Anda di halaman 1dari 49

Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi TB-MDR

Arifin Nawas
DepartemenPulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
FKUI/RS Persahabatan Jakarta
Definisi

Upaya khusus untuk mencegah, mengurangi, bahkan


bila mungkin menghilangkan transmisi kuman M.
tuberculosis sehingga tidak terjadi infeksi. Selain itu
untuk melindungi petugas kesehatan, pengunjung,
dan pasien dari risiko penularan TB.

Pada pasien TB MDR harus mendapat perhatian


lebih karena kumannya sudah resisten dan periode
infeksius lebih lama dibanding bukan MDR
Pendahuluan

• TB MDR = resisten isoniazid (H) dan rifampisin


(R)
• Resistensi primer & sekunder
• Mycobacterium tuberculosis
• Penularan melalui udara (airborne)
Penyakit berdasarkan penularan
Udara Nuklei < 5 μm TB, campak, varisela
(airborne)
Droplet Nuklei > 5 μm Influenza,
menigococal,
pertusis,
Kontak Penularan dengan Kuman resisten obat,
langsung atau tidak RSV
langsung
Darah Paparan thd darah HIV, hepatitis B
Kewaspadaan Standar

• Kebersihan tangan
• Sarung tangan
• Masker, google, face shield
• Gaun
• Perawatan peralatan pasien
• Kontrol lingkungan
• Penatalaksanaan linen
• Kesehatan karyawan
• Penempatan pasien
• Higiene respirasi dan etika batuk
• Praktik menyuntik aman
• Praktik pencegahan infeksi untuk prosedur
punksi lumbal
Etika Batuk
Pencegahan standar
• Mencuci tangan
• Memakai sarung tangan
• Masker, goggles dan masker muka
• Pakaian (panjang)
• Linen
• Peralatan pasien
• Pembersihan lingkungan
• Alat-alat tajam
• Alat resusitasi pasien
• Tempat pasien
Pencegahan droplet
• Kontak dengan membran mukosa hidung,
mulut dan konjungtiva mata dengan partikel
infeksius yg berukuran > 5 μm
• Batuk, bersin, berbicara atau tindakan
(bronkoskopi atau suction)
• Kontak erat antara sumber dan orang yg
rentan
• Bertahan singkat di udara
• Berpindah tempat sejauh 1 meter atau kurang
Respiratory protection
• Gunakan masker dalam jarak minimal 1
meter dari pasien

Transport pasien
• Hindari transportasi pasien ke tempat-
tempat yg tidak perlu
• Apabila akan dipindahkan, pasien
menggunakan masker bedah
Pencegahan udara (airborne)
• Perpindahan partikel ukuran < 5 μm
melalui udara yg mengandung
mikroorganisme
• Batuk, bersin, berbicara atau tindakan
(bronkoskopi dan suction)
• Bertahan di udara dalam beberapa jam
• Dapat menyebar dengan luas dalam
ruangan atau jarak yg lebih jauh
Respiratory protection
• Memakai masker bedah
• Melepas masker segera apabila
meninggalkan ruangan dan meletakkan di
tempat sampah
• Hindari transportasi pasien ke tempat-
tempat yg tidak perlu
• Apabila akan dipindahkan, pasien
menggunakan masker bedah
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Tujuan

