Anda di halaman 1dari 31

KEWASPADAAN

TRANSMISI

PELATIHAN PPI DASAR


RSUD SITI FATIMAH 22-26 MEI 2023
BIODATA :
Zahara Indah Pratiwi, S.Kep,
Ners
IPCN Komite PPI
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera
Selatan
Riwayat Pendidikan dan Pelatihan :
• S1 Keperawatan Ners Universitas Sriwijaya
• Pelatihan PPI Dasar
• Pelatihan IPCN
• Pelatihan TOT PPI Covid
• Pelatihan TPK
• Pelatihan TOT PPI
• Pelatihan TOT PPI di FKTP
• Pelatihan IPCN Tingkat Lanjut

08179885525

Zahara_indahpratiwi@yahoo.com
Are You Ready ???

Yessss !!!

Are You Ready ???

Yess Yess Yess !!!


Pencapaian Indikator
Hasil Belajar

Peserta pelatihan mampu :


1. Menerapkan Kewaspadaan Kontak
2. Menerapkan Kewaspadaan Droplet
3. Menerapkan Kewaspadaan Airborne
PENDAHULUAN

“ 1.

2.
HAIs dapat dicegah dengan implementasi
program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI).
Salah satu program PPI adalah kewaspadaan
Isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar
dan kewaspadaan transmisi
3. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang ke
pasien dan petugas , perlu dijalankan progam
PPI di faskes terutama Kewaspadaan Standar
dan kewaspadaan transmisi oleh seluruh
petugas di semua fasilitas kesehatan dan
setiap waktu.
4. Pasien terinfeksi dan kolonisasi tidak selalu
diketahui
5. Kewaspadaan isolasi adalah upaya
pencegahan penularan infeksi yang harus
dilakukan oleh seluruh petugas Kesehatan
Rantai Penularan
Pathogen (Agent) : bakteri,virus, jamur atau protozoa. Jika
Infeksi berpotensi menyebabkan infeksi dan penyakit itu dianggap patogen

Reservoir : tempat di mana mikroorganisme dapat berkembang biak


atau setidaknya bertahan untuk jangka waktu tertentu (misalnya di
dalam atau pada manusia dan hewan atau di objek seperti wastafel)

Portal of exit : cara di mana mikro-organisme dapat meninggalkan reservoir


(misalnya melalui mulut dari saluran pernapasan, melalui tangan dari kontak
dengan pasien).

Mode of Transmission : bagaimana mikroorganisme berpindah dari satu orang ke


orang lain (misalnya melalui kontak langsung melalui tangan, melalui droplet /
sekresi pernapasan).

Portal of entry : lubang yang memungkinkan mikroorganisme dapatkan akses ke


orang baru (Host).

Susceptible Host : seseorang yang rentan terhadap kolonisasi atau infeksi. Hasil
penularan (kolonisasi atau infeksi) tergantung pada sifat mikroorganisme dan
kerentanan inang pada saat itu.
RANTAI INFEKSI

Rangkaian yang harus


ada untuk
menimbulkan INFEKSI

Apabila satu mata


rantai diputus atau
dihilangkan, maka
penularan infeksi
dapat dicegah atau
dihentikan
PROGRAM PPI
PMK No.27 tahun 2017 tentang PPI

1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN
BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
Kewaspadaan isolasi
(isolation precaution)
• Kewaspadaan adalah Tindakan
pencegahan
• Isolasi merupakan memisahkan

KEWASPADAAN
TRANSMISI
KEWASPADAAN
STANDAR Kewaspadaan ini diterapkan
untuk mencegah dan
Mencegah risiko kontaminasi melalui cairan tubuh,
darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik memutus rantai penularan
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi penyakit lewat kontak,
atau kolonisasi, terutama saat memberikan
pelayanan kepada pasien atau di masyarakat
droplet, dan udara
Isolasi
Airborne

Isolasi Jenis Isolasi

Isolasi
Protektif Droplet

Isolasi
Kontak
KEWASPADAAN
ISOLASI

Tata ruangan &


penempatan pasien
KEWASPADAAN
TRANSMISI

KONTAK DROPLET AIRBORNE


PRINSIP KEWASPADAAN
TRANSMISI KONTAK
Yang Harus Diperhatikan :
• APD yang digunakan harus
sesuai dengan transmisi.
• Tempatkan pasien diruang
tersendiri.
• Pasien menggunakan peralatan
tersendiri (alat bersih-bersih).
• Alat kesehatan yang telah
digunakan pada pasien
penularan kontak harus
didesinfeksi sebelum ke pasien
lain.
Jenis Penyakit Menular Melalui Kontak
• Candidiasis
(Penyakit Kelamin)
• Hepatitis B
• Herpes simplex
• MRSA (methicilin-
resistant
Staphylococcus
aureus)
• Syphilis (penyakit
kelamin)

