2007
36,8%
2013
Sebelum Hamil Ibu Hamil-Bersalin Bayi-Balita
37,2%
Panjang Badan
2019
32% KEK Lahir < 48 cm
Remaja
15-24 tahun
17,3% 19,4% 27,7%
Ibu hamil
Balita 2021
Balita Diare
Pneumonia
28% 9,8% 24,4%
24% Ibu hamil dengan 1,7% 2024
Wanita Usia Subur risiko komplikasi
Balita Gizi Kurang 14%
(Gizi Kurang dan Gizi Buruk)
7,1%
Sumber: Riskesdas 2007, 2013, 2018, SSGBI 2019, SSGI 2021
971.792 37,8
651.708 33,8
33,2
347.437 31,4
268.158 30,2
218.580 30,0
196.797 29,8
192.190 29,7
168.657 29,5
29,0
153.200
28,7
142.720
27,5
141.577
27,5
131.028
27,4
129.355
27,4
119.368
26,2
110.059
25,8
92.590
24,8
83.139
12 provinsi prioritas penurunan stunting
24,5
80.354
24,5
68.837
24,4
67.624
Prevalensi Stunting Per Provinsi (%)
23,5
Estimasi Jumlah Kasus Stunting Per Provinsi
66.683
23,3
48.853
22,8
47.947
22,4
44.719
22,3
41.397
22,1
39.961
21,6
36.995
20,9
34.788
18,6
32.039
18,5
27.810
17,6
25.317
17,3
3
23.089
16,8
17.439
10,9
7 prevalensi tertinggi (NTT, Sulbar, Aceh, NTB, Sultra, Kalsel, & Kalbar) & 5 kasus tertinggi (Jabar, Jatim, Jateng, Sumut, & Banten)
Dukungan Kemenkes dalam upaya penurunan
stunting
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021
Intervensi Sensitif
Intervensi Spesifik si
Target (Penyebab tidak langsung)
Kontribusi
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi 90% keluarga berisiko stunting memperoleh
pendampingan
10 juta keluarga miskin dan rentan
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif memperoleh
bantuan tunai bersyarat
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 70% target sasaran memiliki pemahaman
yang baik tentang stunting di lokasi prioritas
Setelah Lahir
90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 15,6 juta keluarga miskin dan rentan
yang menerima bantuan sosial pangan
90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi
Sembarangan (BABS)
20.0 17.8
Entry data pengukuran terhadap sasaran terentry bulan Februari 2022 yang tinggi adalah di Puskesmas Sindang Dataran dan
terendah adalah Puskesmas Talang Rimbo Lama.
Overweight Wasting
0,13% 0,88%
14
Balita Overweight dari 10.884 96
diukur BB dan TB Balita wasting dari 10.884
diukur BB dan TB
Setiap balita yang ditemukan bermasalah gizi harus segera di konfimasi dan di tindaklanjuti sesuai
permasalahannya melalui assessment terhadap determinan/factor risko-nya
Jumlah Balita Wasting Menurut Puskesmas
Bulan Februari, 2022
35
30 29
25
20
15 14
10 8
6 7 7 7
5 4 4
2 1 1 2 1 1 1 1
- - - -
-
NG LIR ... TI GA UP NG AN UP LU YU JO KA RI
P ... GA AS A N UR A
A I I AN JA T I
UR U AR R I U L A R E G U B O R N JAY APA M L IM
PA
D
LIT K
T NG IN C AG AT CU AN M
E B I
NA
N
ER IM M
A
UM UN AR P
T I
DE
B E L A A G L A G D M M B R S E R G H U G
TA G U IN
D
RI
N
PA JU
N
NG R NG SA NG M
NG AT
A P AN AS UR UN
KO AN N G S B E K E N A BE PU PA SU L A W B N C P
D DA TA IN
D M SIM TA TU M
SIN A S KA KA
P
20 18
17
15 13 13
10 10
10
7 7 7
5
5
1 2 1 2 2
- -
-
NG LIR NG TI GA UP NG AN UP LU YU JO KA IP A GA AS A N UR A
A I I D I JA T I
UR U R R I U L A R E G UR AM R N JAY APA M L IM
PA
D
LIT AN NG IN C AG AT
A CU AN M
E B I
NA
N
ER O
L
M
A
UM UN AR P
T I
DE
B E T A G L A G D M M B B S E R G H U G
TA AK IN
D
RI
N
PA UN NG R NG SA NG M M AT
A P AN AS UR UN
KO A NG
