Anda di halaman 1dari 5

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang V Tahun 2021

Nama Peserta : Mira Afrida


Nomor Daftar Hadir : XIV-23
Materi Surveilans dan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19

1. Pokok pikiran:
Diisi tentang pokok pokok pikiran dalam bahan ajar yang telah dibaca disertai
dengan contoh kasus atau konsep pendukung

Sarv-Cov-2 adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia dan menyebabkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pandemi
Covid-19 merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat, dalam situasi seperti ini
tentu berbagai institusi pemerintah, dan masyarakat ingin berkontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung, diantaranya dalam bentuk sumbangan pemikiran
untuk perbaikan strategi penanganan Covid-19. Gugus tugas percepatan
penanganan Covid-19 kementerian PPN/Bappenas menyajikan temuan berharga
yang merefleksi seluruh penanganan Covid-19 dan mengambil pelajaran dari
penanganan tersebut sebagai masukan untuk peningkatan kapasitas penanganan
Covid-19 dan sebagai alat navigasi bagi perumusan kebijakan perencanaan dan
penggaran yang lebih berkualitas, baik sektor kesehatan maupun non kesehatan.

Manifestasi Klinis
1) Demam
2) Sakit kepala
3) Coryza/pilek
4) Hilang pembau (anosmia)
5) Nyeri tenggorokan
6) Hilang perasa (ageusia)
7) Batuk
8) Mual/muntah
9) Sesak
10) Myalgia
11) Berat : Pneumonia,ARDS (gangguan pernapasan akut), gagal ginjal
12) Diare

Penularan Melalui droplet saluran napas ( batuk, bersin, bicara)


Kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi
lalu menyentuh mulut, hidung atau mata

Cara penularan Transmisi airborne saat prosedur atau perawatan suportif


yang menghasilkan aerosol (bronkoskopi, intubasi dll)
Kemungkinan transmisi airborne di setting publik,
terutama pada kondisi padat, tertutup,dan berventilasi
buruk, kombinasi dengan transmisi droplet dan kontak

Faktor risiko
1) Riwayat perjalanan/tinggal daerah tranmisi
2) Kontak kasus konfirmasi/probable
3) Usia
4) Penyakit kombinasi (hipertensi, diabetes militus, PPOK, dll)
5) Merokok, obesitas

Pemeriksaan Laboratorium
1) Metode deteksi molekuler/NAAT (Nukleic Acid Amplification Test) seperti
pemeriksaan RT-PCR, TCM, LAMP untuk penegakan diagnosis
2) Rapid diagnostic test antigen (RPT-Ag) dapat dipergunakan untuk
kepentingan pelacakan kontak, penegakan diagnosis, dan skrining Covid-19
3) Rapid test antibodi tidak bisa digunakan untuk diagnosis hanya digunakan
untuk keperluan penelitian serosurvei

Surveilans
Tujuan surveilans :
1) Memantau tren penularan Covid-19 pada tingkat nasional dan global
2) Melakukan deteksi cepat pada wilayah tanpa transmisi virus dan monitoring
kasus pada wilayah dengan transmisi virus termasuk pada populasi rentan
3) Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian risiko tingkat
nasional, regional, dan global
4) Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan kesiapsiagaan dan
respon pengendalian
5) Melakukan evaluasi terhadap dampak pandemi pada sisitem pelayanan
kesehatan dan sosial

Pencegahan dan pengendalian Covid-19


1) Surveilans
2) Diagnosis laboratorium
3) Manajemen klinis
4) Pencegahan dan pengendalian penularan
5) Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
6) Pelayanan kesehatan esensial

Surveilans epidemiologi : seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-


19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi dua :
1) Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
2) Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)

Penyelidikan epidemiologi
Dilakukan terhadap : Kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi
Tujuan :
1) Mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis dan virus
2) Mengidentifikasi faktor risiko
3) Mengidentifikasi kasus tambahan
4) Mengidentifikasi kontak erat
5) Memberi rekomendasi upaya penanggulangan

Tahapan :
1) Konfirmasi awal kasus
2) Pelaporan segera
3) Persiapan penyelidikan
4) Penyelidikan epidemiologi
- Identifikasi kasus
- Identifikasi faktor resiko
- Identifikasi kotak erat
- Pengambilan spesimen
- Penanggulangan awal
5) Pengelola dan analisis data
6) Penyusun laporan penyelidikan epidemiologi

2. Penerapan
Diisi dengan gagasan pribadi tentang penerapannya untuk pengembangan peran
peserta di tempat kerja.

Pada kasus Covid-19 kita perlu melakukan penerapan terhadap pelayanan


kesehatan :
Setiap pelaku perjalanan Internasional, baik yang berstatus warga negara asing
harus mengikuti ketentuan/persyaratan sebagai berikut :
1) Mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah
2) Menunjukkan hasil negatif melalui test RT-PCR di negara asal yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam
keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan
3) Pada saat kedatangan, dilakukan test ulang RT-PCR bagi pelaku perjalanan
internasional dan diwajibkan menjalani karantina terpusat selama 5x24 jam,
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Bagi WNI, yaitu pekerja migran indonesia , pelajar/mahasiswa, atau
pegawai pemerintah yang kembali dari perjalanan dinas luar negeri
biaya ditanggung oleh pemerintah
b. Bagi WNI, termasuk diploma asing, diluar kepala perwakilan asing dan
keluarga kepala perwakilan asing menjalani karantina ditempat
akomodasi karantina yang telah mendapatkan sertifikasi
penyelenggaraan akomodasi karantina Covid-19 oleh kementrian
kesehatan dengan biaya seluruhnya ditanggung mandiri
4) Dalam hal kepala perwakilan asing dan keluarga yang bertugas di Indonesia
dapat melakukan karantina mandiri di kediaman masing-masing selama 5x24
jam.
Penemuan kasus di pintu negara
Tentang protokol pengawasan pelaku perjalanan dalam negeri di bandar udara dan
pelabuhan dalam rangka penerapan kehidupan masyarakat produktif dan aman
terhadap Covid-19. Penanganan kepulangan WNI dan kedatangan WNI dan
kedatangan warga negara asing sebaiknya dilakukan sreening suhu tubuh,
pengamatan tanda dan gejala, maupun pemeriksaan kesehatan tambahan terhadap
awak dan penumpang dari negara/wilayah transmisi. Bagi yang suspek/probable
tatalaksanaan dan dirujuk, identifikasi kasus kontak, verivikasi elektronik HAC,
komris dan karantin. Notifikasi ke dinkes provinsi, dinkes kab/kota.

Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi:


1) Utamakan wawancara melalui telepon untuk memperkecil risiko penularan
2) Jika harus bertemu langsung, lakukan diluar ruangan/tempat dengan ventilasi
baik/terbuka, juga menggunakan masker medis dan face shield, termometer
suhu jika tersedia.
3) Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer sebelum dan
sesudah wawancara
4) Pastikan tidak menyentuh barang-barang
***Penugasan Learning Journal
a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum
jadwal materi tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai