes juga diwajibkan mengisi absensi
kedatangan dan pulang setiap shift jaga.
2. Shelter memiliki 5 tim nakes dan akan dijadwalkan bergilir sesuai
dengan pembagian jadwal. Satu tim nakes terdiri atas 2 dokter dan
3 perawat. Setiap shift jaga akan diisi oleh satu tim nakes.
3. Pada setiap shift jaga, 1 perawat dalam tim akan bertugas sebagai
petugas pendaftaran dan admisi. Dokter dan nakes lainnya
bertugas untuk triase, pemantauan gejala dan terapi serta
menentukan tatalaksana selanjutnya.
4. Setelah pasien dinyatakan layak admisi, perawat akan mengantar
pasien ke kamar isolasi untuk orientasi dan edukasi pasien.
5. Orientasi yang dilakukan meliputi tata tertib pasien selama isolasi di
shelter serta pengenalan fasilitas yang tersedia. Edukasi pasien
meliputi personal hygiene, gejala bahaya, jadwal pemantauan, dan
respon terapi baik farmakologis ataupun non farmakologis.
6. Pemantauan pasien yang dilakukan meliputi tanda-tanda vital,
gejala, status psikologis, dan respon terapi yang diberikan.
Pemantauan sedikitnya dilakukan sekali pada pasien bergejala
ringan dan sedikitnya dua kali pada pasien bergejala sedang dan
dilaporkan kepada tim jaga selanjutnya.
7. Setiap kegiatan baik triase, pemantauan maupun tatalaksana yang
dilakukan harus selalu dicatat dalam rekam medis. Dokter menjadi
penanggungjawab setiap tindakan medis yang dilakukan dan juga
penanggungjawab pengisian rekam medis.
8. Apabila dalam melaksanakan tugas, dokter menemukan
perburukan pada pasien sesuai dengan keilmuan dan clinical
judgment dokter, diharapkan dokter tersebut mampu melakukan
tatalaksana yang sesuai.
9. Apabila dalam melaksanakan tugas, dokter mengalami kendala
baik teknis maupun tatalaksana pasien yang tidak dapat
diselesaikan oleh tim, dokter jaga dapat menghubungi koordinator
shelter atau dokter spesialis yang bertugas saat itu.
10. Apabila dalam melaksanakan tugas, dokter/perawat mengalami
gejala yang mengarah ke Covid-19, diharapkan setiap nakes
memiliki kesadaran tinggi dan melaporkan kepada koordinator
shelter. Pemeriksaan swab bagi nakes tersebut akan dilakukan
untuk memastikan statusnya. Apabila didapatkan hasil positif, maka
satu tim harus melakukan tes swab. Apabila didapatkan hasil negatif
bagi anggota tim lainnya, maka tim tersebut harus melaksanakan
tugas dengan personel sisa dari tim tersebut. Apabila seluruh
anggota tim mendapatkan hasil positif, maka tim tersebut akan
dibebastugaskan sampai selesai isolasi, penjadwalan tim lainnya
akan disesuaikan.
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)
No.Dokumen :
STANDAR OPERASIONAL
Revisi :
PROSEDUR (SOP)
Tgl Berlaku :
Halaman :
Kriteria Sembuh:
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala
berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai
isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan
penilaian dokter di Shelter dilakukan pemantauan atau oleh DPJP.
ALUR PENANGGUNG
JAWAB (PJ)
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)
No.Dokumen :
STANDAR OPERASIONAL
Revisi :
PROSEDUR (SOP)
Tgl Berlaku :
Halaman :
Tim Sterilisasi
dan
Dekontaminasi
Shelter
(Kepala Instansi)
Ttd
(Nama Lengkap)