Anda di halaman 1dari 22

Personal Protective Equipment (PPE),Linen

and Waste Management in Healthcare


Settings

Dr. Sigit Mulyono,MN


PPNI/Staf FIK-UI
Outline
• Latar Belakang
• Personal Protective Equipment (PPE),
• Linen and Waste Management
Background
• Among the top 30 high TB burden countries, Indonesia
ranked third;
• Among the high multidrug-resistant TB (MDR-TB),
Indonesia ranked fifth In 2018,
• Estimated mortality of 93,000 TB cases.
• TB is fourth highest cause of death in Indonesia
overall, and among Indonesians aged 15 to 49 years,
• more than one-third of TB patients remain either
undiagnosed or diagnosed but not notified .
• Perlunya peningkatan penggunaan APD, pengelolaan
limbah medis dan Linen.
Penyebaran M. tuberculosis
• Disebarkan melalui jalur udara; Droplet Nuclei
• Penularan dipengaruhi oleh Infeksi pasien
• Keadaan lingkungan
• Durasi paparan
• Kebanyakan orang yang terpapar tidak
terinfeksi
Patogenesis TB Infeksi TB Laten
• Setelah terhirup, bakteri melakukan
perjalanan ke alveoli paru-paru dan
menyebabkan infeksi2-12 minggu setelah
infeksi,
• Respon imun membatasi aktivitas bakteri;
infeksi terdeteksi
• Beberapa bakteri bertahan dan tetap tidak
aktif tetapi bertahan selama bertahun-tahun
(infeksi TB laten, atau LTBI)
Berisiko Tinggi Terpapar dan Terinfeksi
M. tuberculosis
• Kontak Dekat
• Orang yang lahir di luar negeri dari atau
daerah dengan insiden TB tinggi
• Penghuni dan staf tempat berkumpul berisiko
tinggi
• Petugas kesehatan yang melayani klien
berisiko tinggi
Risiko tinggi..
• Petugas kesehatan secara tidak sadar terpajan
dengan pasien TB
• Kelompok berpenghasilan rendah dan kurang
terlayani secara medis
• Kelompok berisiko tinggi yang ditentukan
secara lokal
• Orang muda yang terpajan dengan orang
dewasa berisiko tinggi
Karakteristik Pasien TB yang
Meningkatkan Risiko Penularan
• Batuk
• Menjalani prosedur yang memicu batuk atau
menghasilkan aerosol
• Gagal menutupi batuk
• Memiliki kavitasi pada radiografi dada
• Hasil pemeriksaan dahak BTA positif
• Penyakit saluran pernafasan dan laring
• Penyakit saluran pernapasan dan paru-paru atau
pleura
• Pengobatan TB yang tidak adekuat
Risiko Penularan M. tuberculosis yang
Terkait dengan Pelayanan Kesehatan
• Prevalensi TB di tempat layanan kesehatan
• Prevalensi TB di masyarakat
• Populasi pasien yang dilayani
• Kelompok kerja petugas kesehatan
• Efektivitas tindakan pengendalian infeksi
• Bronkoskopi
• Intubasi atau penghisapan endotrakeal
• Irigasi abses terbuka
• Autopsi
• Induksi dahak
• Penanganan aerosol
Pengendalian infeksi
• Administrative Controls
• Environmental Controls

•Respiratory Protection

Perlunya penggunaan PPE


Perlunya mendorong pencegahan
dengan Personal Protective
Equipment
PPE ; Pakaian atau peralatan khusus yang
dikenakan oleh karyawan untuk
perlindungan terhadap bahan infeksius
(OSHA)
PPE for Standard Precautions
• Sarung tangan; Gunakan saat menyentuh darah,
cairan tubuh, sekret, ekskresi, barang-barang yang
terkontaminasi; untuk menyentuh selaput lendir
dan kulit yang tidak utuh

• Gaun – Gunakan selama prosedur dan aktivitas


perawatan pasien ketika kontak pakaian/kulit yang
terpapar dengan darah/cairan tubuh, sekret, atau
ekskresi diantisipasi
PPE standar…
• Masker dan kacamata atau pelindung wajah –
Gunakan selama aktivitas perawatan pasien
yang mungkin menghasilkan percikan atau
semprotan darah, cairan tubuh, sekret, atau
ekskresi (standard N95)

• Don’t forget wash your hand


Recomendasi PPE yang
digunakan
Menangani Linen
• Selalu kenakan sarung tangan sebelum menangani
linen kotor (mis., seprai, handuk, gorden).J
• Jangan pernah membawa linen kotor ke tubuh.
• Selalu letakkan di wadah yang telah ditentukan.
• Gulung linen kotor dengan hati-hati untuk mencegah
kontaminasi udara, permukaan, dan staf kebersihan.
• Jangan mengocok linen.Jika ada kotoran padat pada
linen, seperti feses atau muntahan, kerok dengan
hati-hati dengan benda datar dan keras dan taruh di
toilet atau toilet/jamban yang ditunjuk sebelum
memasukkan linen ke dalam wadah yang ditentukan.
Menangani Linen
• Tempatkan linen kotor ke dalam wadah anti bocor yang diberi label jelas
(misalnya tas, ember) di area perawatan pasien.

• Jangan membawa linen kotor dengan tangan ke luar area perawatan


pasien tertentu dari tempat linen tersebut dikeluarkan.

• Proses ulang (yaitu, bersihkan dan disinfeksi) wadah khusus untuk linen
kotor setelah setiap kali digunakan.

• Jika tas linen yang dapat digunakan kembali digunakan di dalam wadah
yang ditentukan, jangan mengisinya terlalu banyak, mengikatnya dengan
aman, dan mencucinya setelah digunakan.

• Kantong linen kotor dapat dicuci dengan linen kotor yang dikandungnya.
Pengelolaan sampah medis
• Semua bahan habis pakai yang merupakah
sampah dari pelayanan kesehatan di kategorikan
limbah medis berbahaya
• Limbah Medis termasuk sampah kategori B3 yang
harus di kelola dengan aman dan benar
• Merupakan sumber penularan jika tidak dikelola
dengan baik.
• Semua pelayanan kesehatan harus mempunyai
pengelolaan Limbah/sampah medis medis
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Lanjut…
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DOMESTIK
Referensi
• Usaid report, 2020
• Pedoman pengelolaan limbah rumah sakit rujukan,
rumah sakit darurat dan puskesmas yang menangani
pasiencovid-19, Kemenkes ,2020
• Based paractice for handling linen.
https://www.cdc.gov/hai/prevent/resource-limited/laun
dry.html diunduh tgl 25 May 2022
• Personal protection Health Worker ,CDC, didownload di
https://www.cdc.gov/infectioncontrol/pdf/strive/PPE103
-508.pdf

Anda mungkin juga menyukai