• Mencegah paparan TB ke petugas,


pengunjung pasien, dan pasien lain
• Menurunkan penyebaran infeksi
Administratif
• Kebijakan/peraturan RS dalam mengidentifikasi
kasus TB/TB-MDR/ TB-immunocompromized/TB-XDR
• Edukasi petugas medis (kebijakan dan prosedur
pengendalian infeksi)
• Pemisahan fisik  rawat inap, rawat jalan, ruang
tunggu pasien, ruang induksi sputum, gawat darurat,
ruang prosedur diagnostik & tindakan (bronkoskopi,
radiologi dll)
• Lama rawat inap  menghindari penularan
• Lama penanganan dalam diagnostik dan tindakan
Komponen Pengendalian Administratif
1. Rencana pengendalian infeksi (RPI) yang
dituangkan dalam bentuk kebijakan dan SOP:
a. Memastikan penegakan diagnosis secara dini pada
pasien dan petugas yang diduga TB
b. Memberikan informasi mengenai etika
batuk/higiene respirasi
c. Membatasi aktivitas pasien
d. Pemisahan antara pasien TB/TB MDR dengan pasien
lain (terutama pasien immunicompromised) di unit
rawat jalan dan rawat inap
e. Menempatkan pasien di kamar dengan ventilasi
yang baik dan terpisah dari pasien lain khusus
untuk pasien rawat inap
f. Menyediakan masker bedah untuk pasien dan
masker dengan efisiensi tinggi, minimal N95
untuk petugas
g. Menyesuaikan jumlah pasien dan petugas
kesehatan di unit pelayanan
h. Membatasi jumlah pengunjung untuk
menurunkan risiko penularan
2. Penunjang administrasi untuk pelaksanaan RPI
3. Pendidikan dan pelatihan petugas kesehatan
untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan dalam
pengendalian infeksi TB/TB MDR
4. Penyuluhan kepada pasien, pengunjung UPK,
dan masyarakat tentang pentingnya
pencegahan dan pengendalian infeksi TB
5. Koordinasi dengan program penanggulangan TB
Penempatan pasien

• Ruangan khusus, pintu boleh terbuka


• Bila tidak ada ruangan khusus maka
kumpulkan pasien dgn penyakit yg sama
• Bila tidak ada tempat maka pisahkan
pasien dengan jarak minimal 1 meter
Penempatan pasien

• Ruangan khusus dengan pintu tertutup


• Udara dalam ruangan dikeluarkan keluar
(tekanan negatif) dengan kipas atau
filtration system
• Bila tidak ada ruangan khusus maka
kumpulkan pasien dgn penyakit yg sama
• Mempertimbangkan keadaan imunitas
pengunjung sebelum masuk
Pengendalian Lingkungan
Ruang Rawat
• Ruang rawat isolasi: Sistem ventilasi (exhaust fan)
• Negative pressure
• HEPA filter  6 air exchanges/hour
Klinik MDR TB
• Exhaust fan
• HEPA filter
Ventilasi Alami

• Membuat jendela dan pintu agar terjadi


pergerakan udara masuk dan keluar
• Menciptakan chimney effect dengan penataan
ruang tunggu, ruang pemeriksaan, dan ruang
perawatan yang benar
Ruang Tunggu yang Memanfaatkan Ventilasi Alami
Poli Rawat Jalan dengan Ventilasi Alami
Ruang Rawat Inap dengan Ventilasi Alami
Personal Protection equipment (PPE)

• Petugas kesehatan (dokter, perawat, petugas


lab, pekarya)  masker N95
• Pengunjung  masker bedah
Masker bedah dan Respirator
Masker bedah Respirator
• Dapat dari kain atau bahan • Mempunyai daya saring 95 %
sekali pakai. untuk partikel sebesar 0,3
• Tidak melindungi pemakai dari mikron
partikel infeksius di udara • Lebih dikenal dengan masker
• Dapat mengurangi penyebaran N95
partikel ukuran besar dari • Dianjurkan untuk dipakai oleh
pemakai ke sekelilingnya petugas kesehatan pada saat
• Tidaik dianjurkan dipakai oleh melayani pasien TB/TB MDR
petugas kesehatan • Setiap petugas yang
• Dianjurkan untuk dipakai oleh menggunakan masker N95
pasien TB/TB MDR diharuskan melakukan fit test
terlebih dahulu
FAKTOR RISIKO PENULARAN
Risiko Terpapar atau Terjadinya Transmisi

• Insidensi penyakit TB di masyarakat


• Lamanya pasien TB dengan dahak tetap BTA
positif
• Kemungkinan kontak antara masyarakat
secara umum dengan pasien TB
Faktor yang Mempengaruhi
Kemungkinan Terinfeksi

• Konsentrasi droplet infeksius di udara


• Lamanya paparan
• Kedekatan (kontak dekat) dengan sumber
penularan
• Status imunitas dari orang yang terpapar
Faktor Petugas Kesehatan
• Terlambat mendiagnosis dan memulai
pengobatan pasien TB
• Tidak memberikan paduan OAT yang tepat
dan adekuat
• Tidak memperhatikan prosedur pencegahan
dan pengendalian ketika melakukan
pemeriksaan pasien TB
Faktor Lingkungan
• Pajanan terjadi di ruangan yang relatif kecil
dan tertutup
• Ventilasi yang tidak memenuhi syarat (bukan
cross ventilation)
• Kelembaban dan kurangnya sinar matahari
5 Langkah Penatalaksanaan Pasien untuk Mencegah
Penularan TB/TB MDR di Unit Pelayanan Kesehatan
Langkah Tindakan Uraian
1 Skrining Kenali segera pasien dengan gejala suspek TB/TB MDR atau yang diagnosis TB/TB MDR-nya sudah
ditegakkan. Ini dapat dilaksanakan jika ditunjuk seorang petugas untuk melakukan skrining pada
semua pengunjung klinik dengan batuk lama, segera setelah mereka tiba di UPK. Suspek atau
pasien TB/TB MDR seharusnya tidak menunggu terlalu lama bersama dengan pasien lainnya

2 Edukasi •Anjurkan suspek atau pasien TB/TB MDR untuk menutup mulut dan hidung pada waktu bicara,
batuk atau bersin; bila tersedia beri tisu atau masker
•Jika tidak tersedia tisu atau masker anjurkan pasien untuk menutup mulut dengan tangan saat
bicara, batuk, atau bersin, setelah itu tangan harus segera dicuci dengan sabun dan di bawah air
mengalir
•Batuk atau bersin langsung ke tangan tidak dianjurkan karena dapat menyebarkan kuman ke
apapun yang anda sentuh dengan tangan. Sekiranya tidak ada sapu tangan, batuklah atau bersinlah
ke bagian dalam dari siku anda atau ke lengan baju bagian atas. Gantilah segera baju anda.

3 Pemisahan Suspek dan pasien TB/TB MDR dianjurkan untuk ditempatkan di ruang tunggu terpisah yang
mempunyai ventilasi yang baik (ruang terbuka yang berhubungan dengan udara luar)

4 Triase Petugas memilah suspek atau pasien TB/TB MDR yang memerlukan juga pelayanan di unit lain. Bila
pasien memerlukan pelayanan di unit lain maka suspek dan pasien TB/TB MDR harus dilayani lebih
dahulu. Hal ini untuk mengurangi potensi penularan saat pasien menunggu giliran pemeriksaan

5 Pemeriksaan Penegakan diagnosis dan pengobatan TB/TB MDR harus dilakukan sesegera mungkin untuk
mengurangi potensi penularan dari penyakitnya
untuk TB atau
rujukan
URUTAN PEMERIKSAAN
RESPIRATOR PARTIKULAT
Tahap 1

• Genggamlah respirator
dengan satu tangan,
posisikan sisi depan
bagian hidung pada
ujung jari-jari anda,
biarkan tali pengikat
respirator menjuntai
bebas di bawah tangan
anda.
Tahap 2

• Posisikan respirator di
bawah dagu anda
dengan sisi untuk
hidung berada di atas.
Tahap 3
• Tariklah tali pengikat
respirator yang atas dan
posisikan tali agak tinggi
di belakang kepala anda
di atas telinga. Tariklah
tali pengikat respirator
yang bawah dan
posisikan tali pada
kepala bagian atas
Tahap 4
• Letakkan jari-jari kedua
tangan anda di atas
bagian hidung yang
terbuat dari logam. Tekan
sisi logam tersebut
(gunakan dua jari dari
masing-masing tangan)
mengikuti bentuk hidung
anda. Jangan menekan
respirator dengan satu
tangan karena dapat
mengakibatkan respirator
bekerja kurang efektif.
Tahap 5

• Tutup bagian depan


respirator dengan
kedua tangan, dan hati-
hati agar posisi
respirator tidak
berubah.
Pemeriksaan Segel Positif
• Hembuskan napas kuat. Tekanan positif di
dalam respirator berarti tidak ada kebocoran.
Bila terjadi kebocoran, atur posisi dan atau
ketegangan tali. Uji kembali kerapatan
respirator
• Ulangi langkah tersebut sampai respirator
benar-benar tertutup rapat
Pemeriksaan Segel Negatif
• Tarik napas dalam-dalam, bila tidak ada
kebocoran, tekanan negatif akan membuat
respirator menempel ke wajah
• Kebocoran akan menyebabkan hilangnya
tekanan negatif di dalam respirator akibat
tekanan udara masuk melalui celah-celah
pada segelnya

Anda mungkin juga menyukai