2023
1
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Pilar Penanggulangan Kanker
Pengembangan Deteksi Dini
Rencana Implementasi Deteksi Dini dengan HPV DNA
TOPIK 2
Permasalahan Kanker di Indonesia (1/3)
Kasus baru, kasus kematian, tren faktor risiko kanker terus meningkat, & penemuan kasus pada stadium lanjut
1 Kasus baru dan kematian akibat kanker, serta prediksi 2 Tren persentase faktor risiko kanker meningkat
kasus baru dan kematian pada tahun 2040
7.0
95.5
6.5
93.5
6.0
5.0
In hundred thousand
4.0
4.0 3.5 4.1
33.5
29.3
28.8
26.6
26.1
31
3.0
21.8
14.8
2.0 2.3
2.1
1.0 Obesitas pada Obesitas sentral Merokok Aktivitas fisik Kurang makan
dewasa kurang sayur dan buah
0.0
2018 2020 2040
2013 2018
New cases Deaths
Sumber: Globocan, 2020 Sumber: Riskesdas 2013, Riskesdas 2018
Permasalahan Kanker di Indonesia (2/3)
Tingginya kasus kanker yang ditemukan pada stadium lanjut
Cirrhosis Hepatis
Leukeamia
Haemophilia
5
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Pilar Penanggulangan Kanker
Pengembangan Deteksi Dini
TOPIK 6
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan sebagai upaya memperbaiki
sistem kesehatan di Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
7
Pilar
Penanggulangan Kanker
Edukasi
10
Deteksi
Dini
(Peningkatan Cakupan &
pengembangan Metode Deteksi Dini)
2 DETEKSI DINI
Strategi Deteksi Dini
Pemenuhan Sumber Daya
Penjaringan Sasaran
Kegiatan di dalam dan di luar gedung
• Deteksi dini reguler di Puskesmas
• Kegiatan luar gedung
12
Pelayanan Skrining pada Pelayanan Tingkat Pertama dalam JKN
Pelayanan skrining kesehatan tertentu yang dilaksanakan secara bertahap dimulai dengan penilaian mandiri (self assessment)
Penguatan Pelayanan Skrining Kesehatan yang Telah Masuk Penambahan Manfaat Skrining dalam JKN
dalam Paket Manfaat JKN
No Skema Skema
Penyakit Skrining Kesehatan No Penyakit Skrining Kesehatan
Pembayaran Pembayaran
1 Diabetes Mellitus Non Kapitasi 7 Tuberkulosis Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi
Perluasan sasaran Pemeriksaan
GDP dan post prandial 8 Anemia Haemoglobin test Kapitasi
2 Hipertensi Kapitasi 9 Kanker Paru Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi
Perluasan sasaran
3 Stroke Pemeriksaan Tekanan Darah
4 Jantung 10 Kanker Usus Rectal touche & Faecal Occult Blood Non Kapitasi
Test
5 Kanker Serviks Perluasan sasaran Non Kapitasi
IVA dan Pap Smear 11 PPOK Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi
6 Kanker Payudara Perluasan sasaran Kapitasi 12 Talasemia Pemeriksaan Darah Lengkap Non Kapitasi
SADANIS
13 Hipotiroid Kongenital Pengambilan Sampel Darah untuk Non Kapitasi
Skrining Hipotiroid
Indikasi untuk
Dilaksanakan Skrining Pelayanan Kesehatan
oleh Dokter FKTP Tingkat Lanjut :
1. Konsultasi ke
Target Peserta JKN (-) Spesialis Bedah
Beresiko (perempuan Onkologi / Bedah
usia 30-50 tahun) Flagging untuk Sadanis (Jika Tidak Ada
Ulang : Onkologi)
Pemeriksaan SADANIS
Seluruh Peserta Beresiko 2. Pemeriksaan
Dilakukan Sadanis setiap Mammografi / USG
tahun Mammae (Tergantung
(+) Penilaian Dokter
Spesialis)
15
(7) Pelaksanaan Skrining Kanker Paru
16
(8) Pelaksanaan Skrining Kanker Kolorektal
Total Sasaran
DETEKSI DINI Wanita usia 30-50 tahun
42.162.555 42.162.555
18
% Capaian
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
Banten 34.9%
Lampung 19.1%
Nasional 14.9%
Bali 12.9%
Jambi 8.2%
Bengkulu 7.8%
Aceh 5.2%
Gorontalo 4.0%
Riau 2.3%
DI Yogyakarta 2.1%
Maluku 1.8%
Papua 0.3%
19
% Capaian
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
0.0%
Sumatera Barat 61.7%
Banten 25.8%
Lampung 23.0%
Nasional 16.7%
Bali 12.9%
Bengkulu 11.2%
Aceh 11.0%
Jambi 9.1%
Gorontalo 8.2%
Maluku 4.8%
Riau 4.0%
DI Yogyakarta 2.6%
Papua 0.8%
20
2023
IVA SADANIS
