Tim Pengulas:
dr. Aziza Ariyani, SpPK
dr. Asep Purnama, SpPD-FINASIM
dr. Rima Melati, MKK, SpAk, SpOk
Dr. dr. Rita Kusriastuti, MSc
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM
dr. Yohanes Agus Sudarmanto, MKes
1. Memahami prinsip dan praktik Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dengan fokus
pencegahan penularan pada pasien lain, petugas, pengunjung faskes dan masyarakat.
2. Memahami cara penyampaian pencegahan terjadinya penularan kepada pasien suspek
COVID-19.
3. Memahami langkah kewaspadaan standard dan kewaspadaan berbasis transmisi dalam PPI
4. Memberi rekomendasi sesuai standard dalam PPI untuk kasus suspek, probable, dan
terkonfirmasi COVID-19
5. Memahami tata cara berkomunikasi kepada masyarakat agar pelaksanaan berlangsung
sesuai standard PPI dengan menggunakan sumber daya yang ada.
6. Memahami cara dekontaminasi APD yang direncanakan dipakai kembali (reuse).
3
● Di Fasyankes
● Deteksi awal dan pengendalian sumber penularan
● Kewaspadaan standard
● Pencegahan transmisi kontak, droplet dan airborne
● Mengelola pasien COVID-19, pengunjung, dan petugas kesehatan
● Di Masyarakat
•Penilaian untuk perawatan di rumah
•Kriteria karantina
•Strategi pencegahan masyarakat
•Komunikasi
4
Pentingnya PPI
WHO .Transmission of SARS Covi 2 implication for infection prevention precautions,July 9.2020
Membentuk Tim Tanggap PPI
9
Di RS dan Fasyankes
• Tetapkan jabatan dan tanggung jawab yang spesifik untuk setiap anggota.
• Lakukan pelatihan sehingga setiap anggota memahami peran dan tanggung jawab
masing-masing.
• Jadwalkan pertemuan mingguan (atau lebih sering, tergantung situasinya) untuk
memberikan update situasional, lakukan penyesuaian terhadap fasyankes, dan
koordinasikan penyampaian pesan kepada masyarakat.
• Menetapkan jalur komunikasi dan pelaporan dalam tim,pilih petugasnya
• Membuat jalur komunikasi dari petugas medis kepada anggota tim sesuai dengan
peran masing-masing.
• Memantau kesehatan para petugas kesehatan yang melayani langsung pasien
(UGD, klinik rawat jalan, dll) secara reguler.
PPI di Fasilitas Layanan Kesehatan 10
Kebersihan Tangan
https://asset.kompas.com/data/phot
o/2020/03/03/5e5e025c6e746.jpg
20
Dipakai
Merawat secara langsung pasien bersamaan
dengan
COVID-19 atau tanpa
goggle
Sarung ATAU
Cleaning Masuk ke ruang rawat pasien tangan Faceshield
Service COVID-19 rumah
tangga
* Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri, Kementerian Kesehatan 2020, versi 8 April 2020
Pasien tanpa
gejala infeksi Semua jenis kegiatan
saluran nafas
* Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri, Kementerian Kesehatan 2020, versi 8 April 2020
Dipakai
Petugas di Petugas yang melakukan Sarung bersamaan
Instalasi ruang pencucian alat instrumen Tangan dengan
sterilisasi dekontaminasi bedah Panjang atau tanpa
goggle
Di ruang boot
penerimaan Sarung
Menangani linen
Laundry linen infeksius infeksius tangan
dan mesin panjang
infeksius
* Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri, Kementerian Kesehatan 2020, versi 8 April 2020
Digunakan Tidak digunakan
Jenis APD dan waktu penggunaannya* 26
Pasien tanpa
gejala infeksi Segala jenis
saluran nafas kegiatan
Atau pelindung
Seluruh staf, mata
Area termasuk Pekerjaan
Administrasi petugas administratif
kesehatan
Masker Masker N95 Gaun/ Sarung Pelindung Face shield Pelindung Celemek Sepatu
bedah gown tangan mata kepala (apron) pelindung
Target (goggles)
Lokasi petugas Jenis Aktivitas
atau pasien
Petugas ATAU
kesehatan Skrining awal dan tidak Jaga jarak Pelindung