U L S B E K E NJ A BE PU PA SU RI B N C P
W
D
NG TA D M SIM NG TU
KA
M
SIN A SIN KA L A
D TA
PA
Lahir 0-5 bln 6-11 bln 12-23 bln 24-35 36-47 bln 48-60 bln
Sumber: Riskesdas 2018 bln 4
13 program intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan stunting
Sasaran Program
Screening anemia
1
Pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemoglobin siswi kelas 7 & 10
Remaja Putri
Sebelum hamil
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2
Pemberian TTD setiap minggu di sekolah
Pemeriksaan kehamilan
3
Sebelum lahir
Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk penggunaan USG
Saat hamil
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK berupa protein hewani
ASI eksklusif
7
Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
8
Pemberian protein hewani bagi anak 12-23 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya.
Balita
Tatalaksana balita dengan masalah gizi
Merujuk balita dengan weight faltering & masalah gizi dari Posyandu ke Puskesmas, serta memberikan makanan tambahan
9 untuk weight faltering & gizi kurang, formula 75 dan formula 100 untuk gizi buruk. Merujuk balita stunting & masalah gizi yang
tidak tertangani di Puskesmas ke RS dan memberikan PKMK.
3. Pemeriksaan kehamilan
8
Sebelum lahir Sasaran Sekitar 23% anak lahir dengan kondisi sudah stunted, akibat
Sebelum hamil Saat Ibu ibu hamil sejak masa remaja kurang gizi dan anemia.
hamil Hamil
6. ASI Eksklusif
• ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia minimal 6 bulan, dimulai
dengan dengan inisiasi menyusui dini (IMD)
• Merujuk balita stunting & masalah gizi yang tidak dapat ditangani di Puskesmas ke rumah sakit
untuk pemeriksaan lanjut dengan dokter spesialis anak
Mengatasi penyakit penyerta
Memberikan PKMK dengan rekomendasi dokter SpA
• Menyesuaikan peraturan BPJS terkait layanan stunting dan weight faltering serta rujukan ke RS
14
Sebelum lahir Setelah lahir Sasaran Remaja
Putri,
Sebelum hamil Saat Ibu Hamil, & Balita
hamil
• Media sosial (TikTok, YouTube, • Media sosial • Media sosial (Whatsapp, dst)
•
Metode
Remaja dan WUS Bumil Bulin dan Bufas Bayi baru lahir Bayi - Baduta
Pencegahan • Pemberian TTD • Pemberian TTD • Rujukan terencana • Inisiasi Menyusu Dini • Imunisasi
• Rumah tunggu (IMD) • ASI Eksklusif
kelahiran
Deteksi Dini • Kespro Remaja dan • ANC 6x (pemeriksaan Hb) • Deteksi penyulit • Pemantauan BBLR • Pemantauan Tumbuh
Catin di • Pemeriksaan USG persalinan melalui Kembang
Puskesmas • Pemantauan bumil KEK ANC trimester III
• Penjaringan Anemia • Pelayanan Post Natal
di sekolah Care
Layanan • Tatalaksana Anemia • Tatalaksana penyulit • Persalinan di faskes • Tatalaksana kegawat- • Tatalaksana bayi sakit
obstetrik & non-obstetrik • Sisrute daruratan (PONED ) • Tatalaksana Gizi
Esensial pada kehamilan • Tatalaksana kompli- • Manajemen Bayi Berat Kurang/Buruk
• Rujukan persalinan kasi dan kegawat- Lahir Rendah
terencana daruratan (PONED)
Kampanye Percepatan Penurunan AKI AKB dan stunting, dan peningkatan imunisasi
17
Pengukuran dan
Publikasi Data
Stunting
DEFINISI
Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya
Kabupaten/Kota untuk memperoleh data prevalensi stunting
terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.
BALIT
A 20
Tahapan Kegiatan
21
TAHAPAN KEGIATAN PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
1. Persiapan rencana dan 3. Pengelolaan
2. Pelaksanaan
jadwal Penyimpanan Data
• Dinkes membuat rencana kerja • Berdasarkan pedoman dan tata • Membangun sistem informasi
pengukuran stunting laksana standar Kemenkes • Data-data tersebut harus terus
• Pengumpulan data, frekuensi, • Dilaksanakan oleh Puskesmas dan
Posyandu serta memastikan alur
diperbarui sesuai dengan
waktu dan sumber daya informasi masuk dalam sistem data perubahan yang terjadi pada
• Identifikasi berbagai sumber yg link sp tingkat pusat balita
daya : SDM dan Alat • Memastikan ketersediaan alat ukur • Menilai kemajuan pada tingkat
• Pelatihan sesuai standar yang secara rutin individu
• Pengukuran melalui data dikalibrasi, serta akurasi data • Menilai kemajuan pada tingkat
anak.
rutin • Memastikan bahwa Tenaga Petugas
keluargaMenilai kemajuan pada
data survei Gizi, Bidan, dan KPM telah terlatih tingkat RT/RW/Kelurahan/Desa
anthropometri
• Melakukan kendali mutu ke Posyandu
(pengukuran ulang secara acak)
• Dilakukan secara Rutin pada
pelaksanaan Posyandu. untuk
mendapatkan data prevalensi stunting
baik di tingkat Desa, Kecamatan, dan
Kabupaten/Kota dan dilaporkan
secara berjenjang,.
• Semua anak berumur di bawah lima PUSKESMAS
tahun.
• partisipasi aktif masyarakat
• akuntabilitas sosial, 22
TAHAPAN KEGIATAN PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
4. Pemanfaatan Hasil
5. Diseminasi dan Publikasi
Hasil
• Menilai kemajuan pada tingkat individu • Mengolah data (Analisis Trend, Analisis
• Menilai kemajuan pada tingkat keluarga menurut Demografi dan Geografi, Analisis
• Menilai kemajuan pada tingkat Komparatif, Analisis Hubungan dalam
RT/RW/Kelurahan/Desa Program/antar Program)
• Menilai kemajuan pada • Langkah-langkah publikasi (Identifikasi
target audiens, tentukan tujuan diseminasi
Kecamatan dan publikasi, menyusun rencana publikasi
• Menilai kemajuan pada sesuai platform pengawasan dan
Kabupaten/Kota pengendalian yang tersedia)
• Diseminasi dan publikasi hasil pengukuran
stunting di Tingkat Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota
23
REKAP STATUS GIZI PER DESA
Tahun 2017 24
Jumlah Stunted
REKAP DETERMINAN STUNTING PER DESA
Tahun 2017 25
Prevalensi Stunting Pada
Balita
SURVEY
40 36,8 37,2
35 30,8 27,7
BERKALA: 30
Riskesdas 25 26,92
Susenas: SSGBI
20
15
P
r
24,4
e
10 S
5 d S
i G
k
0 s I
i
2007 Intervensi Tepat Sasaran 2018
2013 berdasarkan 2019 2020 2021
data by name by address dari ePPGBM
MONEV
SURVEILANS GIZI
– ePPGBM RUTIN
Cakupan
ditingkatkan
minimal 80%
ePPGBM
27
Implementasi
INTERVENSI SPESIFIK Konvergensi
GERAKAN BERSAMA INTERVENSI SENSITIF
PEMDA – TPPS - CAMAT – KADES
IBU
HAMIL
ANEMIA
IBU
REMAJA STUNTING HAMIL
KEK
BALITA
STUNTING
29
HARAPAN