19272 46645
591 735
38 150
4 112
944 4645
2136 3441
1325 2921
4509 8747
151 346
371 924
685 1455
88 323
193 1610
319 1012
105 471
431 1050
26 490
1873 2659
18 865
160 291
1727 3800
188 993
3281 8608
7 190
102 807
21
Perlindungan
khusus
(Perluasan Cakupan)
3 PERLINDUNGAN KHUSUS
Perlindungan Khusus saat ini berfokus pada pencegahan Kanker Leher
Rahim melalui : Keputusan Menteri
Imunisasi HPV Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/1930/20
21
Sasaran:
Siswa kelas 5 dan 6 SD/sederajat Tentang Program
Introduksi Imunisasi
Lokus 2022 : HPV Tahun 2022-2023
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DI Yogyakarta
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Bali
Provinsi Gorontalo
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan
23
Penanganan
Kasus
(Pemerataan Akses & Mutu Layanan
Stratifikasi RS Layanan Kanker
Ya Tidak
Bedah
Kanker
Kemoterapi
Radioterapi
25
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit kanker
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais
7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
12
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 11
15
9
4
RSUP Dr. M. Hoesin 6
16
22
4 20 6 7
RSUP Persahabatan
14
RSUP Dr. Hasan Sadikin
RSUP Sanglah
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo
*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru 26
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk 4 penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan 50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027
27
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Pilar Penanggulangan Kanker
Pengembangan Deteksi Dini
TOPIK 28
Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Ultrasonografi
Pre-implementasi dan Implementasi
Pada tahun 2023,
Pre-implementasi
SADANIS
SADANIS
Faktor Risiko: @Skor 1 (Perabaan + USG)
1. Usia ≥ 50 tahun
2. Riwayat tumor jinak Dokter Spesialis Radiologi/
payudara
Dokter Spesialis Radiologi non
FKTP FKRTL
Rujuk ke
DNA HPV – Sp.Og(Onk)
Skrining ulang
5 tahun
IVA –
Curiga kanker
IVA ulang
DNA HPV + Selain 16/18
3 tahun
Tes DNA HPV IVA ulang
IVA - Tipe 16 dan 18
1 tahun
dan
Populasi Sasaran DNA HPV –
(perempuan usia 25-65 IVA ulang 6
Inspekulo Krioterapi
Krioterapi
Normal
IVA
DNA HPV +
IVA ulang 6
Krioterapi
Krioterapi
bulan kemudian
IVA +
32
Program
Deteksi Dini
Thalasemia
• Dit. P2PTM
1. Kasus Thalasemia tahun 2023
Outline 2. Deteksi dini Thalasemia
34
Kasus Thalassemia secara global
Estimasi Kelahiran dengan Thalasemia Beta di Setiap Regional WHO
45000
40,618
40000
35000
Setiap tahunnya,
30000 diestimasikan
25,511
40.618 kelahiran dengan
25000
20,420
Thalasemia Beta di Dunia
20000
South-East Asia merupakan
15000 penyumbang kelahiran
9,983
9,914
Thalassemia terbanyak
9,053
7,538
10000
4,022
5000
1,386
1,278
1,019
920
342
255
0
African American Eastern Mediterranean European South-East Asia Westerm Pacific Wolrd
Estimated annual births with β-thalassaemia Transfusion-dependent
Indonesia terletak di
sepanjang area 'Sabuk
Talasemia'
36
Pewarisan Talasemia
Jika salah satu orang tua Jika kedua orang tua Jika salah satu orang tua Jika kedua orang tua
pembawa sifat pembawa sifat penyandang dan lainnya pembawa penyandang
sifat
Berisiko untuk: Berisiko untuk: Berisiko untuk: Berisiko untuk:
- Talasemia : 0% - Talasemia : 25% - Talasemia : 50% - Talasemia : 100%
- Pembawa sifat : 50% - Pembawa sifat : 50% - Pembawa sifat : 50% - Pembawa sifat : 0%
37
Tren Talasemia Mayor di Indonesia
Periode: tahun 2014 sampai 2022
16.5%
14,000 18%
Setiap tahunnya
16% (dari 2014 hingga 2022)
12,000
14% penyandang Talasemia di
11.7%
10,000 Indonesia terus
10.8%
12%
meningkat
8,000 9.7%
10%
Persentase
Jumlah
4.8%
6%
tahun sebelumnya.