terjadi kontak langsung dengan mata
pasien
(=>1m)
Pasien dengan
gejala infeksi Jaga jarak
saluran nafas dengan
Semua jenis kegiatan pasien
(=>1m)
Area
Triage Pasien tanpa
gejala infeksi
saluran nafas Semua jenis kegiatan
Cleaning ATAU
service Sarung Faceshield
Membersihkan ruang tangan
isolasi rumah
tangga
Dilakukan transport ke RS
Pasien rujukan
terduga
COVID-19
POSTER
APD
31
● Pelindung mata
● Masker bedah
● Sarung tangan, ganti tiap pasien dan
lakukan kebersihan tangan
Lakukan Tindakan
Kebersihan Tangan
39
Tahap 3
Tahap 2 -Kenakan masker bedah/ N95 dan pelindung
-Pakai gaun mata (misalnya googles/ face shield)
Tahap 4 ***PENTING:
-Kenakan sarung Kebersihan tangan
tangan (menutup harus dilakukan
manset gaun)
40
Melepas (Doff) atau Pelepasan APD
Tahap 1
• Hindari kontaminasi pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar
• Lepaskan bagian yang paling rentan terkontaminasi terlebih dahulu
Lepaskan sarung tangan dan gaun
1. Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di tarik
mengarah ke depan kemudian sambut dan genggam dengan tangan yang lain
tarik sarung tangan dengan mengait memakai ujung jari kemudian dimasukkan
ke tempat sampah infeksius. LAKUKAN HAND HYGIENE
2. Buka gaun perlahan dengan membuka ikatan tali di belakang kemudian
bungkukkan badan sambil melepas bagian tangan kemudian melipat kearah
depan tempatkan bagian luar gaun menjadi bagian dalam dan gulung kearah
luar kemudian dimasukkan ke wadah infeksius. LAKUKAN HAND HYGIENE
3. Lepaskan APD lainnya,pelindung kepala dan pelindung wajah/ face shield
Tahap 3a
• Lepaskan pelindung
wajah dari belakang
• Tempatkan pada
wadah yang aman
Tahap 3b
Pelepasan goggles
• Lepaskan kacamata pelindung
dari belakang
• Letakkan kacamata pelindung
dalam wadah terpisah untuk
dipakai kembali
Tahap 3c
Pelepasan masker
• Lepaskan masker dimulai tali
yang bawah, pegang dan
lepaskan tali yang atas, hindari
menyentuh bagian depan
masker.
• Buang di tempat aman
42
APD Rekomendasi
• N95 tidak boleh di jemur bawah sinar matahari akan merusak material polypropylene.
• Dekontaminasi:menggantung dengan jepitan kayu dalam oven diatur suhu 70°C selama 30 menit
Masker N95 • Dekontaminasi:menggantung di atas uap air panas dari air mendidih selama 10 menit,penetrasi
baik,menurunkan fungsi filtrasi
• Sabun,Alkohol dan klorin TIDAK dianjurkan karena dapat menurunkan kapasitas penyaringan masker.
Sepatu pelindung • Cuci dengan deterjen pada suhu 20 – 30 oC,disinfektan klorin ,bilas dengan air bersih,jemur.
Pelindung wajah dan • Dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dengan lap dg air dan deterjen kemudian dengan larutan
mata disinfektan (klorin),bilas dengan air bersih,keringkan dengan dijemur/di lap bersih
Sarung tangan • Tidak direkomendasikan oleh WHO. penggunaan kembali sarung tangan sekali pakai
• Sarung tangan diganti tiap berganti pasien.
• Gaun (kain atau yang sekali pakai) dapat dikenakan oleh petugas kesehatan saat merawat pasien
terkonfirmasi COVID-19 ;harus diganti bila akan merawat pasien non-COVID-19,pindah Gedung lain
Gaun • Gaun yang tampak kotor atau terkontaminasi cairan tubuh harus dicuci sesuai standard
• Pencucian gaun dilakukan pada suhu 52,7 – 71°C selama minimal 25 menit.
• Disinfektan yang digunakan adalah klorin dengan konsentrasi 1 : 99
44
Pertimbangan Lingkungan
Untuk Pasien Rawat Inap
• Gunakan peralatan medis sekali pakai (disposable) untuk di kamar pasien
• Dekontaminasi permukaan yang sering disentuh (petugas kebersihan lingkungan harus
mengenakan APD yang sama dengan staf medis).
