Anda di halaman 1dari 34

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DI RUANG HEMODIALISA

WEBINAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI


FASYANKES
28 MARET 2024
OUTLINE

• Pendahuluan
• Latar Belakang
• Pengertian
• Tujuan PPI di HD
• Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi infeksi di HD
• Pelaksanaan PPI di HD
 Kesimpulan
PENDAHULUAN

Pencegahan dan
Standar Pelayan Pengendalian Infeksi Mencegah Infeksi
Kesehatan (PPI) di Unit Khusus HAIs di Unit HD
RS

Mutu layanan baik Ruang Hemodialisa


 Ruang ICU  CLABSI
 Ruang Hemodialisa  HIV, HVB, HVC
 Ruang Endoscoy
LATAR BELAKANG

Hepatitis B, Hepatitis
C , HIV dan CALBSI

Tindakan Hemodialisa
merupakan tindakan
yang mempunyai resiko Dari pasien ke petugas,
tinggi terhadap dari petugas ke pasien
penularan penyakit dan
Infeksi RS

Pencegahan &
Pengendalian Infeksi
(PPI) wajib diterapkan
di Unit Hemodialisa.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah suatu upaya kegiatan untuk
mencegah, meminimalkan kejadian infeksi pada pasien , petugas,
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (PMK no 27/2017)

Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti


ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan
mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus
yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang
usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
PENGERTIAN
Pasien yang menjalani hemodialisis memiliki
risiko infeksi yang lebih tinggi, karena faktor-
faktor berikut:
 Sering menggunakan kateter atau
Mengapa Pasien memasukkan jarum untuk mengakses aliran
darah
Dialisis Berisiko  Sistem kekebalan tubuh melemah
Tinggi terjadi  Sering rawat inap dan operasi

Infeksi
Tujuan Pelaksanaan PPI di
Ruang Hemodialisa
Menurunkan atau meminimalkan
insiden rate infeksi terkait dengan
HD pelayanan hemodialisa (CLABSI,
PPI HIV, HVB, HVC) pada pasien,
petugas dan pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, dengan mempertimbangkan
cost effectiveness
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
INFEKSI DI RUANG HEMODIALISA

Endogen Exogen
• Usia • Petugas
• Tidak patuh terhadap kebijakan, SOP
• Status gizi
• Peralatan
• Obesitas
• Tidak steril
• Merokok • Tidak bersih
• Kolonisasi MO • Lingkungan : Kotor
• Penyakit penyerta • Penggunaan antibiotika tidak bijak dan rasional
• DM
• Infeksi lain
Pencegahan & Pengendalian Infeksi di
Unit HD
1. Environmental Cleaning/Desinfection
2. Equipment Cleaning/Desinfection
3. Hand Hygiene
4. Patient Immunizations
5. Medication & Injection Safety
6. Patient & Employee Education
7. Pre & Post surgical (HD access) Infection Prevention
8. Standard Precautions
9. HBV Isolation/Precautions
10.Respiratory Hygiene/ Cough Etiquetee
11. Transmission Based Precautions
12.Vascular Access Insertion & Care
13.Water Treatment & Testing
14.Surveillance
15.Employee Health
1. Environmental Cleaning/Desinfection

 Dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih, alat-alat


yang dipakai disendirikan.
 Menggunakan cairan desinfektan untuk RS sesuai
dengan yang direkomendasikan oleh US
Environmental Protection Agency (EPA), mis:
bleach, hypochlorid, chlorine
 Ruangan, kamar mandi, toilet dibersihkan min 2
x/hari
 Tempat tidur/kursi, meja, permukaan mesin
dibersihkan setiap selesai dipakai pasien, filter &
alat-alat yang tidak di reuse harus diganti setiap
selesai dipakai pasien
Penanganan limbah
 Limbah padat infeksius ke kantong Spill
plastik kuning dan limbah padat non
infeksius ke kantong plastik hitam Dapat berupa tumpahan Darah atau bahan
 Limbah jarum dan benda tajam lainnya substansi tubuh yang berpotensi infeksius
ke wadah tahan tusuk dan tahan air harus dibersihkan secara benar dan hati-hati :
 Limbah cair infeksius ke saluran khusus 1. Gunakan sarung tangan
 Kontainer limbah tertutup, sebaiknya 2. Siapkan bahan untuk disinfeksi : bubuk
membuka menggunakan injakan kak klorin atau cairan sodium hipoklorit
 Pertahankan tempat limbah tidak lebih 3. Tunggu 3 – 10 menit
mencapai 3/4 penuh sudah dibuang 4. Bersihkan dengan kertas tissue baru
 Pertahankan kebersihan kontainer dipel/dilap
sampah senantiasa bersih
2. Equipment Cleaning/Desinfection