1.3%
4,000
10,973 3.1%
4%
2,000
10,515
10,647
12,155
2%
6,647
7,028
7,711
8,616
9,028
- 0%
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah % Kenaikan
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
-
Jawa Barat 4,717
Jawa Tengah 1,468
DKI Jakarta 864
Jawa Timur 771
Aceh 673
Lampung 45
Jawa Timur 30
Nusa Tenggara Barat 25
Nusa Tenggara Timur 24
Bali 23
Kalimantan Timur 15
Kepulauan Riau 13
Sumatra Utara 5
Aceh 3
Kalimantan Utara 2
Maluku Utara 1
Sumatera 1
Kalimantan Tengah 1
Kalimantan Barat 1
Keynote:
Jawa Barat
nasional
SatuSehat
12.155 orang
penyandang Talasemia di
Jumlah penyandang
39
• Belum ada sistem pencatatan
40
Karakteristik sasaran deteksi dini
Talasemia
Sasaran
Sasaran program deteksi dini talasemia adalah
SASARAN
saudara kandung penyandang talasemia
DETEKSI DINI
(keluarga ring 1)
Tujuan
Menjaring populasi Menjaring populasi mengidentifikasi pembawa sifat, agar pernikahan
keluarga talasemia lainnya diantara pembawa sifat dapat dicegah.
mayor (RING 1)
41
Strategi
Penanggulangan Talasemia
Deteksi Dini
Sasaran
Retrospektif
Menjaring populasi keluarga talasemia mayor (ring 1)
Prospektif
Menjaring pada populasi lainnya
Goal
Identifikasi faktor pembawa sifat talasemia
42
(9) Pelaksanaan Skrining Talasemia (Sekali Seumur Hidup)
* kecuali daerah Ujicoba
Pelayanan Tindak Lanjut
Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Pelayanan Kesehatan Tertentu (FKTP)
Skrining (FKRTL)
Pelayanan Kesehatan
Self Assessment melalui Tingkat Lanjut :
Skrining Riwayat 1. Konsultasi ke Sub
Kesehatan : Pemeriksaan Darah lengkap Spesialis Hematologi
1. Saudara kandung (Hb, MCV, MCH) dan Apus dan Onkologi atau ke
penyandang Darah Tepi Spesialis penyakit
talasemia. *
(+)
dalam atau
2. Riwayat Keluarga Jika salah satu “Ya” Jika MCV atau MCH atau Hb
dengan transfusi maka dilakukan spesialis anak
pemeriksan darah tidak normal, maka dilakukan 2. Pemeriksaan Analisis
darah rutin *
rujukan ke FKRTL Hb
Sediaan apus darah tepi
Notifikasi/ Flagging pada dikirim/ dirujuk bersamaan
Peserta untuk dengan sampel darah
Berkunjung ke FKTP
lengkap.
43
Algoritma Deteksi Dini Thalasemia
Uji Coba Tahun 2021 - 2023
Peserta yang telah diberikan edukasi dan informasi
pelaksanaan uji coba deteksi dini
Pemeriksaan laboratorium
(Hb, MCV, MCH, SADT)
Pemeriksaan laboratorium
(Hb analisis: HPLC/Capilarry electrophoresis)
Kartu telah di deteksi Konseling dan edukasi Konseling dan tatalaksana di Unit
dini talasemia tindak lanjut Pelayanan Talasemia RSUD
Labkesmas tier 2
Puskesmas/
(pada anak sekolah – kls 7) Siswa kelas 7 SMP
kemungkinan Tersangka
anemia defisiensi besi talasemia minor
Labkesmas tier 3
Rujukan sampel ke Labkesmas tier 3
Keynote:
Dibutuhkan Petunjuk Teknis Pemeriksaan analisis Hb
pelaksanaan alur rujukan dari (HPLC atau Capillary Electrophoresis)
Puskesmas ke Labkesmas serta alur
rujuk baliknya
Talasemia Minor/Pembawa Talasemia Talasemia
Bukan Talasemia
Sifat Intermedia Mayor
Kartu telah di deteksi Konseling dan edukasi tindak Konseling dan tatalaksana di Unit
Puskesmas/RS
dini talasemia lanjut Pelayanan Talasemia RS