• Dekontaminasi terminal dilakukan saat pasien pulang. Setelah pembersihan dilakukan
pasien berikutnya harus menunggu setidaknya 1-2 jam setelah terjadi pertukaran udara
(bila pertukaran udara 12x perjam maka dalam waktu 35 menit udara dalam ruangan
telah berganti)
Petugas cleaning service/kebersihan lingkungan harus mengenakan APD (gaun, sarung
tangan rumah tangga, masker dan juga face shield-pelindung wajah).
45
Pertimbangan Lingkungan
Untuk Pasien Rawat Inap
Pertukaran udara yang efisien untuk menghilangkan
Kontaminan airborne di udara
46
Pengaturan Pengunjung
Batasi jumlah pengunjung dan pertimbangkan melarang
semua kunjungan ke RS/Fasyankes
swab. Penanganan V V V V V
jenazah diruang
2. Jenazah pasien dari dalam rumah isolasi
• Prinsip pengelolaan: etis, layak sesuai dengan agama, nilai, norma dan budaya. Referensi
dari keputusan MUI
• Jenazah harus dipulasarkan di kamar jenazah
• Pemandian jenazah dilakukan setelah tindakan desinfeksi
• Petugas pemandi jenazah dibatasi hanya dua orang.
• Keluarga yang hendak membantu memandikan jenazah hendaknya juga dibatasi serta
menggunakan APD sebagaimana petugas pemandi jenazah.
• Setelah jenazah dimandikan dan dikafankan/diberi pakaian, jenazah dimasukkan ke
dalam kantong jenazah atau dibungkus dengan plastik dan diikat rapat.
• Bila diperlukan pemetian, maka dilakukan cara berikut: jenazah dimasukkan ke dalam peti
jenazah dan ditutup rapat; pinggiran peti disegel dengan sealant/silikon; dan
dipaku/disekrup sebanyak 4-6 titik dengan jarak masing-masing 20 cm. Peti jenazah yang
terbuat dari kayu harus kuat, rapat, dan ketebalan peti minimal 3 cm.
Definisi Utama
Petugas Kesehatan dan Kontak Jarak Dekat
Petugas Kesehatan:
• Semua orang yang bekerja di fasyankes memiliki kemungkinan terpapar langsung atau tidak
langsung dengan pasien atau cairan tubuh dan permukaan yang terkontaminasi (persediaan medis,
perangkat, dan peralatan, permukaan benda mati di sekitar pasien, atau udara yang
terkontaminasi).
Kontak jarak dekat:
• Berada dalam jarak < 1m dari seseorang yang terpapar COVID-19 selama > 15 menit tanpa APD
yang sesuai (untuk merawat pasien ataupun berada di ruang tunggu).
• Mengalami kontak langsung dengan sekret atau ekskreta pasien (misalnya, terkontaminasi batuk
atau menyentuh tisu bekas pakai dengan tangan) tanpa APD yang tepat dan kebersihan tangan.
56
Pemantauan Mandiri
• Petugas kesehatan memantau diri mereka sendiri apakah mereka mengalami gejala
demam dan pernapasan (batuk, sesak napas, sakit tenggorokan).
• Harus diberi kontak petugas yang perlu dihubungi jika mengalami demam atau
gejala pernapasan.
Pemantauan Aktif
• Petugas layanan kesehatan lain atau pejabat kesehatan masyarakat berkomunikasi
melalui telepon, pesan teks atau format elektronik dalam mengamati pekerja yang
mengalami gejala demam atau pernapasan.
58
● Pantau sendiri suhu dan gejala pernapasan setiap hari selama 14 hari setelah hari
terakhir berinteraksi dengan pasien yang terkonfirmasi COVID-19.
● Petugas kesehatan harus menghubungi fasyankes jika ia memiliki gejala yang
mengindikasikan COVID-19.
● Lakukan tindakan pencegahan kontak/droplet saat merawat semua pasien dengan
penyakit pernapasan akut dan lakukan tindakan kewaspadaan standar untuk
merawat semua pasien.
Pentingnya PPI
Di Masyarakat
• Mencegah penyebaran COVID-19 secara cepat di masyarakat agar tidak
terjadi penularan lokal dari orang ke orang.
• Mengedukasi masyarakat luas untuk berperan dalam pencegahan
penularan dengan menerapkan protokol kesehatan (jaga jarak, tidak
keluar rumah bila tidak perlu, pakai masker dan kebersihan tangan).
• Harus ada kerja sama yang baik antara Dinas Kesehatan, Puskesmas
dengan pimpinan wilayah setempat – daftar Tempat Pemeriksaan Lab,
RS rujukan di wilayahnya.
65
PPI di Masyarakat
Kumpulkan kontak pasien atau keluarga pasien (nomor telepon yang benar atau cara
lain).
Pemantauan gejala (demam, batuk, kesulitan bernapas) harus dilanjutkan di rumah.
66
Rekomendasi WHO
● Kontak dari kasus terkonfirmasi harus dikarantina selama 14 hari dari paparan terakhir kepada
pasien.
● Berbagai grup dapat direkomendasikan untuk melakukan proses karantina mandiri
berdasarkan riwayat perjalanan atau paparan lainnya.
68
Karantina/isolasi
Harus ada informasi yang handal dan terkini untuk masyarakat dan individu
dalam karantina/isolasi
Protokol
Adaptasi Kebiasaan
Baru (AKB)
http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-adaptasi-kebiasaan-baru
74
• Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi yang baik dan yang dapat dipahami
memungkinkan penggunaan sumber daya yang ada secara bertanggung jawab untuk
melindungi petugas kesehatan, pasien, dan anggota masyarakat.
• PPI dimulai dengan pembentukan tim satgas pada setiap fasyankes. Setiap anggota tim harus
memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka.
• Mematuhi pedoman dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI merupakan hal yang penting
karena segala sesuatu berubah setiap hari selama wabah.
• Upaya PPI dalam setiap rumah sakit dan fasyankes harus sejalan dengan respon masyarakat
di tingkat daerah dan nasional.
• Komunikasi dan pelaporan yang baik merupakan kunci keberhasilan PPI dan untuk menjaga
kepercayaan masyarakat.
Rangkuman
Referensi
• Pedoman Tata Laksana COVID-19, Tim Gugus Tugas COVID-19, Mei 2020, https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/Pedoman%20Tata%20Laksana%20COVID-19.pdf
• Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri, Kementerian Kesehatan 2020, versi 8 April 2020, https://drive.google.com/file/d/1V5OQ3IGials0s2Lq4sK-feluFxaUbvQY/view
• Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), Revisi ke-4 https://drive.google.com/file/d/1eoP99CtWmeLbRKUqazGGaVA-35xJBote/view
• Pedoman dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Penanganan Jenazah COVID-19 atau Jenazah PDP yang menunggu hasil Lab RT-PCR
• Panduan perlindungan bagi pekerja di Fasyankes dalam masa pandemic covid 19
• Kementrian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID 19). Maret 2020. Diakses
pada: https://covid19.kemkes.go.id/download/REV-04_Pedoman_P2_COVID-19__27_Maret2020_TTD1.pdf
• Akbar Bhayu Tamtomo. Rizal Setyo Nugroho (Eds). Kompas.com. INFOGRAFIK: Etika Bersin, Batuk, dan Cara Cuci Tangan yang Benar.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/143300665/infografik-etika-bersin-batuk-dan-cara-cuci-tangan-yang-benar.
• Anna Sayburn. Are UK doctors getting sufficient protective equipment against covid-19?. BMJ. https://www.bmj.com/content/369/bmj.m1297.
• World Health Organization, https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-EN/items/5ZMmyYO6KlmIVXm7Ep4MwE
• Medscape, https://www.medscape.com/viewarticle/926275
• Wang et al. JAMA; 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=32031570
• World Health Organization Interim Technical Guidance, https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/infection-prevention-and-control
• World Health Organization, https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-covid-19-final-report.pdf
• World Health Organization Case Definition, https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331340/WHO-2019-nCov-HCW_risk_assessment-2020.1-eng.pdf
• World Health Organization Situation Report, https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331340/WHO-2019-nCov-HCW_risk_assessment-2020.1-eng.pdf
• World Health Organization,
https://www.who.int/publications-detail/infection-prevention-and-control-during-health-care-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected-20200125
Referensi