 Cleaning & desinfection dilakukan segera


setelah alat-alat dipergunakan & dilakukan
oleh petugas yang terlatih.

 Peralatan yang harus dibersihkan/didesinfeksi


meliputi : mesin HD, dialyzer, water treatment,
tubing & filter, cairan dialisat, gunting, klem,
termometer, stetoskop, manset dll guna
mencegah kontaminasi dengan virus & bakteri
(mis : Hep B. Hep C, MRSA, dll)
Re use ???
Penanganan linen Seluruh linen yang berasal dari ruang
isolasi dianggap linen infeksius

Pastikan linen dipakai Mencucui linen pakai Seterika linen sesuai


kondisi bersih Ganti linen setiap pasien dengan bahan linen
airpanas dan detergen

Lipat linen sesuai Linen disimpan dalam Gunakan trolley linen Tidak menempatkan linen
kebutuhan lemari tertutup saat mengangkut linen dilantai
3. Hand Hygiene

Kebersihan tangan merupakan hal


yang paling penting dalam
pencegahan & pengendalian HAIs.
Melakukan kebersihan tangan
dengan tepat dan benar baik oleh
petugas, pasien dan pengunjung
mutlak diterapkan
Diperlukan sarana yang memadai
Rekomendasi CDC :
Setiap pasien baru harus sudah mendapatkan
imunisasi:

 HBV,
 Tetanus,
 Pneumococal desease dan
 Influenza

Perlu cek HBV & anti HBsAg, anti


HCV, HIV serta sceering terhadap TB.
5. Medication & Injection Safety
Picture

 Menerapkan aseptic technique untuk mecegah kontaminasi


alat-alat injeksi (kategori IA).
 Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih
dari satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti (kategori IA).
 Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai
untuk satu pasien dan satu prosedur (kategori IA).
 Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali (NaCl,
WFI, dll) (kategori IA).
5. Medication & Injection Safety
Picture

 Gunakan singgle dose untuk obat-obat injeksi (bila memungkinkan)


(kategori IB).
 Tidak memberikan obat-obat singgle dose kepada lebih dari satu pasien
atau mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk pemberian
berikutnya (kategori IA).
 Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua alat yang akan
dipergunakan harus steril (kategori IA)
 Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang
membuat (kategori IA)
 Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari satu pasien (kategori IB)
Prinsip Penyuntikan Yang Aman
6. Patients & Employee Education

Dokter dan Perawat :


- Kebersihan tangan
- Alat Pelindung Diri (APD)
- Etika batuk
 Seluruh petugas HD, pasien & - Prinsip septic dan aseptic tehnique
keluarga harus mendapatkan - Penyuntikan yang aman
edukasi tentang Pencegahan & - Cara penularan penyakit
Pengendalian Infeksi di HD → - Vasculer acces & wound care
diimplementasikan →
dimonitor → evaluasi. - Cleaning, disinfection, sterilisation
- Penatalaksanaan linen dan sampah
 Edukasi dilakukan secara
berulang-ulang sampai menjadi - Surveillance
suatu kebiasaan.
Pasien & Keluarga : Cleaning Service :
 Personal hygiene - Kebersihan tangan
 Hand hygiene - Alat pelindung diri
 Etika batuk - Cara penularan penyakit
- Etika batuk
 Tanda-tanda infeksi & perawatan
vasculer acces - Cleaning & penatalaksanaan sampah
infeksi dan non infeksi
Tehnisi :
 Kebersihan tangan Petugas Laundry:
 Alat Pelindung Diri APD) - Kebersihan tangan
- Alat Pelindung Diri (APD)
 Cara penularan penyakit, etika
- Penanganan linen infeksius
batuk
- Cara penularan penyakit
7. Pre & Post Surgical Dialysis Access