Sumber : Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasyankes


PRINSIP KEWASPADAAN
TRANSMISI DROPLET
Yang Harus Diperhatikan :
• APD yang digunakan harus
sesuai dengan transmisi.
• Pasien harus terpisah dari
pasien lain.
• Pasien menggunakan masker
bedah.
• Batasi transportasi dan
pergerakan pasien diluar
ruangan untuk tujuan medis
yang diperlukan (pasien
menggunakan masker bedah
jika transport pasien
diperlukan).
Jenis Penyakit Menular
Melalui Droplet

Adenovirus (ISPA)

Difteri (Sekresi dari mulut)

Meningitis (Sekret saluran nafas)

Parotitis (Sekret saluran nafas)

Sumber : Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasyankes


PRINSIP KEWASPADAAN
TRANSMISI AIRBORNE

Yang Harus Diperhatikan :


• APD yang digunakan harus
sesuai dengan transmisi.
• Pasien harus terpisah dari
pasien lain di ruangan
tersendiri yang
menggunakan aliran udara
tersendiri, baik
menggunakan ventilasi
alamiah ataupun ventilasi
mekanik (Hepafilter +
exhausfan).
PRINSIP KEWASPADAAN
TRANSMISI AIRBORNE

Yang Harus Diperhatikan :


• Batasi petugas perawaran
kesehatan yang rentasn
memasuki ruangan pasien.
• Pasien menggunakan masker
bedah.
• Pintu harus selalu tertutup.
• Batasi transportasi dan
pergerakan pasien diluar
ruangan untuk tujuan medis
yang diperlukan (pasien
menggunakan masker bedah
jika transport pasien
diperlukan).
Jenis Penyakit
Airborne
• Antrax
• Aspergillosis
• Chickenpox (Cacar)
• Mumps (Penyakit
Gendongan)
• SARS
• MERS
• Measles (Campak)

Sumber : Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasyankes


Penempatan Pasien
(Permenkes No. 27 Tahun 2017)

1. Tempatkan pasien
infeksius terpisah dengan
pasien non infeksius.
2. Penempatan pasien
ditempatkan dengan pola
transmisi infeksi penyakit
pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya
ruangan tersendiri.
Penempatan Pasien
(Permenkes No. 27 Tahun 2017)

3. Mobilisasi pasien
infeksius yang jenis
transmisi melaui udara
(airborne) agar dibatasi
di lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan
untuk menghindari
terjadinya transmisi
penyakit yang tidak perlu
kepada yang lain.
Penempatan Pasien
(Permenkes No. 27 Tahun 2017)

4. Pasien HIV tidak tidak


diperkenankan dirawat
bersama dengan pasien
TB dalam satu ruangan
tetapi pasien TB-HIV
dapat dirawat dengan
sesama pasien TB jika
ruangan tersendiri tidak
tersedia.
• Isolasi adalah
pemisahan pasien dari
kontak dengan orang
lain untuk
mengendalikan
penyebaran penyakit
menular atau menular. ISOLASI

• Isolasi bertujuan untuk


mengontrol dan
mencegah penyebaran
infeksi.
PENEMPATAN PASIEN PENULARAN
KONTAK

1. Kamar tersendiri (single Room) atau


isolasi Kohort
2. Jika dalam ruang dalam ruangan
bersamaan dengan pasien non infeksi
pastikan berbatas tegas (jarak,
peralatan dan SDM)
3. Jangan mengabungkan dengan pasien
sistem kekebalan yang lemah (immono
compromised atau dengan prosedur invasive
PENEMPATAN PASIEN
PENULARAN DROPLET
1. Isolasipasien dengan single room atau
lakukan kohorting (kumpulkan pasien dengan
infeksi sama) atau jauhkan jarak pasien > 1m
2. TIDAK diperlukan penanganan udara secara
khusus
3. Pintu tertutup
4. Gunakan masker, Pelindung mata (kacamata
atau pelindung wajah) dan Gaun ketika
merawat pasien
5. Kenakan masker pada pasien bila dibawa ke
luar ruangan
PENEMPATAN PASIEN PENULARAN
AIRBORNE

1. Ruangan isolasi tekanan negative, dengan


pertukaran udara 12 ACH/jam
2. Ventilasi/exhaust tidak boleh menuju area
perawatan/pasien, jika area tertutup
menggunakan hepafilter
3. Pintu selalu tertutup dan area terbatas
4. Ruangan tersendiri atau kohorting
5. Petugas menggunakan Masker respirator N95, dan
pasien masker bedah
6. Batasi mobilisas pasien
Ada Pertanyaan ????
KESIMPULAN

1. Kewaspadaan Isolasi terdiri


dari Kewaspadaan Standar
dan Kewaspadaan
Transmisi
2. Kewaspadaan standar
terdiri dari Kewaspadaan
Kontak, Droplet dan
Airborne
3. Penempatan Pasien
merupakan Bagian dari
Kewaspadaan transmisi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai