Anda di halaman 1dari 25

PENERAPAN PRINSIP PPI DAN

PEMULASARAN JENAZAH
PADA MASA PANDEMI COVID-
19
DIREKTORAT PKR
POKOK BAHASAN

Prinsip pengecegahan dan pengendalian Infeksi

Penilaian kesiapan dan Mutu layanan RS

Pemulasaran jenazah
1. Ageninfeksi: mikrorganisme penyebab
infeksi
Rantai penularan infeksi
2. resevoir: tempat kuman itu hidup dan
berkembang biak: manusia, binatang,
lingkungan
3. pintu keluar: lokasi tempat agen infeksius
keluar: urine, feses, sputum
4. cara transmisi: kontak langsung dan tidak
langsung, droplet, airborne, melalui
darah,/makan/minum, vektpr
5. tempat masuknya kuman: mata, hidung,
mulut
6. host: yang kemungkinan kuman akan
tinggal– tergantung kondisi kesehatan
host
SKRINING:
Proses penapisan pasien TUJUAN
dimana seorang individu Memisahkan pasien yang dicurigai
dievaluasi dan disaring COVID-19 dengan pasien non COVID-
19.
menggunakan kriteria gejala
-Mengurangi pajanan untuk pasien lain,
dan riwayat epidemiologis, pengunjung dan petugas Rumah Sakit.
untuk menentukan pasien -Membantu mencegah penyebaran
tersebut masuk ke dalam penyakit di dalam fasilitas kesehatan.
kategori dicurigai COVID-19 -Memastikan penggunaan Alat
atau bukan. Pelindung Diri (APD) digunakan
sesuai pedoman penggunaan APD.
ALUR MASUK PASIEN DAN PENGUNJUNG

Pasien dan pengunjung


Datang

• Dicurigai COVID-19 maka pasien/ pengunjung diarahkan ke Zona


COVID-19.
Skrining pasien dan pengunjung
• Tidak memenuhi kriteria kecurigaan COVID-19 maka pasien
dengan kecurigaan COVID-19
diarahkan ke pendaftaran / pengunjung langsung ke tempat yang
ingin dituju.(Zona NON-COVID-19)
1. Menjaga jarak • Pasien dalam keadaan gawatdarurat langsung diarahkan ke IGD
2. Mencuci tangan
3. Semua pasien dan pengunjung WAJIB menggunakan masker.
4. Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
• Pengecekan suhu badan dengan menggunakan thermal gun.
• Pertanyaan sederhana Gejala klinis dan Riwayat epidemiologi
5. Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya (jika ada).
6. Pasien dan pengunjung selesai melakukan skrining dan diarahkan sesuai kebutuhan

Triase dan Pemeriksaan awal (Keadaan


Umum dan Tanda Vital)
SKRINING PETUGAS

1. Menjaga jarak
2. Mencuci tangan
3. Semua petugas WAJIB menggunakan masker.
4. Penilaian cepat (quick assessment COVID-19) :
• Pengecekan suhu badan dengan
menggunakan thermal gun.
• Pertanyaan sederhana Gejala klinis dan
Riwayat epidemiologi
5. Riwayat pemeriksaan tes COVID-19 sebelumnya
(jika ada).
6. Petugas selesai melakukan skrining jika tidak
terdapat kecurigaan COVID-19 dapat
melaksanakan tugas
PENERAPAN PRINSIP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) DALAM MASA PANDEMI COVID-19
PROTOKOL BAGI PASIEN
Saat Berada di Rumah Sakit
Sebelum Berangkat ke Rumah Sakit • Selalu memakai masker
• Lakukan pendaftaran/registrasi • Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air
melalui telepon atau daring mengalir selama 40 s/d 60 detik atau dengan hand
• (bila tersedia fasilitas tersebut). sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
• Jaga jarak dengan pasien lain >1 m termasuk dalam
• Laporkan kondisi gejala dan keluhan menaiki tangga dan akses lift.
• Konsultasi dengan dokter • Jangan menyentuh muka terutama bagian mulut, hidung
/perawat melalui fasilitas dan mata
telemedicine (bila memungkinkan) • Laporkan kondisi atau gejala sakit yang diderita
dengan sejujurnya kepada petugas.
• Tidak keluar masuk ruangan agar tidak tertular
Saat Pergi ke Rumah Sakit /menularkan penyakit kepada pasien yang lainnya
• Selalu menggunakan masker
• Siapkan hand sanitizer sendiri Saat Keluar dari Rumah Sakit
• Selalu Pakai masker
• Jangan menyentuh muka terutama
• Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air
bagian mulut, hidung dan mata mengalir selama 40 s/d 60 detik atau dengan hand
• Mendatangi bagian pelayanan sanitizer selama 20 s/d 30 detik
Rumah Sakit sesuai jadwal yang • Dan tetap menjaga jarak >1 m.
disepakati /perjanjian
PENERAPAN PRINSIP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) DALAM MASA PANDEMI COVID-19
PROTOKOL BAGI PETUGAS

Di Rumah Sakit
Sebelum Berangkat Ke Rumah Sakit • Masuk melalui pintu petugas yang terpisah
• Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan jika dengan pintu pasien/pengunjung
sakit segera berobat ke fasyankes • Bagi petugas yang akan melakukan kontak
• Tidak memakai perhiasan atau aksesoris lainnya ke dengan pasien ganti pakaian pribadi dengan
Rumah Sakit. pakaian Rumah Sakit dan tinggalkan di loker
• Lapor ke pimpinan apabila sakit dan istirahat di rumah /bagian penitipan barang
sampai sembuh • Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun
• Selalu Pakai masker dan air mengalir selama 40 s/d 60 detik atau
• Siapkan hand sanitizer sendiri dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30
• Gunakan sarana transportasi paling aman dan jaga detik.
jarak dengan pasien lain • Selalu menggunakan masker bedah saat
bekerja
1. Kebersihan tangan KEWASPADAAN
2. Penggunaan APD STANDAR
3. Etika bersin/batuk
4. Pengendalian lingkungan
5. Desinfeksi peralatan pasien
6. Penanganan linen
7. Tatalaksana Limbah
8. Penyuntikan yang aman
KEBERSIHAN TANGAN
pakai sabun: 40-60 detik Kapan harus cuci tangan: 5
alkohol based: 20-30 detik moments
Kewaspadaan transmisi

KEWASPADAN
BERDASARKAN
TRANSMISI:
1. KONTAK
2. DROPLET
3. AIRBORNE

Transmisi kontak: gaun Transmisi droplet dan airborne: MASKER


dan sarung tangan BEDAH Vs N95
sumber: CDC
PENGGUNAAN APD
4 unsur yang harus dipatuhi :

1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan :


1. APD yang digunakan antara lain :
a) Gaun/gown,
• APD digunakan oleh yg berisiko terpajan dgn
Risiko pasien / material infeksius
• Seperti; nakes, petugas kebersihan, petugas
b) Sarung tangan,
c) Masker N95/bedah,
d) Pelindungkepala
terpapar instalasi sterilisasi, petugas laundry & petugas
ambulans di Fasyankes
e) Pelindungmata(goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan penggunaan
pelindung wajah (face shield)
• Transmisi penularan COVID-19 : droplet &
kontak
• Transmisi airbone bisa digunakan pada 2. APD yang digunakan antara lain:
tindakan yg memicu terjadinya aerosol a) Gaun/gown,
Dinamika • - intubasi trakea, ventilasi non invasive,
trakeostomi, resusitasi jantung paru, ventilasi
b) Sarung tangan,
c) Masker N95,
transmisi manual sebeulm intubasi, nebulasi &
broskopi, pemerikasaan gigi seperti scaler
d) Pelindungkepala,
e) Pelindungmata(goggles)
f) Pelindung wajah (face shield)
ultrasonic & high & high-speed air driven, g) Sepatu pelindung
pemeriksaan hdung & tenggorokan, Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
pengambilan swab penggunaan apron
Contoh penggunaan APD pada saat merawat pasien suspek atau
konfirmasi COVID-19

Sumber: www.cdc.gov/coronavirus
PENGGUNAAN MASKER YANG DIREKOMENDASIKAN
Kriteria Masker Medis/bedah

Respirator N95 Masker medis/bedah

• Kenakan respirator N95 (atau yang setara atau yang lebih tinggi) atau masker bedah
saat akan merawat pasien. Masker Medis/ Bedah: untuk petugas &
pasien
• Pastikan sudah terpakai dengan ERAT /FIT
• Pada saat melakukan prosedur penghasil aerosol (intubasi trakea, ventilasi non • 3 lapis
invasif, bronskoskopi, tindakan gigi, nasoendoskopi, dll) disarankan memakai
respirator N95 (bukan masker bedah). • Lapisan luar: water resistant
• Lapisan tengah: filter
• Masker harus dilepas setelah keluar dari ruang rawat pasien, kecuali kalau
menerapkan extended use bisa tetap dipakai. • Lapisan dalam: absorben (penyerap droplet)
• Jika ketersediaan APD cukup maka pada saat merawat pasien dengan dugaan atau • Filtrasi droplet (> 5 mikron): 98%
terkonfirmasi Covid-19 lebih disarankan memakai respirator N95
PENILAIAN KESIAPAN DAN MUTU LAYANAN RUMAH SAKIT PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Relaksasi pelaksanaan akreditasi di Instrumen tersebut terdiri dari 12 komponen utama yaitu:
Fasyankes sesuai SE MK
1. Kepemimpinan dan Sistem Manajemen Insiden
HK.02.01/Menkes/455/2020
2. Koordinasi dan Komunikasi
3. Surveilans dan Manajemen Informasi
4. Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat
Perlu pemantauan dan Evaluasi 5. Administrasi, Keuangan, dan Kelangsungan Bisnis
kesiapan RS pada masa
pandemic Covid 19 6. Sumber Daya Manusia
7. Surge Capacity / Lonjakan Kapasitas
8. Keberlangsungan Dukungan Pelayanan Esensial
9. Manajemen Klinis Pasien
Instrumen penilaian mandiri
10. Kesehatan Kerja, Kesehatan Mental, dan Dukungan Psikososial
rumah sakit dapat diakses pada
http://bit.ly/INSTRUMEN- 11. Identifikasi dan Diagnosis Cepat
KESIAPAN-RS 12. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PEMULASARAN
JENAZAH
PPI PADA PEMULASARAAN JENAZAH COVID-19

Penularan infeksi dari jenazah pasien Covid-


19
Penularan infeksi dari
Jenazah Pasien Covid-19

• Kontak dengan permukaan benda yang terdapat


virus dalam jumlah cukup banyak, lalu menyentuh
mulut, hidung atau mata
• Memanipulasi atau memindahkan jenazah
sehingga terjadi hembusan udara yang cukup
banyak dari jenazah.
• Tindakan saat dilakukan otopsi
Berapa lama virus dapat bertahan hidup pada jenazah pasien Covid-19?

• Pada jaringan dan cairan tubuh:


• Virus yang hidup masih terdeteksi pada tenggorokan hinga 35,8 jam setelah
kematian (Heinrich F., dkk, 2020 dan Pfefferle S,. Dkk,
2020).

• Pada kulit :
• Rata-rata virus mampu bertahan hingga 9 jam setelah kematian pada suhu
25℃ (Hirose R,. dkk, 2020).

