47%
53%
Gambar 1 menunjukkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dihitung ke dalam
satuan skor global PSQI, yang kemudian diklasifikasikan menjadi kualitas tidur baik dan kualiatas
tidur buruk. Jumlah siswa/i yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 14 orang (47%) dan kualitas
tidur buruk sebanyak 16 orang (53%). Responden dengan kualitas tidur baik memiliki frekuensi lebih
rendah daripada responden dengan kualitas tidur buruk. Separuh daripada responden mengaku
mengalami banyak perubahan selama masa pandemi, seperti pembelajaran jarak jauh atau yang sering
kita sebut dengan Learning From Home, ternyata meninggalkan banyak masalah tidur yang berujung
pada masalah kesehatan fisik dan mental siswa/i yang dapat terganggu. Salah satu penyebab kualitas
tidur siswa/i buruk adalah tidur terlalu larut. Hal ini dapat terjadi karena perubahan gaya hidup,
misalnya: banyaknya tugas sekolah, baik secara individu maupun kelompok yang terkadang
memaksa siswa/i untuk tidur lebih larut, apalagi di malam hari sinyal internet yang lebih lancar
membuat siswa/i lebih cenderung untuk tidur terlalu larut dan bangun terlalu pagi untuk mengikuti
pembelajaran daring yang akhirnya menjadi penyebab kualitas tidur menjadi buruk. Kemudian, stress
akibat beban kerja meningkat. Tidak dapat dipungkiri bahwa masa pandemi ini menyebabkan stress
pada siswa/i. Dari proses pembelajaran yang berubah, pemahaman materi juga terpengaruh sehingga
menyebabkan siswa/i menjadi cemas dan stress ketika mereka tidak dapat lulus mata pelajaran
tertentu. Siswa/i terlalu memikirkan kondisi kehidupan mereka serta beban tugas sekolah.
Selama pandemi COVID-19 remaja mengalami perubahan pola hidup salah satunya adalah
penurunan interaksi sosial dengan teman sebaya dan lingkungan sekolah akibat dampak penerapan
social dan physical distancing. Hal ini sesuai dengan penelitian mengatakan bahwa gangguan tidur,
kecemasan, dan depresi merupakan dampak dari pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19
berhubungan dengan tidur pada anak dan remaja1. Selain itu, penelitian lainnya mengatakan bahwa
anak-anak dan remaja selama pandemi COVID-19 mengalami penurunan aktivitas fisik yang
signifikan2 yang menyebabkan penggunaan media social jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum
pandemi3. Penggunaan media sosial terutama pada malam hari secara signifikan menyebabkan
masalah tidur pada remaja. Tingkat cahaya sian yang tinggi di layar gadget dapat menurunkan
produksi melatonin tubuh, membuat tubuh akhirnya terjaga dan tidak mengantuk4.
Gambar 2. Gambaran Pola Makan Siswa-siswi SMA/SMK Swasta berdasarkan acuan FFQ.
43%
57%
Gambar 2 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pola makan baik sebanyak 13 orang
(43%) dan pola makan yang kurang sebanyak 17 orang (57%). Hal ini menunjukkan pengonsumsian
makanan dan minuman kudapan yang dilakukan responden selama pandemi COVID-19 mengalami
peningkatan konsumsi makanan dan minuman kudapan sehingga gambaran pola makan siswa-siswi
SMA/SMK swasta dikatakan kurang. Perubahan ini terjadi karena lebih banyak waktu luang dan
lebih sedikit aktivitas di dalam rumah selama pandemi, yang mengakibatkan individu makan
berlebihan, terutama pada makanan dan minuman kudapan setelah makan utama atau sekedar sebagai
pengganti waktu makan. Selama pandemi COVID-19 sebagian besar responden mengaku mengalami
kecemasan dan depresi yang membuat mereka lebih sering mengonsumsi kudapan. Selain itu,
1 Becker SP, Gregory AM. Editorial Perspective: Perils and promise for child and adolescent sleep and
associated psychopathol ogy during the COVID-19 pandemic. J Child Psychol Psyc 2020; 61:757-9.
2 Moore SA, Faulkner G, Rhodes RE, dkk. Impact of the COVID-19 virus outbreak on movement and play
behaviours of Canadian children and youth: a national survey. Int J Behav Nutr Phy 2020;17:1-11
3 Woods HC, Scott H. Sleepyteens: social media use in adolescence is associated with poor sleep quality,
5
Amaliyah, M., Soeyono, R. D., Nurlaela, L., & Kristiastuti, D. (2021). Pola Konsumsi Makan Remaja Di
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal JTB, 10(1), 129-137.
6
Bredbenner C, Eck K, and Abbot JM. Making health and nutrition a priority during the Coronavirus
(COVID-19) Pandemic. Community Public Heal Nutrition. 2020.
7
Chen P, Mao L, Nassis GP, Harmer P, Ainsworth BE, Li F. Coronavirus disease (COVID-19): The need
to maintain regular physical activity while taking precautions. Journal Sport Health Science. 2020; 9(2):
103–4. https://doi.org/10.1016/j.jshs.2020.02.001
8
Mustakim, M., Efendi, R., & Sofiany, I. R. (2021). Pola Konsumsi Pangan Penduduk Usia Produktif Pada
Masa Pandemi Covid-19. IKESMA, 1-12.