 Preoperasi → Pastikan lokasi yang akan


dioperasi tidak digunakan untuk injeksi,
ambil darah, pasang infus
 Mandi dengan menggunakan cairan
antiseptic terutama pada extremitas atas
 Cukur rambut → dilakukan bila benar-
benar diperlukan segera sebelum operasi
degan menggunakan clipper bukan razor
Pre & Post Surgical Dialysis Access

 Post operasi → meliputi perawatan luka, tanda-tanda


infekci, monitor adanya thrill, jangan tertindih
/membawa beban berat, jangan digaruk. Segera ke
dokter bila ditemukan bengkak, kemerahan, tidak ada
desiran segera ke dokter.
8. Standard Precaution
 Sangat penting untuk dipahami dan diimplementasikan .
 Bertujuan memutus rantai penularan penyakit
 Mencegah & menurunkan angka infeksi

1. Kebersihan tangan
2. Sarung tangan,masker,goggle, face shield ,gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan liinen
6. Pengelolaan limbah
7. Perlindungan & Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Hygiene respirasi/Etika batuk
10. Praktek menyuntik aman
11. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi
9. HBV Isolation /Precaution
 Ruang & alat – alat terpisah
 Dialyzer tidak di re use
 Petugas tersendiri & sudah mendapat imunisasi
 Standard precaution mutlak diterapkan

Vascular access & area masuknya kuman

 Dipasang oleh petugas terlatih


 Aseptic tehnique mutlak diterapkan
 Petugas harus paham area masuknya kuman
 Ada beberapa akses untuk HD: Cimino shunt/Arteriovenous Fistula (AVF), Arteriovenous
Graft (AVG), Catheter Vena Central (CVC), catheter CAPD
Cimino/AVF/AV Graft CVC
Peritoneal Dialisis
Kantong cairan baru

Peritoneal dialisa
dg mengisi cairan PD
Peritoneum
khusus ke dlm rongga
abdomen.
Perpindahan zat
terlarut dari drh ke
cairan terjadi krn
proses difusi. Kateter
Implant
Perpindahan cairan
dari pasien melalui
proses osmotik.

Cairan
Peritonel
Dialisa

Kantong cairan telah dipakai


10. Water Treatment
 Maintenance dilakukan secara rutin
 Test air RO terhadap microbiology dilakukan setiap bulan, sample diambil sebelum
air RO disuplai ke mesin, pada saat mau masuk mesin HD dan pada saat sudah
masuk mesin HD & tercampur dengan cairan dializat → untuk sample terakhir
dilakukan tiap 3 bulan.
11. Surveillance

 Dilakukan sesuai dengan guideline dari CDC


 Untuk mengetahui qualitas pelayanan yang diberikan
 Surveillance dapat dilakukan pada :
- exit site infection
- tunnel infection
- CRBSI
- Pasien & petugas dengan HBV
12. Employee Health

 Rekomendasi CDC : semua petugas HD telah mendapat


imunisasi MMR, DPT dan HBV
 Melakukan cek terhadap HBV, anti HBsAg, anti HCV dan
screening TB tiap tahun (sesuai dengan regulasi yang
berlaku )
 Penatalaksanaan terhadap pajanan
Kesimpulan

 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di ruang khusus seperti ruang


Hemodialisa perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya Infeksi
akibat penggunaan peralatan dan Tindakan/ Prosedur/ diagnosis dan terapi
 Pada prinsipnya sama melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
yaitu menerapkan Kewaspadaan Standar
 Ruang ruang hemodialisa mencegah terjadinya Infeksi aliran darah , HIV,
HBV,HCV

Anda mungkin juga menyukai