Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RISIKO

UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan


Kecamatan Denpasar Selatan
Manajemen Resiko

 Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi


identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi,
pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya.
 Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Kesehatan bertujuan
untuk:
 mengantisipasi dan menangani segala bentuk Risiko secara efektif dan
efisien;
 meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi;
 memberikan dasar pada setiap pengambilan keputusan dan
perencanaan; dan
 meningkatkan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.
 
Proses Manajemen Risiko
 
Identifikasi Risiko
 Setiappemilik risiko harus mengidentifikasi sumber risiko, area dampak, peristiwa (termasuk perubahan
keadaan), penyebabnya dan konsekuensi potensi risiko. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menghasilkan
daftar lengkap risiko berdasarkan peristiwa yang mungkin mendukung, meningkatkan, mencegah, menurunkan,
mempercepat atau menunda pencapaian tujuan.
 Metode identifikasi risiko dilakukan dengan metode Risk Breakdown Structure (RBS), Control Risk Self
Assesment (CRSA), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) atau metode lainnya. Untuk melaksanakan
identifikasi risiko di lingkungan kerja masing-masing, dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama unit kerja.
mengidentifikasi tujuan dari masing-masing kegiatan tersebut.
mengumpulkan data dan informasi tentang risiko yang mungin terjadi atas kegiatan tersebut, baik risiko
yang pernah terjadi maupun yang belum pernah terjadi.
mencari penyebab dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan penyebab utamanya.
mengidentifikasi apakah penyebab tersebut sifatnya dapat dikendalikan (controllable) atau tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) bagi unit kerja.
mengidentifikasi dampak jika risiko tersebut terjadi.
mengisi hasil butir (a) - (f) dalam formulir identifikasi risiko dan memperbaharui setiap saat terjadi
pernyataan risiko. ldentifikasi pernyataan risiko dapat dilakukan dengan mendasarkan pada hasil penilaian
risiko sebelumnya dengan penyelarasan terhadap perkembangan situasi lingkungan internal dan eksternal
yang terjadi.
Analisis Risiko
Perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan analisis risiko adalah sebagai berikut:
Tabel Kemungkinan (Probabilitas) terdiri atas:

 
Level Kemungkinan (Probabilitas)
Kriteria Kemungkinan (Probabilias)
 
Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang
Hampir Tidak Terjadi (1) luar biasa
Pensentase 0-10%
Peristiwa diharapkan tidak terjadi
Jarang Terjadi (2)
Pensentase > 10-30%
Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi
Kadang Terjadi (3)
Pensentase > 30-50%
 
Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian
Sering Terjadi (4)
kondisi
Pensentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode

Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap


Hampir Pasti Terjadi (5)
kondisi
Pensentase > 90% dalam 1 periode
Tabel Dampak (Konsekuensi) terdiri dari:
Level Area Dampak  
Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
Dampak
Mengganggu administrasi program.
  Kerugian keuangan cukup besar
Tidak berdampak pada pencapaian tujuan
   
  intansi/kegiatan secara umum   Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
   
  Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi
 
Agak mengganggu pelayanan  
Sangat   kurang dari 1
Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan   minggu
Rendah Tinggi (4)
rutin. Mengancam fungsi program yang efektif dan
(1)
Kerugian kurang material dan tidak organisasi.
mempengaruhi stakeholders Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan
 
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan maupun non keuangan.
 
 
  meskipun tidak signifikan   Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal
  Cukup menggangu jalannya pelayanan  
  dilaksanakan
 
  Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa   Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu
Rendah (2) aspek program.  
Sangat Tinggi
Kerugian kurang material dan sedikit
(5) Mengancam program dan organisasi serta
mempengaruhi stakeholders
stakeholders.
 
Mengganggu pencapaian tujuan
Sedang (3) Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi
intansi/kegiatan secara signifikan
Matriks Analisis Risiko
  DAMPAK
 
1 2 3 4 5
MATRIX NALISIS RISIKO 5X5
     
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
           
Hampir Pasti
5 5 10 15 20 25
KEMUNGKINAN

Terjadi
4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20

3 Mungkin Terjadi 3 6 9 12 15

2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10

           
Hampir Tidak
1 1 2 3 4 5
Terjadi
     
Level
Warna Deskripsi Status Level
Risiko Dimulai
Dari Status
Risiko
  Sangat Tinggi 5  15

  Tinggi 4 10 – 14

  Sedang 3 5–9

  Rendah 2 3–4

  Sangat Rendah 1 1–2


TABEL IDENTIFIKASI RISIKO
PEMILIK RISIKO:
KOORDINATOR MANAJEMEN RISIKO :
PERIODE :

    Tujuan Kegiatan Kode Risiko Pernyataan Risiko   UC/ C Dampa k


No Kegiatan Sebab
1 2 3 4 5 6 7 8
               
               
               
               
               
               

…….., dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko

……………………………. ………………………
NIP NIP

Petunjuk Pengisian :
•Kolom (1) diisi dengan nomor urut
•Kolom (2) diisi dengan nama kegiatan utama
•Kolom (3) diisi dengan tujuan kegiatan
•Kolom (4) diisi dengan kode/nomor risiko
•Kolom (5) diisi dengan pernyataan risiko potensial, yang diidentifikasi dan berdampak terhadap pencapaian tujuan
•Kolom (6) diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut
•Kolom (7) diisi kategori penyebab, apakah uncotrollable (UC) atau controllable © bagi unit kerja
•Kolom (8) diisi dengan uraian dampak, jika risiko kolom (5) terjadi
TABEL ANALISIS RISIKO
PEMILIK RISIKO :
KOORDINATOR MANAJEMEN RISIKO :
PERIODE :

      Pengendalian Yang Ada          


Kode   Desain Efektifitas Pemilik
No Pernyataan Risiko P D TR PR
Risiko Uraian Risiko
A T TE KE E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1
4
0 0 0                 0    
0 0 0                 0    
0 0 0                 0    
0 0 0                 0    
0 0 0                 0    
0 0 0   ……..,  dd/mm/yyyy
            0    
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen
Risiko

……………………………. ………………………
NIP NIP
Petunjuk pengisian :
Kolom (2) dan (3) diisi berdasarkan hasil identifikasi risiko sebagaimana tercantum pada formulir identifikasi risiko
kolom (4) dan (5)
•Kolom (1) diisi dengan nomor urut
•Kolom (2) diisi dengan kode/nomor risiko
•Kolom (3) diisi dengan pernyataan risiko yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap pencapaian tujuan
•Kolom (4) diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada
•Kolom (5) diisi tanda tick mark (v) jika ada kegiatan pengendalian tersebut
•Kolom (6) diisi tanda tick mark (v) jika tidak ada kegiatan pengendalian tersebut
•Kolom (7) diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif mengurangi risiko
•Kolom (8) diisi tanda diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif
•Kolom (9) diisi tanda diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif
•Kolom (10) diisi dengan tingkat probabilitas (P)
•Kolom (11) diisi dengan tingkat dampak (D)
•Kolom (12) diisi dengan tingkat risiko (TR)
•Kolom (13) diisi dengan prioritas risiko (PR)
•Kolom (14) diisi dengan pemilik risiko

Anda mungkin juga menyukai