• Pada permukaan benda:


• Bertahan 1- >7 hari pada permukaan yang halus dan keras (misal kaca,
stainless steel, keramik, plastic yang kaku, dll)

• Beberapa jam hingga 2 hari pada benda yang berpori (misal kain, kertas, dll)
PEMULASARANN JENAZAH

PEMAKAMAN JENAZAH

Kriteria jenazah Covid 19:


 Jenazah suspek dari dalam RS sebelum keluar hasil swab, termasuk DOA
rujukan dari rs/ fasyankes baik sebelum atau setelah autopsy klinis
 Jenazah dari dalam RS yang telah ditetapkan sebagai konfirmasi positif atau
probable
 Jenazah dari luar RS yang memenuhi kriteria konfirmasi/suspek Covid 19,
baik sebelum atau setelah autopsi klinis
PEMULASARAN JENAZAH COVID-19
1. JENAZAH DARI DALAM RUMAH SAKIT
1. Tim Pemulasaraan jenazah melakukan edukasi kepada keluarga
2. Tim Pemulasaraan jenazah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai ketentuan APD
3. Selain tim pemulasaraan jenazah, tidak diperkenankan untuk memasuki ruangan
4. Tidak dilakukan suntik pengawet dan tidak dibalsem, namun dilakukan disinfeksi dengan cairan disinfektan
5. Tutup semua lubang tubuh menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan klorin 0,5% dan penutupan bekas luka dengan plester
kedap air
6. Masukan jenazah ke dalam 2 (dua) lapis plastik yang diikat erat sebagai pembungkus jenazah, dengan ketentuan berikut:
• Jenazah dimasukan ke dalam lapis plastik pertama dan diikat erat, kemudian diberikan disinfektan dengan bahan klorin 0,5%.
• Lakukan pemulasaraan jenazah sesuai dengan kaidah agama yang dianut jenazah (untuk muslim dimandikan dan dikafani).
• Jenazah dimasukan ke dalam lapis plastik kedua dan diikat erat kemudian diberikan disinfektan dengan bahan klorin 0,5%
7. Setelah jenazah dibungkus dengan ketentuan, jenazah dapat dimasukan kembali ke dalam kantong jenazah atau peti jenazah.
Kemudian dilakukan disinfeksi kantong jenazah atau peti jenazah.
8. Setelah semua prosedur pemulasaraan jenazah dilaksanakan, Tim pemulasaraan membuka APD yang digunakan sesuai urutan
prosedur dan masukan ke dalam kantong plastik infeksius
9. Tim pemulasaraan selanjutnya dapat menggunakan masker bedah dan sarung tangan baru untuk membantu mengangkat jenazah ke
kendaraan/sarana untuk mengangkut jenazah
10. Keluarga diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut jenazah atau melakukan
layanan kedukaan, dan selanjutnya jenazah segera dibawa ke tempat pemakaman atau dikremasi
Hal yang perlu diperhatikan saat pemulasaraan
jenazah:
• Lakukan desinfeksi pada jenazah.

• Batasi mengangkat atau memanipulasi jenazah hanya bila perlu saja.

• Tutup semua lubang tubuh dengan kapas yang sudah dibasahi dengan klorin 0,5%.

• Tutup luka dengan plester kedap air.

• Jenazah dimasukkan dalam 2 lapis plastik yang diikat erat, dan lakukan desinfeksi setelah plastik I dan setelah plastik II.

• Jenazah dimasukkan ke peti jenazah

• Desinfeksi permukaan luar peti jenazah.

• Bersihkan ruangan dan permukaan tempat pemulasaraan jenazah.


APD
pemakaman
Covid-19
• Jenazah hendaknya disegerakan untuk dikubur
atau dikremasi sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnyaEMAKAMAN
JENAZAH COVID-19 tidak leih dari 24 jam
• Bila ada lonjakan PEMDA dapat menyiapkan
PEMAKAMAN tempat transit jenazah
JENAZAH • Penguburan dapat dilakukan pada pemakaman
umum
COVID 19 • Penguburan jenazah tidak membuka
peti/kantong/plastik jenazah
• Pemakaman dan upacaranya- hanya oleh
orang dekat, memperhatikan Physical
Distancing

Anda mungkin juga menyukai