Anda di halaman 1dari 32

PPI DI IN S TAL AS I GAWAT DU RAT PADA

MASA PANDEMI COVID - 19

DEWI LISTYORINI
Kasus Covid-19
• Kasus diawali informasi dari WHO pada 31
Desember 2019
• Pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia
• Pada 12 Februari 2020, WHO resmi
menetapkan penyakit Novel corona virus
pada manusia ini -- Coronavirus Disease
(COVID-19)
Perkembangan Kasus Covid-19
• SARS-CoV- dapat bertahan
2
pada benda mati seperti plastik
dan stainless steel selama 72
jam, tembaga 4 jam, kardus 24
jam.

• SARS-CoV-2 ditemukan
pencemaran pada lingkungan
pada kamar yang luas dan
Covid-19 dengan gejalatoilet
ringan.pasien

• SARS-CoV-2 juga dapat terdeteksi


pada gagang pintu, dudukan toilet,
tombol lampu, jendela, lemari,
hingga kipas ventilasi, namun tidak
terdapat pada sampel udara
Cara penuluran CoVid-19

• Dibagi menjadi OTG, ODP, PDP


dan Kasus Terkonfirmasi.
• Kasus Terkonfirmasi adalah pasien
terinfeksi COVID-19 dengan hasil tes PCR
(+)/ (Swab Nasoparing)
• Kontak Erat adalah seseorang yang
melakukan kontak fisik /berada dalam
ruangan / bertemu (dalam radius 1
meter dengan kasus PDP atau
konfirmasi) dalam 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14
hari setelah kasus timbul gejala.
Memutus Rantai Penularan Covid-19
 RS harus mulai membuat strategi penanganan wabah covid-19 yang
akan merubah alur pelayanan kesehatan .
 Beberapa strategi yang diterapkan sebagai berikut :
• Membuat zonasi tingkat risiko infeksi di semua pelayanan yang
akan melayani pasien covid-19
• Melakukan simulasi alur pelayanan covid-19 sebelum membuka
pelayanan ruangan
• Rumah sakit mengeluarkan SK Penggunaan APD
sesuai zona dengan panduan Kemenkes dan WHO.
• Rumah Sakit mengeluarkan SK tentang fasilitas sarana
prasarana ruang rawat pasien covid sesuai panduan Kemenkes
dan WHO.
• Rumah Sakit membentuk tim siaga bencana/ komando
covid-19.
• Melakukan edukasi tentang APD, alur pelayanan pasien covid-
19 dan pelayanan lainnya.
• Upayakan IGD hanya melayani pasien dengan gejala covid
untuk memudahkan pengendalian infeksi terhadap pasien
lain, petugas dan pengunjung (Triage Covid dipisah dengan
triage pasien lainnya)
Instalasi Gawat Darurat

• Triage adalah pemilahan atau klasifikasi pasien atau


kasus yang bertujuan untuk memilah prioritas kebutuhan
dan tempat perawatan yang sesuai.
• Selama masa pandemi, triage merupakan bagian penting
untuk memilah pasien dengan kecurigaan terinfeksi
Covid-19
Triage Process (CDC, Update 28 May 2020)
• Masker harus diberikan pada pasien dengan gejala
pernafasan
• Batasi anggota keluarga yang menunggu di ruang tunggu
pasien suspect Covid-19 dan diwajibkan menggunakan
masker
• Area triage termasuk area tunggu sebaiknya dilakukan
pembersihan permukaan dua kali sehari dengan chlorin
0,1% atau alkohol 70% dan chlorin 0,5% untuk tumpahan
darah dan cairan tubuh.
Triage of patients with suspected COVID-19 infection (no or limited community
transmission)
Identify signs and symptoms of respiratory infection:
• Fever (>38°C)*
No
Continue with usual triage,
-And- assessment and care
• At least 1 sign or symptom of respiratory disease (e.g., cough or shortness of breath)
Ye
s medical mask on patient
Place

Identify Travel and Direct Exposure History:


• Has the patient traveled or resided in another country where COVID-19 is spreading No
during the 14 days prior to symptom onset? Continue with usual triage,
- or - assessment and care
• Has the patient had contact with an individual with suspected or confirmed COVID-
19
during the 14 days prior to symptom onset?
Ye
s
Separate from the rest of the patients:
• Place the patient in a single-person room with the door closed or in other designated area
• Ensure healthcare personnel (HCP) caring for the patient adhere to Standard, Contact, and Droplet Precautions
• Only essential HCP with designated roles should enter the room and wear appropriate personal protective equipment
Inform
• Notify the hospital infection control program and other appropriate staff

*Elderly people may not develop fever, but new-onset of cough or worsening respiratory symptoms
Risiko Paparan Infeksi
pada Petugas Kesehatan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Administrative
Control
HAND HYGIENE
 Penting untuk mencegah transmisi
microorganisme
 Petugas

 Hand rubs atau hand wash

- Sebelum kontak dengan pasien


- Setelah kontak dengan pasien
- Sebelum melakukan prosedur invasive
- Setelah menyentuh cairan tubuh pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan di
sekitar pasien
FASILITAS HH (HAND RUB)
FASILITAS HH (HAND WASHING)
• Wastafel cuci tangan dengan
air mengalir 24 jam & kran
dibuka gunakan siku
• Sabun cair
(dispenser)
• Hand towel tissue
• Poster cuci Tangan
• Tempat Sampah dg injak
kaki

4-57
ALAT PELINDUNG DIRI

APD digunakan sesuai indikasi transmisi jika


melakukan tindakan terpapar atau kemungkinan
terpapar darah, cairan tubuh, sekresi,ekskresi ,
dan segera lepas jika selesai tindakan
PENYIMPANAN MASKER N95
PPE Is Effective ?
KONTAMINASI LINGKUNGAN
Lingkungan Rumah Sakit
Udara ruangan bersih,
tidak bau
Permukaan lingkungan
ruangan bersih, tidak
kotor, tidak ada debu,
sampah tidak
bertebaran
Lingkungan luar RS
bebas binatang ,
kucing, anjing, tikus
Air bersih sesuai
syarat mutu air
Pengendalian Lingkungan

– Membersihkan lingkungan di sekitar pasien setiap hari dengan


menggunakan desinfektan.
– Membersihkan peralatan, tempat tidur ketika pasien sudah
pindah  sebelum digunakan untuk pasien baru
–Segera bersihkan permukaan lingkungan yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh pasien
– Pertahankan udara lingkungan memadai
– Batasi jumlah personil di ruangan
–Batasi jumlah pengunjung, maksimum dua orang sekali berkunjung
(pasien Covid tdk ditunggu)
• Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk area berisiko
infeksi (IGD, ICU, HD, Isolasi, Neonatologi, Gizi, Radiologi)
2x/thn, area tdk berisiko 1 thn/x
• Immunisasi Hepatitis pada area berisiko
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi luka tusuk
jarum atau benda tajam lainnya (alur NSI)
• Ada alat pelindung diri tersedia N95 di R Isolasi
• Sebelum gunakan masker N95 harus Fit Test dulu
Kesimpulan:
• Perilaku sehat tenaga kesehatan (perawat) sangat berarti dalam upaya
pengontrolan infeksi nosokomial di rumah sakit (kebersihan perorangan/perilaku
hidup bersih dan sehat)

• Kebersihan lingkungan, teknik mencuci tangan yang benar, penerapan prinsip


teknik aseptik, mempertahankan kebersihan linen dan seragam, pemakaian dan
pelepasan APD yang benar merupakan hal yang sangat penting diperhatikan untuk
mencegah infeksi nosokomial dan transmisi Covid-19 dari pasien ke petugas
Matursuwun...

Anda mungkin juga menyukai